Anda di halaman 1dari 13

Tatalaksana pada Polip Kolon

Kelompok C3
JESSICA WATTIMENA (102013005)
ADRIEL JEZREEL POKATONG (102013381)
NOVITA ANGGRAENI PUTRI IRAWAN (102015105)
FELIX JORDAN WANGSA (102016049)
RACHAEL CHRISTIN (102016058)
JENITA SALSABILA (102016098)
WIRA CANDIKA (102016211)
ANNA KARMILA SARI (102016218)
WAN AISHAH FARIHA BINTI WAN NAZRI (102016269)
Skenario :

Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
BAB berdarah. Keluhan tambahan adalah adanya perubahan kebiasaan BAB yaitu
kadang sulit BAB , kadang diare

Rumusan Masalah :

Laki-laki 53 tahun BAB berdarah dan kadang sulit BAB

MIND MAP

Anamesis Working
PF Diagnosis
PP

Diagnosis RM
Banding
Penatalaksanaan

Gejala
Etiologi Epidemiologi Klinik
Pemeriksaan Fisik
Anamesis Abdomen
o Identitas
o Keadaan umum
o Keluhan utama pasien.
o RPS
o RPD o Pemeriksaan tanda-
o Riwayat keluarga tanda vital
o Riwayat sosial
o Inspeksi : DBN
o Palpasi : Abdomen
o Laki-laki 53 tahun
o KU : BAB berdarah supel
o perubahan kebiasaan BAB o Perkusi : Timpani
yaitu kadang sulit BAB o Auskultasi : Normal
o kadang diare
Pemeriksaan Penunjang
o Kolonoskopi : ada benjolan 3 cm di
colon descendens
o Biopsi :adenoma tubular, terdapat
jaringan polipoid dengan kelenjar
tersusun tubular di lapisi epitel torak
dengan inti bertumpuk dan
hiperkromatik.
Diferential Diagnosis
Polip kolon Hemoroid Disentri Basiler
Gejala Bab Berdarah , diare Perdarahan, rasa penuh, sektet
tinja bercampur
,perubahan bentuk & gatal darah, lender,
fases dan nyeri nanah, disertai
demam dan nyeri
perut
Sebab pertumbuhan lambat tekanan yang terlalu penyakit infeksi
mukosa kolon ke arah banyak pada anus, yang terjadi di
lumen sehingga memaksa darah kolon yang
disebabkan oleh
untuk meregangkan bakteri genus
pembuluh darah hingga shigella
mengalami
pembengkakan
Working Diagnosis
Etiologi Epidemiologi
• Polip kolon adalah pertumbuhan • polip kolon
lambat mukosa kolon kea rah
lumen yang beresiko akan adenomatosa Negara-
berkembang menjadi ganas negara maju
• Beberapa faktor yang dapat • bertambahnya usia 60
meningkatkan risiko terjadinya
polip usus : thn
1. Usia • > laki-laki dari
2. Faktor keturunan perempuan
3. Menderita radang
pencernaan • Hampir 95% kanker
4. Merokok dan mengonsumsi kolon berkembang dari
minuman keras adenoma
Patogenesis
Polip akibat pematangan,
Non- peradangan, atau
Neoplasti
arsitektur mukosa yang
k
abnormal

Polip Polip akibat proliferasi dan


Neoplast
displasia epitel
ik
Gejala Klinis
• Kebanyakan polip, terutama adenoma bersifat asimtomatik
dan biasanya ditemukan secara kebetulan pada
sigmoidoskopi, barium enema, atau autopsi.
• Tapi semakin besar lesi, semakin cenderung menyebabkan
gejala, terutama perdarahan per-rectal yang khas tidak
nampak, sering terjadi.
• Jika ukuran diameter polip sudah cukup besar ( >2cm)
maka akan bisa menstimulus feses sehingga kolon
mengalami gerakan(peristaltik) otot yang giat dalam usaha
yang gagal untuk memaksa keluar polip tersebut. Hal dapat
menyebabkan terjadinya nyeri kolik akut.
Penatalaksanaan
Polipektomi Kolonoskopi

setelah polipektomi endoskopi, pasien harus di periksa secara periodik. Biasanya


kolonoskopi ulang akan di lakukan 1 tahun kemudian dan kemudian seditar setiap 3 tahun
setelah itu untuk mencari lesi baru atau tambahan
Pencegahan
• Diet rendah lemak; tinggi buah-buahan,
sayuran dan serat
• Olahraga rutin
• Hindari alkohol, rokok
Komplikasi Prognosis
Komplikasi dapat • Prognosis memburuk
timbul akibat bila terjadi poliposis,
polipektomi karena cenderung
endoskopik, yaitu : menjadi keganasan
• Perdarahan
• Perforasi
• refleks vago-vagal
• serta eksplos
Kesimpulan
• Polip kolon adalah pertumbuhan lambat mukosa kolon
kea rah lumen
• polip kolon meningkat seiring bertambahnya usia
• gejala yang paling sering terjadi pada polip kolon
adalah perdarahan rectum , perdarahan samar pada
feses , konstipasi , diare atau perubahan bentuk feses
dan nyeri.
• Setiap polip kolon yang di temukan harus dilakukan
penangan lebih lanjut mengingat adanya potensi
keganasna.

Anda mungkin juga menyukai