RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT
A. RASYID RIDHA.R
SKM.,M.KES
FACULTY OF PUBLIC HEALTH
RESPATI INDONESIA
UNIVERSITY
Cp : Email : Facebook:
081345777742 Rasyid.Ramadhan01@Gmail.com Rasyid Ramadhan
Riwayat Alamiah Penyakit
&
Tingkat Pencegahan
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
TAHAP INKUBASI
TAHAP DINI
PREPATOGENESIS PATOGENESIS
TAHAP LANJUT
TAHAP AKHIR
TAHAPAN RIWAYAT ALIMAH PENYAKIT
TAHAP RENTAN (SUSCEPTIBLE)
• Pada tahap rentan, individu belum terpapar oleh agen penyebab
penyakit sehingga diperlukan upaya pencegahan primer seperti
promosi kesehatan. imunisasi, pencegahan spesifik, dan
sebagainya.
• Tujuannya untuk mencegah timbulnya angka kejadian penyakit
baru. Orang yang termasuk kelompok rentan HIV dan resiko
tinggi HIV, pencegahan dilakukan dengan pendidikan kesehatan
reproduksi untuk remaja dan ibu rumah tangga, penggunaan
kondom pada seks beresiko pada wanita pekerja seksual dan laki-
laki beresiko tinggi, tidak menggunakan jarum suntik bersamaan
pada pengguna narkoba suntik. Pada anak-anak, imunisasi
lengkap sangat diperlukan untuk mencegah berbagai penyakit
yang bisa dicegah melalui imunisasi.
TAHAP SUBKLINIS (ASYMPTOMATIC)
• Pada tahap subklinis, individu telah terpapar oleh agen
penyakit, terjadi perubahan patologis pada tubuh, namun
belum timbul gejala dan tanda klinis.
• Tahap subklinis ini memiliki peran dalam transmisi penyakit
atau penularan penyakit dari individu yang terinfeksi agen
penyebab penyakit ke individu yang rentan, sehingga perlu
adanya upaya pencegahan sekunder (skrinning, pengobatan
segera, dll) agar dapat mengurangi durasi dan tingkat
keparahan penyakit.
• Pada tahap subkilinis penyakit infeksi, terjadi
perkembangbiakan mikroorganisme patogen[1].
BEBERAPA DEFINISI ISTILAH
• Waktu yang dibutuhkan sejak awal
paparan/infeksi oleh agen penyebab penyakit
hingga timbulnya gejala dan tanda klinis
disebut masa inkubasi. Sedangkan, pada
penyakit non-infeksi, waktu tersebut disebut
masa laten.
• Periode jendela (window period) yaitu periode
waktu sejak terinfeksi hingga terdeteksinya
infeksi tersebut pada tes
laboratorium/skrining. Pada window period ini
individu yang terinfeksi juga dapat menularkan
penyakit meskipun hasil tes laboratorium
belum menunjukkan hasil positif .
TAHAP KLINIS
• Pada tahap penyakit klinis, individu mulai
menunjukkan gejala dan tanda klinis penyakit,
seperti kesembuhan, kecacatan, atau kematian, dan
terjadi proses ekspresi yaitu gejala dapat berangsur
menghilang tanpa dilakukan pengobatan (self-
limiting disease).
• Pada tahap penyakit klinis perlu dilakukan upaya
pencegahan tersier, seperti rehabilitasi, melakukan
limitasi kecacatan, dan bantuan fungsi lainnya.
TAHAP
KESEMBUHAN/KECACATAN/KEMATIAN
• Pada tahap ini, jika individu yang menderita suatu
penyakit klinis tertentu tidak diberikan pengobatan
yang tepat maka individu tersebut akan masuk ke
dalam tahap akhir penyakit, dimana gangguan
patologis tersebut dimanifestasikan menjadi
kondisi yang lebih berat, sepeti kecacaran,
komplikasi, bahkan kematian.
• Sebaliknya, jika individu tersebut diberikan
pengobatan yang tepat maka tahap akhir dari
penyakit tersebut adalah kesembuhan. Waktu sejak
timbulnya gejala klinis sampai terjadinya akibat-
akibat penyakit disebut durasi.
PERIODE PENYAKIT BERDASARKAN
PERIODE PENULARANNYA
• Berdasarkan tahapan penyakit Influenza di atas,
ada istilah periode laten (latent period), periode
infeksius (infectious period), masa inkubasi dan
gejala klinis pada penyakit Influenza. Periode latent
dan periode infeksius dibagi berdasarkan periode
suatu agent atau pejamu sebelum bisa menularkan
penyakit dan setelah bisa menularkan penyakit
atau menginfeksi pejamu lain. Periode laten mulai
dari awal infeksi terjadi hingga periode infeksi,
sedangkan periode infeksius dimulai pejamu bisa
menularkan penyakit atau agent penyakit ke
pejamu lainnya.
HIV/AIDS
KONSEP PENCEGAHAN
Fase Pre-Patogenesis
PENYAKIT
Fase Patogenesis
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
Pencegahan perkembangan awal Deteksi awal keberadaan penyakit Pengurangan dampak
penyakit untuk mengurangi tingkat dari penyakit
keparahan dan komplikasi
TUJUAN: Mengurangi prevalensi penyakit Mengurangi jumlah
Mengurangi insiden penyakit dengan memperpendek riwayat dan dampak
alamiah penyakit komplikasi
Promosi Perlindungan umum Diagnosis awal Pembatasan Rehabilitasi
Kesehatan dan spesifik dan perawatan ketidakmam-
tepat waktu puan