• SRI MARDIANI
• TARY NOVELLA
• LIZA ERFINA
• DINA NURMA
• AYU LESTARI
• TEDDY SEPTIAN
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ,
disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang
tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat kehilangan darah yang
cepat (syok hemoragik).
· Tahap II :
- terjadi apabila kehilanagan darah 15-20%
- tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu,
diaforetik, gelisah, pucat.
· Tahap III
- apabila terjadi kehilangan darah lebih dari 25%
- terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2,
perfusi jaringan secara cepat
- terjadi iskemik pada organ
- terjadi ekstravasasi cairan
Penurunan curah jantung disebabkan oleh penurunan volume preload
walaupun terdapat kompensasi peninggian resistansi vaskuler, vasokonstriksi
dan takikardia. Tekanan darah masih dapat dipertahankan walaupun volume
darah berurang 20-25%. Pada permulaannnya keadaan ventrikuler filling
presure, CVP dan PAOP rendah, akan tetapi dalam keadaan yang ekstrim dapat
terjadi bradikardia.
Pada keadaan hipovelemik yang berat juga terjadi iskemi miokard,
bahkan dapat terjadi infark. Penurunan volume intra vaskuler ini menyebabkna
penurunan volume intra ventrikuler kiri pada akhir diastole. Yang akibatnya
juga menyebabkan berkurangny kontraktilitas jantung dan juga menyebabkan
menurunnya curah jantung. Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya
mekanisme kompensasi dari pembuluh darah dimana terjadi vasokonstriksi
oleh katekolamin sehingga perfusi semakin memburuk. Akan tetapi, bila
kehilangan volume darah lebih dari 30% mulai terjadi shock. Dan bila terjadi
syok maka suplai O2 ke sel menurun sehingga menyebabkan gangguan perfusi
jaringan yang akhirnya bis amenimbulkan gangguan metabolism seluler.
Gejala syok hipovolemik cukup bervariasi, tergantung pada usia, kondisi
premorbid, besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya berlangsung.
Tanda dan gejalanya:
1. Airway dan breathing adalah prioritas pertama. menjamin airway yang paten
dengan cukupnya pertukaran ventilasi dan oksigenasi. Memberikan tambahan
oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen lebih dari 95%.
•
• Memeriksa Dilasi lambung – dikompresi.
Pada penderita yang tidak sadar Dekompresi lambung
dilakukan dengan memasukan selamh atau pipa kedalam perut
melalui hidung atau mulut dan memasangnya pada penyedot untuk
mengeluarkan isi lambung. Namun, walaupun penempatan pipa
sudah baik, masih mungkin terjadi aspirasi.