Anda di halaman 1dari 11

BATUK

Merupakan:

• Reflek fisiologis dalam keadaan sehat/ sakit yang


ditimbulkan oleh berbagai sebab.
• Penyebab: Rangsangan selaput lendir pernafasan
• Fungsi batuk:mengeluarkan & membersihkan
saluran nafas dari zat rangsangan asing& zat infeksi
( mekanisme perlindungan)
Sebab-sebab batuk

1.Radang: infeksi (virus, tifus, radangparu, cacing,


TBC)
2.Mekanis (asap rokok, debu, tumor)
3.Perubahan suhu udara
4.Rangsang kimia (bau, gas)
5.Penyakit jantung
6.Psikis
• Prinsip terapi:
• Cari penyebabnya (etiologi)
• Simptomatik
Batuk Dibedakan:
I.BATUK PRODUKTIF
• Mekanisme perlindungan untuk mengeluarkan zatasing
(kuman, debu) dan dahak
• Prinsip: tak boleh ditahan

PENGOBATAN
1. Uap air (mendidih) yang dihirup memperbanyak jumlah
sekret, minum air banyak
2. Emolliensia : memperlunak rangsangan batuk,
memperlicin tenggorok
3. Ekspektoransia: dahak, mempermudah pengeluaran
4. Mukolitik: mencairkan dahak

II. BATUK NON PRODUKTIF ......Kering( tanpa dahak)


OBAT
1.Zat pereda

- Kerja sentral: kodein, noskapin, dekstrometorfan


- Tanpa kerja sentral: benzonatat & dibunat

2. Antihistamin
- Efek sedatif kombinasi dengan obat batuk lain misal:
Prometazin, Difenhidramin, Desklorfeniramin

3.Anestesi lokal
- Menghambat penerusan rangsangan batuk kepusat batuk,
misal: benzonatat, pentoksiverin

4. ANTITUSSIVA ( tussis= batuk)


Menurut titik kerjanya:

A.ZAT –ZAT SENTRAL


– Menekan rangsang batuk dipusat batuk (medulla, otak)
– Zat adiktif: kodein
– Non adiktif: noskapin, dekstrometorfan, pentoksiverin

B. ZAT PERIFER : kerja di luar SSP


– Ekspektoransia: kerja reflek dilambung yang merangsang
batuk, sekresi dahak bersifat cair diperbanyak(guaiacol,
ammonium klorida)

– Mukolitika: menurunkan viskositas dahak, efektif pada dahak


kental (bromheksin, ambroksol)

– Zat-zat pereda (benzonatat, dibunat) : menghambat reseptor


sensibel disaluran nafas shg rangsangan batuk berkurang
1. Antitussive:

Codein :
• Sifat menyerupai morfin (efek analgetik & pereda batuk lebih lemah)
• ESO: Anak kecil dapat terjadi konvulsi, depresi pernafasan.
• Dapat menyebabkan adiksi jika disalahgunakan

2. Zat-zat pereda sentral


a. NOSKAPIN: efek pereda batuk tak sekuat kodein, tak mengakibatkan
depresi pernafasan & obstipasi
b. Dekstrometorfan
– Struktur mirip kodein
– Daya menekan batuk= kodein, tak ada efek analgetik, adiktif, obstipasi
– ES : ringan,rasa kantuk ringan, mual
– Dosis: po 3-4 dd 10-20 mg pc; anak2-6 th:3-4 dd 8 mg; 6-12 th 3-4 dd15
mg
c. Pentoksiverin
– Pereda batuk sentral, anestetik lokal & spasmolitik
– 1½ kali lebih kuat dari kodein
– ES ringan
– tidak boleh bayi sesak napas
– Dosistinggi: resiko adiksi
Zat Pereda Perifer

A. BENZONATAT
– Sebagaiperedabatuk: berdasarefekanestetiklokal&
penghambatanreseptordisalurannafas
– Dibandingkodeinlebihlemah
– ES : ringansekali

B.DIBUNAT

C.OKSOLAMIN :
– Antiradang, lokalanestesi, spasmolitis
– Memperpanjangefekantikoagulan
Ekspektoransia
A. K I (Kaliumiodida)

– Iodida: menstimulasi sekresi cabang tenggorok &


mencairkan dahak, sebagai obat batuk kurang efektif
– Profilaksis dan terapi struma, hipertirosis, tetes mata
pada katarak

B.AMONIUM KLORIDA
– Garam berdaya diuretik lemah (ACIDOSIS/ kelebihan
asam dalam darah) merangsang pusat nafas frekuensi
nafas meningkat pergerakan cilia meningkat
– OBH , ES : dosis tinggi asidosis, gangguan lambung
(mual, muntah)
C.MINYAK TERBANG/ ATSIRI
– Stimulasisekresi dahak, spasmolitis, anti radang
– inhalasi
D.IPECACUANHAE RADIX
– Mengandung emetin, sefalin
– Bersifat emetis, spasmolitis, menstimulasi sekresi dahak
E.SUCCUS LIQUIRITIAE
– Dr ekstrak akar manis

OBH (mempermudah pengeluaran dahak)

Anda mungkin juga menyukai