Anda di halaman 1dari 1

MODEL PENJADWALAN OPERASI SUPPLY VESSEL

UNTUK ANJUNGAN LEPAS PANTAI DI WILAYAH DENGAN


MULTI ORIGIN, MULTI BLOCK, MULTI OPERATOR: STUDI
KASUS WILAYAH OPERASI BALIKPAPAN
11 JULI 2017

Pendahuluan Diagram Alir dan Parameter Grafik Total Biaya

Pertumbuhan pangsa pasar offshore support vessel Perhitungan dalam Penelitian


(OSV) menurut DPP Indonesian National Ship Owners’ Mulai
Association (INSA) diprediksi naik 10% setiap tahunnya
disusul dengan rencana pengembangan 18 lapangan Identifikasi Masalah
• Penugasan supply vessel belum tentu
migas oleh SKK Migas, membuat permintaan supply yang paling optimum (dari sisi biaya
vessel sebagai pengangkut utama permintaan logistik dan waktu)
• Ketersediaan kapal yang sesuai
anjungan lepas pantai juga meningkat. Namun, dengan spesifikasi yang diminta
anjungan lepas pantai belum bisa
Spesifikasi
peningkatan permintaan ini belum diimbangi dengan kapal dipantau secara menyeluruh, masih Data Sekunder
satu per satu dengan cara manual Grafik Analisis Sensitivitas terhadap Jumlah
perencanaan penugasan kapal yang optimum oleh dan Primer

beberapa ship planner. Seperti pada kondisi saat ini di Lokasi Anjungan Kapal dengan Demand yang Fluktuatif
PT. X Balikpapan, pemilihan kapal dipertimbangkan Supply Vessel Lepas Pantai
1. Yakin Field
Lokasi Pelabuhan/SupplyBase
Rp55 30%

Total Biaya (dalam milyar Rp)


28.4%
berdasarkan jenis muatan, volume muatan dan tujuan S.V. A S.V. F (YF) 2. Penajam Supply Base (PSB)
Rp50
Rp52 24.4%
24.6% 25%
pelayaran, sehingga biaya dan waktu beroperasi kapal

Utilitas (%)
2. Sepinggan 3. Tg. Santan Supply Base (TSB) Rp46 21.4%
S.V. B S.V. G Rp45 19.2% 21.7%
Field (SF) 20%
belum optimum. Oleh karena itu, maka dilakukan S.V. C S.V. H 3. Attaka Field 4. Loktuan Supply Base (LSB) Rp40
Rp41 19.8% Rp43
Rp39
Rp38
penelitian agar dapat megetahui pemilihan dan (AF) 18.0% 15%
Rp35 Rp35
S.V. D S.V. I 4. West Seno
penjadwalan supply vessel saat ini dan mendapatkan Field (WF) Permintaan Rp30 Rp31 10%
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
model penjadwalan operasi supply vessel yang optimum. S.V. E S.V. J
Jenis Muatan
Perusahaan Migas:
Spesifikasi supply
Alternatif Sensitivitas Jumlah Kapal
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk 1. Permintaan vessel untuk tiap
(model tertutup) Rata-rata Utilitas per tahun (model terbuka) Rata-rata Utilitas per tahun
anjungan lepas
operasional kapal yang lebih efektif dan efisien Rutin/planned
pantai
kedepannya.
(model tertutup) Total Biaya per Tahun (model terbuka) Total Biaya per Tahun
2. Permintaan Tidak Jenis, berat dan
Rutin/unplanned prioritas muatan Alternatif di atas merupakan kondisi pada pengurangan jumlah
kapal yang tersedia (berdasarkan utilitas terendahnya).
Metodologi Data Awal untuk
Perhitungan Contoh Penjadwalan Hasil Optimasi:
A. Model Matematis Input Data
Waktu BULAN: AGUSTUS
Tujuan-Demand SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
Analisis Data Jarak YF-l1 PSB J
Input Data Biaya YF-l2 PSB D
Total Biaya Kecepatan YF-l3 PSB J
Biaya Tetap/Fixed Capital Cost YF-l4 PSB E
∀, i = 1, 2, I Cost dan Biaya (CC): Waktu
Sea time YF-I5 PSB D PSB D PSB J
SF-l1 PSB J
j = 1,2, J Tidak •Biaya Angsuran SF-l2 PSB D
Port time
k = 1,2, K Tetap/Variable •Biaya Penyusutan SF-l3 PSB J
Cost SF-l4 PSB D
l = 1,2, L Operating Cost SF-I5 PSB E PSB E PSB D
Model Optimisasi
Keterangan: (OC):
AF-l1
AF-l2 TSB A
TSB I

F = Frekuensi roundtrip (kali) • Biaya Gaji Kru Objective Function: AF-l3 TSB I
Kapal Minimum variable cost AF-l4 TSB C
FoC = Fuel oil Cost atau biaya bahan bakar mesin (Rp) Input Data • Biaya AF-I5 TSB A TSB A LSB I
PC = Port Cost atau biaya pelabuhan (Rp) Biaya Perbekalan Kru Decision Variable: WSF-l1 LSB I
WSF-l2 LSB A
CHC = Cargo Handling Cost atau biaya bongkar muat (Rp) Time • Biaya Air Tawar Penugasan supply vessel WSF-l3 LSB I
I = Asal yaitu supply base Charter Hire • Biaya Pelumas Constraint:
WSF-l4 LSB A
WSF-I5 TSB C TSB C TSB A LSB A
(TCH) • Biaya Dokumen • Spesifikasi kapal yang
J = Tujuan yaitu offshore platform & Sertifikat
Voyage Cost dibutuhkan anjungan
K = Kapal yaitu supply vessel
L = Jenis muatan
(VC):
• Biaya Repair &
Maintenance •
lepas pantai
Permintaan anjungan
Kesimpulan
•Biaya BBM
lepas pantai • Hasil optimasi selama satu tahun, rata-rata utilitas seluruh
•Biaya Voyage Cost
Dimana, Pelabuhan (VC): • Jadwal Pengeboran tiap kapal milik PT.X dengan model terbuka adalah 17,3%
Cargo • Biaya BBM anjungan lepas pantai sedangkan dengan model tertutup 16,2% per tahun. Hasil
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑟𝑢𝑡𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑗 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑘 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ • Biaya Pelabuhan • Parameter waktu 1 hari
Handling optimasi total biaya satu tahun seluruh kapal dengan
𝑦ቊ
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ Cost (CHC): Cargo Handling Model Penjadwalan model tertutup sebesar 51,5 milyar rupiah/ tahun, dengan
Biaya Cost (CHC): model terbuka sebesar 43,7 milyar rupiah/ tahun.
Bongkar Biaya Bongkar - Jadwal Model Terbuka
Muat Muat - Jadwal Model Tertutup • Hasil analisis sensitivitas menunjukkan pada alternatif 4
dengan model tertutup menghasilkan utilitas rata-rata
Analisis dan Pembahasan 28,4% dan total biaya per tahun sebesar 38,9 milyar
Waktu Tercepat Utilitas Kapal rupiah/ tahun sedangkan pada alternatif 7 dengan model
Total Biaya terbuka menghasilkan utilitas rata-rata 24,6% dan total
biaya sebesar 20,6 milyar rupiah/ tahun.
Selesai
Daftar Pustaka
(a) (b)
Hasil Penelitian 1. Gerard Cachon, C. T. (2012). Matching Supply with Demand: An
Introduction to Operations Mangement (Irwin Operations/Decision
Gambar 1. Hasil optimasi menggunakan tools Gnumeric pada muatan
rutin (a) dan muatan tidak rutin (b) Utilitas Kapal Sciences). McGraw-Hill Education.
2. Kumar, A. “Capital, Voyage and Operating Cost of a Ship Marine
Utilitas kapal yang dipakai adalah saat mengangkut muatan Engineering”. belum dipublikasikan. (2015, April 9).
Lokasi Penelitian 3. Stopford, M. (2009). Maritime Economics, Third Edition. New York:
menuju anjungan lepas pantai saja. Dihitung pada masing-
Routledge Taylor & Francis e-Library.
masing optimasi dengan model terbuka dan model tertutup. 4. Taha, H. A. (2011). Operation Research: An Introduction, 9th
Utilitas kondisi saat ini merupakan utilitas total kapal yaitu saat Edition. University of Arkansas.
5. Wijnolst, N. (1997). “Shipping”. Belanda: Delft University Press.
mengangkut muatan ditambah waktu stand-by.
Dzikrina Zahrah Ramadhani
Biodata
Kondisi Saat Ini Optimasi Model Tertutup Optimasi Model Terbuka 4413 100 023
100% 93.0% 93.0% 93.0% 92.0% 91.0% e-mail: dzikrinazahrah@gmail.com
90%
77.0% 77.0%
80%
70%
70.0% 67.0%
65.0% Pembimbing:
Utilitas (%)

60% 48.9%
Dr.-Ing Setyo Nugroho
50%
37.4%
40% 35.6% 34.1%
27.2% 31.3%
23.9%
e-mail: snugroho@gmail.com
30% 21.6%
24.6%
20% 4.8% 14.3% 14.7%
8.0% 3.1% Achmad Mustakim, S.T., M.T., MBA
10% 1.8% 0.3%
2.9% 0.0%
0% e-mail: mustakimachmad@gmail.com
SV A SV B SV C SV D SV E SV F SV G SV H SV I SV J
Nama Kapal LABORATORIUM TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT
(Sumber: Google Earth, diolah kembali.)
Gambar 2. Lokasi supply base/shorebase dan anjungan lepas pantai Gambar 3. Grafik perbandingan utilitas kapal per tahun JURUSAN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Anda mungkin juga menyukai