Anda di halaman 1dari 34

Kegawatan Cardiovascular

Dr. Eko Widya Nugroho, SpEM


Tujuan
• Mengetahui anatomi fisiologi system cardiovascular
• Mengetahui keluhan kegawatan cardiovascular
• Mengetahui tatalaksana kegawatan cardiovascular
Anatomi & Fisologi
• Cardiovascular
• Pompa > Jantung
• Isi > darah & komponennya
• Pipa > Pembuluh darah
• Tujuan :
• Menghantarkan oksigen ke
suluruh tubuh
• Mengangkut zat sampah tubuh
ke jaringan pembuangan
• Organ Penting > Otak
Anatomi & Fisologi
• Jantung merupakan jaringan
otot berongga yang memiliki
system pengaturan tersendiri
Jantung / Pompa
𝐶𝑂 = 𝐻𝑅 𝑋 𝑆𝑇𝑅𝑂𝐾𝐸 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸

• AUTONOMIC NERVE
• Sympatic-> Meningkatkan rate
• Parasympatic / Vagus -> menurunkan
rate
• Drug
• INTRINSIC PACE MAKER
• SA Node
• AV Node
• Purkinye
70-80 bpm

40-60 bpm

15-40 bpm
• Efek peningkatan Heart rete tidak berbanding lurus
dengan peningkatan Cardiac Output
• Peningkatan HR dari 70 ke 140 akan menyebabkan
penurunan Stroke Volume
Jantung / Pompa
𝐶𝑂 = 𝐻𝑅 𝑋 𝑆𝑇𝑅𝑂𝐾𝐸 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸

Preload = volume akhir diastolik volume


pada pembuluh darah vena

Afterload = tegangan dinding ventricle pd


akhir sistolik  tegangan/ tahanan
pembuluh darah
Anatomi & Fisologi
• Pembuluh darah
• Arteries
• Arterioles
• Capillaries
• Venula
• Vena
Anatomi & Fisologi
• Darah
• Sel darah merah
• Sel Darah Putih
• Platelet
• Plasma
Perfusi
• Perfusion adalah sirkulasi darah dalam organ atau jaringan
untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan atau organ.
• Beberapa jaringan memerlukan suplai darah secara
konstan,sebagian lain tidak.
• Jantung membutuhkan aliran konstan darah
• Otak dan spinal dapat bertahan tanpa aliran 4 to 6 menit
• Ginjal dapat bertahan 45 menit.
• Otot dapat bertahan 2 jam.
Keluhan Kegawatan Cardiovascular
• Shock
• Nyeri dada
• Palpitasi
SHOCK
Tanda – tanda gagal sirkulasi
• UMUM : adanya tanda • Spesifik
gangguan perfusi • Pompa : pulsus alternan ,suara
gallop, ronchi basal basah,
peningkatan tekanan vena
• Takikardi jugularis, penurunan MAP
• Nafas cepat
• Akral dingin
• Isi Pipa( defisit) : tanda-tanda
• Mual muntah dehidrasi, CRT > 2 detik,produksi
• Bising usus turun urine menurun, PP << Isi pipa
• Turunnya produksi urin (overload ): distensi vena leher,
• Kesadaran turun ronchi
• hipotensi
• Pipa : edema,ascites, akral dingin
SHOCK
• Defenisi : Shock is circulatory insufficiency that creates an
imbalance between tissue oxygen supply (delivery) and
oxygen demand (consumption).
• Penyebab
• Hipo volume
• Cardiogenik
• Distributif
• Obstruktif
Klasifikasi Shock
• Hipovolemik Shock
• Haemoragic
• Hipovolemik Isi Cairan
• Distributif Shock
• Septik Undifferentiated Pipa Cairan
• Neurogenik Shock
• Anapilatik Vasopresor
• Cardiogenik Pompa Inotrik
• Obstruktif
• Pulmonary embolism
• Cardiac tamponade Atasi Penyebab
• Pnemothorak
Jenis Shock Penyebab
Hipovolemik Perdarahan akibat trauma multiple
Perdarahan gastrointestinal
Luka bakar
Ruptur aneurisme aorta
Ruptur kehamilan ektopik
Kehilangan cairan akibat GE akut hebat atau pankreatitis akut
Kardiogenik Infark Miokard akut
Disritmia
Obstruktif Tension pneumothorax
Tamponade jantung
Emboli paru

Distributif Trauma spinal


Anaphilaksis
Sepsis
Informasi Hipovolemik Kardiogenik Neurogenik Septik (keadaan
diagnostik hiperdinamik)
Tanda dan Pucat; kulit lembab, Kulit lembab, dingin, Kulit hangat, Rigours, demam,
gejala dingin, takikardi, taki- dan bradikardi, Heart rate kulit hangat,
oliguri, hipotensi, disritmia, oliguri, normal/lambat, takikardi, oliguri,
peningkatan tahanan hipotensi, outpun urin hipotensi,
peripheral peningkatan tahanan rendah, hipotensi, penurunan tahanan
periferal penurunan tahanan periferal
periferal

Data Hematokrit rendah Enzim kardiak, EKG Normal Hitung Netrofil,


laboratorium (late) pewarnaan Gram,
kultur
Tatalaksana
• Semua pasien syok harus ditangani pada area merah
• Pasien harus dilakukan pemantauan yang terus menerus terhadap jantung,
tekanan darah, pulse oksimetri. Periksa keberadaan ortostatik hipotensi.
• Jalan nafas harus dijaga dan pemberian oksigen 100% dengan non-rebreather
mask harus dilakukan. Pertimbangkan intubasi pada pasien yang parah
dengan oksigenasi dan ventilasi yang tidak adekuat.
• Identifikasi penyebab
• Pasang 2 jalur kanul intra vena yang besar (18G/16G) pada kedua fossa
antecubital.
• Kecuali shock kardiogenik, berikan infus kristaloid minimal 1 liter secara cepat
dalam 1 jam dan segera periksa responnya
• Pemeriksaan EKG dan CXR juga harus dilakukan.
• Pasang kateter urin dan periksa urin dipstick untuk mencari infeksi saluran
kemih atau lakukan tes kehamilan jika ada kecurigaan kehamilan ektopik.
Nyeri dada
Penting
• Anamnesa yang baik tetap memegang peranan penting
dalam penegakan diagnosa penyebab nyeri dada yang dapat
mengancam jiwa.
• Setelah mengeksklusi 6 penyebab nyeri dada yang dapat
mengancam jiwa, identifikasi penyebab penting lain namun
tidak mengancam jiwa
Nyeri dada yang mengancam nyawa
• IMA
• Unstabel angina (memiliki prognosis jangka pendek yang
sama dengan IMA)
• Aortic Dissection
• Pulmonary Embolism (PE)
• Tension Pneumothorax
• Ruptur esophageal
Nyeri dada penting (tidak mengancam
nyawa)
1. Kardiak Angina stabil
Angina prinzmetal
Pericarditis/myocarditis
1. Respiratory Pneumothorax simple
Pneumothorax dengan pleurisy
1. Gastrointestinal Refluks esofagitis
Spasme esofageal (bisaanya menjadi diagnosa
eksklusi karena gejalanya sangat mirip dengan
1. Referred Pain nyeri dada iskemik)
Gastritis/ penyakit ulkus peptikum
Biliary disease
Abses subphrenic/inflamasi
Amnanesa
• Pemeriksaan ECG penting – akan tetapi Amnanesa jauh
lebih penting
• Kunci Amnanesa - pertanyaan terbuka & pertanyaan
terbuka
• Sifat nyeri, lokasi, waktu (kapan & durasi), radiasi,
profokasi/faktor meringankan, faktor resiko, gejala penyerta
• Tujuan, dari amnanesa tentukan
• Tipikal Chest pain
• Atipikal Chest pain
Typical Chest Pain
• Sifat nyeri – tertekan
• Lokasi – tengah dada/ dada sebelah kiri
• waktu – saat aktifitas, lebih dari 10 menit, semakin
meningkat
• Radiasi – menjalar ke bahu, lengan kiri, leher, dagu
• Profokasi – aktifitas, makan
• faktor meringankan – istirahat, nitrat
• faktor resiko – DM, Merokok, colesterol
• gejala penyerta – keringat dingin, mual, muntah
Non Tipikal Chest Pain
• Nyeri hebat seperti disayat/ di robek menjalar ke
punggung, keringat dingin > non tipikal (deseksi
aorta )
• Tajam, seperti tertusuk pisau berhubungan
dengan nafas > pleuritik pain (non typical chest
pain) kemungkinan maslah paru
• Nyeri saat selesai aktifitas, terlokalisisr baik, tidak
ada penjalaran, berhubungan dengan nafas >
non tipikal chest pain kemungkinan musculo
skeletal pain
Silent Chest Pain

• 30-40 % pesien ACS • Euqivalent symtom


• Sesak pada aktifitsa &
tidak merasakan istirahat
nyeri • Tidak nyaman di bahu,
dagu, lengan kiri
• Hati Hati pada • Mual, muntah
• Wanita • Pingsan
• Lemas
• Orang Tua • Gangguan kesadaran
• DM • diaphoresis
• Pastikan tanda-tanda vital stabil. Jika tidak stabil, pasien mengalami
distress atau diaforesis, bawa pasien untuk resusitasi pada area
immediate secepatnya. Rawat pasien dengan ACS secepatnya.
• Berikan olsigen, pasang pulse oksimetri, monitoring continuous EKG,
monitoring tekanan darah.
• Periksa segera EKG 12 lead. Peran EKG dalam kasus nyeri dada adalah
termasuk criteria diagnosa IMA, iskemik dan PE.
• Jika EKG normal atau mencurigakan namun belum menunjukkan ACS,
lakukan pemeriksaan EKG serial dengan interval yang dekat.
• Pasang iv plug dan lakukan pemeriksaan darah untuk enzim kardiak
serta biomarker lainnya, misalnya mioglobin dan troponin T.
Penunjang

• ECG 20% normal pada saat awal


• Penting menentukan intervensi time sensitif
(thrombolisis)
• Mencari ST Elevasi
• Cardiac Enzim negatif – tidak bermakna penting
• Ro Thorak – membantu dignosa pnemonia
Palpitasi
Palpitasi
• Keluhan subyektif ketidaknyamanan denyut jantung
• Zona aman denyut jantung 60 -160 x/menit (tergntung
usia)
• Bradikardia jika denyut dibawah 50
• Sinus takikardia denyut nadi 100-160 x menit
• Takyaritmia denyut nadi > 160 x menit
• Diluar zona aman dapat mempengaruhi COP
Palpitasi
• Tidak stabil jika
• Didapati tanda gagal jantung atau sesak nafas
• Syok
• Penurunan kesadara
• Nyeri dada
Tatalaskana
• Beri oksigen, tenangkan pasien
• Nadi diluar zona aman triase kuning
• Palpitasi tidak stabil dirawat di zona merah
• ECG

Anda mungkin juga menyukai