Anda di halaman 1dari 14

ASKEP SKIZOFRENIA

KELOMPOK 3

ERLIN
ORIZA
S H I N TA
YOHANA
A. Definisi
• Skizofrenia (schizophrenia) adalah gangguan yang terjadi
pada fungsi otak.
• Melinda Herman (2008), mendefinisikan skizofrenia
sebagai penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi
pasien, cara berfikir, bahasa, emosi, dan perilaku sosialnya
(Neurogical disease that affects a person’s perception,
thinking, language, emotion, and social behavior).

Lebih dari 90% pasien dengan skizofrenia mengalami


halusinasi.
Pengertian menurut beberapa orang :
• Halusinasi yaitu pencerapan tanpa adanya rangsang
apapun pada panca indra seorang pasien, yang terjadi
dalam keadaan sadar/bangun, sadarnya mungkin
organik, fungsional, psikotik, ataupun histerik
(Maramis, 1980).
• Halusinasi dapat didefinisikan sebagai terganggunya
persepsi sensori seseorang, dimana tidak terdapat
stimulus. Tipe halusinasi yang sering adalah halusinasi
pendengaran (Auditory-hearing voices or sounds).
Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada,
pasien merasa ada suara padahal tidak ada stimulus
suara (Varacolis, 2006).
 Halusinasi adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada
rangsangan yang menimbulkannya (tidak ada objeknya).
 Halusinasi merupakan persepsi yang salah pada semua
rasa: pasien merasakan suara atau bau meskipun
sebenarnya tidak ada atau tidak terjadi (Craig, 2009).
 Halusinasi yang paling sering ditemui, biasanya berbentuk
pendengaran tetapi dapat juga berupa halusinasi
penglihatan, penciuman, dan perabaan.Halusinasi
pendengaran (paling sering suara, satu atau beberapa
orang) dapat pula berupa komentar tentang pasien atau
peristiwa–peristiwa sekitar pasien. Suara–suara yang
paling sering diterima pasien sebagai sesuatu yang
berasal dari luar kepala pasien (Elvira, 2010).
B. Rentang Respon Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif
individual yang terdapat dalam rentang respon
neurobiologi. Jika pasien yang sehat presepsinya
akurat, mampu mengidentifikasi dan
menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi
yang diterima melalui panca indra.
Rentan respon halusinasi ( Stuart,
2009)
• Adaptif maladaptif

 Respon logis  Distorsi pikiran


 Akurat  Pikiran menyimpang  Gejala pikiran respon
 Sesuai  Perilaku aneh/tidak  Delusi halusinasi
 Hubungan sesuai perilaku
sosial  Menarik diri  Perilaku disorganisasi
 Sulit berespon dengan
pengalaman
C. Etiologi
• Ada 2 faktor penyebab yaitu faktor predisposisi dan faktor
presipitasi.

1. faktor predisposisi

a) Faktor perkembangan

b) Faktor sosialkultural

c) Faktor biokimia

d) Faktor psikologis

e) Faktor genetik dan pola asuh


• 2. Faktor presipitasi
Perilaku :
Respon pasien terhadap halusinasi dapat berupa respons curiga,
ketakutan, perasaan tidak aman, gelisah dan bingung, perilaku
merusak diri, kurang perhatian, tidak mampu mengambil
keputusan serta tidak dapat membedakan keadaan nyata dan
tidak nyata.
Menurut Rawlins dan Heacock (1993) unsur-unsur bio-psiko-
sosio-spiritual dari halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi,
yaitu :
1. Dimensi fisik
2. Dimensi emosional
3. Dimensi intelektual
4. Dimensi sosial
5. Dimensi spiritual
D. Manifestasi Klinik
• Manifestasi klinik dari halusinasi dengar (Auditory-
hearing voices or sounds) meliputi beberapa fase,
yaitu :
1. Fase I: Sleep Disorder
2. Fase II: Comforting Moderate level of anxiety
3. Fase III: Condemning Severe level of anxiety
4. Fase IV: Controlling Severe level of anxiety
5. Fase V: Conquering Panic level of anxiety
Selain fase pada halusinasi, terdapat manifestasi
klinik lain dalam bentuk tahap, yaitu :

1. Tahap 1 : Halusinasi bersifat tidak menyenangkan


2. Tahap 2 : Halusinasi bersifat menjijikan
3. Tahap 3 : Halusinasi bersifat mengendalikan
4. Tahap 4 : Halusinasi bersifat menaklukkan
E. Pohon Masalah
Masalah keperawatan untuk kasus halusinasi pendengaran dapat
digambarkan dalam pohon masalah sebagai berikut :

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perubahan sensori perseptual : halusinasi Core problem

Isolasi sosial : menarik diri

(Keliat, 2009)
Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif


F. Masalah keperawatan dan data yang
perlu diuji

a. Halusinasi pendengaran
b. Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
c. Menarik diri
d. Harga diri rendah
e. Koping individu tidak evektif (Carpenito,2006)
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai