Komunikasi terapeutik
• Terjadi antara perawat dengan pasien atau anggota kesehatan lainnya
• Umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan, berfokus kepada pasien
yg membutuhkan bantuan
• Perawat aktif mendengarkan dan memberi respon kpd pasien dg cara
menunjukan sikap mau menerima dan mau memahami shg pasien tebuka
ttg dirinya.
• Membantu pasien untuk melihat dan memperhatikan apa yang tidak
disadari sebelumnya
Komunikasi Sosial
• Terjadi setiap hari antar-orang per orang baik dalam pergaulan
maupun lingkungan kerja.
• Komunikasi bersifat dangkal karena tidak mempunyai tujuan
• Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan, aktivitas sosial, dll
• Pembicara tidak mempunyai fokus tertentu tetapi lebih
mengarah kebersamaan dan rasa senang
• Dapat direncanakan atau dapat juga tidak direncanakan
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
Menghargai keunikan
Hubungan perawat & klien, menghargai
klien yang saling perbedaan karakter,
menguntungkan memahami perasaan
dan perilaku klien
Menciptakan tumbuhnya
Menjaga harga diri hubungan saling percaya
(trust)
Komponen Komunikasi Terapeutik
Pertahankan kontak
mata, sejajar, dan Bersikap tenang/Rileks
natural
Hambatan dalam Komunikasi Terapeutik
(DeLaune & Ladner, 2002)
• Ketidakmampuan klien untuk berkomunikasi secara
Perbadaan bahasa efektif dengan petugas kesehatan dapat mempengaruhi
respon klien terhadap intervensi.
Gender
• Pengiriman, penerimaan, dan penafsiran pesan dapat
bervariasi antara pria dan wanita.
Hambatan dalam Komunikasi Terapeutik
(DeLaune & Ladner, 2002)
Status • Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi
sensorik, seperti hilangnya penglihatan atau
Kesehatan pendengaran.
• Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti.
• Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan
Emosi kekhawatiran klien dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas
komunikasi.
4. Refleksi (Reflection)
6. Konfrontasi
8. Obeservasi
9. Klarifikasi
• Teknik dengan menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti perawat
terhadap situasi yang ada, atau menjelaskan kembali idea tau pikiran klien
yang tidak jelas atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya
• “Saya tidak yakin dengan apa yang anda katakan tadi, bisakah anda
mengulanginya kembali?”
10. Giving Recognition
Jenis :
Eksplorasi Perasaan : c/ “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang
dimaksudkan…”
Eksplorasi Pikiran : c/ “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang
sekolah sambil bekerja”
Eksplorasi Pengalaman : c/ “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui”
12. Focusing
• Teknik ini juga merupakan teknik yang berguna saat klien berpindah dari satu
topik ke topik yang lain
Contoh:
Perawat : “apakah yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian tersebut?” atau
“kapan kejadian tersebut terjadi?”
Gangguan kognitif
Defisit bahasa Defisit sensorik dan Gangguan
struktural
Tugas Perawat pada Fase Prainteraksi
1. Evaluasi diri
2. Penetapan tahapan hubungan/interaksi
3. Rencana interaksi
PRAINTERAKSI
1. Identitas diri
2. Ideal diri
8. Tujuan
Fase orientasi
1. Membuka hubungan • Baik klien maupun perawat mengidentifikasi • Sikap perhatian, tetapi santai untuk
satu sama lain dengan menggunakan nama. membantu menenangkan klien.
2. Mengklarifikasi masalah Karena pada awalnya klien mungkin tidak • Teknik menyimak
melihat masalah dengan jelas, tugas utama • menyatakan kembali pernyataan klien
perawat adalah mengklarifikasi masalah
• mengklarifikasi
tersebut.
• teknik komunikasi efektif
Catatan:
3. Membuat dan Perawat dan klien membangun tingkat Berbagai keterampilan komunikasi di atas,
kepercayaan dan kesepakatan yang berikut kemampuan untuk mengatasi
memformulasikan kontrak
diungkapkan secara verbal tentang perilaku resitif jika muncul.
Menumbuhkan
kepercayaan (memahami Memandang perawat Memandang perawat
dan menghormati sebagai tenaga profesional sebagai pribadi yang jujur,
keyakinan dan nilai budaya yang kompeten untuk terbuka, dan peduli dengan
mereka, menghargai memberikan bantuan kesejahteraan mereka
kerahasiaan klien.)
Identifikasi Eksploitasi
masalah
Identifikasi Masalah pada Tahap Kerja
Menerapkan active listening
Transferen
• Klien biasanya secara tidak sadar memindahkan
perasaannya terhadap individu yang berarti dalam
hidupnya kepada perawat
Kontertransferen
• Respon perawat dipengaruhi kebutuhan dan konflik
pribadi yang tidak disadari
Tahap Terminasi
Tahap Terminasi
Jangan
Rencanakan mengakhiri
dari awal relasi secara
tiba-tiba
Tahap Terminasi
Eksplorasi
Kesadaran Diri Klarifikasi Nilai Role Model
Keadaan
Etik Dan
Altruisme
Tanggungjawab
Kesadaran Diri
• Akan membuat perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien
• Perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik dapat lebih efektif
• Jendela johari (johari window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh joseph
luth dan harry ingram menggambarkan tingkat saling pengertian anta rorang yang
berinteraksi mengenai perilaku, pikiran dan perasaan
1 2
3 4
Membuka diri.
• Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya untuk menceritakan hal yang
meupakan rahasia. Sehingga seseorang akan merasa aman ketika berinteraksi karena
tidak ada sesuatu yang disembunyikan.
Eksplorasi Perasaan
• Yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum dan
sesudah berinteraksi dengan orang lain.
• Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan dirinya dan mengontrolnya
agar dapat berkomunikasi dengan klien secara maksimal
Klarifikasi Nilai
• Klarifikasi nilai bermanfaat bagi perawat untuk memahami dirinya sendiri dan
nilai-nilai pribadinya
• Proses klarifikasi nilai terdiri dari tiga langkah
Memilih Menilai
Mengambil
Tindakan
Role Model
• Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi, tidak didominasi oleh konflik serta adaptasi yang sehat
• Ciri perawat yang dapat menjadi role model adalah puas akan hidupnya, tidak
didominasi oleh stress, mampu mengembangkan kemampuan, dan adaptif
Altruisme
• Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri
• Altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk perubahan social yang dibuat
untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan
Etik dan Tanggung Jawab
• Kode untuk perawat umumnya menyampaikan penguatan nilai hubungan
perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan
rujukan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab social
• Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk
merubah perilaku.
Sikap dalam komunikasi Terapeutik
sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeutik (Egan, )
Sikap Berhadapan
Isyarat Vokal
Isyarat Tindakan
Isyarat Obyek
Sentuhan
Terima kasih
Daftar Pustaka (1)
• Arwani. (2002). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Ellis, R., Gates, R, & Kenwothy, N. (2000). Komunikasi Interpersonal dalam Keperawatan: Teori dan Praktik.
Jakarta: EGC.
• Juliane, T. (2010). Komunikasi Terapeutik dan Konselin dalam Praktik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
• Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1996). Jakarta: Balai Pustaka
• Keliat, B. A. (2002). Hubungan Terapeutuik Perawat-klien. Jakarta: EGC
• Kozier, Erb, Berman, dan Snyder. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7, Volume
1. Diterjemahkan oleh Wahyuningsih, et al. Jakarta: EGC
• Luddin, A. B. M. (2010). Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
• Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of nursing. Missouri: Mosby.
• Stuart, Gail W. & Sundeen, Sandra J. (1995). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (5th Ed.). USA: Mosby.
• Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
• Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Diterjemahkan oleh: Renata Komalasari. Jakarta: EGC
Daftar Pustaka (2)
• DeLaune, Sue C., Ladner, Patricia K. (2002). Fundamentals of Nursing: Standards & Practice 2th Ed.
United States: Delmar
• Kozier, Barbara et al. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. 2nd Vol.
(Terjemahan). Jakarta: Penerbit Salemba Merdeka.
• Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed.
(Terjemahan). Jakarta: Penerbit Salemba Merdeka.
• Suryani.(2005). Komunikasi Terapeutik; Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
• Abdad, Fairus Ali (2012) Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik di Unit Rawat
Inap Umum Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor – SKRIPSI
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20309053-Tingkat%20pengetahuan-full%20text.pdf (Diakses
pada tanggal 12 November 2013, pukul 12.25 WIB)
• Videbeck, Sheila L. (2008) Psychiatric Mental Health Nursing. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins
• Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
• Effendy, Onong Uchjana. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
• Modul Komunikasi Kesehatan. (2012). Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia
Daftar pustaka (3)
• DeLaune, Sue C. (2002) . Fundamentals of Nursing: Standarts &Practice.
USA: Delmar/Thomson Learning.
• Ellis,R.,Gates, R, & Kenworthy,N. (2000). Komunikasi Interpersonal
Dalam Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa :Susi Purwoko.
Jakarta,EGC.
• Kozier, Barbara et al,. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice 7th Edition.
• Kozier, B,. Erb., Berman, A.J & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing:
Concept,Process and Practice. Seventh edition. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
• Kozier, B., et al.(2010).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses & Praktik Edisi 7 Volume 1.Jakarta: EGC.
• Maulana, Heri D. J. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA (4)
• Potter, PA & Perry, A.G. (1997). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and
Practice, 4th Ed (alih bahasa Indonesia). Jakarta: EGC.
• Potter, P.A & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. Seventh edition.
St.Louis: Elsevier Pte Ltd.
• Stuart, Gail Wiscarz., Sundeen, Sandra.J. (1998). Pocket Guide to Psychiatric
Nursing. Jakarta: EGC.
• Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.
• Supartini, Yupi.(2004).Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta: EGC.
• Videback, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa/Sheila L. Videback; alih
bahasa, Renata Komalasari, Alfrina Hany: editor edisi bahasa Indonesia, Pamilih
Eko Karyuni. Jakarta: EGC
• Videbeck, Sheila L. (2011). Psychiatric-mental health nursing. Philadhelpia:
Lippincott William & Wilkins.