Infeksi Tropis Akibat Virus

• Morbili
• Influenza
• Varicella
• Poliomielitis
• Hepatitis
• Rabies
 MORBILI
• Famili Paramyxoviridae, Genus Morbillivirus
• Measles virus hanya memiliki 1 serotipe
• Virus SS RNA
• Inaktivasi oleh : pelarut lipid (ether, aseton),
deterjen, pH asam (<4.5), enzim proteolitik,
drying, paparan sinar matahari, panas
Epidemiologi
- Worldwide (> anak-anak)
- Epidemik, Endemik : pre vaksinasi
- Morbiditas dan mortalitas ~ infant/usia tua,
sosioekonomi rendah, malnutrisi, defisiensi
vitamin A.
 Diagnosis
 Klinis (Prodromal (demam, malaise) → gejala katarhal
: coryza, conjunctivitis, sneezing, cough , Koplik’s spot
→ “rash”, Generalized lymphadenopathy & mild
splenomegaly)

 Laboratorium: Spesimen : swab nasofaring/conjunctiva

- Isolasi virus (kultur) dan deteksi CPE
- Uji sitologi
- Uji serologis (deteksi ag dan ab)
- Deteksi asam nukleat (RT-PCR)
 Varicella zooster
• Virus Varicella zooster
• DS DNA, envelope (+)
• Termasuk human alpha
virus
Penularan :

• Kontak langsung
• Droplet infection

Saat infeksius : 1 hari sebelum & 7 hari sesudah

kelainan kulit (+)

Masa inkubasi :  11 – 21 hari

 POLIOMIELITIS
• Termasuk picornaviridae Enterovirus,
terbagi atas poliovirus, coxsackievirus,
ECHOvirus
• Virus RNA
• Kapsid : ikosahedral
• Replikasi: sitoplasma
• Tahan terhadap : asam (pH 3-5), empedu,
detergen, alkohol
• Penularan :Rute fekal-oral
• Menyebabkan Infeksi akutSSP
Inaktivasi Resisten
1. Pemanasan 56C (30 mnt) • asam (pH 3-5)
2. HCl 0,1 N , chlorinasi • Empedu
(PDAM) • Detergen
3. Formal dehide 0,3 % • alkohol
4. Sinar UV
 patogenesis
• Virus masukfekal oralmultiplikasi primer
di orofaring atau intestinalinvasiviremia
lokalinvasi sel retikuloendotelviremia
mayorinvasi ke target organmenyebar
sepanjang serabut sarafmultiplikasi di
ganglia radiks dorsalisserabut saraf
matiparalisis motorik
• Kontak ---MK--- silent infection ; abortive
infection ; non paralitik ; paralitik
 PATOGENESIS

MULUT
OROFARING USUS FESES

TONSIL MUKOSA

PAYERS

KGB.CERVICAL KGB.MESENTERICA

LIMFATOGEN HEMATOGEN

TARGET ORGAN TARGET ORGAN

(SSP/GIT) (SSP.KULIT,MIOCARD)
 Penularan :
• Eksresi : droplet inf. (orofaring) 1 – 2 mg
feses 4 sd 6 mg

Masuk :makanan / minuman yg terkontaminasi virus(oral)

Masa inkubasi : 2 - 35 hari

terutama pada : anak-anak (balita), bisa pada dewasa

Pencegahan : Sanitasi, baik diri sendiri / lingkungan

 INFLUENZA
• Famili Orthomyxoviridae
• Terdiri dari influenza type A,B,C
• Influenza A virus tdd : subtipe ~ 16 HA dan 9 NA
(outbreaks in humans : H1-3 dan N1-2)
• Virus RNA
• Helical nucleocapsid
• Envelope (+)
• Inaktivasi : radiasi ionisasi, pH <5/>9, >50C,
deterjen ionik & non ionik, pelarut organik,
drying
- Host : Influenza A virus : wild avian, humans,
swine, horses
(note : semua HA dan NA)
- Influenza B & C virus : human : swine, dogs,
cats, horse
- pandemik : Influenza A virus H1N1 (swine)
1918, H2N2 (Asian) 1957, H3N2 (Hongkong)
1968, H5N1 (chicken/bird) 1997
 New strain ~ outbreak (>>Influenza A)
Perubahan antigen : Antigen shift (HA ± NA) &
antigen drift (HA/NA)
Influenza A virus : > avian; ~ epidemik influenza
: non human & human
 Influenza B & C virus : ~lebih ringan; winter
outbreaks
Transmisi : droplets (orang ke orang, zoonotik)
Infeksi nosokomial (~ Influenza A virus)
 Diagnosis Laboratorium

- Isolasi virus dari sputum, usap

hidung/tenggorok, nasal aspirate/washing
(kultur sel) & deteksi CPE dan hemadsorpsi
- Deteksi asam nukleat (RT-PCR)
- Uji serologis : deteksi ag & ab
Hepatitis
HEPATITIS
 RABIES
• Infeksi rhabdovirus akutmenyerang S.S.P
• Penularan : dari hewan yang menderita Rabies
pada manusia  melalui gigitan / jilatan
zoonosis virus
• Famili : Rhabdo viridae
• Virus RNA sense negatif
• Nukleokapsid helical
• Spike gicoprotein 10nm
• Neurotropik
• Envelope (+)
• Labil  UV, asam basa
kuat
 PATOGENESIS
• Virus masuk melaluigigitan/jilatan hewan
terinfeksiluka multiplikasi di otot atau
jaringan ikat tempat inokulasimasuk ke saraf
perifermenyebar keatas melalui akson SSP
• Saraf perifervirus menyebar ke saliva dan organ
lain
• Periode inkubasi : bervariasi (± 18-90 hari)
tergantung : jumlah virus, lokasi gigitan, KU host
 PENCEGAHAN & PENGOBATAN

Hewan 1
Hewan
peliharaan liar

2 2
Manusia
3

SAKIT
4
Keterangan :
1. Vaksinasi terhadap hewan
2. Vaksinasi terhadap manusia (Vaksin anti Rabies)
3. Perawatan & Terapi luka gigitan
4. Terapi penderita
 TATA LAKSANA
WHO :
- Luka gigitan / jilatan  dicuci dengan sabun
atau detergen, kemudian disiram dengan
alkohol 40-70%
- Luka dalam  cuci alkohol  lokal anaestesi
 disayat sekitar gigitan  dicuci dengan
H2O2 3% ditutup dengan kasa steril tanpa
dijahit + desinfectans
- ATS
- Vaksinasi pasca pajanan
 Diagnosis laboratorium
 Spesimen
Jaringan otak, Saliva,
CSF, Urine, Preparat
sentuh Cornea
 Biopsi otak : Negri
Bodies (Eosinophilic
cytoplasmic inclusion)
 Serologi
 Arbo virus
• Dengue virus
• Japanese Encephalitis virus
• West Nile virus
• Chikungunya virus