Anda di halaman 1dari 49

NAMA:

RIZKY BAGUS HERDIANTO(073.14.084)


ANDRE MEYRO R(073.15.014)
ABRAHAM EVODIE(073.15.102)
NYKO ALFUDIN(073.16.49)
TAMSIL HAMDANI ZN(073.16.60)
YOKHEBED JUNITA AMANDANI BATILMURIK(073.16.69)
ENDAPAN MAGMATIK
Adalah suatu endapan yang proses
pembentukan mineralnya,terbentuk langsung pada
magma(differensiasi magma)
-Magmatic concentration(pengayaan magma)
1. Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari
magma.
2. Magma sebagai cairan panas dan pijar
merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi
dari bermacam-macam komponen, dimana dari
masing-masing komponen mempunyai daya larut
yang berlainan. Pada waktu magma naik ke
permukaan bumi, maka temperature dan
tekanannya akan turun.
3. Akibatnya terjadi kristalisasi, dimana komponen
yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu
sebagai terbentuk endapan bijih.
PROSES MAGMATIC CONCENTRATION DIBAGI ATAS:

1. Endapan magmatik awal ( Early Magmatik deposite )


Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang
disebut orthomagmatik (proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%).
Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik
ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara,
yaitu :
 Kristalisasi sederhana tanpa konsentrasi (disseminasi), terjadi pada
magma dalam yang kemudian akan menghasilkan batuan beku granular,
dimana kristal yang terbentuk di awal akan tersebar seluruhnya,. Bentuk
endapan yang dihasilkan intrusif seperti dike, pipa atau stock. Contoh
endapan ini adalah diamond pipe pada batuan kimberlite di Afrika Selatan.
-Kimberlit adalah batuan beku yang dikenal dalam dunia
pertambangan dan geologi sebagai batuan yang mengandung
berlian. Namanya sendiri berasal dari nama sebuah kota di Afrika
Selatan, Kimberley, di mana pada tahun 1871 di kota tersebut
ditemukan berlian dengan kadar 83.5 karat(16.70 g).
Kimberlit biasanya hadir pada kerak bumi dalam struktur vertikal yang
dikenal sebagai kimberlites pipes, dan juga berupa dyke dan sills. Kimberlite pipes
adalah sumber ekstraksi berlian yang paling penting saat ini. Konsensus yang
berkembang di dunia geologi menyatakan bahwa kimberlit terbentuk pada bagian
mantel bumi yang dalam. Pembentukan terjadi pada kedalaman sekitar 150 dan 450
km(93 dan 280 mil), secara potensial terbentuk dari komposisi mantel bumi yang
bersifat eksotik, dan dierupsikan secara berulang-ulang dan terus-menerus,
seringkali disertai dengan kehadiran komponen karbon dioksida dan material volatil.
Faktor kedalaman dari zona peleburan dan pembentukannyalah yang
mengakibatkan kimberlit sangat potensial untuk menjadi batuan yang mengandung
xenochrist berlian.
• Segresi
dimana konsentrasi awal magma dari hasil diferensiasi mengalami
pemisahan karena tenggelamnya kristal berat yang terbentuk ke bagian bawah
magma chamber, seperti yang terjadi pada chromite. Endapan segregasi early
magmatic umumnya lenticular dan relative berukuran kecil, biasanya berupa
disconnected pod-shape lenses, stringer & buches dan kadang membentuk
layer dalam hostrock (contohnya stratiform band of chromite pada Bushveld
Igneous Complex, Afrika Selatan) Contoh lainnya endapan segregasi early
magmatic ada pada Stillwater Complex di Montana.
 The Bushveld Igneous Complex (BIC) is a large layered
igneous intrusion within the Earth's crust which has
been tilted and eroded and now outcrops around what
appears to be the edge of a great geological basin, the
Transvaal Basin. Located in South Africa, the BIC
contains some of the richest ore deposits on Earth.
• injeksi
Adalah dimana mineral bijih terkonsentrasi oleh diferensiasi
kristalisasi lebih awal atau berbarengan dengan batuan yang
berasosiasi dengan mineral silikan. Mineral bijih tersebut diinjeksikan
ke dalam host rock atau batuan sekitarnya, sebagai mush kristal oksida
yang fluidanya dari residual magma. Mineral bijih tersebut memotong
struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai dike
atau tubuh intrusi lainnya. Contoh endapan ini adalah Titaniferous
magnetite dike di Cumberland, Rhode Island, Magnetite di Kiruna,
Swedia, Platinum pipes dan beberapa Bushveld Complex di Afrika
Selatan, Ilmenite of Allard Lake, Quebec.
Contoh batuan kiruna:
The Kiruna mine is the largest and most modern underground iron ore mine in the
world.The mine is located in Kiruna in Norrbotten County, Lapland. The mine which is
owned by Luossavaara-Kiirunavaara AB, a large Swedish mining company, has an
annual production capacity of over 26 million tonnes of iron ore.In 2008 the mine
produced 27.5 million tonnes of iron ore. The Kiruna mine has an ore body which is 4
kilometres (2.5 mi) long, 80 metres (260 ft) to 120 metres (390 ft) thick and reaching a
depth of up to 2 kilometres (1.2 mi). Since mining began at the site in 1898, the mine
has produced over 950 million tonnes of ore.
2.Endapan Magmatik Akhir ( Late
Magmatic Deposite )
 Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan
silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih kompleks
dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih banyak.
Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat
mobilitas tinggi.
 Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah
terbentuknya batuan silikat yang menerobos dan bereaksi
dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini
disebut Deuteric alteration yang terjadi pada akhir
kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip
dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic atau
larutan hydrothermal.
 Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan
batuan beku yang basic dan disebabkan oleh bermacam-
macam proses differensiasi, kebanyakan jebakan
mgmatic termasuk dalam golongan sebagai berikut :
 1. Residual Liquid Segregation, Dalam proses diff magma, residual
magma umumnya lebih kaya akan silikat alkali dan uap air. Tetapi pada
jenis magma yang basic menjadi kaya oleh Fe dan Ti. Ini adalah magma
yang utama yang menghasilkan anorthosite. Plagiocelah mengkristal
pertama-tama dan Fe oksida dengan atau tanpa piroxenne mengkristal
belakangan. Resudual liquid tadi mungkun menerobos keluar atau bisa
juga trepisah dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan mengkristal
disitu tanpa perpindahan. Beberapa badan bijih yang terjadi cukup besar
dan kaya untuk membetuk jebakan yang berharga. Jebakan ini umumnya
sejajar dengan struktur primer btuan sekitarnya yang umumnya terdiri dari
anhorthsite, norite, gabro atau batuan lain. Contoh: Cebakan Titanifereous
magnetite di Bushveld complex di Afrika Selatan, Cebakan platinum di Iron
Mountain, Wyo.
2. Residual Liquid Injection, Proses ini hampir sama
dengan diatas, dimana kumpulan residual liquid yang
banyak mengandung Fe oleh adanya tekanan dari luar
menyebabkan :
 a. Liquid menerobos keluar ke tempat yang
tekanannya lebih rendah ke dalam celah atau
perlapisan batuan di atasnya.
 b. Jika pengumpulan liquid ini tidak terjadi, maka
residual liquid yang kaya Fe akan terfilter keluar
membentuk late magmatic injection deposite.
 3. Immiscible Liquid Segregation, Dalam sisa magma yang
basic dari Fe-Ni-Cu Sulphide berupa saat pendinginan mereka
memisah membentuk bagian yang tidak bisa bercampur
mengumpul pada dasar sumber magma membentuk larutan yang
terpisah. Contoh: Di Sudbury Ontario, Canada terdapat cebakan
bijih Ni dalam bentuk lensa yang teratur pipih disebut Marginal
Deposite. Keseluruhan ini terdapat dalam batuan norite brexia
dimana mineral-mineralnya adalh pyrrhotite, Chalcopyrite,
Petlandite ( bijih Ca dan Ni ), magnetite, pyrote. Cebakan Ni, Cu
Sulphide di Insizwa Afrika Selatan, mineral Pyrrhotite, Chalcopyrite,
Petlandite dalam batuan gabro yang kontak dengan sedimen. Di
samping itu terdapat pula au dan Ag.
 4. Immiscible Liquid injection, Proses ini
hampir sama dengan proses Immiscible Liquid
Segregation di atas. Dimana pada residu liquid
yang kaya akan suphide diselingi gangguan
sebelum konsolidasi sehingga menyebabkan
liquid menerobos ke dalam celah-celah batuan.
Bentuk jebakan tidak teratur atau dapat mirip
bentuk dike. Contoh: Cebakan di Vlacfontein,
Afrika Selatan. jebakan Nickel di Norwegia.
Proses-proses differensiasi magma
1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O),
Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Sulfur (S) dan Klorin (Cl). Pada saat
magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas,
seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung naik dan membawa serta
unsur-unsur yang lebih volatile seperti Sodium dan Potasium.

2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan
material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang
sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme
differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat menjadi
sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan
disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan
mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar.

3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung Sodium dan Potasium


cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar
dengan unsur-unsur Sodium dan Potasium.

4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung Kalsium,


Magnesium dan Besi, cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak
disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin
menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan. Lapisan paling bawah
diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineral silikat
dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral Silikat yang lebih ringan.
5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang
jatuh dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini
bereaksi dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam magma,
sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan
Sodium, Potasium dan Silikon, magma akan berubah menjadu komposisi
granitik. Jika batuan dinding kaya akan Kalsium, Magnesium dan Besi,
magma akan berubah menjadi berkomposisi Gabroik.

6. Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses


differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak dengan dinding
reservoir. Jika bagian sebelah dalam memebeku, terjadi Crystal Settling
dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak
pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.

7. Fragsinasi, Proses pemisahan Kristal-kristal dari larutan magma, karena


proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau Kristal-kristal mengubah
perkembang. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama
karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan
tiba-tiba.

8. Liquid Immisbility, Ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah


akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membelah
membentuk bahan yang heterogen.
 Perbedaan antara Early Magmatic Deposits
dan Late Magmatic Deposits
 Early Magmatic Deposits harus terletak
dalam batuan beku pada tempat
pengendapan dan mineral bijih terakumulasi
sebagai padatan, tidak ada mobilitas setelah
akumulasi, sedangkan Late Magmatic
Deposits terakumulasi melalui mobilitas dan
endapan mungkin terletak dengan sempit
dan selaras dalam host rock atau memotong
struktur internal.
ENDAPAN PORFIRI
 Endapan porfiri adalah endapan dengan tonase besar
dan kadar rendah hingga sedang yang mineEndapan
porfiri adalah endapan dengan tonase besar dan kadar
rendah hingga sedang yang mineral bijih utamanya
secara dominan terkontrol oleh struktur dan secara
spasial dan pembentukan berhubungan dengan serial
intrusi porfiri felsik hingga intermediet (Kirkham,
1972 dalam Sinclair, 2007). Ukurannya yang besar serta
kontrol struktural (contoh: urat, set urat/ Veintlet,
stockwork, rekahan, dan breksi) membedakan
endapan porfiri dengan endapan lain yang mungkin
berdekatan.
SEBARAN ENDAPAN PORFIRI DI DUNIA
 Pada endapan porfiri yang besar dan
ekonomis, urat yang termineralisasi dan
rekahan biasanya memiliki densitas yang
sangat tinggi.
 Ketika struktur mineralisasi tumpang tindih
satu- sama-lain dalam sebuah batuan
bervolume besar, kombinasi dari struktur
mineralisasi individual menghasilkan zona
dengan kadar bijih yang lebih tinggi dan
karakteristik dari endapan porfiri berukuran
besar.
Zona berdasarkan asosiasi mineral
 Potassic Zone – selalu hadir dalam endapan porfiri.
Dicirikan oleh: K-felspar sekunder, biotit, dan atau klorit
yang menggantikan K-felspar dan/atau biotit (± amfibol
± magnetit± anhidrit; )
 Phyllic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri.
Dicirikan oleh: vein quartz, sericite and pyrite and minor
chlorite, illite dan rutile menggantikan K-spar and biotite.
 Argillic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri.
Dicirikan oleh: mineral lempung kaolinite dan
montmorillonite dengan sedikit disseminated pirit.
Plagioclase teralterasi kuat, K- spar tidak terpengaruh,
dan biotit mengalamikloritisasi.
 Propylitic Zone - selalu ada dalam endapan porfiri.
Dicirikan oleh: klorit, kalsit dan minor epidote.
Mineral mafik terubah sangat kuat sedangkan
plagioklas sedikt terubah.
Gambar persebaran zona
asosiasi mineral
Zona berdasarkan mineral bijinya
 Inner Zone – bersamaan dengan zona alterasi potasik.
Mengandung sedikit sulfida, tapi paling banyak mengandung
Molybdenum. Pyrite 2-5% dan rasio py/cp sekitar 3:1.
Mineralisasi lebih banyak disseminated daripada stockwork.
 Ore Zone – berada pada perbatasan zona potasik dan filik.
Pyrite 5- 10% dan rasio py/cp sekitar 2.5:1. Mineral bijih
utama: chalcopyrite yang hadir sebagai stockwork veinlet.
Mineral bijih lainnya: bornite, enargite and chalcocite.
 Pyrite Zone – lebih banyak terdapat pada zona filik dan
argilik. Kandungan pirit tinggi (10-15%) dan rasio py/cp
sekitar 15:1. Mineralisasi hadir sebagai urat dan
disseminasi.
 Outer Zone – hadir bersamaan dengan propylitic zone. Pyrite
minor, dan mineralisasi copper sangat jarang. Sphalerite dan
galena sangat umum dijumpai, tapi biasanya sub-ore grade.
Mineralisasi hadir berupa vein sebenarnya (mirip vein
epithermal).
Jenis jenis endapan porfiri
 Endapan Porfiri Cu (± Au, Mo, Ag, Re,
PGE)
 Endapan Porfiri Cu-Mo (± Au, Ag)E
 Endapan Porfiri Cu-Mo-Au (± Ag)
 Endapan Porfiri Cu-Au (± Ag, Mo)E
 Endapan Porfiri Mo (± W, Sn)E
 Endapan Porfiri Sn (± W, Mo, Ag, Bi, Cu,
Zn, In)
Lingkungan pengendapan
 Porfiri CU Au Alkali:High level (epizonal)
stock level berada di busur magmatik , pada
umumnya terdapat pada arus laut busur
pulau volkanik dari dasar samapai menengah
dan batuan felsik piroklastik
 Porfiri Cu+/-Mo+/-Au:terdapat pada stocks
leveltinggi (epizonal) pada busur gunung
berapi-plutonik, umumnya pulau vulkanik
kelautan dan busur continentmargin.
 Porfiri Timah (Sn): Terdapat pada stock
subvulkanik sedalam 1-3 km
Umur mineral
 Porfiri CU Au Alkali: Trias Akhir / Awal
Jurassic (215- 180 Ma)
 Porfiri Cu+/-Mo+/-Au: Trias Akhir / Awal
Jurassic (215- 180 Ma)
 Porfiri Timah (Sn): Miocene (53-235 Ma)
Bentuk deposit
 Porfiri CU Au Alkali: stockwork dan veinlets,
penyebarannya kecil dan penggantian
seluruhdaerah besar ubahan batuan
hidrotermal, biasanya bersamaan
seluruhnya atau sebagian dengan
hidrotermal atau intrusi breksi
 Porfiri Cu+/-Mo+/-Au: zona besar ubahan
hidrotermal batuan mengandung urat kuarsa
dan stockwork, bantalan veinlets sulfida,
retakan dan penyebaran yang lebih rendah di
daerah hingga 10 km2
 Porfiri Timah (Sn): berbentuk corong
dengan luas 1-2 km2
Tekstur/struktur
 Porfiri CU Au Alkali: veinlets dan
stockwork, breksi, sulfida dan pecahan
halus butirmagnetit.
 Porfiri Cu+/-Mo+/-Au: quartz , kuarsa -
sulfida dan sulfida veinlets dan stockwork
, pecahan butian sulfida
 Porfiri Timah (Sn): veinlets, dan
pecahan dibreksi beku dan wallrock
berdekatan; stock umumnya
berbentuk corong dan 1-2 km2.
Mineral bijih
 Porfiri CU Au Alkali: kalkopirit, pirit dan
magnetit, bornit, kalkosit dan rare galena, sfalerit,
tellurides, tetrahderite, emas dan perak. Pirit lebih
sedikit dibandingkan kalkopirit dalam zona bijih.
 Porfiri Cu+/-Mo+/-Au: kalkopirit , molibdenit ,
kurang bornit dan langka ( primer) kalkosit .
Minera; bawahan antara lain tetrahedrite /
tennantite , enargit dan emas kecil , electrum
dan arsenopirit.
 Porfiri Timah (Sn): Kuarsa disertai dengan
mineral sulfida (terutama pirit) tetapi termasuk
pirhotit yang terbentuk, stannite, kalkopirit,
sfalerit, dan arsenopirit, dan mineral Ag.
Mineral alterasi
 Porfiri CU Au Alkali: biotit , K - feldspar ,
serisit , anhidrit / gypsum , magnetit , hematit
, actinolite , klorit , epidot dan karbonat
 Porfiri Porphyry Cu+/-Mo+/-Au: Quartz, serisit,
biotit, K-feldspar, albite, anhidrit / gypsum,
magnetit, actinolite, klorit, epidot, kalsit, mineral
lempung, turmalin
 Porfiri Timah (Sn): tin-silver veins,quartz-
tourmaline, sericite-tourmaline, sericite,
andpropylitic alteration; argillic alteration
Tipe tipe urat pada endapan
porfiri
Tipe-tipe urat kuarsa pada endapan porfiri
menurut Gustafson dan Hunt adalah
sebagai berikut:
 -A vein
 -B vein
 -D vein
 Ada juga yang mengelompokkan urat kuarsapada endapan porfiri
menjadi 5 jenis:
 A vein
 M vein
 Avein
 B vein
 D vein
Contoh model endapan porfiri
 Endapan Mineral Porfiri Batu Hijau
Batu hijau adalah endapan porfiri tembaga
emas kelas dunia yang kaya, terletak di
pulau sumbawa , indonesia .
 Badan bijih di Batu Hijau adalah Tembaga Porfiri
dan termasuk komponen emas yang tinggi, yang
umum untuk deposit tembaga di asia tenggara.
Host rock untuk deposit tembaga porfiri di asia
tenggara biasanya Diorit Kuarsa dan-Diorit.
Sulfida tembaga seperti Kalkopirit dan Bornit ini
sering berhubungan dengan komponen emas
dari simpanantersebut.
 Batuan pembawa mineralisasi di daerah ini adalah
batuan tonalit yang terbagi menjadi 2 fase umur
yaitu tonalit porfir 1 dan tonalit porfir 2, dimana
intrusi selanjutnya akan mengurangi kandungan
mineralisasi yang sebelumnya telah ada. Batuan-
batuan tersebut kemudian menerobos batuan
dinding yang terdiridari satuan batuan
volkaniklastik dan satuan batuan diorit.
 Alterasi yang berkembang di daerah ini dapat
dibagi menjadi 2, yaitu zona rangkaian mineral
kuarsa-biotit- magnetit dan zona rangkaian
mineral klorit- kalsitserisit-kuarsa. Ketiga zona
ini mempengaruhi karakteristik mineralisasi
yang berlangsung.

 Variasi kadar cu dan au dipengaruhi oleh


perubahan zona alterasi. Zona alterasi potasik
merupakan zona bijih utama
 Batuan yang terdapat di batu hijau calc-silikat
biasanya hijau, cokelat kemerahan, warna hitam
lokal, halus dan granular. Batuan umumnya berlapis
dalam beberapa interval dan interbedded dengan
batuan gunung api andesitik.

 Lapisan hijauyang sebagian besar terdiri dari


diopside dan hedenbergite
 Lapisan coklat kemerahan kebanyakan terdiri
dari garnet (andradite)
 Lapisan putih umumnya terdiri dari kalsit
dan zeolit (chabazite)
Porfiri grasberg
 Batuan-batuan induk untuk tubuh-tubuh
bijih gresberg terdiri dari batuan-batuan
karbonatan maupun klastik yang diterobos
oleh batuan beku berkomposisi monzonitik
dan dioritik yang membentuk punggungan
bukit dan sisi atas rangkaian Pegunungan
Sudirman. Tubuh-tubuh bijih Grasberg dan
ESZ, terdapat pada batuan beku sebagai
batuan induk, hadir dalam bentuk urat-urat
(veinstockworks) dan diseminasi sulfida
tembaga yang didominasi oleh mineral
chalcopirit dan sejumlah kecil berupabornit.
 Jebakan bijih tembaga Grasberg terbentuk
pada batuan terobosan yang menembus
batuan samping batugamping. Mineral
sulfida yang terkandung dalam cebakan bijih
tembaga porfiri Cu – Au Grasberg, terdiri dari
bornit (Cu5FeS4), kalkosit (Cu2S), kalkopirit
(CuFeS2), digenit (Cu9S5), dan pirit (FeS2).
Sedangkan emas (Au) umumnya terdapat
sebagai inklusi di dalam mineral sulfida
tembaga, dengan konsentrasi emas yang
tinggi ditunjukkan oleh kehadiran mineral
pirit. Grasberg masih mengandung cadangan
sekitar 1.109 juta ton bijih dengan kadar 1,02%
Cu, 1,19 ppm Au, dan 3 ppm Ag.
Thanks for your attention

Anda mungkin juga menyukai