Anda di halaman 1dari 22

 Olahraga sebagai aktifitas fisik yang

teratur secara sistimatis dan memiliki


tujuan dapat memberikan manfaat yang
besar dalam kebugaran. Selain itu
penggunaan energi yang efektif dapat
dijadikan suatu cara untuk penurunan
berat badan.
1. Pembagian berdasarkan kelompok umur
misalnya anak, dewasa, lansia, remaja
2. Pembagian berdasrkan jenis kelamin
3. Pembagian berdasarkan aktifitas sehari hari
misalnya, eksekutif muda, buruh, ibu rumah
tangga
4. Pembagian berdasrkan kondisi kesehatannya,
misalnya kelopmpok penderita stroke, asma,
deiabetes dan lain lain
1. Senam Asma Indonesia; Senam ini dikhususkan bagi
penderita asma yang mengalami gangguan pada
pernapasan. Dengan demikian maka senam asama
ditekankan kepada senam dengan latihan pernapasan
2. Senam Stroke Indonesia; Pada penderita gangguan
stroke masalah yang ada kemampuan fungsional,
sehingga senam stroke ditujukan kepada latihan
fungsional
3. Senam pencegahan osteoporosis; osteoporosis dapat
dicegah dengan peningkatan bank tulang pada usia
muda. Peningkatan tabungan tulang akan bertambah
bila dilakukan latihan dengan beban tubuh dan
penguluran, untuk itu senam pencegahan osteoporosis
dilakukan pemberian beban tubuh dan penguluran
 Dengan pemahaman terhadap antropometri dan
analisa gerak fisioterapis dapat menentukan
olahraga yang tepat bagi individu
 Pengetahuan tersebut dapat digunakan oleh
fisioterapi dalam memandu bakat atlit. Dengan
bentuk tubuh dan disesuaikan dalam analisa
gerak olahraga maka dapat ditentukan olahraga
yang sesauai atau bahkan dapat diprediksi
apakah individu tersebut dapat berkembang
dengan baik.
 Secara umum kesegaran jasmani dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari tanpa
kelelahan berlebihan
 Didalam hal tersebut terkandung pengertian
tentang 3 hal pokok : beban kerja harian,
cadangan kemampuan (kapasitas), keadaan
kesehatan (derajat kesehatan)
 strength
 ketahanan otot
 kelenturan
 ketahanan cardiorespirasi
 komposisi tubuh. Komposisi tubuh yang dimaksud
adalah perbandingan antara jumlah lemak dan
bagian bukan lemak . Ketidakmampuan tubuh
sering dikaitkan dengan jumlah penimbunan lemak,
artinya semakin banyak lemaknya semakin rendah
kemampuannya.
 ketrampilan motorik
 beberapa komponen lain seperti : balance,
agility(kemampuan kerja
 Prinsip I; Latihan dengan beban
lebih/over load. Dengan latihan over
load, ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan kardiovaskular dan
kemampuan otot-otot skelet yang
berkembang terus.
 Prinsip II; Latihan yang khusus. Latihan
khusus ini ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan berolahraga. Dalam cabang
olah raga tertentu latihan itu bisa disebut
drill.
 Prinsip III; Latihan harus progresif. Prinsip latihan
yang progresif menekankan atlet tersebut harus
memperpanjang latihannya secara progresif yang
dilakukan beberapa minggu, beberapa bulan,
beberapa tahun sebelum pertandingan
 Prinsip IV; Latihan harus teratur  seminggu
minimal 3x untuk pemantapan endurance dan
pemeliharaan penampilan keseluruhan
 Prinsip V Pemulihan/istirahat. Program
latihan ditujukan untuk menghindarkan
kelelahan yang berat/over training. Bisa
disusun : latihan berat, istirahat, latihan
ringan, istirahat, latihan berat, dan
seterusnya. Masing-masing selang waktu 2 hari
 Prinsip VI , Berkurangnya kemampuan. Pada
awal latihan kemajuan nampak bagus, setelah
sekian bulan atau tahun ada kemungkinan
kemajuan sudah mencapai batas maximum,
setelah itu akan cenderung menurun.
 PrinsipVII ; Pembagian masa. Pada musim tidak
ada pertandingan latihan bersifat lebih rendah
dari pra musim, yaitu lebih kurang 2 minggu atau
3 minggu menjelang pertandingan sehingga
diarahkan kondisi atlet sampai pada puncaknya
pada hari “H” pertandingan. Selanjutnya sesudah
pertandingan beri kesempatan untuk relax dan
latihan kembali seperti biasa (lebih rendah).
 PrinsipVIII ;Individualitas. Prinsip latihan
meskipun dalam kondisi pemantapan perlu
diperhatikan kecepatan kemajuan dan
perkembangan antar individu tidak sama. Untuk
itu perlu program individual walaupun tujuannya
sama yaitu meningkatkan atlet pada kondisi
prima/puncak saat pertandingan.
 Kesegaran jasmani merupakan modalitas utama
untuk aktivitas, produktivitas kerja yang tinggi.
 Kesegaran jasmani dapat diukur dengan jumlah
denyut nadi/menit
 Dalam mengukur denyut nadi diperhatikan :
kekuatan desakan denyut nadi, makin kuat
makin fit, volume denyutan (pengembangan
arteri), makin fit makin besar, ritme dari
denyutan, semakin fit semakin ritmis, frekwensi
jumlah denyutan/menit, makin fit makin rendah
frekwensi denyutan. Denyut jantung berkisar
antara 72-80/menit.
 IntensitasLatihan. Dari beberapa penelitian
menyatakan bahwa perubahan kadiovaskuler
berhubungan erat dengan intensitas beban
latihan. Makin besar intensitas makin besar
pula efek kesegaran kardiovaskuler.
Intensitas latihan yang terbaik antara 60 -
90% dari kapasitas aerobik maximal.
 Jikaintensitas latihan lebih besar, waktu
latihan lebih pendek dan demikian sebaliknya,
artinya latihan lebih kecil intensitas lebih
kecil waktu lebih lama. Untuk mendapatkan
hasil latihan secara umum yang cukup, artinya
bermanfaat bagi kesegaran jantung dan tidak
berbahaya, dianjurkan berlatih sampai
mencapai training zone selama 15 - 25 menit.
Dengan catatan, apabila dosis latihan 72 -75%
waktunya antara 20 - 25 menit, bila 80 -85%
cukup 15 - 20 menit,
 Frekwensi Latihan Frekwensi latihan
berhubungan erat dengan intensitas dan durasi.
Dari penelitian latihan yang dilakukan 3 x
seminggu akan bermanfaat. Jika setiap kali
latihan waktunya ditambah 5 - 10 menit. Pada
minggu pertama intensitas latihan tidak boleh
terlalu tinggi, selanjutnya bertahap dinaikkan.
 Program Latihan Dasar Program latihan fisik yang
berlangsung selama 24 minggu (6 bulan) dengan gerak
badan selama 30 menit tiap minggunya dapat
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, aman dan lebih
bermanfaat.
 Penguatan otot, Otot menjadi besar dan mempunyai
daya tahan tinggi. Program latihan di design untuk
mencapai kekuatan dengan beban berat dan
pengulangan yang lebih sedikit . Waktu yang
diperlukan cukup 2 menit dan 8 menit sisanya
(program 10 menit) digunakan untuk peningkatan
ketahanan kardiovaskuler
 Berpartisipasi dalam skrening kesehatan
pretour
 Memberikan nasehat kepada atlit untuk
dapat nebgetahui langkag langkah untuk
mencegah timbulnya resiko cidera
 Melindungi anggota tim dari cidera dalam
perjalanan dengan mengidentifikasi resiko
dan memperoleh tehnik pencegahan yang
efektif
 Mempersiapkan alat alat penanganan cidera yang
sesuai dengan kebutuhan tim
 Melakukan pemeriksaan dan penanganan yang
efektif dengan berhubungan baik dengan tim medis
lain dalam memfasilitasi atlit kembali ke
olahraganya dengan aman dan cepat
 Membantu proses recovery dan mencegah
munculnya stres dan kelelahan termasuk
memberikan massage
 Memberikan P3K dan mampu memanagemen
masalah medis minor jika Dokter tidak ada
 Merujuk ke personal medis yang tepat atau
mengakses ke palayanan emergency jika
dibutuhkan
 Memberikan advis kepada atlet dan pelatih
untuk kembali ke latihan dan kompetisi secara
aman setelah cidera
 Membawa data yang akurat dari cidera dan
penanganan yang diberikan selama tour
 FT’s harus mengenal cabang olahraga
yang ditanganinya
 Mampu berkomunikasi dengan baik
dengan anggota tim lainnya
 Siap menerima perubahan yang drastis
dalam tim
 Memiliki kemampuan P3K
 Mampu sport massage akn lebih
mendukung
 Punya pengalaman
 Obat obatan
 Bandages dan taping
 Perlengkapan lain seperti gunting, tisue,
plester dll
 Dengan alat ini dan kemampuan yang dimiliki
maka tugs fisioterapis adalah mendampingi
atlet dalm event pertandingan

Anda mungkin juga menyukai