Anda di halaman 1dari 15

Assalamualaikum

wr.wb
Pengujian Emisi Gas Buang Pada Motor
Bensin

KELOMPOK 8

YONANDA AZIZ SAPUTRA


M. HAWARI PERDANA
ARIF ZULKARNA’IM
ZULFA ARIQOH
TUJUAN

1. Untuk mengetahui emisi gas buang.


2. Untuk mengetahui karakteristik emisi gas buang.
3. Menganalisa parameter-parameter operasi yang divariasikan.
4. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan udara terhadap
prestasi mesin yang dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN EMISI GAS BUANG

Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran


mesin kendaraan baik itu kendaraan berroda,
perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan
bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi
karena pembakaran yang tidak sempurna dari sistem
pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya
partikel-partikel karena kurang tercukupinya oksigen
dalam proses pembakaran tersebut. Emisi Gas Buang
merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah
kaca dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir
ini.
B. KOMPOSISI EMISI GAS BUANG

Pada suatu kendaraan akan menghasilkan suatu emisi kendaraan baik itu kendaraan bermotor
ataupun mobil yang mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari suatu kandungan
senyawa kimia yang tergantung dari berbagai hal seperti kondisi mengemudi, jenis-jenis mesin,
alat pengendali pada emisi bahan bakar, suhu pengoperasian dan faktor lainnya yang semuanya
membuat suatu pola pada emisi menjadi rumit. Jenis bahan bakar pencemar yang dikeluarkan
oleh mesin dengan bahan bakar yang umumnya diketahui bahwa asap knalpot pada kendaraan
bermotor dengan bahan bakar bensin tidak terlihat.
1. Hidrocarbon (HC)

2. Karbonmonoksida (CO)

3. Karbon Dioksida (CO2)


KOMPOSISI GAS
BUANG 4. Nitrogen Oksid (NOx)

5. Belerang (SO2)

6. Timah Hitam (Pb)


METODOLOGI PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
DATA

RPM 2500 (1/min)

CO 0.421 (%vol)

CO2 0.47 (%vol)

HC 12 (ppm vol)

O2 19.68 (%vol)

NO - (ppm vol)

CO Cor - (%vol)

Λ -

Temperatur - (°C)
PEMBAHASAN

Dari data hasil pengujian yang sudah dilakukan, didapatkan nilai untuk kondisi

percobaan dengan kecepatan putaran mesin 2500 rpm dengan bukaan katup

0,5 yang dianggap sebagai kondisi ideal dan beberapa kandungan emisi gas

buang yang sedang diukur seperti CO, CO2, HC, dan O2. Pada hasil percobaan

didapatkan nilai kandungan emisi gas buang yaitu CO sebesar 0.421 (%vol),

untuk HC sebesar 12 (ppm vol) dan CO2 sebesar 0.47 (%vol) serta kandungan O2

sebesar 19.68 (%vol) dengan temperatur lingkungan sekitar 28 0C.


Pada pengujian emisi gas buang ini kadar CO yang didapat

adalah 0.421(%vol), kadar CO yang terdapat pada emisi gas

buang motor bensin muncul mana kala terjadi pembakaran yang

tidak sempurna pada proses pembakaran di ruang bakar yang

diakibatkan oleh kurangnya oksigen pada proses pembakaran

dalam mesin (campuran bahan bakar dan udara kaya). Karbon

Monoksida sendiri adalah gas beracun jadi semakin tinggi kadar

CO dapat menyebabkan dampak negatif pada manusia.


Pada pengujian ini kadar HC yag didapat adalah 12 ppm (part per
million). HC merupakan bahan bakar mentah yang tidak terbakar
selama proses pembakaran didalam ruang bakar, Penyebab
umumnya adalah sistem pengapian yang tidak mumpuni, kebocoran
di intake manifold, dan masalah di AFR. Semakin tinggi nilai HC
menunjukkan tingginya volume bahan bakar yang tidak terbakar
dalam proses pembakaran dan juga akan menimbulkan kandungan
HC meningkat pula. Sebaliknya, jika kandungan HC kecil, berarti
bahan bakar yang tidak terbakar hanya sedikit dan proses
pembakaran dapat dikatakan sempurna jika kandungan HC pada
emisi gas buang adalah kecil.
Berdasarkan data hasil pengujian emisi gas buang pada motor
bensin, terdapat juga kandungan gas CO2 di dalamnya.
Kandungan CO2 yang tinggi menunjukkan proses pembakaran
yang nyaris sempurna dikarenakan nilai CO yang dihasilkan
tentu sangat kecil. Kandungan CO2 pada pengujian ini adalah
0.47 %vol. Nilai CO2 yang ideal dalam emisi gas buang adalah
sekitar 12%-15% vol. Dengan hasil jauh dari batas ambang
ideal dimana kandungan CO2 sangat rendah sedangkan
kandungan HC dan CO normal menunjukkan bahwa
kemungkinan AFR terlalu kurus atau terlau kaya serta terjadinya
kebocoran pada exhaust system karena sumber dari CO2
adalah hanya berasal dari ruang bakar dan CC.
Kandungan selanjutnya yang ada dalam emisi gas buang motor
bensin adalah kandungan O2 atau oksigen. Oksigen disini
merupakan sisa oksigen dari proses pembakaran yang tidak
terbakar akibat proses pembakaran yang tidak sempurna.
Konsentrasi oksigen dalam emisi gas buang berbanding terbalik
dengan konsentrasi CO2 pada emisi gas buang motor bensin.
Kandungan O2 dari data hasil pengujian ini adalah 19,68 %vol
sedangkan normalnya konsentrasi gas buang pada emisi gas
buang pada umumnya adalah hanya sebesar 1% hingga 2%. Hal ini
tentu menunjukkan bahwa kandungan oksigen pada pengujian ini
adalah cukup besar. Hal ini bisa disebabkan oleh AFR yang terlalu
kurus, yang dapat disebabkan oleh kebocoran pada saluran
intake, kegagalan dalam sistem pengapian, dan lain-lain.
KESIMPULAN

1. Kandungan CO 0.421 3. Kandungan O2 19,68 %vol


%Vol dan HC 12 ppm 2. Kandungan CO2 0,47 %vol
dengan ambang batas adalah sangat tinggi pada
pada pengujian ini adalah
maksimal 500 ppm pada pengujian ini dengan
mesin ber CC dan 50 ppm sangat rendah dari angka
pada mesin tidak ber CC batas ideal hanya 1-2 %vol
idealnya yaitu 12-15 %vol
pada pengujian ini adalah saja.
cukup normal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai