Anda di halaman 1dari 27

 Struktur PDRB

 Peran Investasi

 Kontribusi Sektoral

 Strategi industrialisasi
II. Menurut Andilnya terhadap Faktor
Produksi

III. Jenis Penggunaan


1. Pertanian, Peter, Kehut, Perkeb.
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan bangunan dan
Jasa Perus.
9. Pemerintahan umum dan Jasa-Jasa
swasta (sosial, hiburan, dan
perorangan)
 Upah ----------- Labor

 Tingkat bunga ----------- modal

 Tanah ---------------- sewa

 dsb
 Konsumsi

 Investasi

 Pengeluaran Pemerintah

 Ekspor-Impor
 Mengukur Perkembangan Output dari Waktu ke
Waktu

 Mengukur tingkat kemakmuran penduduk

 Perubahan Harga Barang

 Struktur Perekonomian dan Perubahannya

 Elastisitas kesempatan kerja dengan bantuan data


ketenagakerjaan
 Produktivitas per sektor

 Berbagai macam rasio

 Membandingkan perekonomian
antar daerah

 Data statistik perencanaan


(perumusan kebijakan)
Produk Domestik Regional Bruto pada Tiap Propinsi di ITL (juta)

No Provinsi 2000 2001 2002 2003 2004


1 Sulawesi Utara 3.220.687 3.357.568 3.490.692 3.671.883 -
2 Gorontalo 920.614 970.048 1.655.216 1.769.378 1.889.845
3 Sulawesi Tengah 2.280.380 2.507.463 2.643.128 2.808.637 2.993.999
4 Sulawesi Barat 10.101.948 10.603.662 11.092.996 11.690.525 ?

5 Sulawesi Selatan 30.875.293 32.444.233 33.790.639 35.644.239 37.529.046

6 Sulawesi Tenggara 1.672.193 1.776.340 1.880.970 2.016.261 2.163.246


7 Maluku 2.769.260 2.768.292 2.847.738 2.970.464 3.101.995
8 Maluku Utara 850.343 872.792 891.160 918.621 958.830
9 DIY 5.017.709 5.182.544 5.357.669 5.615.557 -
10 Sumatra Selatan 12.591.905 13.109.609 12.749.219 13.352.812 -
11 NTB 4.510.571 4.760.060 4.946.937 5.104.327 -

12 INDONESIA 397.934.254 411.132.118 426.740.546 444.453.474 -


 Membandingkan nilai tambah dari masing-masing sektor dengan
jumlah seluruh PDRB yang dinyatakan dengan persentase. Atau
sumbangan (kontribusi) masing-masing sektor terhadap
pembentukan nilai tambah PDRB

 Distribusi kesempatan kerja menurut sektor

 Analisis Shift share:suatu teknik yang dapat digunakan untuk


mengamati struktur perekonomian daerah dan perubahannya
secara deskriptif melalui data statistik regional.

 Location Quetient: melihat perbandingan antara sektor basis


dan sektor non-basis
Perubahan Struktur Ekonomi dalam proses Pembangunan
Ekonomi : Suatu Illustrasi

Pangsa output sektoral


Terhadap pembentukan PDB

tersier

sekunder

primer

T=0 Tingkat pembangunan T=n waktu


“Rendah” “Tinggi”
 Perubahan struktur ekonomi dapat juga dilihat
dalam bentuk distribusi PDRB menurut tiga
kelompok sektor yakni:

a. primer (pertanian, pertambangan dan


penggalian)

b. Sekunder (industri dan manufaktur,


listrik, gas, air; bangunan)

c. Tersier ( perdagangan, hotel; transportasi &


komunikasi; bank penyewaan dan jasa
lainnya)
 perubahan dalam proses akumulasi modal
- Kegiatan pembentukan modal;
- Pengumpulan tabungan pemerintah dan
- kegiatan penyediaan pendidikan

 perubahan dalam proses alokasi sumber daya


- struktur permintaan domestik,
- struktur produksi
- struktur perdagangan

 perubahan dalam proses demografis dan distribusi


- perubahan dalam faktor-faktor produksi (alokasi tenaga kerja
dalam berbagai sektor)
- urbanisasi
- tingkat kelahiran
- distribusi pendapatan
No Faktor-faktor Yang Dianalisis Cara-cara yang digunakan
untuk menunjukkan
perubahan struktur

I Proses Akumulasi melihat perubahan nilai-


1.1 Pembentukan modal: nilainya dan
-Tabungan domestik bruto dinyatakan sbg
-Aliran masuk modal persentase dari PDRB
1.2 Pendapatan Pemerintah:
-pendapatan pemerintah
-Pajak

1.3 Pendidikan: menunjukkan perubahan


-pengeluaran untuk pendidikan persentase PDRB untuk
-tingkat pemasukan anak-usia pendidikan dengan
sekolah dasar menunjukkan perubahan
persentase anak-anak
yang bersekolah di SD
dan menengah
No Faktor-faktor Yang Dianalisis Cara-cara yang
digunakan untuk
menunjukkan
perubahan struktur

II Proses Alokasi Sumber daya


2.1. Struktur permintaan domestik:
-Pembentukan modal

-Konsumsi r.tangga, pemerintah dan

atas bahan makanan


2.2 Struktur Produksi:
-Produksi sektor primer, industri, jasa

2.3. Struktur Perdagangan: Perubahan nilai-nilainya


-Ekspor, dan impor dan dinyatakan sbg
persentase dari PDRB
No Faktor-faktor Yang Dianalisis Cara-cara yang digunakan
untuk menunjukkan
perubahan struktur
III Proses Demografis dan Distribusi dengan melihat
Alokasi Tenaga Kerja: perubahan jumlahnya dan
-Dalam sektor primer, sekunder dan jasa sbg persentase dari
keseluruhan jumlah
tenaga kerja
Urbanisasi:penduduk daerah urban Dengan melihat
Transisi demografis: tingkat kelahiran perubahan
dan kematian jumlahnya dan sbg
persentase dari
seluruh penduduk
Distribusi Pendapatan:
-Bagian dari 20% pddk menerima perubahan persentase
pendapatan paling tinggi PDRB yang diterima
-Bagian dari 40% pddk menerima oleh masing-masing
pendapatan paling rendah golongan
PDB INDONESIA BERLAKU DAN KONSTAN
4,000,000.00

3,500,000.00

3,000,000.00

2,500,000.00

2,000,000.00 BERLAKU
KONSTAN

1,500,000.00

1,000,000.00

500,000.00

0.00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Kontribusi sektor terhadap PDRB Sulawesi Tengah

No Sektor/Lapangan Usaha
2000 2001 2002 2003 2004

1. Pertanian 42,17 44,29 44,92 45,70 5,57

2. Penggalian 2,76 2,59 2,51 2,44 2,36

3. Industri Pengolahan 7,79 7,49 7,36 7,15 7,08

4. Listrik dan Air Bersih 0,83 0,83 0,86 0,89 0,91

5. Bangunan 6,84 6,61 6,54 6,46 6,40

6. Perdagangan Hotel & Restoran 11,34 11,08 10,98 10,91 11,05

7. Angkutan dan Komunikasi 8,87 8,60 8,52 8,39 8,51

8. Keuangan Persewaan & Jasa Perusahaan 4,06 3,88 3,85 3,82 3,82

9. Jasa-Jasa 15,34 14,63 14,45 14,25 14,29

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Sulawesi Tengah dalam Angka
Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha, 1997-2006
(persen)
Perta
m
Perta banga Industr Banguna Perd, Angkuta Keuanga Jasa-
nian n i Listrik n hotl n n jasa
1997 -3.78 35.07 -2.22 6.00 64.16 4.78 4.92 -0.14 9.06
1998 -10.44 -20.71 -9.68 12.43 -16.07 3.74 3.27 -12.45 -1.32
1999 3.73 3.75 3.96 1.83 2.02 4.82 3.55 3.20 -2.38
2000 4.19 4.36 2.26 3.23 7.60 1.48 5.54 -0.30 1.90
2001 2.89 6.31 10.10 44.19 4.14 13.38 8.55 2.45 8.42
2002 7.27 1.83 4.14 14.71 2.61 6.23 4.74 4.43 5.82
2003 3.43 2.01 5.50 9.86 6.61 3.31 5.72 27.15 1.04
2004 -2.03 15.24 26.47 8.25 9.93 5.06 9.64 21.31 2.95
2005 9.04 9.72 2.70 10.83 2.63 12.70 3.18 8.31 8.30
2006 3.99 1.44 7.22 11.92 4.76 14.07 4.03 13.94 11.44
Rata-
Rata 1.83 5.90 5.04 12.32 8.84 6.96 5.31 6.79 4.52
Stdev 5.74 13.82 9.28 11.92 20.68 4.62 2.20 11.47 4.75

Sumber: PDRB Kabupaten Sidenreng


Rappang, berbagai edisi
Kontribusi PDRB menurut lapangan usaha 1996-2006 (%)

60.00

50.00
Pertanian
40.00 Pertambangan
Industri

30.00
Listrik
Bangunan
Perd, hotl
20.00
Angkutan
Keuangan
10.00
Jasa-jasa

0.00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Sumber: PDRB Kabupaten Sidrap berbagai edisi


,Bangunan ,Perd, hotl ,Angkutan
Listrik, 0.80
6.30 11.97 2.92
,Keuangan
Industri, 5.44
4.15

Pertambanga

n, 1.06

,Pertanian

55.22 ,Jasa-jasa

12.14
Struktur Ekonomi Kabupaten Sidenreng Rappang
berdasarkan sektor Primer, Sekunder dan Jasa

70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Primer 60.48 59.01 61.81 61.35 56.74 56.31 56.61 54.94 51.58 50.94 49.29

Sekunder 10.49 12.52 10.88 10.41 12.76 12.66 12.31 12.81 15.09 14.23 13.81

Jasa 29.03 28.47 27.31 28.24 30.51 31.03 31.08 32.25 33.34 34.83 36.90
 Sifat manusia dalam kegiatan konsumsinya, yaitu
apabila pendapatan naik elastisitas permintaan yang
diakibatkan oleh perubahan pendapatan (income
elasticity of demand) adalah rendah untuk konsumsi
atas bahan-bahan makanan.

 Perubahan teknologi yang berlangsung terus menerus


yang berakibat pada perubahan struktur produksi
 Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam
negeri (basis ekonomi)
 Besarnya pasar dalam negeri
 Pola distribusi pendapatan
 Karakteristik dari industrialisasi
 Keberadaan SDA
 Kebijakan perdagangan luar negeri
INVESTASI
PEMERINTA
H

SOCIAL REVENUE
OVERHEAD PROGRAM
CAPITAL

MENDORO
NG RETURN OF
INVESTASI INVESTMENT
SWASTA

MENYERAP
POTENSI
TENAGA
PAJAK
KERJA
POTENSI
PENDAPATAN
DAERAH
Dana
Pembangun
an

SWASTA/
PEMERINTAH
MASYARAKAT

DALAM
LUAR NEGERI LUAR NEGERI LUAR NEGERI
NEGERI
Hambatan
Pembiayaan Perlu penciptaan Iklim
Pembangunan Investasi

Investasi Swasta

Faktor Eksternal Faktor Internal

Prilaku masyarakat: Tekanan


Kenaikan suku Kenaikan
Kredit investasi APBN,
bunga di LN Harga minyak
Bertumbuh lebih lambat Beban utang DN/LN,
Dari kredit konsumsi Suku bunga kredit,
Inefisiensi
Korupsi

Anda mungkin juga menyukai