Anda di halaman 1dari 16

Oleh Dr.

Lita Ria, SpOG


HAK
pasal 32 UU no 44 tahun 2009

KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 69 tahun 2014
Pasien berhak mendapat informasi tentang
penyakitnya antara lain :
 Diagnosis

 Komplikasinya

 prognosis penyakit dengan atau tanpa therapy

 segala pemeriksaan penunjang medis atau


tindakan medis yang diperlukan
 instruksi dan saran selama terapi berjalan

 kemungkinan adanya dampak psikologis

 mendapat pelayanan medis maupun perawatan


yang bermutu sesuai dengan standar-standar
profesi masing-masing.
 dll
 Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai dengan
keadilan, moralitas dan legalitas.
 Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan
 Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
 Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu
kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara
kandung atau pengampunya.
 Dokter adalah dokter, dokter spesialis, lulusan
pendidikan kedokteran di dalam maupun di luar
negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP).
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban
pasien;
Petugas Rekam Medis memberikan penjelasan bagi
pasien dan keluarga pasien. Wajib disiapkan tempat
duduk untuk penjelasan

3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan


tanpa diskriminasi;
Diskriminasi sumber pembayaran (bpjs-non bpjs)
ekonomi, SARA
HAK PASIEN DAN KELUARGA

4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu


sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional;
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi;
Sesuai dengan clinical guidelines terbaru,
termasuk clinical pathway yang sudah
ditetapkan
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan
yang didapatkan
RS mempunyai mekanisme komplain dan Tim
Komplain
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit;
Mekanisme second opinion (UGD dan Bangsal)
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data-data medisnya;
Staff RS bersumpah menjaga kerahasiaan data
medis pasien, dan berhati hati membuka
rahasia medis tanpa persetujuan pasien
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan
tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
Hak pasien mendapatkan informasi mengenai
penyakitnya dan menyetujui atau menolak
tindakan medis – informed consent dan informed
choice
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan
kritis;
Tempat tertentu diatur dengan pedoman
RS (ICU, Kamar bedah, bangsal dll)
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya;
Pasien berhak meminta pemuka agama
untuk mendampingi dan mendapatkan
siraman rohani selama perawatan
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit;
Satpam dan staff mengidentifikasi pasien
dengan risiko keamanan

15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas


perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang
tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana; dan
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
2. menggunakan fasilitas rumah sakit secara
bertanggung jawab;
3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung
dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas
lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan
akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya
tentang masalah kesehatannya;
5. memberikan informasi mengenai kemampuan
finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya;
6. mematuhi rencana terapi yang
direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di
rumah sakit dan disetujui oleh Pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan;
7. menerima segala konsekuensi atas keputusan
pribadinya untuk menolak rencana terapi yang
direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah
Diantaranya adalah :
1. Memberikan hak istimewa dalam menentukan
informasi apa saja yang berhubungan dengan
pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga
atau pihak lain.
2. Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai
pasien dalam rekam medik diperbolehkan dalam UU
No 29 tahun 2004, yaitu sebagai berikut :
a) Diminta penegak hukum misalnya, visum et
repertum
b) Atas permintaan pasien sendiri
c) Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri
d) Berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku,misalnya; undang – undang wabah,
undang – undang karantina
3. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi
kesehatan pasien dengan membatasi akses ke
ruang penyimpanan rekam medik, tidak meletakan
rekam medis pasien ditempat umum, dan
sebagainya.
4. Menyediakan rohaniawan
5. Menyediakan sekat pemisah untuk menghormati
privasi pasien
6. Menyediakan loker / lemari untuk menyimpan harta
benda pasien.
7. Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan
ketat seperti di ruang bayi, serta area rumah sakit
yang jauh dari keramaian.
8. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan
memantau ketat pengunjung yang masuk ruang
perawatan serta mewajibkan pengunjung memakai
kartu pendamping yang disediakan Rumah Sakit .
9. Menyediakan gelang berwarna ungu dalam
menghormati hak pasiendan keluarga terhadap
pilihan keputusan menolak resusitasi.
10. Menyediakan tenaga penterjemah, baik bagi pasien
yang tidak bisa memahami bahasa indonesia maupun
bagi pasien tuna rungu.
11. Memberikan Informasi bila terjadi penundaan
pelayanan.
12. Menyediakan formulir, diantaranya :
a) permintaan rohaniawan.

b) Menyediakan formulir permintaan menyimpan


harta benda.
c) Menyediakan formulir pelepasan informasi.

d) Menyediakan formulir permintaan privasi.

e) Menyediakan formulir permintaan penterjemah.

Anda mungkin juga menyukai