Anda di halaman 1dari 13

ETIKA DAN UNDANG-UNDANG

LINGKUNGAN SERTA BAKU


MUTU LINGKUNGAN

KELOMPOK 10 :

U M A R D A RW I S 218240055
TIRAI MELINDA 218240056
M I F TA H U L J A N N A H K A D I R 218240057
A. ETIKA DALAM LINGKUNGAN

Masalah lingkungan adalah masalah yang sangat penting , yang harus


diperlakukan secara manusiawi dengan rasa tanggung jawab bersama.
Masalah ini memang tanggung jawab kolektif yang melibatkan setiap
individu, keluarga,masyarakat dan bangsa. Sebagai budaya, semua tindakan
manusia idealnya harus didasarkan pada nilai-nilai etika dan moral, dan
ideal ini termasuk cara memperlakukan lingkungan. Sehingga
menciptakan hubungan yang berbudaya antara manusia dengan
lingkungannya.
1. Konsep Dasar Penyelamatan Lingkungan

1. Filsafat lingkungan
Filsafat lingkungan adalah salah satu cabang dari filsafat yang membicarakan
lingkungan secara kritis, radikal, sampai menyentuh hal yang mendasar dalam
hubungannya dengan keutuhan hidup manusia. Filsafat lingkungan sebagai pandangan
hidup yang memberikan kesadaran akan lingkungan, baik bagi semua pihak yang
berhubungan dengan manusia, masyarakat dan bangsa.

2. Ekologi
Membahas filsafat lingkungan tentu saja tidak dapat dilepaskan dari masalah
atau pengertian ekologi. Inti permasalahanan lingkungan hidup adalah hubungan
makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang
hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi.
Oleh karena itu permasalahanan lingkungan hidup pada hakikatnya adalah
permasalahanan ekologi.
3. Bentuk Ekosistem
Menurut Hardjasoemantri, ada dua bentuk ekosistem yang penting :
1. Ekosistem Alamiah (natural)
Dalam ekosistem alamiah ini terdapat heterogenitas yang sangat tinggi dari
organisme hidup, sehingga mampu mempethankan proses di dalamnya dengan
sendirinya.
 2. ekosistem buatan (artificial)
Dalam ekosistem buatan ini organisme yang hidup kurang heterogen
sehingga bersifat labil, yang diusahakan menjadi stabil apapun bentuk dari
ekosistem tersebut yang paling penting adalah bagaimana ekosistem menjadi
stabil.
2. Strategi Membangun Etika Lingkungan

A. Rumusan Strategis Membagun Etika Lingkungan


Berikut ini ada beberapa rumusan yang memuat sikap dan tanggung jawab terhadap
lingkungan :
1. Manusia harus menghormati alam.
2. Manusia harus menanamkan suatu kesadaran akan tanggung jawab khusus
terhadap lingkungan.
3. Manusia harus merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian biosfer
4. Solidaritas dengan generasi-generasi yang akan datang harus menjadi acuan
dalam pengelolaan lingkungan
5. Perlu dikembangkan prinsip proporsionalitas
B. Pola Pendekatan Lingkungan
Masalah lingkungan sangat berkaitan dengan sistem. Rusaknya sistem tersebut
dengan sendirinya akan merusak hidup manusia. Merusak lingkungan berarti manusia
membunuh dirinya sendiri, karena lingkungan bukan hanya tempat untuk hidup, akan
tetapi di sinilah satu-satunya pilihan ia dapat hidup.
B. UNDANG-UNDANG SERTA
BAKU MUTU LINGKUNGAN

Sebagai bentuk upaya preventif, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup5 mengatur
mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagai salah satu instrumen
pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

Penetapkan baku mutu lingkungan akan menjadi ukuran telah terjadi


atau tidaknya suatu pencemaran lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan ini
menjadi upaya preventif untuk pengendalian lingkungan hidup.
1. Pengaturan Baku Mutu Lingkungan Hidup Sebagai Instrumen Pencegahan
Pencemaran Lingkungan Hidup

Berdasarkan Pasal 1 Angka 13 UU No. 32 Tahun 2009, yang dimaksud dengan


baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup.

2. Jenis-jenis baku mutu lingkungan hidup

a. Baku Mutu Air


Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Baku mutu air
harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi, Dengan ditetapkannya baku mutu
air pada sumber air dan memperhatikan kondisi airnya, akan dapat dihitung berapa
beban zat pencemar yang dapat ditenggang adanya oleh air penerima sehingga air dapat
tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
b. Baku Mutu Limbah
Berdasarkan Pasal 1 Angka 15 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air dan Pengendalian pencemaran air. Baku mutu air
limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan. Sementara itu, yang dimaksud
dengan air limbah itu sendiri adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair .

c. Baku Mutu Air Laut


Baku mutu air laut diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut dan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air laut. Baku
mutu air laut merupakan ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air laut .
d. Baku Mutu Udara Ambien
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau
komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam udara ambient (Pasal 1 Angka 7 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara). Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan
troposfer yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan
dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup
lainnya.

e. Baku Mutu Emisi


Baku mutu emisi terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak
Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas kadar maksimum
dan/atau beban emisi maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan
ke dalam udara ambient (Pasal 1 Angka 16 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara).
2. Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor
Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor adalah batas maksimum
zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung dari pipa gas
buang kendaraan bermotor.

f. Baku Mutu Gangguan


Baku mutu gangguan adalah ukuran batas unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya yang meliputi meliputi unsur kebisingan, getaran dan kebauan.
Gangguan terhadap pencemaran lingkungan ada tiga macam :
1. Baku tingkat kebisingan
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Diatur
didalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996).
2. Baku tingkat getaran

Baku tingkat getaran adalah batas maksimal tingkat getaran mekanik yang
diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan
gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan bangunan. Diatur
didalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 49 tahun 1996.

3. Baku tingkat kebauan


Baku tingkat kebauan adalah batas maksimal bau dalam udara yang
diperbolehkan yang tidak mengganggu kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan. Diatur didalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 50 tahun
1996.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai