Anda di halaman 1dari 41

TRAUMA URETRA

TRAUMA URETRA
ANATOMI URETRA

 Scr anatomis, uretra dibedakan menjadi dua


:
1. Uretra posterior, tdd pars prostatika dan
pars membranasea
2. Uretra anterior, tdd pars spongiosa/penile
Pars Prostatica Mulai dari basis prostat sampai pada
(3-4 cm) apeks prostat

Pars MembraneseaBerjalan ke arah caudo ventral, mulai dari


apeks prostat menuju ke bulbus penis.
(1 cm) Bagian terpendek

Berada di dalam corpus spongiosum


Pars spongiosa / penile
penis, berjalan di dalam bulbus penis –
(15 cm)
corpus penis – glans penis

bermula di proksimal setinggi aspek inferior dari


Pars bulbosa diafragma urogenitalia, yang menembus dan
berjalan melalui korpus spongiosum
Pars prostatica
Pars membranosa

Pars spongiosa
TRAUMA URETRA
TRAUMA URETRA
DEFINISI

 Trauma atau
ruptur pada
uretra akibat
cedera internal
maupun
eksternal.
ETIOLOGI

 Blunt injuries
 Terpukul, tendangan,

 Penetrating injuries
 Luka tembak, luka tusuk

 Cedera iatrogenik
 Pemasangan kateter

 Tindakan operasi transuretra


KLASIFIKASI

 Ruptur uretra posterior


 Ruptur uretra anterior
RUPTUR URETRA
POSTERIOR

RUPTUR URETRA POSTERIOR


DEFINISI

 Trauma pada
uretra yang
terletak di
uretra pars
membranosa
dan uretra pars
prostatika.
ETIOLOGI

 Blunt injuries (Trauma tumpul)


 E.g tabrakan kendaraan bermotor, terjatuh

 Fraktur pelvis (10%)


 Fraktur ramus/simfisis pubis  kerusakan pada cincin pelvis 
robekan uretra pars prostato-membranasea
EPIDEMIOLOGI

 Cedera uretra posterior yang paling sering dikaitkan


dengan fraktur pelvis  5% -10%
 Tingkat tahunan sebesar 20 fraktur pelvis per
100.000 penduduk
 Laki-laki > wanita
 (uretra wanita >> pendek, lebih mobile & lig. pubis yg tdk
kaku)
KLASIFIKASI
Melalui gambaran uretrogram
Colapinto dan McCollum (1976)
TIPE 1

 Uretra posterior
masih intak dan
hanya mengalami
stretching
(perengangan)
• Foto uretrogram
tidak
menunjukkan
adanya
ekstravasasi
• Uretra hanya
tampak
memanjang
TIPE 2

 Uretra posterior
terputus pada
perbatasan prostate-
membranasea (parsial)
 Diafragma urogenitalia
masih utuh
 Foto uretrogram :
ekstravasasi kontras yang
masih terbatas di atas
diafragma
 Kontras mengisi uretra
proksimal s/d vu
TIPE 3

• Uretra posterior,
diafragma
urogenitalis, dan
uretra pars
bulbosa sebelah
proksimal ikut
rusak.
 Foto uretrogram :
ekstravasasi kontras
meluas hingga di bawah
diafragma sampai ke
perineum
GEJALA KLINIS

 Nyeri abdomen bawah


 Kesulitan BAK/retensi urin
 Shock karena perdarahan
ETIOPATOGENESIS

 Akibat dari adanya gaya geser pada


prostatomembranosa junction  prostat terlepas
dari fiksasi pada diafragma urogenitalia
 CATATAN :
 uretra posterior difiksasi pada dua tempat yaitu :
1. Uretra pars membranasea ke ramus ischiopubis oleh
diafragma urogenitalia
2. Uretra pars prostatika ke simphisis oleh ligamentum
puboprostatikum
PEMERIKSAAN FISIK

 Perdarahan di meatus uretra externa


 Teraba fraktur pelvis
 Suprapubic contusion
 Pada daerah suprapubik dan abdomen bagian bawah
 jejas hematom & nyeri tekan
 Trias diagnostik dari gangguan uretra
prostatomembranosa :
 fraktur pelvis
 darah pada meatus
 urin tidak bisa keluar dari kandung kemih
 DRE :
 floating
prostate/high riding
(o/ krn rupture of
puboprostatic
ligaments)
 massa lunak yang
menonjol ke dalam
rektum (akibat
hematoma rongga
panggul)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Uretrografi retrograd
 Injeksi 20-30 ml kontras radioopak ke dlm uretra

 Ekstravasasi cairan kontras di uretra pars


prostaticomembranosa  menunjukan lokasi kerusakan
KOMPLIKASI

 Striktur berulang (1% -2% pasien)


 Kehilangan kemampuan ereksi
PROGNOSIS

 Sangat baik  bila dikelola dengan benar


RUPTUR URETRA ANTERIOR

TRAUMA URETRA ANTERIOR


DEFINISI

 Trauma pada uretra yang terletak di bagian distal


uretra pars membranosa
ETIOLOGI

 Straddle injury
 e.g tendangan atau pukulan pada daerah perineum
 uretra pars bulbosa terjepit diantara tulang pubis dan benda
tumpul.
 Penetrating injury (luka tembak atau luka tusuk)
 Trauma iatrogenic dari kateterisasi, atau masuk
benda asing
KLASIFIKASI
1. KONTUSIO

 Gambaran klinis memberi kesan cedera uretra,


tetapi uretrografi retrograde normal
2. PARTIAL DISRUPTION

 Uretrografi menunjukkan ekstravasasi, tetapi masih


ada kontinuitas uretra sebagian.
 Kontras terlihat mengisi uretra proksimal atau
vesika urinaria
3. COMPLETE DISRUPTION

 Uretrografi menunjukkan ekstravasasi dengan tidak


ada kontras mengisi uretra proksimal atau vesika
urinaria.
 Kontinuitas uretra seluruhnya terganggu
GEJALA KLINIS

 Hematoma pada penis dan skrotum.


 Perdarahan di meatus uretra merupakan tanda
klasik cedera uretra.
 Bila terjadi rupture uretra total  tidak bisa BAK
sejak terjadi trauma & nyeri perut bagian bawah /
daerah suprapubik.
 Pada perabaan  kandung kemih penuh.
DIAGNOSIS

 Uretrografi retrograde :
 Gambaran ekstravasasi bila terdapat laserasi uretra (nb : pada
kontusio, tdk terdapat ekstravasasi)
 Bila tidak tampak adanya ekstravasasi  kateter uretra boleh
dipasang
KOMPLIKASI

 Komplikasi dini setelah rekontruksi uretra adalah :


 infeksi, hematoma, abses periuretral, fistel uretrokutan, dan
epididimitis.
 Komplikasi lanjut yang paling sering terjadi adalah
striktur uretra.
PROGNOSIS

 Kurang baik jika ada striktur  laju aliran urin


kurang baik dan infeksi urinaria

Anda mungkin juga menyukai