Anda di halaman 1dari 32

SEL ELEKTROKIMIA

Tujuan pembelajaran :

1.Menyebutkan ciri-ciri reaksi redoks yang


berlangsung secara spontan
2.Menggambarkan susunan sel Volta atau sel
Galvani
3.Menjelaskan fungsi tiap bagian sel Volta
4.Menjelaskan bagaimana energi listrik
dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
5.Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi
yang terjadi pada sel Volta
6.Menghitung potensial sel berdasarkan data
potensial standar
Tujuan pembelajaran :

7. Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak


digunakan dalam kehidupan (baterai, aki dll)
8. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan
katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda
aktif ataupun elektroda inert
9. Menjelaskan faktor-faktor yang mempe-ngaruhi
terjadinya korosi
10.Menjelaskan beberapa cara untuk mence-gah
terjadinya korosi
11.Menerapkan konsep hukum Faraday dalam
perhitungan sel elektrolisis
12.Menuliskan reaksi elektrolisis pada penye-puhan
dan pemurnian suatu logam
Peta Konsep :
Sejarah Singkat

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari


tentang semua reaksi kimia yang disebabkan
oleh energi listrik serta reaksi kimia yang
menghasilkan energi listrik.

Peradaban manusia menggunakan peristiwa


kelistrikan dimulai sejak Luigi Galvani
menemukan bahwa jika paha kodok
dihubungkan dengan dua logam berbeda
yang digabung maka paha kodok akan
bergerak
Luigi Galvani
Alesandro Volta

Menemukan baterei pertama


yakni dengan menyusun
kepingan perak dan seng
yang dibatasi oleh kertas
yang dibasahi asam.
BATU BATERAI KUNO DARI BAGHDAD

Tahun 1930 pada makam kuno di luar Baghdad (Khujut


Rabula). Para peneliti (yang bekerja nonstop selama 18
hari) berhasil memperoleh 1.5 volt dari artifak batu
baterai elektrik tersebut.
Komponen baterai : batang karbon sebagai anoda
(kutub positif), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif),
dan pasta sebagai elektrolit penghantar.
Baterai pertama (Alesandro Volta)
Istilah Yang Digunakan

Elektrode : penghantar listrik dan tempat terjadinya


reaksi .
Anoda (elektroda negatif) : elektroda tempat terjadinya
reaksi oksidasi.
Katoda (elektroda positif) : elektroda tempat terjadinya
reaksi reduksi.
Sirkuit listrik dalam sel :
Sirkuit luar : elektron mengalir melalui penghantar
logam
Sirkuit dalam : ion mengangkut muatan listrik
melalui elektrolit
Cara Kerja Sel Volta/Sel Galvani :

 Pada anoda terjadi oksidasi dan elektron


bergerak menuju elektroda.
 Elektron mengalir melalui sirkuit luar menuju
ke katoda
 Elektron berpindah dari katode ke zat dalam
elektrolit
 Zat yang menerima elektron mengalami
reduksi
Elektrode Standar

Elektrode standar : elektrode


pembanding yang digunakan
sebagai standar pengukuran
elektrode .
Yaitu : elektrode platina-hidrogen
dengan potensial 0 volt (25 C, 1
atm, 1M).
2H+(aq) + 2e  → H2(g)     E  =  0,00 V
Pengukuran Potensial Elektrode Standar
(Eº)

Contoh : mengukur Potensial Elektrode M

M → M2+ + 2e
2H+ + 2e → H2
Hasil pengukuran :

Menunjukan 0,76 volt (Zn


mengalami oksidasi), maka
potensial reduksinya :
Zn2+ + 2e → Zn Eº = -0,76 V
dengan notasi :
Zn2+│Zn Eº = -0,76 V
Potensial Sel
Potensial sel adalah beda
potensial yang terjadi antara
dua elektrode pada suatu sel.

Eº = Eºkatode - Eºanode
Eº = Eºreduksi - Eºoksidasi
Contoh :
Suatu sel Volta tersusun dari elektrode Mn dalam larutan
Mn2+ (1 M) dan elektrode Cr dalam larutan Cr2+ (1 M), jika
diketahui :
Mn2+ + 2e → Mn Eº = -1,029 volt
Cr2+ + 2e → Cr Eº = -0,910 volt
Tentukan :
a. Elektrode yang bertindak sebagai anode dan katode
b. Potensial Sel
c. Reaksi di anode, katode, reaksi sel dan notasi selnya.
d. Apakah reaksi berlangsung spontan
volt
Eº Cr 2+ │Cr = -0,910
volt
Jawab :
a. Katode : Cr (mempunyai Eº lebih tinggi)
Anode : Mn (mempunyai Eº lebih rendah)
b. Eº sel = Eºkatode – Eºanode
= -0,910 – (-1,029) = 0,119 V
c. Reaksi yang terjadi :
di katode : Cr2+ + 2e → Cr Eº = -0,910 volt
di anode : Mn → Mn2+ + 2e Eº = 1,029 volt
Reaksi sel : Cr2+ + Mn → Cr + Mn2+ Eº = 0,119 volt
Notasi Sel : Mn│Mn2+║Cr2+│Cr
d. Reaksi berlangsung spontan karena E sel positif
Beberapa sel Volta

1.Sel Kering (sel Leclance) = batu


baterai
2.Sel Perak Oksida (contoh :
baterai kalkulator)
3.Sel Aki (accu)
4.Sel Nicad (nikel-cadmium)
5.Sel Bahan Bakar
Korosi

Korosi (perkaratan) adalah rusaknya logam akibat teroksidasinya


logam tersebut oleh oksigen yang berada di lingkungannya.
Besi : logam yang mudah berkarat (Fe2O3.nH2O) :
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e E = +0,44 V
O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E = +0,40 V

Reaksi Sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq)

Ion Fe2+ mengalami oksidasi lanjut :


4Fe2+(aq) + O2(g) + (4+2n)H2O → 2Fe 2O 3.nH 2O + 8H+(aq)
Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi

1. Air dan kelembapan udara


2. Elektrolit
3. Permukaan logam yang tidak rata
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Cara Menghambat Korosi

1. Mengontrol kelembapan udara


2. Mencegah logam bersentuhan
dengan oksigen
3. Perlindungan katodik
Sel Elektrolisis
Hal-hal Penting dalam Reaksi Elektrolisis

Bahan
elektrode
Hal-hal Penting dalam Reaksi Elektrolisis
ASPEK KUANTITATIF
ELEKTROLISIS

Hukum I Faraday :
Jumlah zat yang dihasilkan di elektrode pada
peristiwa elektrolisis sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang dialirkan selama
elektrolisis berlangsung.

1 Faraday adalah muatan listrik yang setara


dengan muatan 1 mol elektron (96500 C)
1 F = 96500 C = 1 mol elektron
Beberapa rumus terkait :

i = q/t
(i x t)
Jumlah elektron = ──────
96500
Ar (I x t)
m = ── n─────
96500

m1 mek-1
─── = ────
m2 mek-2
Latihan :
1. Tuliskan reaksi elektrolisis berikut.
a. Larutan NaCl dengan elektrode C.
b. Lelehan NaCl dengan elektrode C.
c. Larutan CuSO4 dengan elektrode Ni.
d. Larutan CuSO4 dengan elektrode Pt.
2. Berapa massa perak yang mengendap di katode, jika
jumlah listrik yang mengalir melalui larutan Ag+(aq)
sebesar 0,25 A selama 20 menit. (Ar Ag = 108).
3. Suatu garam L(NO3)2 dielektrolisis dengan elektroda
platina menghasilkan 0,15 gram endapan logam L
di katoda. Apabila larutan elektrolisis di anoda
dapat dinetralkan dengan15 mL larutan NaOH 0,2 M,
tentukan massa atom relatif unsur L tersebut.
Penggunaan Sel Elektrolisis
1. Industri Metalurgi
a. Proses Hall
Proses untuk mendapatkan logam
Aluminium dari bijih bauksit Al2O3
yang dilarutkan dalam Kriolit (Na3AlF6)
b. Pemurnian Tembaga
Tembaga yang diperoleh dari reduksi
bijih tembaga (tidak murni), dimurnikan
dengan elektrolisis CuSO4 dengan Cu
murni di katode dan cu tidak murni di
anode
Penggunaan Sel Elektrolisis

2. Industri Bahan Kimia


Pembuatan gas klorin dan NaOH
dengan menggunakan
Sel diafragma
3. Industri Kerajinan
Digunakan pada penyepuhan
logam
DERET VOLTA

Anda mungkin juga menyukai