Anda di halaman 1dari 24

GENETIKA KELAMIN

KELOMPOK 9 :

Emilda Firdiana Avis


Hakimatus Shodiqoh
BAB I

KAJIAN GENETIK
EKSPRESI KELAMIN
Ekspresi gen dalam perkelaminan dipengaruhi oleh
faktor lingkungan terutama dalam interaksi gen-gen
yang bertanggungjawab pada fenotip kelamin pada
makhluk hidup.
EKSPRESI KELAMIN ORGANISME
PROKARIOTIK
Ekspresi kelamin pada organisme prokariotik misalnya pada bakteri
Eschericia coli. Perkelaminan pada Eschericia coli, sel-sel kelamin jantan
dan betina tidak didasarkan pada karakter morfologi, tetapi dari ada
tidaknya kromososm kelamin yang disebut faktor F
(F=fertility=kesuburan)
E.coli memiliki faktor F (F+) maka berkelamin jantan, sedangkan jika tidak
memiliki faktor F (F–) maka berkelamin betina. Reproduksi dari E. coli
yaitu konjugasi
Sel berkelamin jantan (F+) yang faktor F-nya terintegrasi dengan
kromosom utama disebut sel Hfr (High frequency of recombination)
sehingga menjadi jantan juga
EKSPRESI KELAMIN PADA EUKARIOTIK

• Chlamydomonas
Secara genetik dibedakan kelamin/mating type
(+) dan (–). Jantan dan betina tidak bisa dibedakan
secara morfologi. Individu yang memiliki alela kelamin
(mating type) sama tidak dapat bergabung satu sama lain
membentuk zigot.
• Saccharomyces dan Neurospora
Menurut Stansfield (1983) dan Gardner, dkk (1991) :
• 2 individu ini dibedakan menjadi mating type (+) dan
(-) yang secara morfologisnya tidak dapat dibedakan.

Menurut Watson, dkk (1987) :


• mating type a (dispesifikasi alela MAT α)
• Mating type α (dispesifikasi MAT α)
• Jamur Basidiomicetes
Jenis kelamin dipengaruhi oleh alel ganda (1
pasang Aa / 2 pasang AaBb) pada kromosom
berbeda dan ditemukan di gen yang letaknya
berdekatan.
• Lumut Hati
1. Meiosis
2. 4 meiospora (mengandung kromosom X dan Y)
3. X gametofit betina
4. Y gametofit jantan
5. XY sporofit
• Tumbuhan rumah satu dan dua
Pada jagung terdapat gen mutan ba (barren stalk) dan
ts (tassel seed), bila homozigot baba jagung jantan, bila
homozigot tsts jagung betina, hal ini dikendaalikan
oleh 2 gen pada lokus yang berlainan.

Pada tumbuhan berumah dua secara genetik kelamin


dikendalikan oleh gen pada satu lokus saja. Jenis
kelamin ditentukan oleh kombinasi pasangan 3 alela
aD, a+, ad

Asparagus terjadi persilangan jantan >< jantan


dengan hasil turunan ¾ A- dan ¼ aa
• Marga Melandrium
Jenis kelamin juga bersangkut paut dengan
adanya kromosom kelamin yaitu dengan
keseimbangan antara kromosom X, Y, dan
autosom. Kromosom X dan autosom
menghasilkan individu betina, sedangkan
kromosom Y menghasilkan individu jantan.
EKSPRESI KELAMIN PADA AVERTEBRATA
• Paramaecium bursaria
Mempunyai 8 kelamin dengan kemampuan berkonjugasi dengan satu dari ke 7 tipe
lain.
• Ophryotrocha
Kelamin terpisah, tipe kelamin ditentukan oleh ukuran, ketika masih kecil
berkelamin jantan, dan ketika tumbuh besar berkelamin betina karena perubahan
lingkungan gonad.
• Cacing Tanah
Hermafrodit, terdapat 2 gonad yang terpisah segmen.
• Helix
Hermafrodit, terdapat 1 gonad penghasil telur/sperma.
• Crepidula
Aseksual (tahap jantan) – tahap perantara (sedenter/bergerak bebas) – jantan/betina.
Hal ini sangat terlihat bahwa dipengaruhi oleh faktor eksternal.
• Lygaeus turcicus
Punya kromosom kelamin X dan Y, XX maka betina, XY
maka jantan.
• Hymenoptera
Telur à dibuahi menjadi individu berkelamin betina
diploid. Sedangkan telur à tidak dibuahi menjadi
berkelamin jantan haploid. Pola ekspresi ini adalah haplo-
diploidy, tidak diperankan oleh kromosom. Terdapat pula
gynandromorph.
• Drosophila melanogaster

Kromosom X dan Y. Memiliki mekanisme perimbangan kromosom X, Y dan A


(autosom). Jika rasio AA>XY maka jantan, AA<XX maka betina, AA=XX
maka intersex. Selain itu juga melalui ekspresi beberapa gen yaitu gen Sx1
(Sex lethal), gen dsx (double sex), dan gen tra (transformer).
1. Kromosom X memicu gen Sx1 menjadi betina
2. Kromosom autosom memicu gen Sx1 menjadi jantan
3. Gen dsx : mengubah jantan/betina menjadi intersex
4. Gen tra : mengubah betina menjadi individu jantan steril. Gen ini
dipengaruhi suhu
• Boniella
Telur-telur yang telah dibuahi dan tumbuh tanpa individu
betina akan berkembang menjadi betina. Jika ada individu betina
dewasa atau sekurang-kurangnya ada ekstrak dari belalai individu
betina akan berkembang menjadi individu jantan → diatur oleh ada
atau tidaknya senyawa kimia tertentu dalam lingkungan eksternal.
Faktor spesifik lingkungan merangsang ekspresi gen-gen yang
menghasilkan fenotip jantan maupun fenotip betina.
EKSPRESI KELAMIN PADA HEWAN
VERTEBRATA
• Pisces
Perkelaminan gonochoristik yaitu :
1. gonad yang belum berdiferensiasi (sebagian menjadi ovarium-sebagian
testis)
2. Yang sudah berdiferensiasi (menjadi ovarium/testis).

Ada 3 tipe hermaproditisma : (sinkronou, Protogynous, protandrous)


• Amphibia
Kromosom kelamin tipe XX-XY (heterogami jantan) atau ZZ-
ZW (heterogami betina). Ada yang tidak memiliki kromosom
kelamin.
• Reptilia
Heterogametik betina (ZW) dan heterogametik jantan (ZZ).
Ekspresi kelamin beberapa reptil dipengaruhi suhu.
• Aves
Kromosom kelamin XX atau ZZ aves jantan dan XO, ZW, ZO
betina. Hal ini bergantung keseimbangan.
• Mamalia
Secara genetik penentuan kelamin melalui:
1. Differensiasi kelamin sekunder oleh gonad
2. Differensiasi kelamin primer oleh gonad

Beberapa gen yang berperan dalam ekspresi kelamin:


Gen Sxr (Sex-reversed trait), gen TDF (Testis Determining Factors)
untuk perkembangan testis, Gen HY yang terpaut kromosom Y
untuk spermatogenesis, gen Tfm terpaut kromosom X.

Anda mungkin juga menyukai