Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN
Kasus Teori

• Pasien perempuan, berusia • Kebanyakan pasien datang dengan


60 tahun datang ke IGD keluhan nyeri abdomen
dengan keluhan nyeri pada • Sifat, letak dan perpindahan nyeri
seluruh perut sejak 18 jam merupakan gejala yang penting.
SMRS Demikian juga muntah, kelainan
defekasi dan sembelit. Sifat nyeri,
• Dalam anamnesis pasien cara timbulnya dan perjalanan
dikatakan perut kembung, selanjutnya sangat penting untuk
tidak ada flatus. menegakkan diagnosis
•Etiologi : penyebaran infeksi dari
organ perut yang terinfeksi dimana
perforasi lambung merupakan salah
satu penyebab terseringnya.
Kasus Teori

• Pada pemeriksaan fisik • Demam dengan temperatur >38ºC


tekanan darah 90/60 mmHg, biasanya terjadi. Pasien dengan
sepsis hebat akan muncul gejala
nadi 112 kali/menit, hipotermia.
respiration rate 26 kali/menit
• Takikardia disebabkan karena
• Pasien diketahui terakhir BAK dilepaskannya mediator inflamasi
10 jam yang lalu dalam jumlah dan hipovolemia intravaskuler yang
sedikit. disebabkan karena mual dan
muntah, demam, kehilangan cairan
yang banyak dari rongga abdomen.
• Dengan adanya dehidrasi yang
berlangsung secara progresif,
pasien bisa menjadi semakin
hipotensi. Hal ini bisa
menyebabkan produksi urin
berkurang ⇒ syok sepsis.
BAB V
SIMPULAN
Simpulan

• Peritonitis ⇒ suatu keadaan akut abdomen akibat peradangan


sebagian atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun
viserale pada rongga abdomen.
• Penyebab tersering : perforasi dari organ lambung, colon,
kandung empedu, ileum atau apendiks.
• Prinsip umum pengobatan ⇒ mengistirahatkan saluran cerna
dengan memuasakan pasien, pemberian antibiotik yang sesuai,
dekompresi saluran cerna, penggantian cairan dan elektrolit
yang hilang, pembuangan fokus septik atau penyebab radang
lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan nanah keluar dan
tindakan-tindakan menghilangkan nyeri.
• Eksplorasi laparatomi segera perlu dilakukan pada pasien
dengan akut peritonitis.

Anda mungkin juga menyukai