Anda di halaman 1dari 31

TB Paru

Oleh : dr. Adriyan Sikumalay


Pendamping : dr. Hendresta, Sp.P
PENDAHULUAN
Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan
masalah utama kesehatan

2010 kejadian TB di Indonesia menempati


urutan ketiga terbanyak di dunia setelah India
dan Cina.

Diperkirakan setiap tahun terdapat 528.000 kasus


TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang.
2015 (dunia) diperkirakan 9,6 juta kasus TB baru dengan 3,2 juta
kasus diantaranya adalah perempuan.

1,5 juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah


perempuan.

Dari kasus TB tersebut ditemukan 1,1 juta (12%) HIV positif dengan
kematian 320.000 orang (140.000 orang adalah perempuan) dan
480.000 TB Resistan Obat (TB-RO) dengan kematian 190.000 orang.

Dari 9,6 juta kasus TB baru, diperkirakan 1 juta kasus TB Anak (di
bawah usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun
2015 Indonesia 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per
100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41
per 100.000 penduduk).

63.000 kasus TB dengan HIV positif (25 per 100.000


penduduk). Secara nasional 6,2%

Jumlah kasus TB-RO diperkirakan sebanyak 6700 kasus


yang berasal dari 1,9% kasus TB-RO dari kasus baru TB dan
ada 12% kasus TB-RO dari TB dengan pengobatan ulang.
Akar masalah TB di Indonesia dan
penyebab keterlambatan pengobatan:
 Belum optimalnya pelaksanaan program TB selama ini diakibatkan
karena masih kurangnya komitmen pelaksana pelayanan, pengambil
kebijakan, dan pendanaan untuk operasional, bahan serta sarana
prasarana.
 Belum memadainya tata laksana TB terutama di fasyankes yang belum
menerapkan layanan TB sesuai dengan standar pedoman nasional dan
ISTC seperti penemuan kasus/diagnosis yang tidak baku, paduan obat
yang tidak baku, tidak dilakukan pemantauan pengobatan, tidak
dilakukan pencatatan dan pelaporan yang baku.
 Masih kurangnya keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam
penanggulangan TB baik kegiatan maupun pendanaan.
 Belum semua masyarakat dapat mengakses layanan TB khususnya di
Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), serta daerah risiko
tinggi seperti daerah kumuh di perkotaan, pelabuhan, industri, lokasi
permukiman padat seperti pondok pesantren, asrama, barak dan
lapas/rutan.
 Belum memadainya tatalaksana TB sesuai dengan standar baik dalam
penemuan kasus/diagnosis, paduan obat, pemantauan pengobatan,
pencatatan dan pelaporan.
 Besarnya masalah kesehatan lain yang bisa berpengaruh terhadap risiko
terjadinya TB secara signifikan seperti HIV, gizi buruk, diabetes
mellitus, merokok, serta keadaan lain yang menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh.
 Meningkatnya jumlah kasus TB Resistant Obat (TB-RO)
yang akan meningkatkan pembiayaan program TB.
 Faktor sosial seperti besarnya angka pengangguran,
rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan per kapita,
kondisi sanitasi, papan, sandang dan pangan yang tidak
memadai yang berakibat pada tingginya risiko masyarakat
terjangkit TB.
WHO tahun 2015, Indonesia sudah berhasil
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB
di tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 1990.

1990 sebesar > 900 per 100.000  2015 menjadi


647 per 100.000 penduduk

saat ini baru target penurunan angka insidens yang


sudah tercapai.
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Ny. Sineng


 MR : 038395
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 60 Tahun
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat : Jalan Tanjung Paku, Koto Besar
 Tanggal masuk : 17 September 2018
Anamnesis
Keluhan Utama :
 Batuk sejak 5 bulan ini yang tidak sembuh-sembuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Batuk sejak 5 bulan ini yang tidak sembuh-sembuh. Batuk berdahak kekuningan dan
tidak berdarah.
 Batuk disertai sesak napas, dan tidak dipengaruhi oleh cuaca ataupun makanan.
 Demam sejak 5 bulan ini, demam naik turun, dirasakan terutama pada malam hari
hingga pasien menggigil.
 Penurunan berat badan (+) lebih kurang 9kg dalam 5 bulan ini.
 Mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (-), penurunan nafsu makan (+)
 BAK dan BAB tidak ada keluhan.
 Dalam 5 bulan ini pasien telah berobat ke beberapa dokter dan dinyatakan
mengalami penyakit paru, diberikan obat, gejala membaik, namun setelah habis
obat keluhan muncul lagi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat DM (-)
 Riwayat batuk-batuk lama dan makan obat 6 bulan sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umum :
 Keadaan umum = sedang
 Kesadaran = CMC
 Tekanan Darah = 100/puls
 Nadi = 88x/menit
 Suhu = 38,5o C
 Napas = 25x/menit
 BB = 31kg
Kepala
 Normochepal
 Konjuntiva anemis (-/-)
 Sclera ikterik (-/-)
Leher
 KGB tidak teraba
 JVP 5-2 cm H2O
Paru
 Inpeksi = Thorak simetris kiri = kanan
 Palpasi = fremitus meningkat terutama di bagian apeks paru kanan
 Perkusi = sonor
 Auskultasi = wheezing (-/-), rhonki (+/+) terutama di apeks paru dextra.
Jantung
 Inpeksi = ictus tidak terlihat
 Palpasi = ictus teraba 1 jari medial linea mid clavicula sinistra RIC V
 Perkusi = batas jantung kiri 1 jari medial linea mid clavicula sinistra RIC
V, batas jantung kanan linea sternalis kanan RIC IV, pinggang jantung linea
sternalis sinistra RIC II.
 Auskultasi = regular, bising (-)
Abdomen
 Inpeksi = perut tidak membuncit
 Palpasi = nyeri ulu hati (-), hepar teraba 2 jari dibawah procesus
xypoideus
 Perkusi = timpani, hepar 2 jari bawah prosesus xypoideus.
 Auskultasi = bising usus (+) normal.
Ekstrimitas
 Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Penunjang

 Hb : 12,3 gr/dl
 Leukosit : 15.570
 Trombosit: 683.000
 Hematocrit: 37
 GDS : 116
 SGOT : 10
 SGPT :5
 Bilirubin : 0,7
 HIV : (-)
Diagnosis kerja  Inj ranitidine 2x50mg (iv)
 TB Paru Rontgen (+)  Inj farmavon 2x1 (iv)
 CAP  Syr antacid 3x1cth (iv)
 Intake Sulit  Tab Domperidone 3x10mg (po)
Terapi  Tab diazepam 2x2mg (po)
 IVFD D5% : Amiparen 12tpm  FDC 1x2 (po)
 Inj ceftriaxone 1x2gr (iv) Anjuran
 Inf moxifloxacin 1x400mg (iv)  Cek BTA dan GxP.
 Inf Paracetamol 3x1gr (iv)
Follow up
Tanggal S/ O/ A/ P/

Selasa -Batuk (+) KU: Sedang TB Paru Terapi lanjut


18/9 2018 -Sesak (+) Kes : CMC BTA
-Demam (-) TD : 90/60 (+)Rontg
berkeringat Napas : 24 en (+) +
malam (+) Nadi : 90 CAP +
-Penurunan T: 36,2 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R+/+,W-/- Sulit
(+) GxP: MTB DETECTED
HIGH, Rif RESISTANCE NOT
DETECTED
Rabu 19/9 -Batuk (↓) KU: Sedang TB Paru P/ -PCT infus aff  PCT
2018 -Sesak (↓) Kes : CMC BTA tab 3x500mg
-Demam (-) TD : 100/60 (+)Rontg - Curcuma tab 3x1
berkeringat Napas : 22 en (+) + - Terapi lain lanjut
malam (+) Nadi : 88 CAP +
-Penurunan T: 36,1 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R+/+,W-/- Sulit
(+) Darah rutin :
Hb  11,2
Leukosit  9700
Ht 34
Trombosit 615.000
Kamis -Batuk (↓) KU: Sedang TB Paru P/ -FDC aff 
20/9 2018 -Sesak (↓) Kes : CMC BTA R300 1x1
-Demam (-) TD : 110/70 (+)Rontg H100 1x2
berkeringat Napas : 22 en (+) + Z500 1x1
malam (+) Nadi : 90 CAP + E500 1x1
-Penurunan T: 36,1 oC Intake - Tab metoclopramide
nafsu makan Pulmo : R+/+,W-/- Sulit 3x1
(+) - Moxifloxacin dan
- mual (+), ceftriaxone aff 
muntah (+) cefixime tab 200mg
setiap makan 2x1
Jumat -Batuk (↓) KU: Sedang TB Paru P/ Terapi lanjut
21/9 -Sesak (↓) Kes : CMC BTA
2018 -Demam (-) TD : 100/60 (+)Rontg
berkeringat Napas : 22 en (+) +
malam (+) Nadi : 88 CAP +
-Penurunan T: 36,3 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R+/+,W-/- Sulit
(+)
- mual (↓),
muntah (↓)
Sabtu -Batuk (↓) KU: Sedang TB paru P/ inj metoklopramid
22/9 -Sesak (-) Kes : CMC BTA aff  tab
2018 -Demam (-) TD : 100/70 (+)Rontg metoklopramid 3x1
berkeringat Napas : 21 en (+) + -terapi lain lanjut
malam (-) Nadi : 88 CAP +
-Penurunan T: 36,4 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R-/-,W-/- Sulit
(+)
- mual (-),
muntah (-)
Minggu -Batuk (↓) KU: Sedang TB paru P/ Terapi lanjut
23/9 -Sesak (-) Kes : CMC BTA
2018 -Demam (-) TD : 100/70 (+)Ront
berkeringat Napas : 21 gen (+)
malam (-) Nadi : 86 + CAP +
-Penurunan T: 36,5 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R-/-,W-/- Sulit
(+)
- mual (-),
muntah (-)
Senin -Batuk (-) KU: Baik TB paru P/ Terapi lain lanjut
24/9 -Sesak (-) Kes : CMC BTA
2018 -Demam (-) TD : 120/80 (+)Rontg
berkeringat Napas : 20 en (+) +
malam (-) Nadi : 88 CAP +
-Penurunan T: 36,5 oC Intake
nafsu makan Pulmo : R-/-,W-/- Sulit
(+)
- mual (-),
muntah (-)
Selasa -Batuk (-) KU: Baik TB paru P/ control 1 minggu lagi
25/9 2018 -Sesak (-) Kes : CMC BTA Obat pulang :
-Demam (-) TD : 110/70 (+)Rontge - Cefixime 200mg 2x1
berkeringat Napas : 20 n (+) + - Sucralfate syr 3x1C
malam (-) Nadi : 88 CAP + - Domperidon 2x1
-Penurunan T: 36,5 oC Intake - Diazepam 2mg 2x1
nafsu makan Pulmo : R-/-,W-/- Sulit - Ambroxol syr 3x1
(↓) - PCT 2x1
- mual (-), - Fortibi 1x1
muntah (-) - Vitacur syr 3x1
- R300 1x1
- H100 1x2
- Z500 1x1
- E500 1x1
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai