Lembar Persentasi FIX Baru
Lembar Persentasi FIX Baru
Kabupaten : Nabire
DAS/WS : Wapoga - Mimika
D.I. Kalibumi
Lampiran I Lampiran II
Permen PU No. Permen PU No.
12/PRT/M/2015 12/PRT/M/2015
OPERASI JARINGAN IRIGASI
Perencanaan
Ruang Lingkup
Operasi
Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi
Perencanaan penyediaan air tahunan
Transportasi :
o Pick Up
o Sepeda Motor
o Sepeda
Kamera
Alat Komunikasi
Alat Tulis
Alat Ukur Debit
Blangko Operasi
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* Perencanaan *
1. Perencanaan Penyediaan Air Tahunan.
• Dibuat oleh instansi teknis tingkat
kabupaten/tingkat provinsi
• Dibuat berdasarkan ketersediaan air (debit
andalan
• Dibuat dengan mempertimbangkan usulan
rencana tata tanam
• Dibuat dengan mempertimbangkan rencana
kebutuhan air tahunan
• Dibuat dengan mempertimbangkan kondisi
hidroklimatologi
2. Perencanaan Tata Tanam Tahunan.
• Dilakukan berdasarkan prinsip partisipatif
dengan melibatkan peran aktif masyarakat
petani
o Rencana Tata Tanam Global (RTTG)
o Rencana Tata Tanam Detail (RTTD)
• Langkah – Langkah :
o Pertemuan P3A untuk menentukan usulan rencana tata
tanam yang diinginkan secara musyawarah bersama
anggotanya berdasarkan hak guna air yang diberikan
dengan mengisi blangko 01-O, selambat-lambatnya 2 bulan
sebelum MT-1
o GP3A bersama seluruh anggotanya mengadakan rapat
lengkap untuk membahas usulan Rencana Tata Tanam (RTT)
di masingmasing wilayah kerjanya
o Pengurus GP3A membawa usulan RTT tersebut ke dinas
melalui juru/pengamat yang selanjutnya direkap dalam
blangko 02-O dan 03-O selambat-lambatnya 1 bulan
sebelum MT-1 dan dievaluasi serta dikoordinasikan dalam
Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi guna
menentukan Rencana Tata Tanam Tahunan
2. Perencanaan Tata Tanam Tahunan.
• Langkah – Langkah :
o Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi
mengkoordinasikan usulan-usulan dari Gabungan P3A dalam
rapat penentuan RTT Tahunan dalam satu daerah irigasi (DI).
Dalam penentuan RTT Tahunan tersebut agar
mempertimbangkan ketersediaan air irigasi, rencana
pemeliharaan jaringan irigasi, hama dan penyakit tanaman.
Pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian mengacu
kepada RTT Tahunan yang ditetapkan
o RTT Tahunan meliputi Rancana Tata Tanam Global (RTTG)
dan Rencana Tata Tanam Detail (RTTD)
o Hasil koordinasi ini disosialisasikan dalam forum GP3A yang
selanjutnya disebarluaskan kepada para P3A dan
disosialisasikan kepada para anggota P3A untuk dapat
dilaksanakan di daerah masing-masing
o Masing-masing P3A mensosialisasikan kesepakatan RTT
Tahunan tersebut kepada anggota P3A
3. Rapat Komisi Irigasi Untuk Menyusun
Rencana Tata Tanam
• Mengadakan rapat membahas dan
mengkoordinasikan usulan-usulan dari GP3A
guna menentukan Rencana Tata Tanam
Tahunan dari setiap daerah irigasi yang meliputi
RTTG dan RTTD
• Mengusulkan RTTG dan RTTD ke bupati/walikota
atau gubernur untuk ditetapkan
4. SK Bupati/Walikota atau Gubernur Tentang
Rencana Tata Tanam Tahunan
• Penetapan melalui SK bupati/walikota atau
gubernur tentang Rencana Tata Tanam
Tahunan
• SK harus sudah terbit/jadi sebelum MT-I
5. Perencanaan Pembagian dan Pemberian
Air Tahunan
• Disusun oleh dinas kab/kota atau provinsi yang
membidangi irigasi sesuai dengan kewenangannya
berdasarkan rencana tahunan penyediaan air irigasi dan
pemakaian air untuk keperluan lainnya
• Disepakati oleh komisi irigasi kab/kota atau provinsi
ditetapkan melalui keputusan bupati/walikota, gubernur,
atau menteri sesuai kewenangannya dan atau
penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan kepada
pemerintah daerah yang bersangkutan
6. Perencanaan Pembagian dan Pemberian
Air pada Jaringan Sekunder dan Primer
• Masing-masing pengelola irigasi menyusun
rencana pembagian dan pemberian air pada
jaringan sekunder dan primer
• Disesuaikan dengan luas areal yang telah
ditetapkan akan mendapatkan pembagian dan
pemberian air dari jaringan sekunder dan primer
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* PELAKSANAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI *
1. Laporan keadaan air dan tanaman.
Blangko 04-O yang dilaksanakan oleh juru/mantri setiap 2
(dua) mingguan
2. Laporan keadaan air dan tanaman
Berdasarkan laporan realisasi keadaan air dan tanaman,
maka ditetapkan kebutuhan air di tiap pintu pengambilan
sesuai dengan realisasi pada periode 2 (dua) mingguan
dengan menggunakan blangko 05-O
3. Pencatatan Debit Saluran
Menggunakan blangko 06-O dilakukan oleh petugas
operasi bendung (POB) / petugas pintu air (PPA) pada
setiap bangunan pengambilan utama, sekunder, dan
bangunan sadap tersier yang dilaksanakan setiap 2 (dua)
mingguan
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* PELAKSANAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI *
4. Penetapan Pembagian Air pada Jaringan
Sekunder dan Primer
Menggunakan blangko 07-O dapat ditetapkan pembagian
air pada jaringan sekunder dan primer yang merupakan
jumlah kebutuhan air di petak-petak tersier di masing-
masing jaringan sekunder dan primer ditambah dengan
kehilangan air sebesar 10% sd. 20%
5. Pencatatan Debit Sungai pada Bangunan
Pengambilan
dilakukan 2 kali setiap hari (pagi dan sore) dengan
menggunakan blangko 08-O oleh petugas pintu air baik
yang dialirkan ke jaringan primer maupun yang limpas
bendung
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* PELAKSANAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI *
6. Perhitungan faktor K
menggunakan perhitungan faktor K. Dimana :
K = Q Tersedia di bagi Q Diperlukan
Koreksi pembagian dan pemberian air dicatat di blangko
09-O
7. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per
Daerah Irigasi
Petugas dinas kabupaten/kota yang membidangi irigasi
setingkat pengamat/ cabang dinas/ ranting/ pengamat/
UPTD/ cabang dinas/ korwil/korwil PSDA melaksanakan
pencatatan realisasi luas tanam dan pembagian serta
pemberian airnya per daerah irigasi dengan melakukan
pencatatan per musim tanam selama satu tahun dengan
menggunakan blangko 10-O
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* PELAKSANAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI *
8. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per
Kabupaten/Kota
• Petugas dinas kabupaten/kota yang membidangi irigasi
setingkat subdin PSDA melaksanakan pencatatan
realisasi luas tanam per daerah irigasi per musim tanam
(MT) per kabupaten/kota
• Menggunakan blangko 11-O
• Dilakukan setiap satu tahun sekali setelah MTIII
9. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per
Provinsi
• Petugas dinas provinsi yang membidangi irigasi setingkat
subdin PSDA melaksanakan pencatatan rekapitulasi dari
blangko 12-O
• Dilakukan setiap satu tahun sekali setelah MTIII
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* PELAKSANAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI *
10.Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi
• Operasi Bangunan Pengambilan Utama
Pembukaan dan Penutupan Pintu
• Operasi Bangunan Pembilas
Operasi kolam tenang semua pintu pembilas
ditutup
Operasi Kolam Semi Tenang air dialirkan ke dalam
kantong pembilas lebih besar dari debit yang
dialirkan ke dalam saluran
Operasi Pengaliran Terbuka Membuka penuh pintu
pembilas
• Operasi Kantong Lumpur
• Pengurasan berkala
• Pengurasan terus menerus
• Operasi Bangunan Pengelak
Operasi pengaliran air ke saluran jaringan irigasi
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* Monitoring dan Evaluasi *
1. Monitoring Pelaksanaan Operasi
Monitoring pelaksanaan operasi dilakukan
dengan menggunakan daftar simak Bagan Alir
Blangko Operasi
Blangko tersebut harus dikondisikan dengan
kewenangan pengelolaan daerah irigasi yang
bersangkutan yaitu DI kewenangan pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota
DAFTAR SIMAK DAN BAGAN ALIR BLANGKO OPERASI
Periode Pengisian Awal Bulan :
Penyampaian Blangko : kirim =========> terima
No
Judul Blangko Jadwal Peralatan Blangko Ranting/ Kasi O Irigasi Kasi OP UPTD Balai Wilayah Kasi O&P Dinas UPT Balai Besa
Blangko Mantri/Juru
Pengamat Kab. Prov. Sungai Prov. Wilayah Sunga
Catatan :
X1 = Kantor yang menyusun / mengirim blangko T = Blangko dikerjakan tiap tahun
X2 = Kantor yang menerima / memeriksa blangko ½ B = Blangko dikerjakan tiap ½ bulan
Penyampaian blangko X1 ------ X2 disesuaikan dengan tingkat kewenangan masing-masing daerah
4 5 RENCANA PENGATURAN
PERHITUNGAN
DEBIT ANDALAN PENYEDIAN AIR PEMBAGIAN AIR
NERACA AIR
(TAHUNAN) DLM DI/SEK
14
3 6
1) Usulan IP3A / GP3A (ha) *2) 2) Keputusan Komisi Irigasi Kab. (ha) *3)
Jenis Tanaman & Lain - lain MT1 MT2 MT3 MT1 MT2 MT3
1 2 3 4 5 6 7
Padi
Telah ada
Tebu
Akan ditanam
Palawija
Keperluan lain
Bero
Luas sawah irigasi
Golongan Tanam XXXXXXX XXXXXXX XXXXXXX
Tgl Pengolahan Tanah XXXXXXX XXXXXXX XXXXXXX
Tgl ………………..20……….. Tgl ………………..20………..
Ketua IP3A/GP3A *4) Mantri *5)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nama : Nama :
NIP :
Laporan Tahunan : Sebagai usulan IP3A / GP3A dan Keputusan Komisi Irigasi.
Dibuat sebelum MT. 1 dimulai.
Mantri/Juru Ranting/Pengamat
Blangko 02 - O
RENCANA TANAM PER WILAYAH M ANTRI/JURU PER M ASA TANAM *1)
Luas 1) Usulan IP3A / GP3A *3) 2) Kutipan Keputusan Komisi Irigasi *4)
Tgl ………………..20………..
Laporan Tahunan : Mengetahui,
- Dibuat sebelum MT. 1 dimulai. Kasi OP Wilayah Kabupaten Ranting/Pengamat
- Data dihimpun dari Blangko 01 - O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
- Kasi O&P Kab membubuhkan paraf pada klausul Mengetahui. Tanda tangan : Tanda tangan :
Jumlah
Tgl ………………..20………..
Laporan Tahunan :
- Dibuat sebelum MT. 1 dimulai. Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kabupaten
- Data dikutip dari Lampiran Keputusan Komisi Irigasi kabupaten. . . . . . . . . . . . . . . .
- Kasi OP Kabupaten membubuhkan paraf pada Tanda Tangan Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kabupaten Tanda tangan :
Masa Tanam : MT.1 MT.2 MT.3 Bulan …………...…….. 20.…. s/d bulan ……………..……
Realisasi Luas Tanam s/d saat lap dibuat Usulan Luas Tanam pada Periode Tersebut
No
Jenis Areal (ha) Jenis Tanaman Areal (ha) Jumlah
1 2.1. 2.2. 3.1. 3.2. 3.3.
2.1. xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx Padi Rendeng/Padi Gadu I jin : x x x x x x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x
Padi MT.1 a) Pengolahan Tanah + Persemaian
Padi MT.2 b) Pertumbuhan
Padi MT.3 c) Panen
2.2. xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx Tebu : x x x x x x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x
xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx a) Pengolahan Tanah + Persemaian
Tebu Muda b) Tebu Muda
Tebu Tua c) Tebu Tua
2.3. xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx Palawija : x x x x x x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x
Palawija MT.1 a) Yang perlu bany ak air
Palawija MT.2 b) Yang perlu sedikit air
Palawija MT.3
2.4. Gadu Tidak Izin MT.2 Gadu Tidak Izin :
Gadu Tidak Izin MT.3
2.5. Lain-lain Lain-lain keperluan
2.6. Bero Bero
2.7. Jum : ( L saw ah Irigasi) Jumlah : (Luas Sawah Irigasi) x x x x x x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x
Nama : Nama :
NIP : NIP :
2. Tebu
a). Pengolahan tanah + Persemaian 0.850
b). Tebu Muda (MT.1) 0.36
c). Tebu Tua (MT.2) 0.125
3. Palawija
a). Yang perlu banyak air 0.30
b). Yang perlu sedikit air 0.20
5. Lain-lain
6. Jumlah di Sawah ( l/det ) xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
7. Faktor Tersier xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
8. Kebutuhan air di pintu tersier ( l/det ) xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
Debit
Cara Pengukuran Debit
Debit (1/det) pada tanggal Rata - rata Kondisi Alat Ukur
Nama Bangunan Kontrol (Bagi/ Jumlah
No setengah * 3)
Bagi Sadap/ Sadap) Debit (l/det)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 bulanan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 (I/det ) a b Baik Rusak
Nama : Nama :
NIP : NIP :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=(7+8+9+10) 12
K - ditetapkan
PENJELASAN :
1. Kolom 9 adalah kehilangan air di saluran (dari blangko 06-O) …………………….., …………….. 20. . .
Kabupaten : . . . . . .
Sungai : ……………… Ranting/Pengmt : . . . . . .
Bendung : ………………. Bag.Pelaks. Kegiatan : . . . . . .
Daerah Irigasi : ……………….. 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal = bln ………………. 20
Total Luas Sawah Irigasi : ………... Ha 16 s/d …..
Mantri/Juru Pengairan : . . . . . .
Daerah Irigasi : . . . . . . . . Ranting : . . . . . .
No. Kode DI : . . . . . . . . Kabupaten : . . . . . .
Total Luas Irigasi DI : . . . . . . . . Ha 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal =
: . . . . . . . . 16 s/d ….. bln ………………. 20
Bagian Pelaksana Kegiatan : . . . . . . . .
3. Debit dialirkan
4. Perhitungan Faktor K
Debit Total Debit
No Kode
(l/det) ( l/det )
4.1. (Qa) ( c )
4.2. Qs
4.3. Ql (d)
4.4. Qh
4.5. Selisih = ( c ) - (d)
4.6. Qt
4.5
Faktor - K =
4.6
Pe nje la sa n :
1). Rumus Faktor - K : …………………….., …………….. 20. . .
(Q dia lirka n + Qs) - (Ql + Qh) Ranting
K =
Qt . . . . . . . . . . . . . . .
Tanda tangan :
**) Debit tersedia diperoleh dari:
- Q rata-rata setengah bulanan
- Q rata-rata lima harian terakhir
- Q pada tanggal 15 dan atau 30/31 masing-masing periode
Q 100% Saluran = Debit desain 100% rencana terakhir Nama :
Q 70% Saluran = Debit 70% desain rencana terakhir NIP :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Oktober I
II
Nopember I
II
Desember I
II
Januari I
II
Pebruari I
II
Maret I
II
April I
II
Mei I
II
juni I
II
Juli I
II
Agustus I
II
September I
II
Puncak luas tanam
(ha)
Intensitas tanam
5. Produksi Tanaman
masing2 MT **)
Intensitas tanaman total % = Jumlah intensitas tanam MT.1 + MT.2 + MT.3 Padi Gadu Izin Gadu tak
Perihal Palaw ija Tebu/lain2
Rendeng Izin
2. Kerusakan Tanam dari Blanko 05 - O a) Puncak luas tanam (ha)
Genangan/banjir b) data ubinan dari DIPERTA rata2(t/ha)
Kekeringan c) = (a) x (b)
produksi padi ton
3. Rencana Tanam Jumlah Produksi (ton)
Rencana tahun ini
Rencana YAD …………………….., …………….. 20. . .
Mengetahui : Ranting
Kasie OP Wilayah Kabupaten . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . Tanda tangan :
Tanda tangan :
Laporan Tahunan : Ranting / Pengamat ---> Kasi O&P Kabupaten Jabatan Dinas :
Ranting / Pengamat ---> Kasi O&P UPT Prov.
Ranting / Pengamat ---> Balai WS Nama :
Nama : NIP :
NIP :
Blangko 11 - O
REKAP KABUPATEN PER MASA TANAM
Kabupaten : ……………………………….
Masa Tanam : MT.1 MT.2 MT.3 Bulan …………...…….. 200... s/d bulan ……………..……
Daerah Irigasi Luas (1) Rencana Luas Tanam ( Ha ) (2) Realisasi Luas Tanam ( Ha ) (3) Areal kena musibah ( Ha )
No Sawah Tebu Jumlah Padi Jumlah Kekeringan Genangan banjir
Pengamat/ UPTD Mantri / Juru Padi Palawija Lain-lain Bero Tebu Palawija Lain-lain Bero
( Ha ) Lama Baru tanaman Izin Tak Izin tanaman Padi izin Palawija Tebu Padi palawija Tebu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DI ………………………..
- Pengamat 1 a. Juru …..
b. Juru …..
c. Juru …..
- Pengamat 2 a. Juru …..
b. Juru …..
c. Juru …..
2 DI ………………………..
- Pengamat 1 a. Juru …..
b. Juru …..
c. Juru …..
Jml DI :
Jml Pengamat : Jml Juru :
Jumlah Luas Rencana Luas Tanam ( Ha ) Realisasi Luas Tanam ( Ha ) Areal kena musibah ( ha )
No Kabupaten Daerah Sawah Padi Palawija Tebu lain- Padi Palawija Tebu lain- Jumla Kekeringan Tergenang Banjir
Jumlah Bero Bero
Irigasi Irigasi MT.1 MT.2 MT.3 MT.1 MT.2 MT.3 Tua Muda lain MT.1 MT.2 MT.3 MT.1 MT.2 MT.3 Tua Muda lain h Padi Tebu Palawija Padi Tebu Palawija
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Jumlah
Nama : Nama :
NIP : NIP :
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* Monitoring dan Evaluasi *
2. Kalibrasi Alat Ukur
Jenis alat ukur yang dipakai dalam
pembagian air sesuai dengan Kriteria
Perencanaan (KP) Irigasi :
Tipe Romijn
Tipe Cipoletti
Tipe Parshall Flume
Tipe CHO (Constan head orifice)
Tipe Crump de Gruyter
Tipe Drempell
TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI
* Monitoring dan Evaluasi *
3. Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi
Evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun
dengan menggunakan formulir kinerja.
3. Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi
80-100 : kinerja sangat baik
70-79 : kinerja baik
55-69 : kinerja kurang dan perlu perhatian
< 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian
maksimal 100, minimal 55 dan optimum 77,5
Inventarisasi kondisi
jaringan irigasi
Ruang
Lingkup Perencanaan
Pelaksanaan
Pemantauan dan
evaluasi
Data Pendukung Kegiatan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi
Peta Daerah Irigasi (Skala 1 : 5.000 atau
1:10.000)
Skema Jaringan Irigasi
Inventarisasi Jaringan Irigasi
Gambar Purna Konstruksi (as built
drawing)
Perencanaan 5 (lima) tahunan
pengelolaan aset irigasi
Dokumen dan data pendukung lainnya
Fasilitas & Peralatan Yang Diperlukan Dalam
Pemeliharaan Jaringan irigasi
Fasilitas & Peralatan Yang Diperlukan Dalam
Pemeliharaan Jaringan irigasi
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Pengamanan
Jaringan Irigasi
Pemeliharaan
Berkala
Perbaikan Darurat
Merupakan upaya untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan
irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air,
hewan, atau oleh manusia guna
mempertahankan fungsi jaringan irigasi.
1. Melarang pengambilan batu, pasir dan tanah pada
lokasi + 500 m sebelah hulu dan + 1000 m sebelah
hilir bendung irigasi atau sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Melarang memandikan hewan selain di tempat yang
telah ditentukan dengan memasang papan larangan.
3. Menetapkan garis sempadan saluran sesuai ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
4. Memasang papan larangan tentang penggarapan
tanah dan mendirikan bangunan didalam garis
sempadan saluran.
5. Petugas pengelola irigasi harus mengontrol patok-
patok batas tanah pengairan supaya tidak dipindahkan
oleh masyarakat.
6. Memasang papan larangan untuk kendaraan yang
melintas jalan inspeksi yang melebihi kelas jalan.
7. Melarang mandi di sekitar bangunan atau lokasi-lokasi
yang berbahaya.
8. Melarang mendirikan bangunan dan atau menanam
pohon di tanggul saluran irigasi.
9. Mengadakan penyuluhan/sosialisasi kepada
masyarakat dan instansi terkait tentang pengamanan
fungsi jaringan irigasi.
1. Membuat bangunan pengamanan di tempat-tempat
yang berbahaya, misalnya : disekitar bangunan utama,
siphon, ruas saluran yang tebingnya curam, daerah
padat penduduk, dan lain sebagainya.
2. Penyediaan tempat mandi hewan dan tangga cuci.
3. Pemasangan penghalang di jalan inspeksi dan tanggul-
tanggul saluran berupa portal, patok.
Memberikan minyak pelumas
pada bagian pintu
Pemeliharaan
berkala adalah Penggantian alat ukur
kegiatan
perbaikan pada
jaringan irigasi Penggantian peil schall
yang biasanya
dilaksanakan
dengan rentan Perbaikan fasilitas
waktu lebih dari pendukung seperti
kantor, rumah dinas,
satu tahun. rumah PPA dan PPB,
kendaraan dan
peralatan
Perbaikan darurat dilakukan akibat :
1. Bencana alam dan atau
2. Kerusakan berat akibat terjadinya kejadian luar
biasa (seperti pengrusakan/penjebolan tanggul,
longsoran tebing yang menutup jaringan, tanggul
putus, dll.)
Penanggulangan segera dengan konstruksi tidak
permanen, agar jaringan irigasi tetap berfungsi.
TATA CARA
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Inventarisasi
TAHAPAN Perencanaan
Pelaksanaan
Pemantauan &
Evaluasi
I. Inventarisasi
Dalam kegiatan inventarisasi jaringan irigasi terdapat
beberapa hal yang harus dikerjakan, antara lain :
1. Penelusuran Jaringan
Kegiatan pemeriksaan bersama dengan p3a dari hulu sampai hilir
untuk mengamati kondisi dan fungsi jaringan irigasi dengan
periode 6 bulanan pada saat pengeringan dan awal musim hujan
atau sesuai dengan kebutuhan.
Untuk memperoleh gambaran rincian tentang masing-masing
bagian dari jaringan yg ada.
Hasilnya adalah sketsa bangunan serta daftar pekerjaan
perbaikan jaringan irigasi sebagai dasar perencanaan perbaikan.
2. Inventarisasi Saluran
Kegiatan utk memperoleh gambaran rincian ttg saluran, seperti :
a. Saluran Pembawa (saluran induk, sekunder, tersier)
Panjang saluran pasangan (m)
Panjang saluran tanpa pasangan (m)
Kondisi saluran di lapangan (bila rusak berapa panjangnya)
Usulan perbaikan
Dimensi saluran, meliputi :
b = lebar dasar saluran (m)
h = kedalaman air di saluran (m)
w = tinggi jagaan antara permukaan air & tanggul (m)
V = kecepatan aliran (m/detik)
Q = debit saluran (m3/detik)
i = kelandaian dasar saluran
m = perbandingan kemiringan dinding saluran
A = luas areal yg dpt diairi (ha)
Gambar Dimensi Saluran Miring / Trapesium
w
h
m
b
b
2. Inventarisasi Saluran
b. Saluran Pembuang, meliputi :
Panjang saluran (m)
Kondisi saluran di lapangan (bila rusak berapa
panjangnya)
Usulan perbaikan
Dimensi saluran (seperti pada gambar saluran pembawa
diatas)
c. Patok Hectometer/patok kilometer yang menyatakan
panjang saluran yang terdapat di sepanjang saluran (bila
ada)
d. Patok tetap beton (BM) yang menunjukkan elevasi
ketinggian saluran bila ada.
3. Inventarisasi Bangunan
Seluruh bangunan yang ada pada jaringan irigasi harus didaftar, baik
yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara. Daftar
bangunan harus dilengkapi dengan jarak langsung antara bangunan
dalam hektometer.
1. Inspeksi Rutin
Juru pengairan mengadakan inspeksi/pemeriksaan secara rutin
di wilayah kerjanya setiap 10 hari atau 15 hari sekali.
Kerusakan ringan dicatat dalam Blangko 01-P dan dikirim ke
pengamat setiap akhir bulan.
Pengamat menghimpun semua berkas usulan dan
menyampaikannya ke dinas pada awal bulan berikutnya.
II. Perencanaan
2. Penelusuran Jaringan Irigasi
Penelusuran dilaksanakan setahun dua kali yaitu pada saat
Pengeringan, untuk mengetahui endapan, dan mengetahui
tingkat kerusakan yang terjadi ketika air di saluran berada di
bawah air normal dan pada saat air normal (saat Pengolahan
Tanah) untuk mengetahui besarnya rembesan dan bocoran
jaringan.
Penelusuran dilakukan bersama secara partisipatif antara
Pengamat/UPT /Ranting, Juru/Mantri, dan GP3A/IP3A
Hasil dari penelusuran bersama dicatat dalam Blangko 02-P dan
ditentukan ranking prioritasnya
II. Perencanaan
3. Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan
Survei identifikasi permasalahan dan kebutuhan pemeliharaan
secara partisipatif, dan dibuat suatu rangkaian rencana aksi
yang tersusun dengan skala prioritas serta uraian pekerjaan
pemeliharaan.
Menganalisa kerusakan sesuai dengan grafik indeks kinerja pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32/PRT/M/2007
II. Perencanaan
4. Pengukuran Dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan
Jaringan Irigasi
Survai Dan Pengukuran Perbaikan Jaringan Irigasi
Dilaksanakan secara sederhana oleh petugas
Dinas/pengelola irigasi bersama-sama perkumpulan petani
pemakai air dengan menggunakan roll meter, alat bantu
ukur, selang air atau, tali.
Hasil survai dan pengukuran ini selanjutnya digunakan oleh
petugas Dinas/pengelola irigasi dalam penyusunan detail
desain
II. Perencanaan
5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dihitung berdasarkan perhitungan volume dan harga satuan yang
sesuai dengan standar yang berlaku di wilayah setempat
INS
Rutin
PEK
SI Juru/
01-P
Lap. Inspeksi Rutin Pengamat
RU
TIN Kerusakan Jar. Irigasi
Rutin
02-P
06-P
Lap.
Daftar Kebutuhan
Penelusuran
Bahan Swakelola
Kerusakan
(Rutin) 08-P Pengamat
Jar. Irigasi 09-P
BCP Laporan Laporan
Pengamat 07-P Bulanan Bulanan
03-P Daftar Kebutuhan Pekerjaan Pekerjaan
P Lap. Kerusakan Bahan Swakelola Swakelola Kontraktual
E Akibat Bencana (Berkala)
N
E
L
U BCP Dinas 04-P & 05-P 08-P 09-P
S Kab/Kota Program Laporan Laporan
08-P
U Pemeliharaan Bulanan Bulanan
Program
R Swakelola dan Pekerjaan Pekerjaan
Swakelola
A Kontraktual Swakelola Kontraktual Dinas
N Kab/Kota
09-P
Program
Diborongkan
AKNPI 10-P
Laporan Tahunan Realisasi
Pekerjaan Pemeliharaan
Program *)
*) sesuai kewenangan
Kab/Prov/
Pem. Pusat
PERIODE
PEMBUAT
FORM NAMA LAPORAN PELAKSANAAN DIKIRIM KETERANGAN
LAPORAN
/PELAPORAN
02-P Laporan Kerusakan Jaringan Irigasi TENGAH TAHUNAN PENGAMAT/UPTD DINAS KAB
(Hasil Penelusuran JI.)
10-P Laporan Tahunan realisasi pekerjaan pemeliharaan TAHUNAN DINAS KAB BUPATI
(Swakelola&Kontraktual) DINAS PROP GUBERNUR
BALAI BESAR-WS DIRJEN SDA
LAPORAN INSPEKSI RUTIN KERUSAKAN JARINGAN IRIGASI Blangko 01-P
Inspeksi Rutin tanggal…… Bulan……..Tahun : . . . . . . . .
DAERAH IRIGASI :..... Kabupaten :.....
TOTAL LUAS AREAL DI : . . . . . Ha Pengamat/Ranting :.....
Tingkatan DI : T / ST / Sd Juru/Mantri :.....
KEADAAN TINDAKAN
Rusak/Putus
Tonjolan (M')
Pintu Rusak
Longsoran/
Dikerjakan
Tersumbat
Retak (M')
NAMA AREAL
Sedimen /
Waled (H)
Lain - lain
Bocoran
(M'/BH)
(M'/BH)
NAMA RUAS
Usulan
Tindak
Lanjut
(Bh)
NO. BANGUNAN LAYANAN
(M')
SALURAN DESA / KECAMATAN
DAN TYPE NYA DIBAWAHNYA
( Ha )
JUMLAH
Penjelasan :
1. Diserahkan setiap tanggal 25 bulan ybs. Walaupun tidak terjadi kerusakan pada bulan ybs. Juru/Mantri
2. Kolom 4 s/d 11 diisi salah satu tingkat kerusakan dan volumenya yang paling tepat
R = Kerusakan ringan (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang dapat diatasi sendiri oleh Pengelola Jaringan Irigasi ).
S = Kerusakan Sedang (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang dapat diatasi sendiri , perlu bantuan bahan ). Nama : . . . .
B = Kerusakan Berat (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang tidak dapat diatasi sendiri, perlu bantuan bahan + tenaga ). NIP : . . . .
dan harus dilaporkan apabila ada kerusakan baru atau keruskan lama ( yang pernah dilaporkan ) berubah lagi .
3. Kolom 12 dan 13 keterangan diisi jenis kerusakan yg sdh dikerjakan dan yang diusulkan
4. Kolom 14 diisi luas areal layanan di bawah / dihilir lokasi kerusakan yang menjadi oncorannya.
5. Laporan Bulanan : mantri/juru ---> ranting/pengamat/UPTD
Blangko 02 - P
LAPORAN PENELUSURAN KERUSAKAN JARINGAN IRIGASI
Penelusuran tanggal…… Bulan……..Tahun : . . . . . . . .
DAERAH IRIGASI :..... KABUPATEN :.....
TOTAL LUAS AREAL DI : . . . . . Ha Pengamat/Ranting :.....
Tingkatan DI : T / ST / Sd
Retak (M')
NAMA
Lain - lain
Prioritas
NAMA RUAS
NO. BANGUNAN LAYANAN DESA
SALURAN KERUGIAN PERBAIKAN
DAN TYPE NYA DIBAWAHNYA KECAMATAN
( Ha )
JUMLAH
Penjelasan : . . . . . . . . . . . . ., . . . . . . . . .20 . . .
1. Diserahkan setiap tanggal 25 bulan ybs. Walaupun tidak terjadi kerusakan pada bulan ybs.
2. Kolom 4 s/d 11 diisi salah satu tingkat kerusakan dan volumenya yang paling tepat Pengamat/Ranting/UPTD
R = Kerusakan ringan (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang dapat diatasi sendiri oleh Pengelola Jaringan Irigasi ).
S = Kerusakan Sedang (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang dapat diatasi sendiri , perlu bantuan bahan ).
B = Kerusakan Berat (M', Bh, M3 . . .) ( kerusakan yang tidak dapat diatasi sendiri, perlu bantuan bahan + tenaga ). Nama : . . . .
dan harus dilaporkan apabila ada kerusakan baru atau keruskan lama ( yang pernah dilaporkan ) berubah lagi . NIP : . . . .
3. Kolom 12 dan 13 keterangan diisi perkiraan kerugian dan perbaikannya.
4. Kolom 14 diisi dengan skala prioritas 1,2 atau 3 ; ( 1 = segera ; 2 = perlu ; 3 = dapat ditangguhkan ).
5. Kolom 15 diisi luas areal layanan di bawah / dihilir lokasi kerusakan yang menjadi daerah layanannya
Laporan Bulanan : ranting/pengamat/UPTD ---> Dinas Pengairan Kabupaten/Balai PSDA
Blangko 03 - P
LAPORAN KERUSAKAN AKIBAT BENCANA
Kejadian Tanggal :…………..
NAMA SALURAN / PERINCIAN KERUSAKAN TANGGAP DARURAT PERBAIKAN YANG MASIH DIPERLUKAN
BANGUNAN DAN Luas Areal Tindakan Perbaikan Yang akan Yang diusulkan
PENYEBAB JENIS Tanah Pasangan Gorong -
NO. LOKASI Pintu Air ( terancam di yang telah dikerjakan dikerjakan oleh untuk dikerjakan
KERUSAKAN KERUSAKAN Tangggul gorong Lain - lain
(HM , DESA DAN Beton b / bh ) bawahnya IP3A/GP3A dan tingkat yang lebih
( m ) Batu (m3) ( d/I )
KECAMATAN) (m3) (Ha) Pekarya atas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
. . . . . . . . . . . . ., . . . . . . . . .20 . . .
Penjelasan : Pengamat/Ranting/UPTD
1. Kolom 8 : b lebar pintu (m) ; jumlah (bh) ..........
2. Kolom 9 : d diameter (m) , Panjang l (m)
3. Perlu dilampiri gambar sketsa.
Dicatat di Buku Catatan Pemeliharaan CD/CS/UPT/PENGAMAT PENGAIRAN Nama : . . . .
Laporan Insidentil : Pengamat/Ranting/UPTD ---> Dinas Pengairan Kabupaten / Balai PSDA NIP : . . . .
PROGRAM PEKERJAAN SWAKELOLA Blangko 04 - P
Dinas/Balai PSDA :
Tahun 200…….
JUMLAH
Penjelasan:
1. Laporan dikirim setiap akhir bulan Januari Tahun Anggaran ybs Tgl…..,…………….. 200…..
2. Kolom 9 : Bila pelaksanaan dalam satu tahun lebih dari Kepala Dinas Pengairan Kab/ Balai PSDA …………….. *)
satu kali agar disebut semuanya ……………………………
*) Sesuai Kewenangannya
3 Laporan Tahunan : dinas pengairan/Balai PSDA --> kabupaten/provinsi
………………………………………….
PROGRAM PEKERJAAN KONTRAKTUAL Blangko 05 - P
Dinas/Balai PSDA :
Tahun 200…….
JUMLAH
……………………………………………………
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN SWAKELOLA
Untuk Pemeliharaan Rutin Tahun……………………………………. Blangko 06 - P
Nama
Paslin /stenvet ( Kg )
Lain-Lain (…)
Semen (zak)
Solar ( Ltr. )
KETERANGAN
Kerikil (m3)
amplas (lb)
Teer ( Kg )
Pasir (m3)
Kuas (Bh)
Paku (kg)
Saluran Panj Tinggi lebar Panj Lebar Tinggi
bawah pintu
tanggul
Nomen-klatur m m m m m m m Bh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Penjelasan : . . . . . . . . . . . . ., . . . . . . . . .20 . . .
1. Penjelasan dari kebutuhan bahan misalnya Jenis Cat ukuran kayu dan atau kebutuhan lain-lain dapat diuraikan pada kolom Keterangan Pengamat Pengairan :……………………
2. Laporan dikirim setelah DSP (Blangko O&P) disetujui
3 Kolom 2 dan 3 : Nama Saluran/ Bangunan Yang diprioritaskan
*) Sesuai Kewenangannya
Laporan 3 bulanan : cabang dinas pengairan/pengamat/ranting/UPTD --> dinas pengairan kabupaten/ balai PSDA Nama : . . . .
NIP : . . . .
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN SWAKELOLA DAN TENAGA KERJA Blangko 07 - P
Untuk Pemeliharaan Berkala Tahun…………………………………….
DAERAH IRIGASI :..... TOTAL LUAS AREAL DI : . . . . . Ha Kabupaten
Juru : . . . . . Ha LUAS AREAL : . . . . . Ha Pengamat/UPTD/CD
Nama
Pekerja (OH)
Tukang (OH)
Pasir Urug (m3)
Nama Bangunan total
Lain-Lain (…)
Semen (zak)
NO. Lebar jml KETERANGAN
Kerikil (m3)
amplas (lb)
Teer ( Kg )
Pasir (m3)
Paku (kg)
Saluran Panj Tinggi lebar Panj Lebar Tinggi
cat (Kg)
bawah pintu
tanggul
Nomen-klatur m m m m m m m Bh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Penjelasan :
Penjelasan dari kebutuhan bahan misalnya Jenis Cat ukuran kayu dan atau kebutuhan lain-lain dapat diuraikan pada kolom Keterangan Pengamat
Penjelasan :
1. Penjelasan dari kebutuhan bahan misalnya Jenis Cat ukuran kayu dan atau kebutuhan lain-lain dapat diuraikan pada kolom Keterangan
2. Laporan dikirim setelah pengisian blangk 02-P
3 Kolom 2 dan 3 : Nama Saluran/ Bangunan Yang diprioritaskan Nama : . . . .
*) Sesuai Kewenangannya NIP : . . . .
Laporan 3 bulanan : cabang dinas pengairan/pengamat/ranting/UPTD --> dinas pengairan kabupaten/ balai PSDA
LAPORAN BULANAN: PELAKSANAAN PEKERJAAN SWAKELOLA Blangko 08 - P
Pelaksana/HIPPA/GHIPPA : Daerah Irigasi : ………………..
Nama Pekerjaan : …………………………………………… **)
Periode Laporan ……….. - …… …s/d ………….-………..200..
3. Pelaksanaan Fisik
JUMLAH
JUMLAH
………………………………………….
LAPORAN TAHUNAN : REALISASI PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Dinas / Balai :
Blangko 10 - P
Tahun Anggaran …200…
JUMLAH
Laporan Tahunan :
dinas pengairan kab --> dinas pengairan prov ………………………………………….
MANUAL PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
D.I. KALIBUMI
A. Pengamat/Ranting/UPTD
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Rapat di kantor setiap bulan untuk mengetahui
permasalahan pemeliharaan, hadir para mantri / juru
pengairan, petugas pintu air (PPA), petugas operasi
bendung (POB) serta P3A/GP3A/IP3A
2. Menghadiri rapat di kecamatan dan dinas/pengelola irigasi
dalam kegiatan pemeliharaan
3. Membina P3A/GP3A/IP3A untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pemeliharaan
4. Membantu proses pengajuan bantuan biaya pemeliharaan
yang diajukan P3A/GP3A/IP3A
5. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan ke Dinas.
KELEMBAGAAN DAN SDM
B. Mantri/Juru
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Membantu kepala ranting untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan
pemeliharaan
2. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan rutin yang dikerjakan oleh para
pekerja saluran (PS) dan petugas pintu air (PPA)
3. Mengawasi pekerjaan pemelihraan berkala yang dikerjakan oleh
pemborong
4. Membuat laporan pemeliharaan mengenai :
Kerusakan saluran dan bangunan air
Realisasi pelaksanaan pemeliharaan rutin maupun berkala
4. Menaksir biaya pemeliharaan berkala
5. Bersama masyarakat petani P3A/GP3A/IP3A melakukan penelusuran
jaringan utnuk mengetahui kerusakan jaringan yang perlu segera
diatasi
6. Menyusun / memilih secara bersama kebutuhan biaya pada kerusakan
yang dipilih atau disepakati.
KELEMBAGAAN DAN SDM
C. Staf Ranting/Pengamat/UPTD/Cabang Dinas/Korwil
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Membantu kepala ranting/pengamat/UPTD/cabang
dinas/korwil dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan
irigasi
KELEMBAGAAN DAN SDM
D. Petugas Operasi Bendung (POB)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Membantu kepala ranting/pengamat/UPTD/cabang
dinas/korwil dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan
irigasMelaksanakan pengurasan kantong lumpur
2. Memberi minyak pelumas pada pintu-pintu air
3. Melaksanakan pengecatan pintu dan rumah pintu secara
periodik
4. Mencatat kerusakan bangunan dan pintu air pada Blangko
pemeliharaan
5. Membersihkan semak belukar di sekitar bendungi
KELEMBAGAAN DAN SDM
E. Petugas Pintu Air (PPA)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Memberi minyak pelumas pada pintu air
2. Melaksanakan pengecatan pintu dan rumah pintu secara
periodik
3. Membersihkan endapan sampah di sekitar bangunan sadap
/ bagi-sadap dan di sekitar alat pengukur debit
4. Mencatat kerusakan bangunan air / pintu air pada Blangko
pemeliharaan
5. Memelihara saluran sepanjang 50 m di sebelah hilir
bangunan sadap
KELEMBAGAAN DAN SDM
F. Pekerja/Pekarya Saluran (PS)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Membersihkan saluran dari gangguan rumput, sampah, dan
lain-lain
2. Membersihkan endapan dan sampah di sekitar bangunan
penting (bangunan bagi, siphon, talang dll)
3. Menutup bocoran kecil di sepanjang saluran termasuk
pengambilan air tanpa izin (liar)
4. Merapikan kemiringan talud saluran
5. Menghalau ternak (kerbau dll) supaya tidak masuk dan
merusak saluran
6. Melaporkan kalau ada kerusakan saluran yang cukup parah
KELEMBAGAAN DAN SDM
Kebutuhan Tenaga Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan
4. Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500
ha