Anda di halaman 1dari 23

Korban Trafficking QBL

(Perdagangan Manusia) TUTOR D

Suci Tarmira 1610711120 Santi SH 1610711120


Dewi Astri Y 1610711118 Rizky A. I 1610711124
DEFINISI

• Trafficking merupakan suatu bentuk kejahatan kemanusiaan yang


sangat kompleks dan mengerikan. Trafficking tidak lagi sekedar
praktik perbudakan manusia oleh manusia sebagaimana telah
terjadi pada masa lalu, melainkan prosesnya dilakukan dengan
kekerasan fisik, mental, seksual, penindasan, sosial, dan ekonomi,
dengan modus yang sangat beragam, mulai dengan cara yang halus
seperti bujukan dan penipuan sampai dengan cara yang kasar
seperti paksaan dan perampasan (Wyatt, 2009).
Menurut Undang-Undang tentangpemberantasan tindak pidana
perdagangan orangbab I pasal I, Perdagangan Orang adalah
tindakanperekrutan, pengangkutan, penampungan,pengiriman,
pemindahan, atau penerimaanseseorang dengan ancaman
kekerasan, penggunaankekerasan, penculikan, penyekapan,
pemalsuan,penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau
posisirentan, penjeratan utang atau memberi bayaranatau
manfaat, sehingga memperoleh persetujuandari orang yang
memegang kendali atas orang laintersebut, baik yang dilakukan
di dalam negaramaupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi
ataumengakibatkan orang tereksploitasi.
PREVALENSI

Tabel 1. Jumlah korban Perdaganganmanusia (Human trafficking)


menurut Jenis kelamin Per Desember 2012 hingga awal Januari2013

Jenis Kelamin Korban Frekuensi Kemungkinan Prosentase

Pria 692 18%


Perempuan 3.148 82%
Jumlah 3.840 100%
• Pada tahun 2005, UNICEF and Inter Parliamentary menyebutkan
bahwa praktik perdagangan anak telah mengasilkan hingga US$10
milyar per tahun (Harper, 2009). Namun demikian, dengan sifat
yang tak terlihat dan bergerak secara rahasia, praktik ini menjadi
sangat sulit untuk diketahui jumlah korbannyasecara global.
Sejauh ini, diperkirakan sekitar 1,2 juta anak diperdagangkan
setiap tahun diseluruh dunia (UNICEF Indonesia, 2010).
 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat memasuki awal
tahun 2018 ada sebanyak 32 kasus trafficking atau perdagangan
manusia dan eksploitasi yang dialami oleh anak-anak di Indonesia.
Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Anak, Ai Maryati
mengatakan, dalam tiga bulan awal tahun 2018, ada banyak kasus
trafficking dan eksploitasi yang menyasar anak di bawah umur. Dari
sekian banyaknya kasus, kasus eksploitasi seks komersial terhadap
anak mendominasi pelaporan di awal tahun 2018.

https://news.okezone.com/read/2018/04/03/337/1881471/ada-32-kasus-trafficking-dan-eksploitasi-
anak-di-indonesia-pada-awal-2018
https://indonesia.iom.int/world-
day-against-trafficking-person
UNSUR-UNSUR TRAFFICKING

• Unsur-unsur dari perdagangan orang (Harkrisnowo, 2003), adalah :


• Perbuatan : Merekrut, mengangkut, memindahkan,menyembunyikan atau
menerima.
• Sarana (cara) untuk mengendalikan korban : Ancaman,penggunaan paksaan,
berbagai bentuk kekerasan, penculikan,penipuan, kecurangan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisirentan atau pemberian / penerimaan pembayaran
ataukeuntungan untuk memperoleh persetujuan dari orang yangmemegang
kendali atas korban.
• Tujuan : eksploitasi, setidaknya untuk prostitusi atau bentukeksploitasi seksual
lainnya, kerja paksa, perbudakan,penghambaan, pengambilan organ tubuh.
JENIS-JENIS TRAFFICKING

1. Perkawinan Transinternasional
2. Eksploitasi Sex Pedhophillia
3. Pembantu Rumah Tangga dalam Kondisi Buruk
4. Penari erotis
5. Perdagangan Organ
Ruang Lingkup Trafficking

Calo / Broker
Perdagangan Agen /
Korban
Perempuan Perantara /
Sponsor

Trafficker
Perdagangan Perempuan

• Perdagangan perempuan adalah setiap tindakan


mengerahkan,mengajak, mengangkut, memindahkan dari satu
tempat ketempat lain, menyerahterimakan perempuan kepada
orang lainatau kelompok orang atau agen untuk melakukan
pekerjaanyang melanggar HAM sehingga memberikan
keuntungankepada orang atau kelompok orang tersebut atau agen.
Calo / Broker Agen / Perantara / Sponsor

• adalah orang ataubadan yang banyak di masyarakat yang mengatur


perekrutan,penempatan, administrasi persyaratan berupa
dokumendokumenperjalanan yang diperlukan bagi korban
perempuan.
Korban

• Korban adalah seorang atau kelompok perempuan yang


karenaketidakberdayaannya terjerumus ke dalam pekerjaan
yangmerendahkan harkat dan martabat perempuan serta tidak
dapatkeluar dari situasi atau pekerjaan tersebut walaupun
yangbersangkutan menginginkannya.
Trafficker

• Trafficker adalah orang atau sekelompok orang yang


dengansengaja menjerumuskan seseorang atau sekelompok
perempuanke dalam suatu pekerjaan yang diketahuinya diduga
bahwapekerjaan yang ditawarkan itu tidak layak atau
yangmerendahkan harkat dan martabat perempuan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TRAFFICKING

• Faktor utama maraknya trafficking adalah kemiskinan. Saat ini


37juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan.Sejumlah 83% keluarga perkotaan dan 99% keluarga
pedesaanmembelanjakan kurang dari Rp 5.000,-/hari (Rahmalia,
2010).
Kekerasan
terhadap
Pendidikan
perempuan dan
anak

Perkawinan usia Kondisi social


muda budaya

Eksploitasi
seksual
Kehidupan masyarakat Indonesia yang konsumtif dan tidak berpegang
pada agama dan moral juga menambah buruk keadaan perdagangan
manusia di Indonesia. Para pemuda yang hidup dalam pergaulan
bebas menjadi awal dari munculnya penjualan bayi dari hasil
hubungan di luar status perkawinan mereka. Tidak hanya itu,
tuntutan untuk dapat hidup berkecukupan, takut akanketinggalan
gaya hidup (life style) yang menjadi trend juga membuat para
pemuda atau siswa sekolah menengah ini mencari suatu
pekerjaanyang berpenghasilan tinggi yang merupakan iming-iming
dari para pelaku perdagangan manusia (human trafficking). Para
pemuda iniyang sebagian besar anak perempuan dibawah umur
dijanjikan pekerjaan bagus namun kemudian disekap dan dijual.
Menurut Priyono Adi dalam buku pegangan pemberantasan
perdagangan orang, Perdaganganorang (human trafficking) memiliki
beberapa akibat yang diterima oleh korban, diantaranya;
(1)secara fisik seperti; luka ringan ringga berat, cacat, kehamilan
yang tidak dikehendaki,terkena penyakit menular, penyakitkelamin,
HIV- AIDS,kematian.

(2) Secara psikologis seperti; rendah diri, merasa tidak berguna,


ketakutan yang berlebihan, trauma, gangguan jiwa/stress.

(3) Secara seksual seperti hilangnya keperawanan. Secarasosial


seperti terkucil dari masyarakat. Dari ciri-ciri tersebut diatas yang
sering terjadi pada korbanperdagangan adalah secara fisiknya
sepertikehamilan yang tidak dikehendaki, penyakitkelamin, luka
ringan hingga berat dikarenakanadanya kekerasan yang dilakukan
oleh pelakuperdagangan (Nugroho:2008).
Dampak

1. Post Traumatic Disorder


PTSD merupakan suatu pengalaman individu yangmengalami peristiwa
traumatik yang menyebabkan gangguanpada integritas diri individu dan
sehingga individu mengalamiketakutan, ketidakberdayaan dan trauma
tersendiri (TownsendM.C., 2009).
• Individu dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)sering menyebabkan
peningkatan keadaan siaga yangberlebihan, deperti insomnia, waspada
berlebihan daniritabilitas terhadap lingkungan yang berbahaya.
Peningkatanansietas dapat menyebabkan perilaku agresif atau
perilakumenciderai (Fontaine, 2009).
Berdasarkan penelitian Rose (2002) ada 3 tipe gejala yangsering terjadi pada
PTSD, yaitu :

Pengulangan pengalaman trauma, ditunjukkan denganselalu teringat akan


peristiwa yang menyedihkan yang telahdialami itu, flashback (merasa seolah-
olah peristiwa yangmenyedihkan terulang kembali), nightmares (mimpi
buruktentang kejadian-kejadian yang membuatnya sedih), reaksi emosional dan
fisik yang berlebihan karena dipicu oleh kenangan akan peristiwa yang
menyedihkan.

Penghindaran dan emosional yang dangkal, ditunjukkandengan menghindari


aktivitas, tempat, berpikir, merasakan,atau percakapan yang berhubungan
dengan trauma. Selainitu juga kehilangan minat terhadap semua hal,
perasaanterasing dari orang lain, dan emosi yang dangkal.

Sensitifitas yang meningkat, ditunjukkan dengan susahtidur, mudah marah /


tidak dapat mengendalikan marah,susah konsentrasi, kewaspadaan yang
berlebih, respon yangberlebihan atas segala sesuatu.
2. Kecemasan
Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran padasesuatu
yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas
dandihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak
berdaya(Videbeck, 2008). Satu studi melaporkan bahwa
orang yangselamat dari trafficker mengalami kecemasan
dengan gejalakegugupan (95%), panik (61%), merasa
tertekan (95%) dankeputusasaan tentang masa depan (76%)
(Bradley, 2005).
3. Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkanperilaku seseorang yang tidak
akan berpengaruh secarasignifikan terhadap hasil, suatu keadaan dimana
individukurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatanyang baru
dirasakan.
Secara kognitif korban umumnya kurang konsentrasi,ambivalensi, kebingungan, fokus
menyempit/preokupasi,misinterpretasi, bloking, berkurangnya kreatifitas,
pandangansuram, pesimis, sulit untuk membuat keputusan, mimpi
buruk,produktivitas menurun, pelupa. Afek korban terkadang tampaksedih, bingung,
gelisah, apatis / pasif, kesepian, rasa tidakberharga, penyangkalan perasaan, kesal,
khawatir, perasaangagal. Korban sering semakin sering mengeluh kelemahan,pusing,
kelelahan, keletihan, sakit kepala, perubahan siklus haid. Keluarga mungkin
melaporkan perubahantingkat aktivitas pada korban, mudah tersinggung, kurang
spontanitas, sangattergantung, mudah menangis. Kecenderungan untuk
isolasi,partisipasi sosial berkurang pada tingkat lanjut mungkin akantampak pada
korban (Rahmalia, 2010)

Anda mungkin juga menyukai