menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak, dll. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis. B. ETIOLOGI - Mycobacterium Tuberculosis, - pertama kali ditemukan oleh Robert Koch (tanggal 24 Maret 1882), --- Koch Pulmonum (KP). - Kuman berbentuk batang/pipih sedikit melengkung, - ukuran panjang 1-4 µm dan tebal 1,3 -0,6 µm, lebih kecil dari satu sel darah merah. - termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam ( BTA ). Hidup bebas dialam sebagai saprofit dan pathogen terhadap vertebra. Ada beberapa micobakteria pathogen, tetapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap, dingin dan lembab ( suhu 35°- 37°C ), didalam lemari es dapat hidup sampai beberapa tahun. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Sifat lain kuman aerob ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apex paru - paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apex ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. Didalam jaringan tubuh kuman ini bersifat Dormant selama bertahun-tahun ( tidur dan dapat hidup kembali dan menginfeksi lagi ). • Masa Prenatal kelainan kromosom genetik, g3 metabolisme sjk lahir (fenilketonuria) penyakit infeksi, & ibu hamil yg konsumsi alkohol • Masa Perinatal trauma lahir, asfiksia neonatorum Prematur, malnutrisi in utero dan toksin • Masa Pascanatal infeksi pascanatal oleh virus & bakteri, keracunan bahan kimia, cidera kepala berat & Malnutrisi (Sacharin, 1996). Menurut PPDGJ (1986) : • MR ringan/mampu didik (IQ 50-70) • MR sedang/mampu latih (IQ 35-49) → ≠ baca tulis • MR berat/mampu latih (IQ 20-34) → butuh bantuan org lain • MR amat berat/mampu rawat (IQ <20) → sngt trgantung pd org lain. G3 Kognitif Ekspresi & bahasa → lambat Tahap perkembangan utama → gagal RM < Lingkar kepala normal > RM pertumbuhan lambat kemungkinan tonus otot abnormal perkembangan motorik halus & kasar → lambat G3 SEREBRAL (Kejang) G3 kejiwaan G3 konsentrasi/hiperaktif Defisit komunikasi Konstipasi I. PENGKAJIAN • Fisik & perkembangan • Riwayat keluarga & kesehatan • prkembangan kognitif → tes intelegensia • Data diri lainnya II. DIAGNOSA KEP. Defisit perawatan diri Kerusakan komunikasi verbal Kerusakan interaksi sosial Risiko injury 1. Latar belakang informasi 2. Kebutuhan anak 3. Tujuan keperawatan 4. Rujukan keperawatan Tujuan Implementasi Rasional Klien akan dpt 1. Pertahankn konsistensi tgs Hal ini memudahkn mengungkapk perawat. kpercayaan & an 2. Antisipasi & penuhi kebthan kmampuan u/ mmahami (mengkomuni klien → pola2 komunikasi yg tindakan2 & komunikasi kasikan) memuaskan dpt ditegakkan. klien. kebutuhan & Pelajari (dr keluarga) kata2 Bbrpa anak dgn RM keinginanny khusus yg dgunakn klien. terutama pd tk.yg berat kpd perawat. Identifikasi komunikasi hanya dpt belajar dgn nonverbal (isyarat /sikap) yg latihan kebiasaan yg mungkin dgunakan klien u/ sistematis. menyampaikan kperluannya bila komunikasi verbal tdk ada. Praktikkan keterampilan komunikasi ini lbh sering. Membandingkan data dasar ttg tk. perkembangan & keadaan ksehatan anak dgn 7an keperawatan.