Darah
Darah
KEHAMILAN
Hemodinamic Change During Normal Change During Labor Change During Post
Parameter Pregnancy & Delivery Partum
↑ initially with ↑ in
↑ 30-50% above
Cardiac output ↑ additional 50% preload, then ↓ with
baseline
diuresis
Systemic vascular
↓ ↑ Returns to baseline
resistance
Class II aktivitas fisik terbatas, namun tak ada gejala saat istirahat (bila melakukan
aktifitas fisik maka terasa capai, jantung berdebar-debar, sesak nafas atau terjadi
angina pektoris).
Class III aktivitas ringan sehari-hari terbatas (kalau bekerja sedikit saja merasa capai,
sesak nafas dll).
Kala II
Postpartum
Minggu 13 – 32
Pembesaran uterus
Bertambahnya volume cairan
1. Estrogen -> Renin -> Angiotensin II -> Aldosteron ->
retensi Na dan air-> cairan ekstravaskuler
2. HCG & Prolaktin -> Eritropoisis
Kala I
Kontraksi uterus -> peningkatan 20% curah
jantung dibanding saat istirahat
Kala II
Peningkatan curah jantung menjadi 50% pada
setiap kontraksi uterus
Darah dipompa lebih kuat dari uteroplasenter bed dan
menyebabkan venous return meningkat tekanan vena
sentral meningkat tekanan darah meningkat.
Post partum
Pengosongan uteropasenter bed dan hilangnya
penekanan vena cava inferior akibat uterus
mengecil Venous return meningkat minimal
sampai 4 hari post partum .
Prinsip penanganan
Tim ( Obgyn, Jantung, Anak, penunjang lainnya )
KIE pasien & keluarga ;
Pembatasan aktifitas ;
Diet rendah garam, batasi cairan ;
Medikamentosa .
Kelas I – II :
- Cukup istirahat
(10 jam istirahat malam dan ½ jam setiap
kali habis makan )
- MRS 2 minggu sebelum taksiran persalinan
Kelas III :
- MRS selama kehamilannya
Antepartum
Pendekatan multidisiplin
Pemeriksaan fetal echocardiografi dilakukan pada usia
kehamilan 20-34 minggu khususnya ibu dengan penyakit
jantung kongenital;
Pemeriksaan kondisi janin dilakukan untuk menilai
pertumbuhan janin baik dengan fetal biometry, Doppler
velocimetry maupun NST
Deteksi dini kelainan yang menyertai misalnya PE,
anemia, hipertiroid maupun infeksi
Perencanaan kapan terminasi kehamilan dan cara
persalinan
Persalinan
KIE
Pilihan pervaginam
Kelas I-II : spontan, VE/FE.
Kelas III-IV : VE/FE.
Perabdominal ( SC ) berdasarkan
indikasi obstetrik spt : CPD, dll
indikasi cardiologi spt: Koartasio aorta
Rekomendasi
1. Induksi persalinan elektif atas indikasi ;
2. Profilaksis antibiotik pada kasus tertentu ;
3. Hindari stres fisik dan mental
4. Persalinan dengan posisi miring kiri atau ½ duduk
5. Monitor EKG ;
6. Berikan O2 pada kasus tertentu ;
7. Fasilitas resusitasi yang lengkap ( ICCU, NICU )
8. Monitoring denyut jantung janin
9. Percepat kala II pada kondisi tertentu
10. Hindari ergometrin pada kala III
Penanganan Persalinan
Kala I :
Bila perlu pendampingan ahli jantung
Edukasi
Posisi ½ duduk miring kiri
Oksigen 5 lt
Buat daftar pengawasan ketat (tanda-tanda vital)
Diuretik & digitalis diberikan bila Rr > 28, nadi > 115
Nyeri persalinan : sedasi/analgesik morfin
Bila perlu oksitosin drip .
Kala II :
Sedapat mungkin tidak mengejan ;
Akhiri dengan VE atau Forceps dan episotomi .
Kala III :
Manajemen Kala III aktif ;
Uterotonika (kecuali methergin), karena
Methergin kontraksi tonik Venous return meningkat
Pengawasan setelah kala III :
Pemasangan torniquet ;
Pemberian diuretik ;
Harus dimonitor tanda tanda terjadinya gagal jantung .
Pengawasan Nifas
Pengawasan di RS minimal sampai 14 hari;
Laktasi : Kelas III-IV tidak boleh ;
Monitoring ketat terutama balans cairan ;
Bila ada ancaman edema paru dapat diberikan diuretik ;
Komplikasi yang dapat timbul:
anemia, pendarahan, infeksi, tromboemboli & edema paru
Pemberian antibiotik adekuat ;
Bila disertai anemi tranfusi tidak boleh diberikan 12 jam
postpartum,kecuali terjadi pendarahan
Bahaya peningkatan volume darah akibat autotranfusi
saat kontraksi pada uterus saat kala III.
KIE kontrasepsi
Kontrasepsi
Untuk wanita penyakit jantung tidak ada kontrasepsi yang
benar-benar ideal, karena sering terjadinya komplikasi
seperti: trombosis dan infeksi ;
Kondom: kurang ideal karena angka kegagalan tinggi ;
Pil oral kombinasi: angka keberhasilan tinggi tapi risiko
tromboemboli (hindari pada MS, riwayat tromboemboli,
atrial fibrilasi, katup jant prostetik dan kardiomiopati )
Kontarespsi bebas estrogen: efektifitas rendah tapi terbukti
aman untuk wanita dengan penyakit jantung ;
IUD: risiko infeksi, risiko pendarahan pada ibu yang
memakai antikoagulan
Steril: dianjurkan bila tidak ingin anak lagi
TERIMA KASIH
PENYAKIT KARDIOVASKULER
Anemia delusional