Anda di halaman 1dari 28

VALIDASI ALUR PRODUKSI

SEDIAAN LIQUID

Cecilia Nova Wahyudiana 16330706


Jasmine aulia rahman 15330124
Muhammad rifai 15330112
ALUR PRODUKSI SEDIAAN LIQUID
penimbangan pencampuran penyaringan

Penutupan
labeling pengisian
botol

Pengemasan Gudang obat


sekunder jadi
LARUTAN
 pengurangan ukuran bahan padat untuk
meningkatkan luas permukaan totalnya dapat
mempercepat proses pelarutan
 jika zat terlarut lebih mudah larut pada suhu yang
tinggi, pencampuran dilakukan pada suhu tinggi
terutama jika tingkat disolusinya lambat.
 zat terlarut yang ada dalam konsentrasi rendah,
terutama zat warna, dilarutkan dalam sedikit pelarut
dan kemudian ditambahkan ke dalam jumlah besar.
 Bahan mudah menguap seperti rasa dan parfume,
ditambahkan pada akhir proses dan setelah
pendinginan, untuk mengurangi kehilangan dengan
penguapan.
 sejumlah besar bahan tidak diadsorpsi secara
ireversibel ke media filtrasi. untuk larutan yang
mengandung partikel tidak larut sempurna (larutan
keruh)
PROSES PEMBUATAN DAN PARAMETER KRITIS
Produksi Peralatan Parameter kritis Pengujian
Penimbangan Timbangan Kebersihan Cemaran
mikroba
Pencampuran Mixer -Waktu campuran Keseragaman
- Kecepatan kadar
pengaduk/
penyetelan
-suhu pencampuran
Penyaringan Filter pump -ukuran penyaringan -organoleptis
-kecepatan -kadar
penyetelan -pH
-BJ
-viskositas
Pengisian Mesin filling - Kecepatan filling -penampilan
dan cropping - Kerapian cropping -kebocoran
-volume
terpindahkan
SUSPENSI
 Dibuat dispersi terkonsentrasi dari suspending
agen terlebih dahulu. Lalu bahan ditambahkan
perlahan ke alat pencampur.
 Obat dihaluskan kemudian dicampur dengan
suspending agen dan bahan pembasah untuk
membantu dalam penyebaran obat
 untuk pembasahan obat yang sangat hidrofobik
dapat difasilitasi dengan mencampur tekanan
rendah
PROSES PEMBUATAN DAN PARAMETER KRITIS
Produksi Peralatan Parameter kritis Pengujian
Penimbangan Timbangan Kebersihan Cemaran
mikroba
Pencampuran Colloid mill -ukuran partikel Keseragaman
bahan aktif -lama penghalusan kadar
Pencampuran Mixer -Waktu campuran Keseragaman
akhir - Kecepatan kadar
pengaduk/
penyetelan

-suhu pencampuran
Penyaringan Filter pump -ukuran -organoleptis
penyaringan -kadar
-kecepatan -pH
penyetelan -BJ
-viskositas
Pengisian Mesin filling - Kecepatan filling -penampilan
dan cropping - Kerapian -kebocoran
cropping -volume
terpindahkan
EMULSI
 Ukuran butiran dapat mempengaruhi viskositas produk dan,
telah ditemukan bahwa emulsi terbaik berkenaan dengan
stabilitas fisik dan tekstur ialah dengan diameter globula
rata-rata antara 0,5-2,5 mm.
 Adanya surfaktan untuk mengurangi ketegangan antar muka
yang akan membantu proses emulsifikasi sekaligus
meningkatkan stabilitas emulsi.
 Bejana pencampur juga dilengkapi dengan baffle untuk
memodifikasi sirkulasi cairan dan berlapis sehingga
pemanasan atau pendinginan dapat diterapkan
 Penggilingan koloid juga cocok untuk pembuatan emulsi
secara terus menerus.
 Fasa berair dipanaskan sampai suhu yang sama untuk
menghindari terbentuknya padatan fasa minyak oleh air yang
lebih dingin sebelum pengemulsi terjadi.
 Essens rasa dan parfum biasanya ditambahkan setelah
emulsi telah didinginkan
 Bahan yang dapat mempengaruhi stabilitas fisik emulsi,
seperti larutan alkohol atau elektrolit, perlu diencerkan
sebanyak mungkin sebelum menambahkan perlahan dan
dengan pencampuran konstan.
PROSES PEMBUATAN DAN PARAMETER KRITIS
Produksi Peralatan Parameter kritis Pengujian
Penimbangan Timbangan Kebersihan Cemaran mikroba
Pencampuran Mixer -suhu pencampuran Keseragaman
bahan aktif -Kecepatan kadar
pengaduk
Pencampuran Mixer -Waktu campuran Keseragaman
akhir - Kecepatan kadar
pengaduk/
penyetelan
-suhu pencampuran
Penyaringan Filter pump -ukuran penyaringan -organoleptis
-kecepatan -kadar
penyetelan -pH
-BJ
-viskositas
Pengisian Mesin filling - Kecepatan filling -penampilan
dan cropping - Kerapian cropping -kebocoran
-volume
terpindahkan
Validasi

Perubahan
signifikan

Falilitas Peralatan Proses

MEMPENGARUHI MUTU PRODUK


validasi
prospektif

VALIDASI
PROSES

validasi validasi
retrospektif konkuren
VALIDASI PROSPEKTIF

 validasi proses dilakukan sebelum produk


dipasarkan
 Secara umum, 3 (tiga) bets berurutan yang
memenuhi parameter yang disetujui dapat
diterima telah memenuhi persyaratan validasi
proses.
 Bets hasil Validasi Prospektif (minimum 3 bets
berturut-turut) hanya dapat diluluskan untuk
dijual berdasarkan hasil serangkaian uji
Pengawasan Mutu yang intensif, pengkajian
kondisi pembuatan, hasil Uji Stabilitas dan
persetujuan dari Pemastian Mutu.
VALIDASI KONKUREN (CONCURRENT
VALIDATION)
 Produk yang telah divalidasi secara prospektif,
karena hal tertentu seperti:
a) perubahan parameter proses (misal perubahan RH,
suhu, waktu, rpm dll.) sebagai tindak lanjut dari
adanya penyimpangan (misal granulasi ulang,
pencetakan ulang, dll.) atau rekomendasi dari
Pengkajian Mutu Produk;
b) perubahan pabrik pembuat eksipien dengan
spesifikasi yang sama; dan
c) perubahan mesin dengan spesifikasi yang sama
d) transfer pembuatan produk ke pabrik lain dengan
syarat: tidak ada perubahan formula, sumber bahan
baku zat aktif dan zat tambahan, proses produksi,
spesifikasi obat, dan spesifikasi bahan pengemas,
proses telah divalidasi di pabrik asal, dapat
divalidasi secara konkuren.
 Orphan drugs (produk yang hanya diproduksi
dalam jumlah terbatas, misal hanya satu bets
dalam satu tahun) dapat dilakukan validasi
konkuren tanpa validasi prospektif terlebih
dahulu, dengan persetujuan Badan POM.
 Validasi dilaksanakan sesuai dengan Protokol
yang disetujui. Bets hasil validasi dapat
diluluskan untuk dijual berdasarkan
serangkaian hasil uji Pengawasan Mutu,
pengkajian kondisi pembuatan, dan persetujuan
dari Pemastian Mutu.
VALIDASI RETROSPEKTIF
(RETROSPECTIVE VALIDATION)
 mencakup analisis tren denganmenggunakan
control chart dari data riwayat pembuatan dan
pengendalian mutu (misal hasil uji kadar, uji
disolusi, pH dan bobot jenis).
 data dari 10 – 30 bets produk yang dibuat
dengan menggunakan proses pembuatan yang
sama, untuk menunjukkan proses pembuatan
terkendali dan handal.
 Apabila terjadi ketidakkonsistenan hasil dari 10
- 30 bets hendaklah dilakukan validasi ulang
terhadap proses pembuatan produk tersebut.
POLA PENGAMBILAN SAMPEL

• Sampel diambil dari atas, tengah, dan dasar dari


masing- masing tempat penyimpanan bahan
Penimbangan baku.
• Banyaknya sampel masing-masing 10 gram.

• Sampel diambil dari 3 tempat (atas,tengah,


Pencampuran bawah)
• jumlah dari masing-masing tempat maksimum 1L

• Sampel diambil dari 3 tempat (awal,tengah,


bawah)
Pengisian • jumlah dari masing-masing tempat maksimum 1L
(jika @botol=60ml, jumlah yg diambil 17 botol)
ALAT PENGAMBIL SAMPEL LIQUID (THIEF)
VALIDASI PEMBERSIHAN
 untuk setiap peralatan / mesin yang kontak
langsung dengan produk (zat aktif)
 Pembersihan Alat Baru atau Alat sesudah
perawatan atau perbaikan.
 Pertimbangan khusus diberikan dalam
melakukan pencucian awal peralatan baru dan
pencucian setelah pembongkaran mesin untuk
diperbaiki untuk memastikan sisa – sisa debu
maupun pelumas.
VALIDASI METODE ANALISIS
 Validasi metode analisis umumnya dilakukan
terhadap 4 jenis:
 uji identifikasi;
 uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity);
 uji batas impuritas. dilakukan untuk merefleksikan
secara tepat karakteristik kemurnian dari sampel.
Karakteristik yang berbeda diperlukan untuk uji
kuantitatif dibandingkan untuk uji batas impuritas.
 uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif
obat atau obat atau komponen tertentu dalam obat.
Analisa
mutu
VALIDASI ULANG
 Melibatkan bahan aktif obat baru / pemasok baru.
 Melibatkan formulasi baru (bahan aktif obat sama
namun terdapat penggantian bahan lain yang
menyebabkan bahan aktif obat sulit dibersihkan).
 Perubahan prosedur analisis.
 Prosedur pembersihan diperbaharui melalui
mekanisme perubahan (termasuk pergantian cara
pembersihan, perubahan pembersihan manual ke
automatis, pergantian bahan pembersih, dll.).
 Melewati jangka waktu yang ditetapkan untuk
melakukan validasi ulang.
MESIN MIXING
MESIN COLLOID MILL DAN FILTER PUMP
MESIN FILLING, CROPPING DAN LABELING

Anda mungkin juga menyukai