• Pasien perempuan, berusia • Kebanyakan pasien datang dengan
60 tahun datang ke IGD keluhan nyeri abdomen dengan keluhan nyeri pada • Sifat, letak dan perpindahan nyeri seluruh perut sejak 18 jam merupakan gejala yang penting. SMRS Demikian juga muntah, kelainan defekasi dan sembelit. Sifat nyeri, • Dalam anamnesis pasien cara timbulnya dan perjalanan dikatakan perut kembung, selanjutnya sangat penting untuk tidak ada flatus. menegakkan diagnosis •Etiologi : penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi dimana perforasi lambung merupakan salah satu penyebab terseringnya. Kasus Teori
• Pada pemeriksaan fisik • Demam dengan temperatur >38ºC
tekanan darah 90/60 mmHg, biasanya terjadi. Pasien dengan sepsis hebat akan muncul gejala nadi 112 kali/menit, hipotermia. respiration rate 26 kali/menit • Takikardia disebabkan karena • Pasien diketahui terakhir BAK dilepaskannya mediator inflamasi 10 jam yang lalu dalam jumlah dan hipovolemia intravaskuler yang sedikit. disebabkan karena mual dan muntah, demam, kehilangan cairan yang banyak dari rongga abdomen. • Dengan adanya dehidrasi yang berlangsung secara progresif, pasien bisa menjadi semakin hipotensi. Hal ini bisa menyebabkan produksi urin berkurang ⇒ syok sepsis. BAB V SIMPULAN Simpulan
• Peritonitis ⇒ suatu keadaan akut abdomen akibat peradangan
sebagian atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun viserale pada rongga abdomen. • Penyebab tersering : perforasi dari organ lambung, colon, kandung empedu, ileum atau apendiks. • Prinsip umum pengobatan ⇒ mengistirahatkan saluran cerna dengan memuasakan pasien, pemberian antibiotik yang sesuai, dekompresi saluran cerna, penggantian cairan dan elektrolit yang hilang, pembuangan fokus septik atau penyebab radang lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan nanah keluar dan tindakan-tindakan menghilangkan nyeri. • Eksplorasi laparatomi segera perlu dilakukan pada pasien dengan akut peritonitis.