Anda di halaman 1dari 24

DENTAL CARIES

oleh :
Theodora,drg.,SpOrt
DENTAL CARIES (KARIES GIGI)

DEFINISI:


adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan demineralisasi
dari bagian inorganik dan destruksi dari substansi organik gigi.


adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan, dimulai dari permukaan gigi ( pit, fissure, daerah
interproksimal ) meluas kearah pulpa.
Etiologi:

4 faktor peyebab karies, yaitu:


Plak gigi
Karbohidrat
Permukaan gigi yang rentan
waktu
Mikroorganisme

Tidak Tidak
karies karies

Host & gigi Karies Substrat

Tidak Tidak
karies karies

Waktu
Penegakan Diagnosis Karies:

Penegakan diagnosis karies secara dini penting,


karena karies bukan hanya suatu proses
demineralisasi saja, tapi proses destruksi &
reparasi yg silih berganti.

Makin awal karies didiagnosis, makin baik hasilnya


karena lesi yg masih kecil akan mengalami
remineralisasi lebih mudah dibanding dgn lesi yang
lebih besar.
Cara Penegakan Diagnosis karies :

Perlu pencahayaan yg baik, gigi hrs kering & bersih


Gunakan ketajaman mata utk mencari tanda
awal karies, bila perlu dibantu dgn alat
pembesar, mis: lup
Sonde tajam, utk mendeteksi karies,untuk
merasakan kekasaran krn adanya kavitas pd
permukaan yg ditandai dgn adanya sangkutan
ujung sonde pada permukaan gigi.
Pd beberapa lokasi, perlu dental X-ray.
Gejala karies:

• Tampak diskolorasi coklat atau hitam


• Ditemukan kavitas (lubang)
• Kadang terasa nyeri, terutama jika terkena makanan
yg manis atau terangsang oleh panas maupun dingin
• Jika karies sangat dekat dgn pulpa atau sudah
menembusnya, timbul rasa nyeri yg sgt parah
• Seringkali lokasi nyeri tidak dapat ditentukan dgn tepat
berasal dari gigi yg mana.
Klasifikasi Dental Karies:

1. Berdasarkan lokasi karies pada gigi:

- Karies pit dan fissure


- Karies pada permukaan yg datar
2. Berdasarkan dalamnya/struktur jaringan yg
terkena:

- Karies superfisialis atau karies email


Karies mengenai lapisan email, menyebabkan iritasi
pulpa biasanya pasien belum mengeluh sakit.
- Karies media atau karies dentin
Karies mengenai lapisan dentin,
menyebabkan reaksi hiperemi pulpa. Nyeri
bila terkena rangsangan panas maupun
dingin, keluhan akan berkurang jika
rangsangan dihilangkan.
- Karies profunda atau karies pulpa
Rasa sakit spontan.
3. Berdasarkan waktu terjadinya:

- Karies primer
Karies yg terjadi pada lokasi yg belum pernah memiliki
riwayat karies sebelumnya

- Karies sekunder
Karies yg timbul pada lokasi yg telah memiliki riwayat
karies sebelumnya (rekuren), misalnya: karies yg
terjadi pada tepi tumpatan.
4. Berdasarkan tingkat progresifitasnya:

- Karies akut
Perkembangannya cepat. mis: kondisi rampant karies,
pasien xerostomia

- Karies kronis
Perkembangannya lambat

- Karies terhenti (Arrested Caries)


Lesi karies tdk berkembang, akibat perubahan
lingkungan.
5. Karies menurut G.V. Black
• Klas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal
(pits dan fissure) dari gigi premolar dan molar,
juga terdapat pada gigi anterior di foramen
caecum.

• Klas II
Karies yang yang terdapat pada bagian
aproksimal dari gigi molar atau premolar yang
umumnya meluas sampai ke bagian oklusal.
• Klas III
Karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari
gigi anterior, tetapi belum mencapai 1/3 incisal
gigi.

• Klas IV
Karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari
gigi depan dan sudah mencapai 1/3 incisal gigi.

• Klas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher gigi
dari gigi anterior maupun posterior pada
permukaan labial, lingual, palatal ataupun bukal
dari gigi.
• Klas VI
Karies yang melibatkan tepi incisal dari gigi
anterior dan permukaan oklusal dari posterior
yang dihubungkan dengan abrasi
Diagnosa Karies Gigi

1. Pulpitis
2. Periodotitis Apikalis
3. Abses Periapikal
4. Abses Periodontal
5. Dentin Hipersensitif
Pulpitis:

Pulpitis reversibel (pengaruh pd pulpa masih dapat disembuhkan)


nyeri timbul krn stimulus panas maupun dingin, berlangsung
selama beberapa detik, dan mereda jika stimulus dihilangkan.

Pulpitis ireversibel (kerusakan pulpa tdk dapat disembuhkan lagi)


nyeri selama beberapa menit sampai beberapa jam, bisa
diakibatkan oleh stimulus panas maupun dingin, maupun tanpa
stimulus, nyeri tetap bertahan walaupun stimulus dihilangkan.
Periodontitis Apikalis:

- Gigi sangat peka thd sentuhan dan perkusi.


- Pulpa bisa msh vital krn inflamasi pd jaringan
periapikal terjadi sebelum pulpa menjd nekrosis.
- Pasien dapat menentukan tempat nyeri secara tepat.
Abses Periapikal:

- Pembengkakan intra oral atau ekstra oral


- Bisa terjadi penyebaran infeksi dari apeks, mis: Abses Apikalis
Akut pd insisif atas umumnya mengarah ke seputar hidung dan
palatum, jika pd kaninus atas mengarah ke sudut wajah,
pembengkakan di pipi & kadang-2 sampai menutupi mata.
- Gigi peka thd sentuhan dan perkusi, terasa sakit jika tersentuh
gigi lawan.
- Kadang disertai demam
- Pulpa memberikan respons nonvital
Abses Periodontal:

- Abses periodontal (lateral) terbentuk didasar poket periodontal


yg dalam.
- Tanda & gejala sama dgn periodontitis apikalis atau abses
apikalis.
- Hal ini disebabkan krn infeksi bukan bersumber dr pulpa yg
nekrotik.
Dentin hipersensitif:

- Keadaan ini timbul krn resesi gingiva akibat kesalahan


menyikat gigi shg permukaan akar menjadi terbuka,
atau karena karies servikal maupun restorasi
(tumpatan, mahkota) yg tdk baik
- Sensitif thd panas, dingin dan makanan & minuman
manis, asam
- Tes pulpa memberikan respons normal
- Pd perkusi tdk memberikan reaksi
PENATALAKSANAAN (PERAWATAN)

Perawatan karies gigi ditentukan  stadium saat karies terdeteksi

1. Penambalan (filling) ---> dilakukan utk mencegah progresi karies


lbh lanjut. Ini merup. penambalan biasa yg dilakukan pd karies yg
ditemukan saat iritasi atau hiperemia pulpa. Bahan yg digunakan yi,
amalgam, Composite resin & glass ionomer. Penambalan dgn inlay
jg bs dilakukan.

2. Perawatan Saluran Akar (PSA)/ Root Canal Treatment:


Dilakukan bila sdh terjd pulpitis at karies sdh mencapai pulpa.
Setelah dilakukan PSA, dibuat restorasi inlay/onlay/crown.

3. Ekstraksi gigi:
Merup. pilihan terakhir dlm penatalaksanaan karies gigi. Dilakukan
bl jar. gigi sdh sgt rsk shg tdk dpt direstorasi. Gigi yg tlh diekstraksi
perlu diganti dgn pemasangan gigi palsu (denture), implant atau
jembatan (bridge).
Pencegahan Karies Gigi:

1. Menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) dgn baik:


- Sikat gigi yg baik & benar
- Flossing
- Mouthwash
- Dental check up 6 bulan sekali (tergantung kasus)
2. Memperbanyak makanan berserat.
3. Pemberian fluoride, melalui pasta gigi, mouthwash,
supplement, air minum (sesuai kebutuhan)
4. Aplikasi pit and fissure sealant (dental sealant)

Anda mungkin juga menyukai