Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

NUR ALIAH
PO713261141077

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR


DIII KEPERAWATAN GIGI
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada jaringan periodonsium, berkurangnya kadar estrogen pada masa
menopause dihubungkan dengan peningkatan resobsi tulang
alveolar, kehilangan perlekatan jaringan periodonsium, peningkatan
keparahan penyakit periodontal. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa penyakit periodontal pada perempuan menopause lebih parah
dibandingkan dengan yang belum menopause. Oleh karena itu,
menopause bisa menjadi salah satu faktor risiko keparahan penyakit
periodontal. Berdasarkan data diatas, peneliti memandang perlu
melakukan pengamatan terhadap jaringan periodontal pada
perempuan menopause dan memberikan kebutuhan perawatan yang
diperlukan.
Selama hidup wanita, pengaruh hormonal berhubungan dengan
penentuan perawatan periodontal oleh seorang periodontist.
Perawatan kesehatan rongga mulut ditujukan dengan
mempertimbangkan pengaruh hormonal selama proses reproduksi.
Respon jaringan periodontal dipengaruhi oleh hormonal sehingga
mempengaruhi diagnosis dan perawatannya (corgel, 2002). Oleh
karena itu, penting bagi seorang dokter gigi untuk mengenal,
mempelajari dan menentukan terapi periodontal yang tepat
berdasarkan kebutuhan wanita secara individual berdasarkan tahapan
siklus hidupnya.(Yuliana M D Arina)
Alasan tertariknya untuk melakukan penelitian ini karena pada
daerah kelurahan bungoro kabupaten pangkep, masyarakat
khususnya para perempuan usia dewasa banyak yang tidak
mengetahui menepouse dapat menyebabkan penyakit periodontal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalahnya
adalah : “bagaimana tingkat keparahan penyakit periodontal
terhadap kebutuhan perawatan penyakit periodontal pada
perempuan menopause di puskesmas bungoro kabupaten
pangkep?”
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat keparahan penyakit periodontal terhadap kebutuhan perawatan
pada perempuan menopause di puskesmas bungoro kabupaten pangkep.

2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat keparahan penyakit periodontal pada perempuan
menopause di puskesmas bungoro kabupaten pangkep?
2. Mengetahui kebutuhan perawatan penyakit periodontal pada perempuan
menopause di puskesmas bungoro kabupaten pangkep?

D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang
adanya pengaruh masa menopause terhadap kesehatan, khususnya
terhadap kesehatan gigi dan mulut.
2. Diharapkan bagi tenaga kesehatan gigi untuk memperhatian kebutuhan
perawatan bagi penderita sesuai tingkat keparahan penyakit
periodontal pada perempuan menopause.
TINJAUAN PUSTAKA
Menopause adalah masa terjadinya penghentian
menstruasi permanen setelah hilangnya aktivitas ovarium.
Menopause berasal dari kata yunani men (bulan) dan pausis
(berhenti).
Jenis-Jenis Menopause
1. Prematur Menopause
2. Natural Menopause
3. Belated Menopause

B. JARINGAN PERIODONTAL
Jaringan periodontal merupakan system fungsional jaringan yang
mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan demikian dapat
mendukung gigi sehingga tidak terlepas dari soketnya. Jaringan periodontal
terdiri atas gingiva, tulang alveolar, ligament periodontal dan sementum.
penyakit periodontal merupakan SuAtu kondisi dimana jaringan
periodontal yang terdiri atas gingiva, tulang alveolar, ligamentum
periodontal, sementum mengalami infeksi dan kerusakan.

Penyebab terjadinya penyakit periodontal


Bakteri adalah penyebab utama terjadinya penyakit periodontal.
Jika malas menjaga kebersihan mulut, malas menyikat gigi dan flossing,
maka timbunan plak pada permukaan gigi akan semakin menebal.
Baebagai bakteri yang terdapat didalam plak ini bukan cuman akan
merusak gigi, tetapi juga bisa masuk kedalam gusi dan menginfeksi
jaringan periodontal yang lebih tebal.
1. Gingivitis
2. periodontitis
3. Advanced Periodontitis

Faktor-Faktor Meningkatkan Resiko Terjadinya Penyakit Periodontal

a. Stres
b. Obat-obatan
c. Kurang nutrisi
Cara Memeriksa Penyakit Periodontal

1. Pemeriksaan pada kondisi gusi membengkak, konsistensi lunak dan mudah


berdarah.
2. Pemeriksaan pada kondisi gigi goyang ataupun terasa mengganjal ketika di
gigitkan.
3. Pemeriksaan sulkus gusi untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit
periodontal.
A. Kedalaman sulkus normal adalah 1-3 mm
B. Kedalaman sulkus gusi lebih dari 3 mm disebut poket
1. Poket dangkal 3,5-5,5 mm
2. Poket dalam lebih dari 5,5 mm
4. ditentukan kebutuhan perawatan berdasarkan tingkat keparahan penyakit
periodontal.

Perawatan Penyakit Periodontal


Tujuan dari perawatan penyakit periodontal adalah untuk
mengendalikan infeksi yang sudah terjadi dan untuk mencegah
bertambah parahnya penyakit. Selama melakukan perawatan
periodontal yang paling penting untuk dilakukan adalah menjaga
kebersihan mulut.
1. Gingivitis
Gingivitis, yang merupakan tahap awal dari penyakit periodontal,
bisa diatasi dengan cara menyikat gigi dan flossing yang rutin dan benar
untuk menghilangkan timbunan plak. Dengan hilangnya plak, kondisi
kesehatan gusi bisa kembali pulih seperti semula. Timbunan plak yang
sudah mengeras menjadi karang gigi, harus dibersihkan dengan
melakukan perawatan scalling. Karena karang gigi tidak akan hilang
dengan cara menyikat gigi ataupun flossing sekeras apapun. Yang ada
gusi akan menjadi rusak.
2. Periodontitis
Apabila kondisi penyakit gusi sudah mencapai tahap periodontitis,
maka dianjurkan untuk melakukan perwatan scalling yang
dikombinasikan dengan perawatan root planning. Pada tahap
periodontitis, biasa perlekatan antara gusi dengan gigi telah telah rusak
sehingga sulkus gusi bertambah dalam dan plak pun bisa masuk dan
menempel ke permukaan akar lalu mengeras menjadi karang gigi.
Permukaan karang gigi yang kasar ini akan mempermudah plak yang
lain untuk tertimbun di dalamnya dan memperparah kondisi penyakit
periodontal yang ada.
Perawatan root planning bertujuan untuk menghaluskan permukaan akar
gigi yang kasar akibat timbunan karang gigi. Permukaan akar gigi licin
akan membuat plak kesulitan untuk menempel di permukaannya dan
bisa membantu mengembalikan perlekatan antara gusi dengan gigi yang
telah rusak. Jika perawatan ini berhasil, sulkus gusi yang tadinya dalam
bisa kembali normal dengan kedalaman sekitar 1-3 mm. plak pun akan
semakin mudah dibersihkan dengan teknik menyikat gigi dan flossing
yang baik dan benar. Namun, apabila kondisi ini tidak mengalami
perbaikan maka dibutuhkan tidakan bedah periodontal oleh dokter umum
ataupun dokter gigi spesialis periodonsia.
3. advanced periodontitis
Pada kondisi advanced periodontitis membutuhkan penangan yang lebih
intensif dari dokter gigi. Untuk merawat kondisi ini, biasanya perlu
dilakukan pembedahan jaringan periodontal yang dilakukan oleh dokter
gigi spesialis periodonsia.
Berikut ini adalah beberapa prosedur yang cukup sering dilakukan untuk
merawat kondisi penyakit periodontal.
1. Kuretase ( Curettage )
2. Bedah Flap Periodontal ( Periodontal Flap Surgery)
3. Cangkok Tulang (Bone Graft)
4. Cangkok Jaringan Lunak (Soft Tissue Grafts)

Pemeriksaan CPITN
Community Periodontal Index Of Treatment Needs (CPITN) adalah
indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi
jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan
perawatannya. Alat yang digunakan adalah sonde khusus yang
dinamakan WHO Probe yang mempunyai desain khusus, yaitu
ujungnya berbentuk bola bulat dengan diameter 0,5 mm dan
mempunyai kode warna dari 3,5 mm sampai 5,5 mm. adapun gigi
yang diperiksa yaitu dibagi menjadi 6 sextan dan menggunakan
gigi indeks.
Skor pemeriksaan CPITN , tipe pelayanan dan kategori kebutuhan
perawatan (KKP)

Skor Kondisi Periodontal KKP Tipe Pelayanan

0 Sehat - 0

1 Pendarahan DHE I

2 Karang gigi DHE + SK II

3 Poket dangkal DHE + SK II

4 Poket dalam DHE + PK III


Kebutuhan perawatan
penyakit periodontal
• I= DHE
Perempuan menopause
• II= DHE + SK
Tingkat keparahan • III= DHE + PK (Kuretase
penyakit periodontal Bedah flap periodontal
Cangkok tulang
Cangkok jaringan lunak)

Stres
Obat-obatan yang dikomsumsi
Kurang nutrisi

Pada perempuan menopause untuk mengetahui tingkat keparahan


penyakit periodontal terhadap kebutuhan perawatan. adapun faktor-
faktor lain yang bisa menyebabkan tingginya tingkat keparahan
penyakit periodontal yaitu, Stres, Obat-obatan yang dikomsumsi,
Kurang nutrisi.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
dengan pendekatan crosssectional.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada puskesmas bungoro kabupaten pangkep
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan mei 2017

C. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan
menopause di puskesmas bungoro kabupaten pangkep.
2. Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah Perempuan menopause
yang datang ke puskesmas bungoro kabupaten pangkep.
D. Kriteria Sampel Penelitian
Adapun beberapa kriteria sampel penelitian antara lain :
1. Sudah mengalami masa menopause
2. Berhentinya menstruasi
3. Memiliki gigi asli setiap sextan
4. Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi informed
consent.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dari data primer. Data primer adalah
data yang diperoleh dengan melakukan pemeriksaan CPITN langsung
pada perempuan menopause.
F. Defenisi operasional
No Variabel Defenisi observasional Cara ukur Alat ukur Kategori Skala

1. Perempuan masa terjadinya Umur Silkus haid Menopause Nominal


menopause penghentian menstruasi bulan pertama
permanen setelah
hilangnya aktivitas
ovarium
2. Penyakit suatu penyakit yang CPITN Dental • 0= sehat Ordinal
periodontal terjadi pada jaringan Probe • 1= ada
periodontal yaitu gingival, pendarahan
tulang alveolar, ligament •2= ada karang
periodontal, sementum gigi supra dan
sub gingival
• 3= ada poket
3,5-5,5 mm
• 4= ada poket
5,5 mm
3. Perawatan untuk mengendalikan Pemeriksaa Tingkat I= (DHE) Ordinal
penyakit infeksi yang sudah terjadi n penyakit keparahan II= DHE + SK
periodontal dan untuk mencegah periodontal penyakit III= DHE + PK
bertambah parahnya (Kuretase
penyakit Bedah flap
periodontal
Cangkok
tulang
Cangkok
jaringan lunak)
 Jawaban benar
1-3 = buruk
Sebuah bentuk
Lembar Jawaban benar
3. stres ketegangan baik fisik Pertanyaan Nominal
kuesioner 4-6 = cukup
maupun mental.
Jawaban benar
7-10 = baik

5. obat-obatan Suatu bahan atau Wawancar • Anti Mengkomsumsi


yang paduan bahan-bahan a depresan obat
dikomsumsi yang dimaksudkan • Obat
digunakan untuk tekanan Tidak
darah mengkomsumsi Nominal
mencegah, mengurangi,
tinggi obat
dan menghilangkan • diuretik
gejala penyakit.

6. Kurang nutrisi Keadaan dimana individu Pemeriksa Indeks  Kurang


kekurangan asupan an massa nutrisi=18,5
nutrisi untuk memenuhi tubuh (IMT) kg permeter
kebutuhan metabolic.  Normal= 18,5
Nominal
– 22,9
 Obesitas=
>23
G. Instrument Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

H. Alat Dan Bahan


Alat Yang Digunakan
1. Alat diagnostik
2. Periodontal probe
3. Nier bekken
4. Handscoen
5. Masker
6. Baskom cuci alat
7. Alat tulis menulis

Bahan Yang Digunakan


1. Alkhol / batadine : untuk sterilisasi alat
2. Kapas / tissue : untuk membersihkan dan mengeringkan
alat.
I. Cara kerja penelitian
1. Meminta izin kepada kepala puskesmas untuk melakukan
penelitian pada daerah tersebut.
2. Seluruh subjek menandatangani lembar persetujuan (impormed
consent) pemeriskaan. .
3. Melakukan pemeriksaan pada subjek dengan metode CPITN.
4. Data yang telah diperoleh kemudian di olah secara manual
dengan menggunakan tabel distribusi.

J. Pengolahan dan Analisis Data


1. Jenis data yang digunakan adalah data primer.
2. Penyajian data disajikan dalam bentuk table distribusi
3. Metode analisis data secara manual dengan menggunakan
tabel distribusi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai