Anda di halaman 1dari 43

VARISELA

(CHICKENPOX)
Oleh: Elsa Lase
Pembimbing: dr. Hj. Sri Yanti Harahap, Sp.A
LATAR BELAKANG

Varisela merupakan salah satu penyakit infeksi virus


yang self limiting ringan dengan tingkat penularan
sangat tinggi dan cepat serta kadang menimbulkan
komplikasi. Penyakit ini menular melalui percikan
ludah, kontak langsung, barang yang dipakai
penderita dan udara (air-borne).
IDENTITAS PRIBADI

• Nama pasien : Cellena Andora Laowo


• Umur: 01 tahun 07 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Jalan Karya No 27 Medan
• Agama/Suku : Kristen Protestan / Nias
• No RM : 05.04.01
• Tanggal Masuk : 11 Juni 2017
ANAMNESIS

Anamnesis diperoleh melalui alloanamnesis pada orangtua


pasien.
• Keluhan utama : Demam
• Keluhan tambahan : Munculnya bintil-bintil merah berisi
cairan, muntah
dan mencret
• Telaah :
Ibu OS mengatakan OS demam sejak 3 hari yang lalu. Demam
bersifat naik turun, demam meningkat mulai sore hari hingga
malam hari. Demam turun setelah mengonsumsi paracetamol. 2
hari yang lalu ibu OS mengatakan timbul bintil-bintil merah berisi
cairan di badan OS. Besoknya ibu OS melihat bintil-bintil merah itu
semakin banyak. Pada bagian tangan dan kaki OS juga sudah
timbul. Ibu OS juga mengatakan OS muntah dan mencret sejak 2
hari yang lalu. Muntah 3 kali dalam sehari. Yang dimuntahkan
berupa cairan dan apa yang dimakan. Mencret 3 kali dalam sehari.
Tinja berwarna kehijauan, lembek dan cair.
RIWAYAT

• Riwayat penyakit yang pernah diderita : Gastroenteritis 1 tahun yang


lalu
• Riwayat penyakit dalam keluarga :–
• Riwayat penggunaan obat : Paracetamol
• Riwayat alergi obat : –
• Riwayat kelahiran: lahir sectio caesaria, ditolong oleh dokter, segera
menangis, BBL 3600 gram dan PBL 55 cm
RIWAYAT (2)

Riwayat Imunisasi : Imunisasi dasar pasien lengkap


(BCG, Polio 4 kali, Hepatitis B 4 kali, DPT 3 kali, Campak 1 kali)
Riwayat Perkembangan : Normal, tidak ada keterlambatan
• Riwayat Nutrisi : 0 – 6 bulan : susu formula S-26 / 2 jam
6 – 8 bulan : susu formula S-26 5 kali/hari
makan pagi/siang/malam: bubur saring 3 kali
makanan selingan: buah 1 kali
8 – 12 bulan : susu formula S-26 5 kali/hari
makan pagi/siang/malam: bubur saring 3 kali
makanan selingan: buah 1 kali
KEADAAN UMUM

• Kesan keadaan sakit : OS tampak lemah


• Sensorium : Kualitatif: Compos Mentis Kuantitatif: GCS 15
• Nadi : 120 x/i Reguler
• Pernafasan : 24 x/i
• Temperatur : 37,5ºC
DATA ANTROPOMETRI

• Berat Badan : 9 kg
• Tinggi Badan : 89 cm
• Lingkar Kepala : 45 cm
• Lingkar Lengan Atas : 10 cm
STATUS GIZI
BB / Umur :
Gizi baik (-2 SD sampai
dengan 2 SD)
STATUS GIZI
TB / Umur :
Normal (di atas 2 SD)
STATUS GIZI
BB / TB :
Sangat kurus (di bawah -3 SD)
STATUS GIZI
Lingkar Kepala :
Lingkar kepala normal (-2 SD
sampai dengan 2 SD)
STATUS GIZI
Lingkar Lengan Atas :
Malnutrisi (di bawah -3 SD)
PEMERIKSAAN FISIK

NORMAL TIDAK
• Rambut • Kulit: Papulo-vesicular
• Kepala eritematosus (+)
• Wajah • Mulut: Bibir kering, ulkus
• Mata berwarna putih keruh (+), faring
hiperemis
• Hidung
• Telinga
• Leher
PEMERIKSAAN FISIK (2)

• Thoraks : Normal
• Abdomen : Normal
• Ekstremitas : Normal
DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS SEMENTARA
• Varisela + gastroenteritis • Varisela + gastroenteritis
• Variola + gastroenteritis
• Impetigo + gastroenteritis
• Dermatitis herpetiform +
gastroenteritis
• Skabies + gastroenteritis
HASIL DARAH LENGKAP
HASIL PEMERIKSAAN FESES
DIAGNOSIS KERJA TERAPI
Varisela + Gastroenteritis • Diet MB
• IVFD Ringer Laktat 500 ml 30 gtt/i mikro
• Injeksi Novalgin (Metamizole Natrium)
100 g/6 jam
• Acyclovir 5% zalf 4 x sehari
• Injeksi Ondansetron 2 mg/12 jam
• L-Zinc Syr 100 ml 1 x 10 ml (1 x cth 2)
• L-Bio (Probiotik L) 3 x Sach 1
FOLLOW UP
Hari S O A P
Tanggal
Minggu Demam (+), T: 37,5ºC Varisela +  Cek darah lengkap
11 Juni bintil air HR: 120 x/i Gastroent  Cek feses
2017 tampak di RR: 24 x/i eritis  Diet MB
seluruh  IVFD RL 30 gtt/i mikro
tubuh,
muntah (+),  Inj Novalgin
mencret (+) (Metamizole Natrium)
100 g/6 jam
 Acyclovir 5% zalf 4 x
sehari
 Inj Ondansetron 2
mg/12 jam
Hari S O A P
Tanggal
Senin Demam T: Varisela +  Diet MB
12 Juni 2017 sudah 37,2ºC Gastroente  IVFD RL 30 gtt/i mikro
turun, HR: ritis
Bintil air 110 x/i  Inj Novalgin (Metamizole
masih RR: 24 Natrium) 100 g/6 jam
tampak di x/i  Acyclovir 5% zalf 4 x
seluruh
sehari
tubuh,
muntah  Inj Ondansetron 2 mg/12
(-), jam
mencret
 L-Zinc Syr
mulai
berkurang 1 x cth 2
 L-Bio (Probiotik L) 3 x 1
Hari Tanggal S O A P
Rabu Demam (-), bintil T: 36,8ºC Varisela +  Diet MB
13 Juni 2017 air sebagian HR: 97 Gastroenteritis  IVFD RL 30 gtt/i mikro
mulai kering, x/i
mencret (-) RR: 21  Acyclovir 5% zalf 4 x sehari
x/i  L-Zinc Syr
1 x cth 2
 L-Bio (Probiotik L) 3 x 1
Hari Tanggal S O A P
Kamis Bintil air T: 36,5ºC Varisela +  Diet MB
14 Juni 2017 tampak sudah HR: 98 x/i Gastroenteritis  IVFD RL 30 gtt/i mikro
kering RR: 22 x/i
 Ayclovir 5% zalf 4 x
sehari
 L-Zinc Syr
1 x cth 2
 L-Bio (Probiotik L) 3 x 1
Hari Tanggal S O A P
Jumat Bintil air tampak T: 36,5ºC Varisela +  Diet MB
15 Juni 2017 kering dan menjadi HR: 98 x/i Gastroenteritis  IVFD RL 30 gtt/i mikro
(Pulang) keropeng RR: 21 x/i
(AFF)
 Acyclovir 5% zalf 4 x
sehari
 L-Zinc Syr
1 x cth 2
 L-Bio (Probiotik L) 3 x 1
RESUME

Berdasarkan anamnesis pasien perempuan berumur 1


tahun 7 bulan dibawa ke rumah sakit dengan keluhan
demam. Demam sejak 3 hari yang lalu. Demam bersifat naik
turun, demam meningkat mulai sore hari hingga malam hari.
2 hari yang lalu timbul bintil-bintil merah berisi cairan di
badan kemudian besoknya bintil-bintil merah menyebar ke
bagian tangan dan kaki.
Berdasarkan literatur (Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis
Tahun 2012)
Gejala klinis pada pasien varisela terdiri dari stadium prodromal dan
stadium erupsi.
• Pada stadium prodromal, timbul gejala prodromal setelah 14 – 15
hari masa inkubasi, dimana munculnya ruam kulit disertai demam yang
tidak begitu tinggi serta malaise.
• Pada stadium erupsi, lesi kulit mulai nampak di daerah badan dan
kemudian menyebar secara sentrifugal ke bagian perifer seperti muka
dan ekstremitas
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien demam, lemah, adanya
ruam papulo-vesikular eritematosus pada seluruh tubuh pasien, dan
adanya ulkus berwarna putih keruh di mukosa mulut.
Berdasarkan literatur (Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis Tahun
2012)
Diagnosis varisela biasanya sudah dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
gambaran klinis yang khas berupa:
• Timbulya erupsi papulo-vesikular yang bersamaan dengan demam yang tidak
terlalu tinggi
• Perubahan-perubahan yang cepat dari makula menjadi papula kemudian
menjadi vesikel dan akhirnya menjadi krusta, terdapat gambaran yang
polimorf.
• Gambaran lesi berkelompok dengan distribusi paling banyak pada sentral
yaitu tubuh lalu menyebar ke perifer, yaitu muka, kepala, dan ekstremitas.
• Terdapatnya semua tingkat lesi kulit dalam waktu bersamaan pada daerah
yang sama
• Membentuk ulkus putih keruh pada mukosa mulut.
Pada penatalaksanaan pasien diberikan antipiretik Injeksi Novalgin
(Metamizole Natrium) 100 g/6 jam dan antiviral topical acyclovir zalf 5%.

Berdasarkan literatur (Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis


Tahun 2012)
Penatalaksanaan pasien varisela cukup diberikan pengobatan
simtomatik dengan:
• Obat topikal
• Antipiretik/analgetik
• Antihistamin
• Antivirus
DEFINISI VARISELA

Varisela adalah suatu penyakit infeksi virus akut dan


menular, yang disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV)
dan menyerang kulit serta mukosa, ditandai oleh adanya
vesikel-vesikel.
ETIOLOGI VARISELA

• Varicella Zoster Virus (VZV)


EPIDEMIOLOGI VARISELA

Varisela dapat terjadi di seluruh dunia, juga


menyerang semua jenis kelamin, ras maupun semua
golongan umur termasuk neonatus dan dewasa.
90% penderita adalah anak berumur kurang dari 10
tahun dengan insidensi tertinggi pada kelompok
umur 2 – 6 tahun, sedangkan sebagian kecil (±5%)
pada golongan umur di atas 15 tahun
CARA PENULARAN

• Kontak langsung
• Droplet atau aerosol
• Papul dan vesikel
• Transplasental
FAKTOR RISIKO

• Neonatus umur 1 bulan,


• Dewasa muda atau dewasa
• Terapi steroid dosis tinggi (1 – 2 mg/kg/hari prednisolon) selama 2
minggu.
• Keganasan
• Gangguan imunitas (obat kanker, HIV),
• Kehamilan
PATOGENESIS

PEMBULUH
SALURAN DARAH DAN
VIRUS VZV
NAFAS LIMFE (VIREMIA
I)

PEMBULUH
DARAH DAN ORGAN
KULIT
LIMFE (VIREMIA RETIKULOEND
II) OTELIAL

GEJALA
GEJALA KLINIS

• STADIUM PRODROMAL
• STADIUM ERUPSI
DIAGNOSIS
Diagnosis varisela biasanya sudah dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
gambaran klinis yang khas berupa:
• Timbulya erupsi papulo-vesikular yang bersamaan dengan demam yang
tidak terlalu tinggi.
• Perubahan-perubahan yang cepat dari makula menjadi papula kemudian
menjadi vesikel dan akhirnya menjadi krusta, terdapat gambaran yang
polimorf.
• Gambaran lesi berkelompok dengan distribusi paling banyak pada sentral
yaitu tubuh lalu menyebar ke perifer, yaitu muka, kepala, dan ekstremitas.
• Terdapatnya semua tingkat lesi kulit dalam waktu bersamaan pada daerah
yang sama.
• Membentuk ulkus putih keruh pada mukosa mulut.
DIAGNOSIS BANDING

• Variola
• Impetigo
• Scabies
• Dermatitis herpetiform
PENATALAKSANAAN

• Antiviral
• Antipiretik/analgetik
• Anti-histamin
• Obat topikal
• Diet adekuat

• Tindakan suportif : mandi teratur, potong kuku dan jangan menggaruk


vesikel
PENCEGAHAN

Imunisasi :
• Imunisasi aktif
• Imunisasi pasif
KOMPLIKASI

• Infeksi sekunder
• Gangguan SSP
• Pnuemonia
• Sindrome reye
• Hepatitis
• Arthritis, trombositopenia purpura, miokarditis, keratitis.
PROGNOSIS

Pada anak sehat, varisela merupakan penyakit


ringan dan jarang menimbulkan penyulit yang
serius. Prognosis varisela pada anak biasanya lebih
baik dibandingkan orang dewasa
THANK YOU ! 

Anda mungkin juga menyukai