KELOMPOK 9 :
KAJIAN GENETIK
EKSPRESI KELAMIN
Ekspresi gen dalam perkelaminan dipengaruhi oleh
faktor lingkungan terutama dalam interaksi gen-gen
yang bertanggungjawab pada fenotip kelamin pada
makhluk hidup.
EKSPRESI KELAMIN ORGANISME
PROKARIOTIK
Ekspresi kelamin pada organisme prokariotik misalnya pada bakteri
Eschericia coli. Perkelaminan pada Eschericia coli, sel-sel kelamin jantan
dan betina tidak didasarkan pada karakter morfologi, tetapi dari ada
tidaknya kromososm kelamin yang disebut faktor F
(F=fertility=kesuburan)
E.coli memiliki faktor F (F+) maka berkelamin jantan, sedangkan jika tidak
memiliki faktor F (F–) maka berkelamin betina. Reproduksi dari E. coli
yaitu konjugasi
Sel berkelamin jantan (F+) yang faktor F-nya terintegrasi dengan
kromosom utama disebut sel Hfr (High frequency of recombination)
sehingga menjadi jantan juga
EKSPRESI KELAMIN PADA EUKARIOTIK
• Chlamydomonas
Secara genetik dibedakan kelamin/mating type
(+) dan (–). Jantan dan betina tidak bisa dibedakan
secara morfologi. Individu yang memiliki alela kelamin
(mating type) sama tidak dapat bergabung satu sama lain
membentuk zigot.
• Saccharomyces dan Neurospora
Menurut Stansfield (1983) dan Gardner, dkk (1991) :
• 2 individu ini dibedakan menjadi mating type (+) dan
(-) yang secara morfologisnya tidak dapat dibedakan.