Komputerisasi Dokep
Komputerisasi Dokep
**
Alasan Pendokumentasian yang kurang
lengkap dan kurang akurat:
1) Kekurangan tenaga perawat
2) Frekuensi audit yang tinggi
3) Pasien banyak (sibuk)
4) Kurangnya pengetahuan tentang apa
yang dituliskan dalam dokumentasi.
Karena hal – hal tersebut maka saat ini
dikembangkan Sistem Informasi
Keperawatan yang berbasis komputer
(Computerized nursing documentation )
• Sistem informasi merupakan suatu
kumpulan dari komponen-komponen
dalam organisasi yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi.
• Sistem informasi keperawatan adalah
kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang
disusun untuk memudahkan
manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan
Dokumentasi keperawatan melalui computer
merupakan pencatatan yang dilakukan oleh
perawatan dengan menggunakan perangkat computer.
Pemasukan data dilakukan setiap saat sehingga
perkembangan data pasien dapat terekam secara
kontinyu dan komprehensif.
Program perangkat lunak memungkinkan perawat
untuk dengan cepat memasukan data pengkajian
spesifik dan informasi lainnya secara otomatis.
• Computerized nursing documentation
adalah suatu modul keperawatan
yang dikombinasikan dengan sistem
komputer rumah sakit ke staf
perawat.
• Dengan sistem yang terkomputerisasi
ini perawat dapat melakukan akses ke
laboratorium, radiologi, fisioterapi,
dan disiplin yang lain, seperti ahli
gizi, fisioterapi, dan disiplin ilmu lain
seperti ahli gizi, fisioterapis,
occupational therapies.
**
Penggunaan computer dalam dokumentasi
keperawatan diperkenalkan pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an
(Turpin, 2005)
Dalam dokumen keperawatan melalui system
computer meliputi system
pembayaran, dischare planning, dan access
data dari profesi lain seperti dokter, farmasi,
radiologi dan lainnya.
Perkembangan teknologi mampu
meningkatkan kualitas pencatatan melalui
computer.
Penggunaan perangkat lunak sebagai media
dalam melakukan dokumentasi
menyediakan layanan berkesinambungan
informasi dari berbagai profesi kesehatan
yang terintegrasi dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Informasi tersebut dapat dibaca oleh
masing-masing profesi sehingga dapat
meningkatkan system kolaborasi antar
profesi.
Suatu studi diselenggarakan di
University medical center Heidelberg
selama 18 bulan . Hasil dari studi
menunjukkan adanya suatu
peningkatan yang penting tentang
kwantitas dan kwalitas dokumentasi .
Aspek positif meliputi kelengkapan dari
dokumentasi keperawatan, aspek yang
formal dan peningkatan kwalitas hubungan
antar perawat.
Aspek yang negatif adalah berkaitan dengan
isi dari rencana keperawatan
**
1. Teknologi biomedik (Biomedica
technology)
2. Teknologi informasi (Information
Technology)
3. Teknologi pengetahuan (Knowledge
Technology)
Dikembangkan tahun 1970an
Jenisnya:
1. Fisiologi Monitoring
2. Test Diagnostik
3. Obat-obatan
4. Penatalaksanaan terapeutik
Kemampuan Komputer:
1. Proses fisiologis data
2. Dokumentasi data pasien
3. Data grafik
4. Pengaturan alat-alat kesehatan
5. Proses diagnostik
6. Identifikasi masalah
7. Membandingkan data pasien dengan
diagnosa yang sama
**
Teknologi Informasi merujuk pada
komputer dan program yang
digunakan untuk memproses dan
informasi
Data dasar dikumpulkan kemudian di
proses
Pemrosesan data penstrukturan,
pengorganisasian, penginterpretasian
data kedalam informasi
**
Nursing Minimum Data Set (NMDS)
Digunakan untuk penyeragaman
data dan kemudian membandingkan
data pasien yang memiliki diagnosa
yang sama
NMDS dikembangkan oleh Werley &
Lang (1986) mencoba untuk
menstandarkan cara pengumpulan
data keperawatan
Kegunaan NMDS:
1. Memantapkan pembandingan data
perawatan pasien dengan populasi
secara klinis, daerah geografis dan
waktu
2. Menguraikan perawatan pasien dan
keluarga
3. Menyediakan alat dan tanda
kecenderungan untuk menyediakan
perawatan dan alokasi sumber
keperawatan didasarkan pada masalah
kesehatan atau diagnosis keperawatan
4. Menstimulasi riset keperawatan
5. Menyediakan data keperawatan yang
berpengaruh dan memfasilitasi dalam
kebijakan pengambilan keputusan
**
1. Diagnosa Keperawatan
2. Intervensi
3. Evaluasi hasil & proses
4. Intensitas pemberian asuhan
keperawatan
**
1) Penghematan biaya dari penggunaan
kertas untuk pencatatan
2) Tidak perlu gudang yang besar dalam
penyimpanan arsip
3) Penyimpanan data (Record) pasien
menjadi lebih lama
4) Sistem yang dirancang dengan baik
akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan
5) Membantu dalam mencari informasi
yang cepat sehingga dapat
membantu dalam pengambilan
keputusan yang cepat
6) Meningkatkan produktivitas bekerja
7) Mengurangi kesalahan dalam
menginterprestasikan pencatatan.
8) Pendokumentasian terstandarisasi
dan mudah
9) meningkatkan kualitas informasi
klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada
pemberian asuhan
10) mudah untuk diakses dan mendapat
informasi klinik tentang semua
pasien dari suatu lokasi
11) Dapat menjadi pedoman bagi
pengambil kebijakan/ pengambil
keputusan di keperawatan
12) Dapat menjadi sumber dalam riset
keperawatan dan kesehatan
**
1) Biaya sangat mahal
2) Ada kekhawatiran bahwa data
akan hilang
3) Banyak perawat yang belum
familiar dengan komputer
4) Perawat harus terbiasa
memasukkan data setiap hari
tepat waktu
**
1) Sikap
Sikap (+) berhasil.
Sikap (-) gagal.
Sikap muncul sebagai respons perubahan
model dokumentasi yang lebih memerlukan
perhatian dan keterampilan khusus dalam
mengoperasikan komputer
2) Tekanan waktu
Tekanan waktu bekerja dalam ruangan
merasa sungguh berat & merasa tertekan
**
3) Kepercayaan diri
Berhasil melakukan aplikasi
komputerisasi PD meningkat
4) Pelatihan
Perubahan dalam dokumentasi ke sistem
komputerisasi memerlukan keterampilan
khusus sehingga diperlukan sebuah
pelatihan untuk mengoperasikannya
Pelatihan memerlukan biaya dan waktu
lama
**
Sebelum suatu instansi rumah sakit
menggunakan pendokumentasian
keperawatan yang terkomputerisasi
ini ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan
1. Penyediaan hardware & Software
(instalasi)
2. Pelatihan bagi perawat
3. Pembuatan alur kerja yang jelas
4. Peningkatan komunikasi antar
profesi
**
Sebuah studi di Medical Center
Taiwan menunjukkan bahwa
permasalahan perawat yang
menggunakan system informasi
keperawatan adalah :
1. Pelatihan yang tidak cukup
2. Perhatian terhadap keamanan data
3. Stress karena adanya tambahan
beban kerja
4. Kerjasama antar disiplin rendah
**
*****
1. Menurut Anda, apakah perawat Indonesia
sudah Siap dan mampu untuk
pendokumentasian dengan komputer???
Mengapa?
2. Identifikasi keterampilan apa saja yang
diperlukan perawat untuk
pendokumentasian dengan komputer
3. Kira-kira tahun berapa seluruh perawat
indonesia bisa mengaplikasikan
pendokumentasian ini, dan apa yang
perlu dipersiapkan
Penggunaan komputer dalam
pendokumentasian keperawatan merupakan
tantangan dan sekaligus keunggulan
tersendiri dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dan pelayanan kesehatan di
rumah sakit
Namun sebelum diaplikasikan dalam suatu
instansi rumah sakit, maka harus
dipersiapkan dengan matang agar diperoleh
hasil yang optimal
Demi mendukung hal ini perawat
harus selalu aktif melengkapi diri
dengan perkembangan teknologi
yang akan semakin maju agar
tidak ketinggalan dan mampu
bersaing dengan profesi lain baik
di dalam dan di luar negeri
Sekian
dan
Terima Kasih