Anda di halaman 1dari 95

PENGANTAR

PERISTIWA
PERPINDAHAN

Perpindahan Kalor

Dr. Kudrat Sunandar


BUKU ACUAN

1. Dasar-Dasar Fenomena Transport, Volume 2 :


Transfer Panas, Edisi ke-4, James R Welty, Charles
E Wicks, Robert E Wilson, dan Gregory Rorrer.

2. Alat Penukar Kalor, Edisis ke-1, Tunggul M Sitompul

3. Heat Transfer : A Practical Approach, Edisi ke-2,


Yunus A Cengel.

4. Process Heat Transfer, Edisi ke-24, Donald Q Kern.


Basic Of Heat Transfer

 Heat :
which is the form of energy that can be
transferred from one system to another as a
result of temperature difference.

 Heat Transfer :
The science that deals with the
determination of the rates of such energy
transfers
MEKANISME PERPINDAHAN PANAS
KONDUKSI
Pada perpindahan panas secara konduksi,
kalor/panas mengalir tanpa disertai gerakan
zat, tetapi melalui satu jenis zat.
proses transport panas dari daerah
bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah
dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau
antara medium – medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung
Arah aliran energi kalor dari titik
bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah.

Tidak semua bahan dapat


menghantar kalor sama sempurnanya.
Konduktor:
bahan yang dapat menghantar kalor dengan baik.
Isolator: penghantar kalor yang buruk.

Koefisien konduksi termal, k:


sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa
bahan tersebut merupakan suatu isolator atau
konduktor dan menunjukkan berapa cepat kalor
mengalir dalam suatu bahan
k konduktor > k isolator
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal


dinding adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu
permukaan dinding seperti terlihat pada gambar
berikut :

Profil Suhu
q T1
T2 q

x
∆x
Konduksi panas mengikuti Hukum Fourier yang dapat
dinyatakan dengan persamaan
qx/A = - k dT/dx
q = laju perpindahan panas (W)
A = luas permukaan bidang perpindahan panas (m2)
k = konduktivitas panas (W/moC)
dT/dx = gradien suhu ke arah perpindahan panas
pelat datar
Pelat Komposit

Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari satu


macam bahan, dan terdiri dari beberapa lapis
dinding seperti terlihat pada gambar berikut :

q A
q
A
B
C
1 2 3 4
pelat komposit
Aliran kalor dapat dituliskan :

T2  T1 T3  T2 T4  T3
q  K A A  K B A   KC A
x A xB xC
atau :
T1  T4
q
x A xB xC
 
K A.A K B .A KC .A
Dimana :

x A x B xC
; ;
K A. A K B . A K C . A

Disebut sebagai Tahanan Thermal


Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya:

RA RB RC

x A x B x C
K A .A K C .A
K B .A

Analogi listrik digunakan untuk mempermudah


memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun
paralel.
Tmenyeluruh
q 
 R th
B
q F
q

A C
E

G
D

1 2 3 4 5
contoh:

Salah satu permukaan sebuah plat


tembaga yang tebalnya 0,3 cm
mempunyai suhu tetap 400 0C,
sedangkan suhu permukaan yang
sebelah lagi dijaga tetap 100 0C.
Berapa kalor yang berpindah
melintasi lempeng itu?
Penyelesaian :

Dari lampiran A terlihat konduktivitas termal


tembaga adalah 370 W/m 0C. Dari hk.
Fourier :

dT
q   kA
dx q dT
 k
A dx
Perpindahan Panas Konduksi

q T  (370)(100  400)
 k  2
 3,7 MW / m 2

A x 3x10
latihan soal
The inner and outer surfaces of a 2 x 5 m
brick wall of thickness 20 cm and thermal
conductivity 0.69 W/m. C are maintained at
o

temperature of 25oc and 5oC, respectively.


Determine the rate of heat transfer through
the wall in W.
latihan soal
Sebuah dinding tungku terdiri dari tiga
lapisan, 10 cm bata tahan api, diikuti oleh 2,3
cm bata insulasi kaolin, dan terakhir 2,5 cm
bata mansory. Temperatur pada permukaan
dinding dalam adalah 1570 K dan pada
permukaan luarnya adalah 375 K. berapakah
temperatur pada permukaan kontak.
silinder berongga
Sistem Silinder - Radial
Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari
dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L

ro
q ri
L
Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk
silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan
dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor
berlangsung menurut arah radial.

Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan :

dT
q   KA
dr
Dimana A = 2ПrL
Maka :

dT
q  2rlK
dr
Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
Bila persamaan diatas diintegralkan didapat :

2KLTi  To 
q
Lnro / ri 
Dan tahanan thermal disini adalah :

Lnro / ri 
Rth 
2KL
latihan soal
 Sebuah pipa baja yang mempunyai diameter
dalam 1,88 cm dan tebal dinding 0,391 cm masing-
masing mengalami temperatur dalam dan luar
berturut-turut 367 K dan 344 K. Cari laju aliran
panas per feet panjang pipa, dan hitung juga fluks
panasnya berdasarkan luas berdasarkan luas
permukaan dalam dan luas permukaan luar.
multi lapisan silinder
A 3-m-internal-diameter spherical tank
made of 1-cm thick stainless steel is used
to store iced water at 0°C.
The tank is located outdoors at 25°C.
Assuming the entire steel tank to be at 0°C
and thus the thermal resistance of the tank
to be negligible, determine the rate of heat
transfer to the iced water in the tank
konveksi
Perpindahan kalor konveksi
kalor berpindah dengan cara gerakan
partikel akibat pemanasan.

Besarnya konveksi tergantung pada :


a.Luas permukaan benda yang
bersinggungan dengan fluida (A).
b. Perbedaan suhu antara permukaan
benda dengan fluida (T).
c. koefisien konveksi (h), tergantung
pada :
# kecepatan fluida
# perbedaan temperatur antara permukaan
dan fluida
# kapasitas panas fluida
# rapat massa fluida
# bentuk permukaan kontak

Rumus dasar perpindahan kalor


konveksi :
Q/A = h x T
Berdasarkan mekanisme perpindahan
kalor yang terjadi, perpindahan kalor
konveksi dibedakan menjadi dua, yaitu

konveksi alami/bebas (natural/free


convection)

dan

konveksi paksa (forced convection).


konveksi alami : perpindahan
dikarenakan perbedaan kerapatan

konveksi paksa : perpindahan karena


didorong, misalnya dengan fan atau
pompa.
Konveksi bebas/alamiah

Contohnya adalah pemanasan aliran udara yang melalui radiator,


pemanasan air dalam ketel.

Fluida panas yang menerima panas akan naik ke atas, kekosongan


tempat massa fluida yang telah naik diisi oleh massa fluida yang
bersuhu rendah.

Aliran fluida terjadi akibat perbedaan densitas, dan perbedaan


densitas akibat adanya gradien suhu di dalam massa fluida itu.
Konveksi paksa

Jika aliran fluida digerakkan oleh piranti


mekanik seperti pompa dan pengaduk.

Aliran/perpindahan panas tidak bergantung


pada gradien densitas.

Contohnya aliran kalor melalui pipa panas.


BILANGAN TAK BERDIMENSI YANG TERLIBAT
DI DALAM HUBUNGAN EMPIRIS PADA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI

Bilangan tak berdimensi adalah suatu


persamaan yang menggunakan dimensi atau
parameter yang merupakan karakteristik dari
suatu proses.
Keuntungan dari penggunaan bilangan tak berdimensi
antara lain:
•persamaan tak berdimensi memungkinkan untuk
melakukan perbandingan proses yang ukurannya
berbeda. Sebuah proses berskala kecil dapat
memberikan prediksi proses berskala besar secara
akurat untuk tujuan desain.
•Korelasi data eksperimen dapat dibuat secara efisien
dengan menggunakan kelompok dan korelasi tak
berdimensi.
Beberapa bilangan tak berdimensi
dalammpindahan panas konveksi :
1.Bilangan reynold
Re = vD/ 

2.Bilangan Nusselt
Nu = hx/k

3. Bilangan Prandtl
Pr = Cp/k
Perpindahan Panas Konveksi

Contoh:
Udara pada suhu 20 0C bertiup
diatas plat panas 50 x 75 cm. Suhu plat
dijaga tetap 250 0C. Koefisien perpindahan
kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C.
Hitunglah perpindahan kalor.
Penyelesaian
Dari persamaan : q = h A (Tw - T∞)
= (25)(0,50)(0,75)(250 – 20)
= 2,156 kW
latihan soal
A 2-m long, 0.3 cm diameter electrical wire extends
across a room at 15oC. Heat is generated in the wire as a
result of resistance heating, and the surface temperature
of the wire is measured to be 152oC. Also, the voltage drop
and electric current through the wire are measured to be
60 V and 1.5 A, respectively. Determine the convection heat
transfer coefficient for the heat transfer between the
outer surface of the wire and the air in the room.
Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi:

q  U 0 . A.Tmenyeluruh
Dimana :
Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh
A = luas bidang aliran kalor
ΔTm = beda suhu menyeluruh
radiasi
RADIASI TERMAL

Jika suatu benda ditempatkan dalam


pengurung, dan suhu pengurung lebih
rendah dari pada suhu benda, maka suhu
benda tersebut akan turun, sekalipun ruang
dalam pengurung tersebut hampa. Proses
pemindahan panas yang terjadi hanya
semata karena benda suhu dan tanpa
bantuan zat perantara (medium), disebut
perpindahan panas radiasi
Ditinjau dari gelombang elektromagnetik,
energi radiasi dibawa oleh gelombang
elektomagnetik .Ada banyak jenis radiasi,
yaitu dari radiasi sinar gama ,sinar x, radiasi
termal hingga radiasi gelombang radio (dari
spektrum panjang gelombang pendek
sampai yang berpanjang gelombang
panjang).
Perpindahan kalor radiasi bisa
terjadi tanpa ada kontak langsung
antara sumber panasnya
dengan materi lain
Laju perpindahan kalor radiasi

 : emisivitas (tidak berdimensi, antar 0-1)


 : Konstanta Stefan-Boltzmann
5.67x10-8W/m2.K4
A : luas permukaan benda, m2
T : suhu mutlak benda, K
Q/t : laju radiasi

Q/t =AT4
Sedang radiasi termal, energi pancarannya
adalah ditentukan berdasar dari suhu benda
tersebut.
Daerah spektrum panjang gelombang radiasi
termal adalah dari 0,1 sampai dengan 100
mikron
Radiasi matahari juga merupakan radiasi termal
dengan daerah panjang gelombang khusus yaitu
0, 25 sampai dengan 3 mikron.
Benda yang memiliki permukaan berwarna
gelap mempunyai nilai emisivitas mendekati 1
dan permukaan yang lebih terang mendekati 0

Semakin besar emisivitas benda, semakin


besar laju kalor yang dipancarkan benda
tersebut
Karena perpindahan panas terjadi diantara
dua materi, maka persamaan laju radiasi
menjadi

Q/t =A(T14 – T24)


Perpindahan Panas Radiasi

Adalah proses transport panas dari


benda bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah, bila benda –
benda itu terpisah didalam ruang
(bahkan dalam ruang hampa
sekalipun

q = δ A (T14 – T24)
Perpindahan Panas Radiasi

Dimana :
δ = Konstanta Stefan-Boltzman
5,669 x10-8 w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur
Perpindahan Panas Radiasi

Contoh:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing
masing 800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor
melalui radiasi. Hitunglah perpindahan kalor
persatuan luas.
Penyelesaian
Dari persamaan: q = δ A (T14 – T24)
q/A = δ (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kW/m2
latihan soal
Sebuah benda berbentuk kubus dengan panjang
rusuk 2 meter memiliki daya pancar emisivitas
0,2 dan suhu 100oC.
Tentukan laju radiasi yang dipancarkan benda
tersebut setiap detik
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dinding Datar
Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan

dT
q   kA
dx
Atau :
q
KA
T2  T1 
x

q
KA
T1  T2 
x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal


dinding adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu
permukaan dinding seperti terlihat pada gambar
berikut :
Profil Suhu
q T1
T2 q

x
∆x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari


satu macam bahan, dan terdiri dari beberapa
lapis dinding seperti terlihat pada gambar
berikut :

A
q
q
A
B
C

1 2 3 4
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Aliran kalor dapat dituliskan :

T2  T1 T3  T2 T4  T3
q  K A A  K B A   KC A
x A xB xC
atau :
T1  T4
q 
x A x B xC
 
K A.A K B .A KC .A
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dimana :

x A x B xC
; ;
K A. A K B . A K C . A

Disebut sebagai Tahanan Thermal


KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya:


q

RA RB RC

x A x B xC
K A .A K C .A
K B .A

Analogi listrik digunakan untuk mempermudah memecahkan


soal-soal yang rumit baik yang seri maupun paralel.
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan


sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar
berikut ini:
B
F
q q
A C E

G
D

1 2 3 4 5

Tmenyeluruh
q 
 R th
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Sistem Silinder - Radial


Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-
jari dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L

ro
q ri
L
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To.


Untuk silinder yang panjangnya sangat besar
dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan
bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial.

Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan :

dT
q   KA
dr
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dimana :
A = 2ПrL
Maka :

dT
q  2rlK
dr
Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Bila persamaan diatas diintegralkan didapat :

2KLTi  To 
q
Lnro / ri 

Dan tahanan thermal disini adalah :

Lnro / ri 
Rth 
2KL
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh


KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi:

q  U 0 . A.Tmenyeluruh
Dimana :
Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh
A = luas bidang aliran kalor
ΔTm = beda suhu menyeluruh
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung

m, Cp
Aliran
1 2
L

Tb1 Tb2
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Besarnya perpindahan kalor yang terjadi


pada suatu penampang/saluran yang
berbentuk pipa/tabung dapat dinyatakan
dengan beda suhu limbak (bulk temperature):

q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)

m = ρ.Um.A
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau


turbulen maka dibutuhkan bilangan Reynold:

 .U m d
Re 

Dimana :
m = laju aliran fluida (kg/s)
Cp = Panas jenis (kj/kg.0C)
Tb = Suhu limbak
Tw = Suhu dinding
Um = Kec. Rata-rata (m/s)
μ = Kekentalan (kg/m.s)
ρ = Kerapatan (kg/m3)
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk Aliran Turbulen :

Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin


n
( f / 8) Re . Pr  b  h.d
N ud    
1,07  12,7( f / 8) (Pr  1)   w 
1/ 2 2/3
k

Untuk pipa licin dengan faktor gesek


Dimana:
n = 0,11 jika Tw >Tb
n = 0,25 jika Tw < Tb
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk Aliran Laminar:

N ud  1,86(Re . Pr) (d / L) (  /  w )
1/ 3 1/ 3 0 ,14

Contoh:
Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran
relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air
masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar
adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s
hitunglah panjang tabung yang diperlukan.
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Solusi:
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
= ρ.Um.A.Cp(60 - 40)
= ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40)
Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan
menggunakan rumus interpolasi :
Dari temperatur limbak :
Tb = (60 +40)/2 = 50 0C
Maka :
ρ = 990 kg/m3
Cp = 4181 j/kg
Maka :
q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 – 40)
q = 77982 W
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk permukaan tabung dengan kekasaran relatif, temperatur rata-


ratanya:
Tf = (90+50)/2 = 70 0C
ρ = 980 kg/m3
k = 0,660 w/m0C
Pr = 2,62
υ = 0,421x10-6m2/s
μ = ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s
Re = 142.510………..Turbulen

Maka rumus yang digunakan :


n
( f / 8) Re . Pr   b  h.d
N ud    
1,07  12,7( f / 8) (Pr  1)   w 
1/ 2 2/3
k
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215


Maka f/8 = 0,002688
n = 0,11 karna Tw > Tb
μb = ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s
μw = ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s

maka :
0 ,11
(0,002688)142510 x 2,62  5,62 x10 4  h.d
N ud    
1,07  12,7(0,002688)1 / 2 (2,62 2 / 3  1)  3,19 4  k

Nud = 640 =h.d/k


h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Maka panjang tabung :

q = h.A(Tw – Tb)

q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w

77982
L
h. .d (90  50)
77982
L
21120 x3,14 x0,02(90  50)

L = 1,47 m

Anda mungkin juga menyukai