Anda di halaman 1dari 16

Di susun oleh :

• Dessy Syafitri Pohan 131611133060


• Grace Marcellina Butarbutar 131611133061
• Blandina Easter Grace Wairata 131611133062
• Alfiana Nur Halimah 131611133063
• Nabella Rana Fawwaz Dzaky 131611133064
• Nahdiya Rosa Ahmari 131611133065
• Reza Ramdhana R 131611133066
• Maulidiyah M Nilam Anindy 131611133067
pengertian
Menurut KBBI, aplikasi sebagai kata kerja dapat diartikan
menerapkan, menggunakan dalam praktik.
Sedangkan, studi literatur adalah teknik pengumpulan
data dengan membaca dan mempelajari teori serta literatur yang
sudah ada.
Jadi, aplikasi caring secara studi literatur adalah
menerapkan perilaku-perilaku asuhan keperawatan dalam
praktek berdasarkan teori-teori dalam literatur yang sudah ada.
Caring dalam
keperawatan
Keperawatan dalam pengakuan masyarakat, adalah ilmu
kesehatan tentang asuhan/ pelayanan keperawatan kepada
manusia (the healt science of caring; poter and carry, 1997). Di
dunia keperawatan, para perawat akan terus menjalankan
interaksi dengan banyak orang. Baik itu dokter, pasien, ataupun
keluarga pasien. Perawat tidak hanya memberikan pelayanan
kesehatan atau asuhan kepada pasien, tetapi juga akan
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Hal ini
menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugas dalam
keperawatan, tidak dapat terlepas dari istilah caring.
Aplikasi caring
Aplikasi caring lebih ditekankan pada penerapan seorang
perawat yang terjun langsung ke masyarakat. Disanalah perawat
harus mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan
linkungan masyarakat. Perilaku caring seperti yang sudah
dipaparkan diataspun menjadi tuntutan bagi perawat untuk
dilakukan.
TEORI WATSON
Teori Watson memaparkan jelas tentang Caring in
Nursing bahwa di dalam keperawatan ada perilaku-perilaku
caring yang perlu diperhatikan.
Perilaku caring dalam keperawatan adalah sebuah
kebutuhan dan merupakan fokus utama dalam perawat
menjalankan tugasnya. Menurut peneliti, definisi perilaku caring
adalah tindakan seseorang seperti sopan, ramah, lemah lembut,
penuh perhatian, peduli, dan mampu memberikan rasa nyaman
kepada orang lain dengan tulus. Perilaku caring yang didesain
oleh watson dan lea (1997) antara lain
• CDI 1. Membantu klien dalam ADL
• CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien
• CDI 3. Merasa bersalah/ menyesal kepada pasien
• CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu
• CDI 5. Menjeleaskan prosedur klinik
• CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
• CDI 7. Duduk dengan klien
• CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
• CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior
• CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
• CDI 11. Bersikap manis dengan klien
• CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien
• CDI 13. Mendengarkan klien
• CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien
• CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care
• CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi
dengan klien
• CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien
• CDI 18. Mengukur tanda vital klien
• CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan
pribadi
• CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik
• CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
• CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik
• CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
• CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
• CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien
yang didesain oleh Watson dan Lea (1997) tersebut
merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti
perilaku perawat yaitu perilaku caring dalam teori-teorinya.
TEORI MADALINE
LEINGER
Madaline Leinger dalam teorinya Culture of caring
menyebutkan sepuluh perilaku caring: kindness, honesty, self
control, respect, responsibility, courage, initiative, integrity,
perseverance, and service. Selain itu, ada juga sepuluh perilaku
caring lain yang dijelaskan yaitu mendengarkan penuh perhatian,
menghibur, berlaku jujur, sabar, bertanggung jawab,
memberikan informasi kepada klien, sentuhan, kepekaan, rasa
hormat, serta memanggil klien dengan nama (Tabes, 2010).
Perilaku-perilaku caring inilah yang penting diimplementasikan
oleh perawat dalam menghadapi dan merawat klien.
Etika pelayanan

Etika perawat bersikap unik, sehingga perawat tidak


boleh membuat keputusan berdasarkan prinsip
intelektual, atau analisis.
Etika keperawatan berfokus pada hubungan
antarindividu yang melibatkan karakter dan sikap perawat
terhadap orang lain.
Perawat juga dituntut untuk, antara
lain:

1. Membentuk dan menghargai sistem nilai humanistik dan alturistik


yaitu menghargai otonomi dan kebebasan klien terhadap pilihan
yang terbaik menurutnya.
2. Menanamkan sikap penuh pengharapan.
3. Menanamkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan orang lain.
4. Mengembangkan hubungan saling percaya dan saling membantu.
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif maupun
negatif.
6. Menggunakan metode sistematis dalam penyelesaian masalah caring.
7. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal.
8. Menciptakan lingkungan fisik, mental sosisal dan spiritual yang
suportif, protektif serta korektif.
9. Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan penuh pengharapan
dalam rangka mempertahankan keutuhan dan martabat manusia.
10. Mengizinkan untuk terbuka pada ekstitensi fenomenological dan
spiritual, cara penyembuhan yang tidak dapat dijelaskan secara utuh
dan ilmiah melalui pemikiran masyarakat modern.
Aplikasi sikap caring seperti yang sudah dipaparkan di
atas perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari juga agar
perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. Bisa
karena biasa. aperilaku caring pun harus dibiasakan agar perawat
mampu menerapkannya degan baik. Point-point penting
tersebut harus dimiliki dan direalisasikan oleh perawat sehingga
ketika menghadapi klien, perawat akan dengan mudah
memberikan asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
e-journal.stikerborromeus.ac.id

b11nk.wordpress.com/2010/11/21/caring-dalam-keperawatan

K:/NURSALAM-ORASI-18%20JANUARI-2014.

Aplikasi Model Konseptual Cariing dari Jean Watson dalam Asuhan


Keperawatan (Abi Muhslin; Burhanuddin Ichsan)

Pemaknaan Komunikasi Islami dalam Interaksi Pasien dan Perawat di


Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (Ilma Aghniatunnisa dkk)

Anda mungkin juga menyukai