Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PRESENTASI

EVIDENCE BASED PRACTICE NURSING


METODE BIMBINGAN IMAJINASI REKAMAN AUDIO UNTUK
MENURUNKAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK
USIA SEKOLAH PADA An. D DI RUANG NAKULA 4
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

DI SUSUN OLEH
NUR AZMI AFINA
G3A017251

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
DEFINISI
Meningitis adalah radang pada meningen
(membran yang mengelilingi otak dan medula
spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau
organ-organ jamur. Meningitis adalah radang
dari selaput otak (arachnoid dan piamater).
Bakteri dan virus merupakan penyebab utama
dari meningitis (Wong, 2008).
ETIOLOGI
• Bakteri
• Penyebab lainnya
• Faktor predisposisi
• Faktor maternal
• Faktor imunologi
• Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau
injury yang berhubungan dengan sistem
persarafan.
MANIFESTASI KLINIK

• Sakit kepala dan demam


• Perubahan pada tingkat kesadaran
• Iritasi meningen
• Mengalami foto fobia
• Kejang
• Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada
meningitis meningokokal.
• Infeksi fulminating
Etiologi Meningitis: Bakteri, Virus, Riketsia, Jamur, Cacing, dan Protozoa

Faktor-faktor Predisposisi:
Pernah mengalami Herpes Simplex

Virus/bakteri masuk jaringan otak secara lokal hematogen


dan melalui saraf-saraf

Peradangan di Otak

Iritasi korteks
Pembentukan Transudat Reaksi Kuman Patogen
serebral area fokal
dan Eksudat

Edema Serebra TIK meningkat


Kejang/Nyeri
Suhu Meningkat
Kepala
Disfungsi
Gangguan Perfusi
Hipotalamus
Jaringan Serebral Resiko
Defisit cairan dan
Trauma
Hipovolemik
Hipermetabolism meningkat
Kesadaran Menurun
e

Gangguan Resiko Defisit


Gastrin
Mobilitas Fisik jaringan dan Nyeri Akut
meningkat
Hipovolemik
Gangguan
Tumbuh
Hospitalisasi Kembang HCL meningkat

Gangguan Persepsi Ansietas Mual


Sensori

Gangguan Bersihan
Penumpukan Sekret Jalan Nafas

Asupan Nutrisi Nutrisi Kurang dari


tidak adekuat Kebutuhan Tubuh
Resume Asuhan Keperawatan
Identitas
• Nama Anak : An. D
• Tanggal lahir : 20 Oktober 2008
• Jenis kelamin : Perempuan
• Nama orang tua : Ny. T
• Alamat : Mangunsari RT 03/01, Grobogan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Kewarganegaraan : Indonesia
• Tanggal Pengkajian : 10 September 2018
• Tanggal masuk RS : 02 September 2018
• Pemberi Informasi : Ny. K
• Hubungan dengan anak : Ibu anak
• Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing dan cemas.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan An. D demam 5 hari dan
pusing terus menerus sudah 4 hari sebelum masuk
rumah sakit, sejak senin sore tanggal 1 September
2018 An.D gelisah dan sudah tidak bisa diajak
komunikasi. Tanggal 2 September 2018 sejak subuh
An. D kejang sampai perjalanan menuju RSWN,
sampai di IGD tidak kejang. Pasien dirawat di ruang
PICU dan dipindahkan ke ruang Nakula 4 pada
tanggal 6 September 2018. Saat ini pasien sudah
sadar dan sudah bisa diajak komunikasi, pasien
mengeluh pusing dan cemas.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di
rumah sakit. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan dan obat-obatan.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak
ada yang mengalami penyakit seperti yang dialami oleh
pasien. Keluarga pasien mengatakan anggota keluarganya
tidak ada yang menderita penyakit keturuan seperti
Hipertensi, Jantung dan penyakit keturunan lainnya.
• Pengukuran Antropometri
BB= 30 kg, TB= 130 cm, LK= 48 cm, LD= 45 cm, LILA= 18 cm
Interpretasi status gizi: IMT= 17,7 (normal)
• Vital Sign
N= 96 x/ menit, S= 36,4 oC, RR= 24 x/ menit
Pengkajian Nyeri

P: pusing saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat

Q: senut-senut

R: kepala

S: skala 3

T: terus menerus

Pemeriksaan nyeri menggunakan skala nyeri wong baker


• Pemeriksaan Diagnostik
• Laboratorium tanggal 9 September 2018: Hb= 13.3 g/dL, Ht= 39.20
%, Leukosit= 15.7/uL, Trombosit= 507/uL, Natrium= 131 mmol/L,
Kalium= 4.10 mmol/L, Calsium= 1.30 mmol/L
• Pemeriksaan MSCT scan kepala dengan kontras: kesan gambaran
meningitis disertai tanda-tanda peningkatan intracranial saat ini.
• X foto thorakx AP: kesan cor= normal, pulmo= gambaran
bronkopneumoni, tulang= tak tampak kelainan.
• Terapi
Infus D10% 36 cc/jam
Inj Ceftriaxone 2x1 gr
Inj Mecobalamin 2x250 mg
Inj Dexametason 3x1 Amp
Inj Citocolin 2x250 mg
• Diit: Pasien mendapat diit lunak
Masalah Etiologi
Data Fokus
Resiko
DS: Pasien mengatakan pusing
ketidakefektifan
P: pusing saat beraktivitas dan
perfusi jaringan
berkurang saat istirahat
otak
Q: senut-senut
R: kepala
S: skala 3
T: terus menerus
DO:
- Pasien tampak merintih kesakitan
- N= 96 x/ menit, RR= 24 x/ menit,
S= 36,4 oC
- Pemeriksaan MSCT scan kepala
dengan kontras: kesan gambaran
meningitis disertai tanda-tanda
peningkatan intracranial saat ini.
Ansietas Stress
DS: Pasien mengtakan cemas
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Distress
- Kontak mata yang buruk
Tgl/Jam Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No.
DX
10-09- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Lakukan pengkajian
1
2018 selama 3x24 jam diharapkan tidak nyeri secara
terjadi ketidakefektifan perfusi jaringan komprehensif
otak dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan teknik non
- TTV dalam batas normal farmakologi (distraksi
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan relaksasi)
TIK 3. Berikan posisi yang
- Berkomunikasi dengan jelas dan nyaman
sesuai dengan kemampuan 4. Kolaborasi pemberian
analgetik
10-09- Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan
2
2018 keperawatan selama 3x24 jam yang menyenangkan
diharapkan ansietas teratasi dengan 2. Ajarkan pasien metode
kriteria hasil: bimbingan imajinasi
- Pasien mampu mengidentifikasi dan rekaman audio untuk
mengungkapkan gejala cemes menurunkan stres
- Mengidentifikasi, mengungkapkan hospitalisasi
dan menunjukkan teknik untuk 3. Jelaskan semua
mengontrol cemas prosedur dan apa yang
- Postur tubuh, ekspresi wajah, Bahasa dirasakan selama
tubuh dan tingkat aktivitas prosedur
menunjukkan berkurangnya 4. Temani pasien untuk
kecemasan memberikan keamanan
dan mengurangi takut
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET

A. Data Fokus
Data Fokus Masalah Etiologi
Ansietas Stress
DS: Pasien mengtakan cemas
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Distress
- Kontak mata yang buruk

B. Diagnosa Keperawatan A. Analisa Sintesa Justifikasi

Ansietas berhubungan dengan stress Etiologi Meningitis: Bakteri, Virus, Riketsia, Jamur, Cacing, dan Protozoa

Virus/bakteri masuk jaringan otak secara lokal hematogen dan melalui saraf-saraf

Peradangan di Otak

Pembentukan Transudat dan Eksudat

Edema Serebra

Gangguan Perfusi Jaringan Serebral

Kesadaran Menurun

Hospitalisasi

Ansietas
Mekanisme Penerapan Evidence Based Practice Nursing

• Pengaplikasian penerapan jurnal metode bimbingan imajinasi rekaman


audio untuk menurunkan stres hospitalisasi dengan diagnosa medis
Meningitis. Metode bimbingan imajinasi rekaman audio ini dilakukan
kepada pasien An. D umur 9 tahun berjenis kelamin perempuan yang
dirawat inap diruang Nakula 4 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang. Pemberian terapi ini memberikan manfaat pada anak antara
lain: belajar untuk bersantai/rileks, mempersiapkan diri bagi anak-anak
menghadapi masa, menghilangkan atau merubah perilaku yang tidak
diinginkan, meningkatkan manajemen nyeri secara efektif, perilaku
pembelajaran yang diinginkan, menjadi lebih termotivasi dalam
menghadapi suatu masalah, mengatasi atau menghilangkan marah,
mengolah situasi stres dan kecemasan.
• Setelah menjalin hubungan saling percaya kepada pasien, perawat
mulai membimbing pasien untuk memberikan bimbingan imajinasi
rekaman audio sebanyak 3 kali sehari selama 2 hari, yang dilakukan saat
responden atau anak dalam keadaan tidak tidur, makan atau sedang
dilakukan tindakan keperawatan atau medis. Setiap sesi tindakan
diawali dengan mengatur posisi yang nyaman, pemilihan gambar, teknik
relaksasi nafas dalam, setelah itu dilanjutkan dengan bimbingan
imajinasi rekaman audio selama 15 menit, dan diakhiri dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan apa yang
dikhayalkan anak.
PEMBAHASAN APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING
A. Hasil yang Dicapai
Sebelum dilakukan metode bimbingan imajinasi rekaman audio, pasien terlebih
dahulu diberikan kuesioner stress hospitalisasi dengan dibantu ibu pasien dan
perawat untuk mengisi kuesioner tersebut. Hasil yang didapatkan pasien mengalami
kecemasan karena kehilangan kendali atas tubuhnya dan takut akan nyeri kepala.
Setelah dilakukan terapi autogenik selama 2 hari didapatkan hasil :
Tanggal Pre Tindakan Post Tindakan
11-09- S: Pasien mengatakan cemas
S: Pasien mengatakan cemas
2018 O:
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak gelisah
- Distress
- Distress
- Kontak mata yang buruk
- Kontak mata sedikit fokus
A: masalah belum teratasi
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan Intervensi
P: lanjutkan Intervensi
- Gunakan pendekatan yang
- Gunakan pendekatan yang
menyenangkan
menyenangkan
- Ajarkan pasien metode
- Ajarkan kembali pasien
bimbingan imajinasi rekaman
metode bimbingan imajinasi
audio untuk menurunkan stres
rekaman audio untuk
hospitalisasi
menurunkan stres hospitalisasi
- Jelaskan semua prosedur dan
- Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
apa yang dirasakan selama
prosedur
prosedur
- Temani pasien untuk
- Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
mengurangi takut
12-09- S: Pasien mengatakan cemas S: Pasien mengatakan sudah tidak
2018 berkurang cemas
O: O:
- Pasien tampak segar - Pasien tampak ceria
- Tidak cemas - Tidak cemas dan tidak takut lagi
- Kontak mata baik - Kontak mata fokus

A: masalah belum teratasi A: Masalah Teratasi

P: lanjutkan Intervensi P: Pertahankan Intervensi


- Evaluasi metode bimbingan - Pertahankan metode
imajinasi rekaman audio untuk bimbingan imajinasi rekaman
menurunkan stres hospitalisasi audio untuk menurunkan stres
- Temani pasien untuk hospitalisasi
memberikan keamanan dan - Temani pasien untuk
mengurangi takut memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan EBN

• Kelebihan dari metode bimbingan imajinasi rekaman audio


adalah mampu menurunkan stres anak saat selama dirawat
di rumah sakit. Manfaat yang ditemukan ini, kiranya dapat
menjadi masukan bagi rumah sakit, khususnya unit ruang
rawat anak untuk menggunakan metode bimbingan
imajinasi rekaman audio sebagai pendekatan bagi anak
sekolah yang mengalami stres akibat dirawat.
• Kekurangan dari metode bimbingan imajinasi rekaman
audio tidak dilakukan di ruang khusus yang tenang, tidak
bising, dan tidak ada orang lain lalu lalang untuk
memaksimalkan intervensi. Tidak tersedia ruang khusus di
ruang rawat anak, namun demikian perawat berusaha
mengontrol lingkungan agar intervensi dapat tetap
dilaksanakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai