Upaya & Putusan Arbitrase
Upaya & Putusan Arbitrase
1----2---3----4----5---6----6a----6b
30 hari 14 hari 30 hari
6--------7--------8------9-------10
30 hari 30 hari 30 hari
Keterangan Diagram
1. Pemeriksaan mulai dilakukan
2. Pemeriksaan selesai
3. Putusan diucapkan
4. Putusan diterima oleh para pihak
5. Koreksi, pengurangan dan penambahan putusan
6. Pendaftaran putusan di PN
6a. Pendaftaran permohonan eksekusi
6b. Perintah pelaksanaan putusan
7. Permohonan pembatalan putusan arbitrase k PN
8. Putusan PN a/ permohonan pembatalan putusan
arbitrase
9. Berkas pengajuan banding a/ permohonan
pembatalan arbitrase diterima oleh MA
10. Putusan MA terhadap banding (final dan
mengikat)
Koreksi, Penambahan atau
pengurangan putusan
Koreksi adalah suatu hak para
pihakuntuk mengajukan
pembetulan-pembetulan
terhadap putusan arbitrase
Koreksi terhadap putusan :
Hanya dapat dilakukan 14 hari
setelah putusan diterima
Hanya dilakukan atas kekeliruan
administratif putusan arbitrase
Upaya penambahan atau pengurangan
terhadap putusan arbitrase dapat diajukan
dengan alasan – alasan sebagai berikut :
1. Di luar tuntutan
2. Tidak mencakup tuntutan
3. Ketentuan yang bertentangan
Pembatalan
Adalah suatu upaya hukum yang diberikan
kepada para pihak yang bersengketa u/ meminta
kpd PN agar suatu putusan arbitrase dibatalkan,
baik terhadap sebagaian/seluruh isi putusan
Pembatal putusan hanya dilakukan dengan
alasan-alasan berikut :
a. Surat atau dokumen yg diajukan dlm
pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui
atau dinyatakan palsu
b. Setelah putusan diambil, ditemukan dokumen
yang bersifat menentukan, yang disembunyikan
oleh pihak lawan
c. Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan
oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan
sengketa
Konsekuensi hukum
pembatalan putusan arbitrase
1. Batalnya seluruh atau sebagaian
isi putusan
2. Ketua Pengadilan Negeri dapat
memutuskan bahwa perkara
tersebut diperiksa kembali oleh :
a) Arbiter yang sama, atau
b) Arbiter yang lain, ataupun
c) Tidak mungkin lagi diselesaikan
melalui arbitrase
Sistem pengambilan putusan
arbitrase
1. Sistem musyawarah
2. Sistem mayoritas
3. Sistem perwasitan
4. Sistem kombinasi antara
mayoritas dengan perwasitan
Apakah putusan dapat melebihi
apa yang diminta oleh para pihak?
Dalam sistem KUHPdt, hakim yang
memutus perkara tidak boleh
memutus melebihi dari yang
dimintakan untuk diputus oleh para
pihak (berlaku juga bagi arbitrase)
Apabila ternyata keputusan arbitrase
melebihi dari yang dimintakan oleh
para pihak, mrpkan alasan bagi
salah satu atau kedua belah pihak
untuk meninta pengurangan putusan
Apakah putusan dapat berlandaskan kepada
keadilan dan kepatutan semata-mata ( et
aequo et bono ) ?