Anda di halaman 1dari 9

Tahap Kedelapan Keluarga Usia Lanjut

menurut Duvall
Oleh:

Aditya Nur Cahya 30120115008


Ayu Oktaviani 30120115013
Icha Julia Putri S 30120115030
Maria Marcellina 30120115035
Melindawati 30120115036
Monica Sihotang 30120115037
Tahap Kedelapan Keluarga Usia Lanjut

Proses usia lanjut dan pensiun merupakan ralitas yang tidak dapat
dihindari karena berbagai proses stressor dan kehilangan yang harus dialami
keluarga.
Stressor adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai
hubungan social, kehilngan pekerjaan, serta perasaan menurunnya
produktivitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan penataan kehidupan
yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia
lanjut umumnya lebih dapat beradaptassi tingal dirumah sendiri daripada
tinggal bersama anaknya.
Batasan-Batasan Lansia

Departemen Kesehatan RI membagi Menurut organisasi kesehatan Dunia


lansia sebagiai berikut: lanjut usia dikelompokkan menjadi
 1) Kelompok menjelang usia  1) Usia pertengahan (middle
lanjut (45-54 th) sebagai masa age), ialah kelompok usia 45
vibrilitas sampai 59 tahun.
 2) Kelompok usia lanjut (55-64 th)  2) Lanjut usia (elderly) : antara 60
sebagai presenium dan 74 tahun.
 3) Kelompok usia lanjut (65 th >)  3) Lanjut usia tua (old) : antara 75
sebagai senium dan 90 tahun.
 4) Usia sangat tua (very old) :
diatas 90 tahun.
Tugas Perkembangan Tahap ini terdiri dari :

 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan


 Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik,
dan pendapatan.
 Pertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
 Mempertahankan hubungan anak dan social masyarakat.
 Melakukan life review.
 Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian
(harmoko, 2012)
Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut:

 Menurunya fungsi dan kekuatan fisik


 Sumber-sumber finansial yang tidak memadai
 Isolasi social
 Kesepian (kelley et al, 1977 dalam friedman)
Teori Menua menurut Wahyudi (2008)

A. Teori biologis
 Teori genetic clock, merupakan teori intrinsik yang menjelaskan bahwa didalam
tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses
penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara
genetik untuk spesies tertentu.
 Teori mutasi somatic, Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi
somatic akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Terjadi kesalahan dalam
proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses translasi RNA protein atau
enzim. Kesalahan ini terjadi terus-menerus sehingga akhirnya akan terjadi
penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas
adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional
sel.
Teori Non Genetik

 Teori penurunan sistem imun tubuh, merupakan mutasi yang berulang dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya
sendiri (self recognition).
 Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti :
a) Asap kendaraan bermotor
b) Asap rokok
c) Zat pengawet makanan
d) Radiasi
e) Sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan
kolagen pada proses menua.
B. Teori Sosiologis
Teori Sosiologis terdiri dari :
a. Teori interaksi sosial
b. Teori aktivitas atau kegiatan
c. Teori kepribadian berlanjut
d. Teori pembebasan atau penarikan diri
Daftar Pustaka
http://repository.ump.ac.id/1084/3/INDRA%20AMARUDIN%20SETIANA%20B
AB%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-sitikiswat-6739-2-
bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai