Anda di halaman 1dari 36

Kelembagaan Negara

MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
Dasar Hukum

Pasal 2 UUD 1945

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan


Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah
yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang undang.****)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali
dalam lima tahun di ibukota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan
dengan suara yang terbanyak.
Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang


mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar. ***)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden
dan/atau Wakil Presiden. ***/****)
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat
memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang Undang Dasar. ***/****)
Pasal 7B

(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan


sidang untuk memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat
tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis
Permusyawaratan Rakyat menerima usul tersebut. ***)
(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus diambil
dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat yang
dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan
disetujui oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang
hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil
Pasal 8
 (2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat lambatnya dalam
waktu enam puluh hari, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan
sidang untuk memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh
Presiden. ***)
 (3) Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri,
Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersamasama.
Selambatlambatnya tiga puluh hari setelah itu, Majelis Permusyawaratan
Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden
dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan
Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya. ****)
Pasal 37

 (1) Usul perubahan pasalpasal UndangUndang Dasar dapat diagendakan


dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh
sekurangkurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
****)
 (2) Setiap usul perubahan pasalpasal UndangUndang Dasar diajukan secara
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya. ****)
 (3) Untuk mengubah pasal pasal UndangUndang Dasar, Sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. ****)
 (4) Putusan untuk mengubah pasalpasal UndangUndang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurangkurangnya lima puluh persen ditambah satu
anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. ****)
 (5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan. ****)
Tugas dan wewenang MPR

Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik


Indonesia 1945)
Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan
umum
Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi)
untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa
jabatannya
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya
Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti
secara bersamaan dalam masa jabatannya
Lembaga
Kepresidenan
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/Wakil Presiden

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden dan Wakil Presiden


Presiden harus seorang warga dipilih dalam satu pasangan
negara Indonesia sejak secara langsung oleh rakyat
kelahirannya dan tidak pernah [Pasal 6A (1)***]
menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri, Presiden/ Presiden dan Wakil Presiden
tidak pernah mengkhianati
negara, serta mampu secara Wakil Presiden memegang jabatan selama lima
tahun, dan sesudahnya dapat
rohani dan jasmani untuk dipilih kembali dalam jabatan
melaksanakan tugas dan yang sama, hanya untuk satu kali
kewajiban sebagai Presiden dan masa jabatan.
Wakil Presiden. [Pasal 6 (1)***] (Pasal 7 *)

Wewenang, Kewajiban, dan Hak


Antara lain tentang:
 memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)];
 berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*];
 menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*];
 memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*];
 memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
 menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (1)****];
 membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***];
 menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
 mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
 menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*];
 memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
 memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*];
 memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*;
 membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****;
 pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
 pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
 hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
 pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
 peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
 penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
 pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
 pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan


secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]

diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta


pemilu sebelum pemilu
[Pasal 6A (2) ***]

mendapatkan suara >50% jumlah


suara dalam pemilu dengan Presiden
sedikitnya 20% di setiap provinsi
Pemilu yang tersebar di lebih dari 1/2 dan
jumlah provinsi Wapres
[Pasal 6A (3)***]

Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih

pasangan calon yang memperoleh


suara terbanyak pertama dalam
pemilu pasangan yang
Pemilu memperoleh suara
pasangan calon yang memperoleh terbanyak
suara terbanyak kedua dalam pemilu
[Pasal 6A (4)****]
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

Presiden dan/atau
DPR MPR Wakil Presiden
terus menjabat
Pendapat DPR bahwa Presiden DPR menyelenggarakan
sidang paripurna untuk wajib menyelenggarakan
dan/atau Wakil Presiden telah
meneruskan usul sidang untuk memutuskan usul
melakukan pelanggaran hukum
pemberhentian kepada DPR paling lambat 30 hari
ataupun telah tidak lagi memenuhi usul DPR tidak
MPR sejak usul diterima
syarat diterima
[Pasal 7B (5)***] [Pasal 7B (6)***]
[Pasal 7B (2)***]

Keputusan diambil dalam


Pengajuan permintaan DPR
sidang paripurna, dihadiri
kepada MK hanya dapat
sekurang-kurangnya 3/4
dilakukan dengan dukungan
sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota, disetujui usul DPR
sekurang-kurangnya 2/3 jumlah diterima
jumlah anggota yang hadir dalam
yang hadir, setelah Presiden
sidang paripurna yang dihadiri
dan/atau wakil presiden diberi
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
kesempatan menyampaikan
jumlah anggota
penjelasan
[Pasal 7B (3)***]
[Pasal 7B (7)***] Presiden dan/atau
Wakil Presiden
diberhentikan

MK terbukti

wajib memeriksa, mengadili, dan


memutus paling lama 90 hari tidak terbukti
setelah permintaan diterima
[Pasal 7B (4)***]
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Wakil Presiden Dalam Hal Terjadi Kekosongan Wakil Presiden
[Pasal 8 (2)***]

MPR
selambat-lambatnya dalam
mengajukan waktu 60 hari
Wapres
Presiden dua calon menyelenggarakan sidang
terpilih
Wapres MPR untuk memilih
Wapres
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan Tetap Secara Bersamaan
[Pasal 8 (3)****]

Presiden
dan
Wapres
parpol atau gabungan parpol
yang pasangan calon
mengusulkan
Presiden dan Wapresnya
pasangan calon
meraih suara terbanyak
Presiden dan MPR
pertama dalam pemilu
Wapres selambat-lambatnya
sebelumnya
dalam waktu 30 hari
menyelenggarakan
parpol atau gabungan parpol sidang MPR untuk
yang pasangan calon memilih
mengusulkan
Presiden dan Wapresnya
pasangan calon
meraih suara terbanyak
Presiden dan
kedua dalam pemilu
Wapres
sebelumnya
Mahkamah Agung
Wewenang Mahkamah Agung :

 Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (terhadap putusan


Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua
Lingkungan Peradilan).
 Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili,
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
 Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang,
 Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan,
 Memberi teguran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada
Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak
mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus
perkara.
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada
tingkat pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi
mempunyai
harus memiliki integritas dan
sembilan orang anggota hakim
kepribadian yang
konstitusi yang ditetapkan oleh
tidak tercela, adil, negarawan
yang menguasai konstitusi
dan ketatanegaraan, serta MK Presiden, yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA, tiga
orang oleh DPR dan tiga orang
tidak merangkap sebagai
oleh Presiden
pejabat negara
[Pasal 24C (3)***]
[Pasal 24C (5)***]

Wewenang dan Kewajiban


 berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C
(1)***];
 wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar [Pasal
24C (2)***].
PENGUJIAN UU TERHADAP UUD 1945
PEMOHON:
 Subyek Hukum :
Perorangan WNI (termasuk kelompok orang)
Kesatuan masyarakat hukum adat
Badan hukum publik atau privat
Lembaga Negara
 Anggapan bahwa hak/kewenangan konstitusional subyek hukum
tersebut dirugikan oleh UU yang bersangkutan.
SENGKETA KEWENANGAN KONSTITUSIONAL LEMBAGA
NEGARA
LEMBAGA NEGARA :
1. MPR 5. KPU
2. PRESIDEN 6. KOMISI YUDISIAL
3. DPR 7. BANK SENTRAL
4. DPD 8. PEMERINTAH DAERAH
9. BPK
PEMOHON : Lembaga Negara yang kewenangannya diambil
Lembaga Negara lain
TERMOHON : Lembaga Negara yang mengambil kewenangan
Lembaga Negara lain
OBYEK SENGKETA : Kewenangan yang diberi UUD 1945
PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
PEMOHON Pemerintah
TERMOHON Parpol yang dimohon dibubarkan
Alasan Ideologi, Asas, Tujuan, Program,
dan Kegiatan bertentangan dengan
UUD 1945
Bentuk Pembatalan pendaftaran pada
pemerintah
PERSELISIHAN HASIL PEMILU
• PEMOHON : 1. Perorangan peserta pemilu DPD
2. Parpol peserta pemilu
3. Pasangan capres/cawapres peserta pilpres
• TERMOHON : KPU
• OBYEK PERSELISIHAN : Penetapan hasil pemilu oleh
KPU secara nasional
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA
DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH[Pasal 236C UU No.
12 Tahun 2008 jo. PMK No. 15 Tahun 2008]

PEMOHON : Pasangan Calon Kepala Daerah & Wkl


Kepala Daerah
TERMOHON : KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota
OBYEK PERSELISIHAN : Penetapan hasil Pemilu
Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah oleh KPU
Provinsi/KPU Kabupaten/Kota
IMPEACHMENT DPR TERHADAP PRESIDEN/WAKIL
PRESIDEN[PASAL 80 s.d. 85 UUMK]

 PEMOHON : DPR (disetujui minimal 2//3 dari 2/3 anggota yang


hadir)
 TERMOHON : Presiden dan/atu Wapres
 ALASAN :
 Presiden dan/atau Wapres melanggar hukum:
 Pengkhianatan terhadap negara
 Korupsi
 Penyuapan
 Tindak pidana berat lainnya
 Perbuatan tercela
 Presiden/Wapres tak lagi memenuhi syarat berdasarkan UUD
1945
PUTUSAN : Pendapat DPR benar/salah
KOMISI YUDISIAL
REPULIK INDONESIA
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat
mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari
campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya.

Pentingnya Komisi Yudisial


 Memperbaiki sistem peradilan Indonesia dan mendukung
terwujudnya kekuasaan kehakiman yang mandiri untuk
menegakkan hukum dan keadilan
 Meningkatkan integritas, kapasitas dan profesionalitas
hakim yang sejalan dengan kode etik dan perilaku hakim
dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
 Menjadi agen perubahan dalam penegakan hukum dan
keadilan
Wewenang dan Tugas
Pasal 13 UU No. 18 Tahun 2011
Tentang Perubahan UU Nomor 22 Tahun
2004 menentukan bahwa Komisi Yudisial
mempunyai wewenang:
a. Mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan;
b. Menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku
hakim;
c. Menetapkan Kode Etik dan/atau
Pedoman Perilaku Hakim bersama-
sama dengan Mahkamah Agung; dan
d. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan
Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim.
Penanganan Laporan Masyarakat Oleh KY:

Sanksi

Dapat
Ditindaklanjuti Ringan

Rekomendasi
terbukti Sedang
Efektif

Berat
Laporan Permintaan
Telaah Awal Keterangan
Masyarakat
Para Pihak PT.DH
MKH
PT.TDH

Tidak Dapat tidak


Ditindaklanjuti Pemulihan Nama Baik
terbukti
Hubungan Negara dan
Warga Negara

Anda mungkin juga menyukai