BY TIARA, NS.,MNS
Pelayanan Kesehatan Dasar di
Pengungsian
1. Pelayanan pengobatan Bila pola pengungsian terkonsentrasi di
barak-barak atau tempat-tempat umum, pelayanan pengobatan
dilakukan di lokasi pengungsian dengan membuat pos pengobatan.
Pelayanan pengobatan dilakukan di Puskesmas bila fasilitas kesehatan
tersebut masih berfungsi dan pola pengungsianya tersebar berada di
tenda-tenda kanan kiri rumah pengungsi.
2. Pelayanan imunisasi Bagi pengungsi khususnya anak-anak,
dilakukan vaksinasi campak tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya. Adapun kegiatan vaksinasi lainnya tetap dilakukan sesuai
program untuk melindungi kelompokkelompok rentan dalam
pengungsian.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak Kegiatan yang harus
dilaksanakan adalah: ▪ Kesehatan Ibu dan Anak (pelayanan
kehamilan, persalinan, nifas dan pasca-keguguran) ▪ Keluarga
berencana (KB)
▪ Deteksi dini dan penanggulangan IMS dan HIV/AIDS ▪ Kesehatan
reproduksi remaja
4. Pelayanan gizi Tujuannya meningkatkan status gizi bagi ibu hamil
dan balita melalui pemberian makanan optimal
5. Pemberantasan penyakit menular dan pengendalian vektor
Beberapa jenis penyakit yang sering timbul di pengungsian dan
memerlukan tindakan pencegahan karena berpotensi menjadi KLB
antara lain: campak, diare, cacar, malaria, varicella, ISPA, tetanus.
6. Pelayanan kesehatan jiwa Pelayanan kesehatan jiwa di pos
kesehatan diperlukan bagi korban bencana, umumnya dimulai
pada hari ke-2 setelah kejadian bencana.
7. Pelayanan promosi kesehatan Kegiatan promosi kesehatan bagi
para pengungsi diarahkan untuk membiasakan perilaku hidup
bersih dan sehat. Kegiatan ini mencakup: ▪ Kebersihan diri ▪
Pengolahan makanan ▪ Pengolahan air minum bersih dan aman ▪
Perawatan kesehatan ibu hamil (pemeriksaan rutin, imunisasi)
Penanganan Gizi Darurat pada
Kelompok Rawan
Bayi dan Anak Usia <2 Tahun
(Baduta)
1. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir dalam waktu ½
- 1 jam pertama
2. Memberikan hanya ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan (ASI
eksklusif).
3. Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi
mulai umur 6 bulan sampai umur 2 tahun.
4. Tetap memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.
5. Untuk bayi dan baduta diberikan suplementasi kapsul vitamin A
dengan dosis 100.000 IU untuk bayi umur 611 bulan dan dosis
200.000 IU untuk anak 1-5 tahun.
Makanan Ibu Hamil dan Menyusui
Ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan zat gizi. Ibu hamil
perlu penambahan energi 300 Kal dan Protein 17 gram, sedangkan
ibu menyusui perlu tambahan Energi 500 Kal dan Protein 17 gram.
Makanan Usia Lanjut
Pra bencana :
Melibatkan perempuan dalam penyusunan perencanaan
penanganan bencana
mengidentifikasi ibu hamil dan menyusui sbg kel beresiko
Membuat disaster plan di rumah
Saat bencana
Melakukan usaha bantuan penyelamatan
1. Jurnal tentang promosi
kesehatan pasca bencana
(analisis)
2. jurnal tentang penanggulangan
penyakit pasca bencana