Anda di halaman 1dari 61

Apa yang dimaksud dengan

infeksi TORCH ?

Sekelompok penyakit infeksi yang


dapat menyebabkan infeksi kongenital
dan perinatal.

TORCH merupakan singkatan dari 4


penyakit Infeksi (Toxoplasma, Rubella,
CMV dan HSV)
Infeksi TORCH mempunyai
beberapa kemiripan :
- Infeksi yang terjadi pada ibu hamil biasanya
tidak bergejala (asimptomatik)
- Infeksi pada janin dampaknya bervariasi :
* tidak terjadi infeksi
* terjadi infeksi ringan sampai berat hingga
terjadi kematian janin
* bayi lahir dengan gejala2 : gangguan/kerusakan
pada otak, paru-paru, mata atau telinga
Siapa saja yang bisa tertular
infeksi TORCH ?

Semua orang bisa terkena infeksi


TORCH
TOXOPLASMOSIS
Sumber Infeksi Toxoplasma

 Tinja kucing (mengandung ookista)


 Hewan potong yang terinfeksi
(mengandung kista)
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
 Organ/darah donor yang terinfeksi
Bagaimana terjadinya penularan
Infeksi Toxoplasma ?
 Makan makanan : sayuran dan buah-buahan
yang tercemar tinja kucing (sumber ookista)
 Makan daging yang masih mentah atau
kurang matang (mengandung kista)
 Melalui kontaminasi mukosa (mulut & mata)
 Secara vertikal dari ibu ke janin
 Melalui transfusi darah
 Melalui transplantasi organ
Apakah Infeksi Toxoplasmosis
berbahaya ?

Bila mengenai orang dewasa dan


anak-anak yang sistem kekebalannya
berfungsi baik/normal
biasanya tidak berbahaya
Bahaya ! bagi….

 Janin , bila ibu yang sedang hamil


mengalami infeksi primer (infeksi yang
pertama kali terjadi semasa hidupnya) atau
 Seseorang yang mengalami gangguan
fungsi sistem kekebalan (penderita
AIDS, kanker, penderita yang mengalami
transplantasi organ)
Apa yang terjadi pada janin bila
Ibu terinfeksi pada saat hamil ?

Dapat menyebabkan :
 abortus spontan
 bayi lahir mati
 Hydrocephalus, gangguan/kelainan
mata, pengapuran di otak, konvulsi
Apakah bila ibu terinfeksi
janinnya pasti terinfeksi ?

Tidak selalu. Semakin tua usia


kehamilan saat ibu terinfeksi primer,
semakin besar kemungkinan janin
terinfeksi
Bagaimana akibat yang di-
timbulkannya pada janin/bayi ?

Semakin muda usia kehamilan saat


Ibu terinfeksi primer, semakin parah
akibat yang ditimbulkannya.
Bagaimana gejala infeksi ini ?

 Pada umumnya infeksi ini tidak


bergejala, kalaupun ada gejalanya
tidak khas/spesifik (seperti flu)
sehingga dokter atau pasien ybs.
tidak mengenalinya

 Diagnosis klinik sukar ditegakkan


Apakah ada Cara lain untuk
Mendiagnosis Infeksi ini ?

Ada, diagnosis infeksi ini


sangat bergantung pada
pemeriksaan laboratorium
Apakah IgM, IgG, IgA dan
IgG Avidity itu ?

 IgM, IgG dan IgA adalah


Imunoglobulin yang akan
meningkat bila terjadi infeksi
 IgG Avidity adalah kekuatan
ikatan antara antibodi IgG
dengan antigen
IgM
 Meningkat pertama kali bila terjadi
infeksi sehingga digunakan sbg petan-
da infeksi primer yg baru
 Menghilang dalam beberapa bulan
 Dapat menetap sampai > 6 bln bahkan
sampai bertahun-tahun
 IgM ibu tidak dapat melewati plasenta
 Janin mulai dapat membentuk
IgM pada akhir TM I
IgG

 Muncul beberapa hari kemudian setelah


IgM. Setelah mencapai titer puncak,
menurun perlahan dan menetap pada
titer yg rendah seumur hidup penderita.
Oleh sebab itu IgG digunakan sebagai
petanda infeksi yg sudah lampau
IgG

 IgG ibu dapat melewati plasenta, ter-


deteksi dalam darah janin pada usia
kehamilan 20-24 minggu

 IgG pada bayi yang baru lahir berasal


dari ibu, dengan waktu paruh + 28 hari,
Bayi dapat membentuk IgG sendiri pada
usia 2 – 3 bulan
IgA

 Muncul beberapa saat setelah IgM


yang juga digunakan sebagai
petanda infeksi primer

 Menghilang dalam 4-7 bulan

 IgA sering tidak terdeteksi selama


infeksi primer
Manfaat Px IgG Avidity
 Untuk memperkirakan kapan infeksi terjadi
pada dugaan adanya infeksi primer baru
(IgG (+) dan IgM (+)) pd serum yg sama,
 Bila terjadi keragu2an :
IgM (-), dan IgG  stabil atau
IgM (-) dan IgG meningkat bermakna
 Hasil yang tinggi : infeksi diperkirakan
terjadi > 4 bln sebelumnya.
Hasil yang rendah : infeksi diperkirakan
terjadi <4 bln sebelumnya
Serological Monitoring of Toxoplasmosis in Pregnant Women
45% 5% 50%
Sample 1 IgG + / IgM - IgG + / IgM + IgG - / IgM -

immune - recent primary infection ?


Non Immune patient *
patient - old infection with residual IgM ?

Ask the laboratory to Follow up must be continued until


continue with IgG Avidity the end of pregnancy

IgG Avidity

High Avidity Low Avidity

Infection acquired > 4


months ago IgG - / IgM - IgG + / IgM + IgG - / IgM + **

if the tests is taken in Non immune


second half of pregnancy, patient *
look on the titer of IgG
Follow up must
be continued
until the end of
pregnancy
Infection Recent
Low IgG High IgG
acquired < 4 Primary
months ago infection
Old Probable
infection Recent
infection

confirmatory tests needed


IgG, IgM

- Prenatal Diagnosis - Treatment - Follow up mother and newborns

Additional Guidelines :
First sample should be collected early in pregnancy and preferably tested with both IgG & IgM
* if IgG-/IgM- : non immune patient, follow up must be continued until the end of pregnancy
** If IgM + without IgG, it may be the beginning of infection, retest 2-3 weeks later, if the result unchange : unspecific IgM
Babill Stray-Pedersen
Bagaimanakah interpretasinya ?
IgG (+) dan IgM (-)
• Pernah terinfeksi sebelumnya (infeksi sudah
lama) dan sekarang telah memiliki kekebalan.
Ibu selanjutnya tidak harus diperiksa lagi
kecuali bila IgG-nya tinggi.
• Kemungkinan Dr akan minta pemeriksaan
tambahan IgG Avidity atau bila ada pertim-
bangan lain, Dr akan minta diperiksa 1 x lagi
(3 mg kemudian) untuk menyingkirkan
adanya infeksi primer.
Bagaimanakah interpretasinya ?
IgG (+) dan IgM (+)
• Kemungkinan mengalami infeksi primer yang baru
atau infeksinya sudah lampau tapi IgM-
nya masih terdeteksi (lambat hilang) = persisten.

• Perlu dilakukan pemeriksaan tambahan IgG


Avidity langsung pada serum yang sama untuk
memprediksi kapan infeksinya terjadi, sebelum
atau sesudah hamil.
Infeksi yg terjadi sebelum kehamilan
tidak perlu dirisaukan, hanya infeksi
primer yg terjadi pada saat ibu hamil
yg berbahaya, khususnya pada TM I.

 Perlu diketahui
kapan pemeriksaan dilakukan
pada kehamilan
Bagaimanakah interpretasinya ?

IgG (-) dan IgM (-)

Belum pernah terinfeksi. Bila wanita tsb.


sedang hamil perlu diperiksa pada
trimester berikutnya, sampai dengan
trimester ke-III, bila hasilnya tetap negatif
Bagaimanakah interpretasinya ?
IgG (-) dan IgM (+)
• Kasus ini jarang terjadi. Kemungkinan
merupakan awal dari infeksi. Harus di-
periksa kembali 3 minggu kemudian
apakah IgG berubah menjadi positif/tidak.
• Bila tidak, berarti IgM tidak spesifik,
artinya ibu ybs tidak terinfeksi.
Diagnosis Infeksi Primer

 Terjadi serokonversi IgG dari negatif


ke positif atau terjadi peningkatan titer
IgG yang bermakna (> 2 x) pada
pemeriksaan serial selang waktu 3 mgg
 IgM positif dan/atau IgA positif
 IgG Avidity rendah
Diagnosis Infeksi Kongenital

 IgM positif dan/atau IgA positif

 Adanya IgG yang menetap pada


tahun pertama setelah kelahiran
(pemeriksaan serial)
Interpretasi Hasil Uji Serologik
Toxoplasmosis Kongenital
''Cord Blood'
IgG IgM Interpretasi

+ - * Mungkin IgG dari ibu tidak terjadi infeksi


kongenital
* Mungkin infeksi sedang berlangsung, IgM masih <<
atau sudah menghilang
* Ulangi pemeriksaan IgM dan IgG 1 bulan kemudian
+ + * Mungkin infeksi kongenital
* Mungkin IgM non spesifik
* Ulangi pemeriksaan IgM 1 minggu kemudian dan/
atau periksa IgA
- - * Tidak terinfeksi
Interpretasi Hasil Uji Serologik
Toxoplasmosis Kongenital
IgM dari Serum Ibu vs Neonatus
IgM
Interpretasi
Ibu Neonatus
+ + * Infeksi kongenital
* Mungkin kontaminasi dari darah Ibu (kebocoran
plasenta)
* Ulangi pemeriksaan IgM bayi 1 mg kemudian. Bila
hasil tetap positif / meningkat : infeksi kongenital
- + * Infeksi kongenital
Siapa saja yang Perlu
Diperiksa Toxoplasma ?
 Wanita yang akan hamil (idealnya)
 Wanita yang baru/sedang hamil
(bila hasil sebelumnya negatif atau belum
diketahui, minimal diperiksa setiap TM
 Bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi
pada saat hamil
 Penderita yang diduga terinfeksi
Apakah infeksi Toxoplasma
bisa diobati ?
• Pengobatan tidak 100% menyembuhkan
tetapi dapat mencegah kerusakan lebih
lanjut. Perlu diberikan pengobatan sedini
mungkin setelah diketahui terinfeksi primer.
• Bila bayinya terinfeksi, diberikan pengobatan
sampai usia 1 tahun.
Upaya pencegahan
Masaklah daging sampai matang
*
Hindari memegang mulut dan mata pada waktu
*
mengolah daging mentah, cucilah tangan dgn bersih
Cucilah permukaan dan peralatan dapur yang
*
bersentuhan dengan daging mentah
* Cucilah buah2an dan sayuran dengan bersih
sebelum dimakan
Pakailah sarung tangan bila berkebun/menyentuh
*
benda yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing
Rendamlah piring makan kucing selama 5 menit
*
dengan air mendidih
Rangkuman
 Toxoplasmosis berbahaya bagi janin
khususnya bila ibu terinfeksi pada TM I
 Diagnosis klinik sukar ditegakkan 
pemeriksaan laboratorium sangat
diperlukan
 Pemeriksaan awal kehamilan :
IgG dan IgM
 Bila negatif, perlu dilakukan pemantauan
secara periodik minimal setiap awal
trimester
Rangkuman
 Bila IgG dan IgM (+), belum tentu infeksi
Primer  periksa IgG Avidity
 IgG Avidity yang tinggi menyingkirkan
dugaan adanya infeksi primer yang terjadi
< 4 bulan sebelumnya, sehingga tindakan
yang tidak diperlukan dapat dihindari
 Bayi yang ibunya terinfeksi primer pada
saat hamil perlu diperiksa IgG & M
RUBELLA
Sumber Infeksi

 Sekresi Nasofaring
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
Bagaimana cara penularannya ?

 Melalui saluran pernafasan

 Melalui plasenta, dari Ibu ke janin


Akibat yang ditimbulkan pada
janin :
 Kematian janin  abortus
 Bayi lahir mati
 Kelainan jantung, mata dan telinga
dengan/tanpa retardasi mental dan
microcephaly
Risiko Transmisi Infeksi dan
Kecacatan pada Janin
Bagaimana gejalanya ?
 Biasanya terjadi demam ringan, sakit
kepala, rasa lelah dan perasaan tidak
karuan, sakit tenggorokan, batuk
 30-50% tidak bergejala
 Ruam akan timbul sekitar 16-18 hari
setelah terpapar
 Pada orang dewasa kadang2 disertai
sakit pada persendian
Diagnosis Laboratorik

 Isolasi virus pada kultur jaringan


(urine, sekresi nasofaring)

 Deteksi RNA (PCR)

 Deteksi antibodi (pemeriksaan


Serologi) : IgM, IgG dan IgA terhadap
Rubella serta aviditas IgG
Respon Imun

IgM
 Muncul 2 -3 hari setelah ruam
 Kadar puncak dicapai sekitar
1 - 4 minggu
 Dapat dideteksi pada 3 - 8 minggu
 Menetap hingga 6 - 12 bulan
Respon Imun
IgG
Terdeteksi 5 - 10 hari setelah ruam
(bisa lebih awal)
 Kadar puncak dicapai sekitar 15 - 30 hari

 Menurun perlahan sampai beberapa


tahun hingga mencapai titer rendah
dan konstan
Serological Monitoring of Rubella in Pregnant Women
Prenatal Screening (first half of Pregnancy)
Determination of IgG

IgG + IgG -

Non Immune patient


Immune Patient
second sample should
be collected at 17-20 th
week of pregnancy

IgG + IgG -

Seroconversion Not infected

IgM detection

IgM - (?) IgM +

Testing should recent primary


be repeated infection

Primary infection is harmful to the fetus before 17 th week of pregnancy


Abortion is today only option
Babill Stray-Pedersen
Serological Monitoring of Rubella in Pregnant Women
Suspected Contact With Virus or Clinical Symptom
1st sample IgG +/IgM - IgG - / IgM +/- IgG +/IgM +

Immune - primary infection ?


Retest 1 - 4 weeks later
patient - old infection with
residual IgM ?

2nd sample IgG - / IgM - IgG + / IgM + IgG - / IgM +

Not Infected Primary Infection Non Specific IgM IgG Avidity

High Low

infection infection
acquired acquired
> 4 months ago < 4 months ago
Additional Guidelines :
- Primary infection in pregnancy depending on gestational week of bloodsample collection
- No treatment exists in pregnancy, but interruption of pregnancy may be an option
if infection occurs before 17 th week of gestation
- If infection occurs after 17 th week of gestation is not harmful for the fetus

Babill Stray-Pedersen
Upaya pencegahan apa yang
bisa dilakukan ?
Vaksinasi
 Bayi pada usia 1 tahun
 Anak2 remaja usia 11-12 tahun
 Wanita usia subur yang seronegatif
* sebelum hamil (jika mungkin)
* setelah melahirkan
 Para pekerja ‘Healthcare’
Apakah kekebalan setelah
Vaksinasi dapat bertahan
seumur hidup ?
 Dewasa : bertahan > 8 thn (bila titer
tinggi)
 Anak2 : 25% akan kehilangan
antibodinya 5 th kemudian
Oleh sebab itu perlu diperiksa kembali
IgG Rubella pada saat merencanakan
akan hamil (3-6 bln sebelumnya)
Siapa saja yang perlu diperiksa ?
 Wanita sebelum hamil (idealnya)
 Pada kehamilan dini dan pada usia
kehamilan menjelang 20 mgg (bagi
yang seronegatif)
 Neonatus yang ibunya terinfeksi primer
pada saat hamil
 Penderita yang diduga terinfeksi
 Setelah vaksinasi
Diagnosis dan Skrining Infeksi Cytomegalovirus pada
Wanita Hamil
Anti - CMV
• Antibodi CMV IgM :
- antibodi pertama yang ditemukan pada pada minggu 1-2 setelah
terpapar
• CMV IgG :
- diproduksi lagi saat CMV laten teraktivasi
• Tidak mampu bedakan infeksi primer dan reaktivasi
• Ditemukan hasil positif palsu pada :
– pasien EBV
– pasien infeksi HHV - 6
– Rheumatoid Factor
Interpretasi Anti-CMV
CMV IgM CMV IgG Possible Interpretation

Negatif Negatif Tidak ada Infeksi Baru / Lama

Negatif Positif - Pernah terpapar


- Infeksi Laten

Positif Negatif - Infeksi Baru


- Re-Exposed
- Reaktivasi infeksi laten

Positif Titer meningkat 4x dari 2x - Infeksi Primer Aktif


pemeriksaan - Reaktivasi dari infeksi laten

www.labtestonline.org
Aviditas Anti-CMV IgG
• Manfaat CMV IgG avidity :
- membedakan infeksi CMV primer dan infeksi
reaktivasi pada wanita hamil

• Low-avidity IgG pada wanita hamil bertahan


hingga 17 minggu, dan pematangan antibodi
terjadi pada sekitar 25 minggu setelah onset
gejala.

S. C. Munro, Journal Of Clinical Microbiology, Sept. 2005,


Pemeriksaan HSV

• Skrining HSV pada populasi umum tidak


direkomendasikan.
• Ada 2 jenis HSV yaitu herpes simplex virus (HSV)
types 1 and 2:
• HSV-1 menyebabkan sekitar 2% pharyngotonsillitis
akut , biasanya pada infeksi primer
• HSV-2, terjadi pada orang dewasa dan ditularkan
melalui hubungan seksual.

http://www.doh.wa.gov/Notify/guidelines/herpes.htm
Faktor Risiko Infeksi HSV 2

• aktivitas seksual sebelum usia 17 tahun.


• memiliki riwayat penyakit menular seksual
• memiliki rowayat lesi genital yang tidak jelas dan
keputihan.
• menderita infeksi HIV
• memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
• memiliki pasangan yang menderita Herpes.

BEAUMAN, Am Fam Physician 2005;72:1527-34, 1541-2


Infeksi HSV selama kehamilan
• Sekitar 22% wanita hamil terinfeksi HSV2 dan 2%
di antaranya mengalami pada saat hamil

• Infeksi HSV2 yang terjadi pada trimester 3


memberikan risiko infeksi neonatal paling tinggi.

Zane A. Brown, Obstetrics & Gynecology 2005;106:845-856


Infeksi Neonatal
• Infeksi neonatal seringkali disebabkan karena HSV-2
• Risiko terhadap janin tergantung pada 2 faktor maternal yaitu :
• usia kehamilan saat ibu hamil mengeluarkankan HSV, baik itu infeksi
primer maupun sekunder.
• hanya ekskresi pada saat melahirkan yang berbahaya terhadap bayi baru
lahir, jarang terjadi infeksi intra uterin.
• Infeksi primer pada trimester 3 meningkatkan risiko infeksi neonatal
3% hingga 30%

http://www.doh.wa.gov/Notify/guidelines/herpes.htm
Bagaimana Neonatus Terinfeksi HSV

• pada saat kelahiran - 90% bayi yang terinfeksi HSV terjadi akibat
paparan pada saat dilahirkan melalui liang lahir.

• Kongenital—5% infeksi HSV pada neonatus diperoleh saat masih di


rahim, disebut infeksi HSV kongenital sejati.

• Non-maternal—5% kasus infeksi HSV neonatus berasal bukan dari


ibunya , bisa berasal dari perawat, ayah atau nenek.

http://www.herpes-foundation.org/download/monitorvol4no1.pdf
Take Home Message
Pemanfaatan yang tepat penggunaan
pemeriksaan TORCH sangat penting
dalam membantu skrining, diagnosis dan
mengatasi kecemasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai