Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN DIRI SECARA

EFEKTIF DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Oleh
Mira Agusthia, Ners.,M.Kep
Penggunaan Diri Secara Efektif Dalam
Komunikasi Terapeutik
Perawat perlu menyadari bahwa semua
tindakan keperawatan dilaksanakan dalam
bentuk komunikasi (nonverbal/verbal).

Oleh karena itu, perawat mengetahui fungsi


komunikasi dan sikap serta keterampilan yang
perlu dikembangkan dalam komuikasi dengan
klien
1. Menghadirkan diri
menurut Evans mengidentifikasi 4 sikap dan cara untuk
menghadirkan diri secara fisik, yaitu :
• Berhadapan : arti dari posisi ini yaitu "saya siap utnuk
anda"
• Mempertahankan kontak mata : berarti mengahargai
klien dan menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.
• Membungkuk ke arah klien : posisi ini menunjukkan
keinginan atau mendengar sesuatu
• Tetap rileks : dapat mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam merespon klien
Adapun fungsi komunikasi dalam pembuatan
asuhan keperawatan menurut Engel dan
Morgen yaitu
• Komunikasi dapat membina hubungan saling
percaya dengan klien,
• Komunikasi dapat menetapkan peran dan
tanggungjawab antara perawat-klien,
• Komunikasi juga memudahkan kita untuk
mendapat data yang tepat dan akurat dari
klien.
2. Dimensi Respon
Dimensi respon terdiri dari respon perawat yaitu:
a. Ikhlas
b. Menghargai
c. Simpati
d. Konkrit
Dimensi respon sangat penting pada awal
hubungan klien untuk membina hubungan saling
percaya dan komunikasi terbuka. Respon ini terus
dipertahankan sampai pada akhir hubungan.
3. Dimensi Tindakan
a. Konfrontasi
Konfrontasi adalah perasaan perawat tentang
perilaku klien yang tidak sesuai. Konfrontasi berguna
untuk meningkatkan kesadaran klien akan kesesuaian
perasaan, sikap, kepercayaan, dan perilaku. Konfrontasi
sangat diperlukan klien yang telah mempunyai kesadaran
tetapi belum merubah perilakunya.Konfrontasi juga
merupakan proses interpersonal yang digunakan oleh
perawat untuk memfasilitasi, memodifikasi dan peluasan
dari gambaran diri orang lain.
Tujuan dari konfrontasi : agar orang lain sadar adanya
ketidaksesuaian pada dirinya
b. Kesegeraan
Perawat sensitif terhadap perasaan klien
dan berkeinginan membantu dengan
segera. Kesegeraan terjadi jika interaksi perawat
klien difokuskan dan digunakan untuk
mempelajari fungsi klien dalam hubungan
interpersonal lainnya. Perawat harus sensitive
terhadap perasaan klien dan berkeinginan untuk
membantu dengan segera
c. Keterbukaan perawat
Membuka diri adalah membuat orang lain tahu
tentang pikiran, perasaan, pengalaman pribadi kita. Membuka
diri diperlukan saat perawat ingin meningkatkan pemahaman,
kekuatan dan kepercayaan klien. Perawat membuka diri
tentang pengalaman yang sama dengan pengalaman klien.
Tukar pengalaman inim memberi keuntungan pada klien
untuk mendukung kerjasama dan memberikan sokongan.

Adapun cara membuka diri :


- Mendengar
- Empati
- Membuka diri
- Mengecek
d. "Emosional Catharsis"
Emosional katarsis tejadi jika klien diminta untuk bicara
tentang hal yang menganggu dirinya. Perawat harus megkaji
kesiapan klien untuk mendiskusikan masalahnya. Jika klien
mengalami kesukaran dalam mengekspresika perasaannya,
perawat dapat membantu dengan mengekspresikan
perasaannya jika berada pada situasi klien. Jika klien
menyadari bahwa ia mengekspresikan perasaan dalam suasan
menerima dan aman maka klien akan memperluas kesadaran
dan penerimaan pada dirinya.

Klien didorong untuk membicarakan hal – hal yang


sangat mengganggunya untuk mendapatkan efek terapeutik.
Disini perlu pengkajian dan kesiapan klien untuk mendikusikan
masalahnya. Jika klien sulit mengungkapkan perasaannya
perawat perlu membantu mengekspresikan perasaannya jika
ia berada pada situasi klein
e. Bermain Peran
Bermain peran adalah melakukan peran pada
situasi tertentu ini berguna untuk meningkatkan
kesadaran dalam berhubungan dan kemampuan melihat
situasi dari pandangan orang lain. Bermain peran
menjembatani antara pikirandan perilaku serta klien
merasa bebas mempraktekan perilaku baru pada
lingkungan yang nyaman.

Tindakan untuk membangkitkan situasi tertentu untuk


meningkatkan penghayatan klien kedalam hubungan
manusia dan memperdalam kemampuannya untuk
melihat situasi dari sudut pandang lain dan juga
memperkenalkan klien untuk mencobakan situasi baru
dalam lingkungan yang aman.
4. Mendengarkan Secara aktif
( Active Listening )
Menjadi pendengar yang baik merupakan keterampilan
dasar dalam melakukan hubungan perawat-klien. Ellis
Gates, and Konworthy menjelaskan bahwa
mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian
akanmenunjukkan pada orang tersebut bahwa apa yang
dikatakannya merupakanhal yang penting dan dia adalah
orang yang berarti.

Mendengarkan juga menunjukkan pesan “Anda bernilai


untuk saya” dan “Saya tertarik untuk mendengarkan
anda”Selama mendengarkan secara aktif, perawat
mengikuti apa yang dibicarakan klien dan
memperhatikannya
Mendengarkan secara aktif ini terdiri dari empat
tahap yaitu :
a. membuka diri
b. mendefinisikan masalah
c. menentukan tujuan
d. mengevaluasi tujuan.
5. Terapeutik Impasses
Therapeutic impasses atau kebuntuan terapeutik
merupakan hambatan kemajuan hubungan perawat dan
klien yang terdiri dari:
a. Resistensi
Konsep resistensi meliputi menarik diri,
bermusuhan,agresif, manipulasi, sikap yang tak
terpengaruh,sangat tergantung dan transference
Sertacountertransference

b. Transference
Pemindahan pikiran, perasaan dan tingkah
lakuyang berhubungan dengan significat others darimasa
kanak-kanak seseorang kedalam hubungansaat ini

Anda mungkin juga menyukai