Anda di halaman 1dari 10

PROFOPOL DAN KETAMIN

Disusun oleh

Claraz Wanisa’da Erman


1102013066

Pembimbing :
dr. Agus S. Sp.An
KEPANITRAAN STASE ANESTESI
RUMAH SAKIT MOH RIDWAN MEURAKSA
JAKARTA
2018
PROPOFOL (DIPRIVAN)

• Propofol dikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna putih


susu bersifat isotonic dengan kepekatan 1% (1 ml = 10mg).
• Kegunaan : Sedasi, obat induksi, pemeliharaan anestesi,
pengobatan mual dan muntah pasca operasi atau diinduksi
kemoterapi.

Eliminasi : Hepatik , eksktrahepatik


(pulmonal)
Cara pemberian : Emulsi yang dapat
disuntikan 10 mg/ml.
DOSIS DAN PENGGUNAAN

Sedasi :
Induksi Anestesi :
Bolus IV : 25 -50 mg (0,5-1,0 mg/kg).
Titrasi secara perlahan (selama 3-5 IV : 2,0-2,5 mg/kg (berikan secara
menit) sampai terjadi efek yang perlahan selama 30 detik dalam 2-3
diinginkan (seperi onset bicara pelo). dosis terbagi)
Infus : 20-75 µg/kg/menit. Pemantauan Propofol –Natrium tipental IV
fungsi pernapasan dan jantung secara (campuran 50:50) : 0,15 ml/kg.
kontinu harus dilakukan.

Pemeliharaan Anestesi :
Antiemetik :
Bolus IV : 25-50 mg
Infus : 100-200 µg/kg/menit IV : 10 mg
Sebagai obat golongan short acting, intravena,
nonbarbiturate sedativa / hipnotik intravena yang
digunakan untuk menginduksi anastesi umum pada
dewasa dan pasien anak-anak yang berusia lebih dari 3
INDIKASI tahun.
di gunakan untuk sedasi pada keadaan medis , seperti
pada Intensive Care Unit (ICU), mengintubasi, ventilasi
mekanik dewasa, dan pada prosedur colonoscopy, dan
endoskopi, juga pada operasi gigi.

Efek Hemodinamik :
Propofol dapat menurunkan tekanan darah selama induksi anastesi
terutama karena peningkatan tahanan perifer.
Propofol menurunkan tekanan arteri sitemik kira-kira 30% tetapi efek
EFEK ini lebih disebabkan oleh vasodialtasi perifer

UTAMA Efek Pernapasan :


Propofol juga menurunkan nilai pernapasan, tidal volume, mean
inspiratory flow rate base, dan kapasitas fungsi residu

Efek Cerebral :
Propofol menurunkan aliran darah cerebral, konsumsi oksigen
metabolisme cerebral, tekanan intrakranial, dan meningkatkan
resistensi cerebrovaskular.
FARMAKOKINETIK:
Mula kerja (OOA) : Kehilangan kesadaran terjadi cepat dan lembut, biasanya 40
detik
Lama Kerja (DOA) : rata – rata durasi single bolus 2 – 2.5 mg/kg BB adalah 3 – 5
menit.

INTERAKSI / TOKSISITAS :

Memperkuat efek depresan SSP dan sirkulasi dari narkotik, hipnotyik sedatif , ekstrasi
pulmonal yang berkurang dan kadar plasma yang meningkat (sampai 50 %) jika
diberikan bersama –sama dengan alfentanyl, fentanyl, atau halotan, nyeri saat
menyuntikkan obat ke dalam vena kecil, memperkuat blokade neuromuskular
relaksasi otot non depolarisasi (seperti atrakurium).
KETAMIN (Ketalar)

• larutan yang tidak berwarna, stabil pada suhu kamar dan relatif aman
(batas keamanan lebar). Ketamin mempunyai sifat analgesik, anestetik dan
kataleptik dengan kerja singkat.

• Kegunaan : Zat anastesi disosiatif , induksi dan pemeliharaan anestesi,


terutama pada pasien- pasien hipovolemik atau beresiko tinggi , zat
anestesi tunggal untuk prosedur bedah singkat.
• Tidak dianjurkan untuk pasien dengan TD Tinggi (TD> 160 mmHg).

Eliminasi : Hepatik

Cara pemberian :dosis bolus untuk induksi


intravena isalajh 1-2 mg/kg dan IM 3-10 Mg
Ketamin dikemas dalam cairan bening
kepekatan 1 % (1ml=10 mg), 5 % (1ml=50 mg),
10 % (1ml=100 mg),
DOSIS DAN PENGGUNAAN

Sedasi /Analgesia : Induksi Anestesi :

IV : 0,5-1,0 mg/kg. IV : 1,0-2,5 mg/kg.


IM / Rektal : 2,5-5,0 mg/kg IM Rektal : 5-10 mg/kg.
PO : 5-6 mg/kg. larutkan larutan iunjeksi
ke dalam 5 – 10 ml (0,2 ml/kg) minuman
berperasa cola.

Infus
Epidural atau kaudal :
15-80 µg/kg/menit. Perkuat dengan
0,5 mg/kg. Lrutkan dalam saline
diazepam IV 2-5 mg atau midazolam IV 1-
normal (tanpa zat pengawet)atau
2 mg jika perlu
zata nestesi lokal (1 mL/kg).
FARMAKODINAMIK

• Efek efek zat anestesi ketamin sebagian dapat


dihasilkan oleh efek antagonis pada reseptor D-
aspartat N-metyl D- aspartate, NMDA).
• Bekerja pada reseptor noreepinefrin, serotonin , dan
kolinergik muskarinik pada SSP.
• Efek- efeknya : efek hemodinamik yang bergantung
pada respons saraf simpatis (peningkatan tekanan
arteri sistemik dan pulmonal, frekuensi jantung, dan
curah jantung.
• Ketamin berguna untuk zat anestesi pada pasien
dengan gangguan hemodinamik yang disebabkan
oleh hipovolemia, ata penyakit jantung instrintrik.
FARMAKOKINETIK:

Onset kerja : IV<30 detik, IM/ Rektal 3-4 menit.


Durasi kerja : IV 5-15 menit, IM/Rektal : 12-25 menit , epidural 4
jam.

Kontra Indikasi
Hipertensi, Hipertiroid, Eklamsi/Pre-eklamsi, Gagal jantung, Unstable angina,
infark miokard, Aneurisma intra kranial, thoraks dan abdomen, Tekanan
intrakranial tinggi dan perdarahan cerebral, Tekanan intra okuler yang tinggi
Trauma mata terbuka

EFEK SAMPING
Menimbulkan takikardi, hipertensi, hipersaliva, nyeri kepala,
pasca anestesi dapat menimbulkan mual – muntah, padangan
kabur, dan mimpi buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Latief, Said A. ,dkk, 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi edisi 2. Jakarta, Bagian Anestesiologi
dan Terapi Intensif FKUI

Zunilda, Elysabeth. 2008. Anestetik Umum. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Gunawan G, editor.
Edisi

Melfiawati Setio. dr. Buku Saku Obat – obatan Anastesi. Edisi II. Jakarta. EGC.
5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai