Anda di halaman 1dari 40

Fluida Statik &

Dinamik
Fluida….
• Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat
Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas.

• Fluida : viskositas
• Padatan : modulus elastik
Sifat Elastik benda padat
• Young’s modulus: mengukur ketahanan padatan
thd perubahan panjangnya.
F elasticity in length
L L
• Shear modulus: mengukur ketahanan gerak bidang
thd pergeseran .
F2
F1

elasticity of shape (ex. pushing a book)


• Bulk modulus: mengukur ketahanan padatan atau
V
fluida thd perubahan volumenya
F
volume elasticity
V - V
FLUIDA = zat alir

Zat cair GAS


-Molekul bergerak bebas dan
- Molekul terikat secara longgar saling bertumbukan
tapi berdekatan -Adanya tekanan akibat tumbukan
-Adanya tekanan karena antar molekul & arah acak
gaya grafitasi & arah tegak lurus -kompresibel
-Non kompresibel (tidak dapat ditekan)
artinya tidak berubah volumenya jika
mendapat tekanan. Contoh : udara dalam sistem
respirasi tubuh
Contoh : darah dalam sistem transportasi
tubuh
Massa jenis
Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa terhadap
volumenya yang dinamakan massa jenis

m satuan:
ρ= kg/m3 = 10-3 g/cm3
V

r(air) = 1.000 x103 kg/m3 = 1.000 g/cm3


r(es) = 0.917 x103 kg/m3 = 0.917 g/cm3
r(udara)= 1.29 kg/m3 = 1.29 x10-3 g/cm3

r(Hg) = 13.6 x103 kg/m3 = 13.6 g/cm3


TEKANAN PADA FLUIDA

F
F
tekanan : P =
A
A
satuan : N/m2  Pascal (Pa)
F sin 

 F sin 
A P =
A
6
TEKANAN (lanjutan….)
satuan :
F
p 1 N/m2 = 1 Pa (Pascal)
1 bar = 105 Pa
A 1 mbar = 102 Pa
1 torr = 133.3 Pa

1atm = 1.013 x105 Pa


= 1013 mbar
= 760 Torr
= 14.7 lb/ in2 (=PSI)
TEKANAN
• Kenapa ayam sulit berjalan di tanah yang
lembek sedangkan itik relatif lebih mudah?
• kalau tangan kita ditekan oleh ujung pena
yang bagian runcingnya terasa lebih sakit
daripada oleh ujung yang bagian tumpulnya.
FLUIDA STATIK
fluida selalu mempunyai bentuk yang
dapat berubah secara kontinyu mengikuti
bentuk wadahnya karena fluida tidak
dapat menahan gaya geser
tekanan dalam fluida terjadi pada semua arah

10
F = mg = rfAhg
F
P=
A
P = rf gh
A

tekanan yang diberikan oleh


h
zat cair bergantung pada
kedalaman benda tersebut

untuk r konstan
f P = rf gh
11
beda tekanan (udara dan zat cair) yang dialami benda dalam zat cair
bergantung pada kedalaman benda tersebut
contoh :

h

beda tekanan :

P = rf gh

12
tekanan

udara  atmosfir bumi (PA)


terukur (PG)

Permukaan laut

PA = 1,013 x 105 N/m2 = 1 atm

Absolut  P = PA + PG 13
P

Berat zat cair = rf gV


h
cairan

agar zat cair tidak jatuh, maka :

P  PA  rf gh
PA 14
PRINSIP PASCAL
tekanan luar yang bekerja pada fluida disalurkan ke seluruh
bagian fluida

PA

P = PA + rf gh
h
15
contoh penerapan prinsi Pascal :
P1 = P2
F1
A1
F1 = F2
A2

A1
F2

A2

fluida
16
PENGUKURAN TEKANAN
PA

h PA
mm-Hg

P = PA + rf gh
satuan : mm-Hg (mm-H2O)
manometer tabung terbuka 1 mm-Hg = 133 N/m2
17
rHg gh = (13,6 x 103)(9,8)(10-3)
= 133 N/m2
PRINSIP ARCHIMIDES
Prinsip gaya tekan ke atas (gaya apung) yang dialami benda
ketika berada di adalam fluida sehingga benda mempunyai
berat lebih kecil daripada di luar fluida

gaya tekan ke atas :


FB = F2  F1
F1 FB = rf gA(h2h1)
h1
A FB = rf gVbenda
h2
h1-h2
berat fluida yg 18
F2
dipindahkan
contoh :
sebuah patung 70 kg bervolume 3 x 10-2 m3 berada
didasar kolam. Tentukan gaya yang diperlukan untuk
mengangkat patung tersebut.

Solusi :
rair = 1 kg/dm3 = 1000 kg/m3
FB = rair gVbenda
FB = (1000 kg/m3)(9,8 m/s2)(3 x 10-2 m3)
FB = 3 x 102 N
gaya yang diperlukan untuk mengangkat patung :
F = Wpatung  FB = mpatung g  FB
F = (70 kg)(9,8 m/s2)  3 x 102 N
F = 6,9 x 102 N  3 x 102 N = 3,9 x 102 N
19
benda terapung
jika rbenda lebih kecil dari rfluida

FB volume benda yang tercelup (Vtcp)


atau volume fluida yg dipindahkan
keadaan terapung setimbang :
FB = W
W rf gVtcp = rbenda gVbenda
fluida
Vtcp rbenda
=
Vbenda rf 20
fraksi volume benda yang tercelup
Tekanan
darah
• Tekanan darah
diukur menggunakan
spygmomanometer
(tensimeter) yang
berisi air raksa dan
biasanya dikalibrasi
dalam mmHg.
• Tensimeter dapat
berupa manometer
logam dan air raksa
• Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu: tekanan maksimum ketika
jantung memompa (tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung
beristirahat (tekanan diastolik).

Ketukan___________________
• Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan tinggi di atas tekanan
sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini memompa arteri utama
(brachial) di lengan dan memotong aliran darah. Tekanan udara kemudian
diperkecil perlahan-lahan sampai titik di mana darah kembali mulai
mengalir ke tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan karakteristik
ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan stetoskop. Pada saat
ini tekanan sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa
dibaca pada alat ukur.
• Tekanan udara kemudian diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan
menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri.
Pada saat ini alat ukur menunjukkan tekanan diastolik. Tekanan sistolik
normal sekitar 120 mm-Hg, sementara tekanan diastolik normal sekitar 80
mm-Hg.
GERAK FLUIDA
aliran fluida :

laminer

23
torbulen

arus eddy

menyerap energi yang besar


Persamaan Kontinuitas
L1
L2
v1 v2
fluida

A1 A2
kecepatan fluida : v = L/t Volume : V = A L

laju aliran massa = m/t

di daerah 1 = di daerah 2

A1v1 = A2v2

24
PERS. KONTINUITAS
Av : laju aliran volume (debit)
PERSAMAAN BERNOULLI
usaha : W = F L = PA L
L2
v2
P2
W1 = P1 A1 L1
L1
A2 W2 =  P2 A2 L2
v1
P1 Y2 gaya yg diberikan pada fluida

25
berlawanan dg geraknya

Y1 A1 W3 =  mg (Y2  Y1)

W t = W 1 + W 2 + W3
Wt = P1 A1 L1  P2 A2 L2  mg (Y2  Y1)
=
EK = 1/2 mv22  1/2 mv12 m = rA1L1 = rA2L2

½ rv22  ½ rv12 = P1  P2  r g Y2 + rg Y1

P+ 1/2 rv2 + r g Y = konstan Pers. Bernoulli


½ rv22  ½ rv12 = P1  P2  r g Y2 + rg Y1
jika Y1  Y2 atau Y 0

P + 1/2 rv2 = konstan

fluida

kecepatan tinggi  tekanan rendah

kecepatan rendah  tekanan tinggi

26
contoh penerapan prinsip Bernoulli
kasus Y  0 P+ 1/2 rv2 + r g Y = konstan

A1  A2 maka v1  0 dan P1 = P2 = PA

P1
1/2 rv2 + r g Y = konstan
A1 1/2 rv12 + r g Y1 = 1/2 rv22 + r g Y2
v1
v2 = 2g (Y1  Y2)
Y1
sama seperti benda jatuh
A2
v2 P2
Y2
27
kasus Y = 0
P + 1/2 rv2 = konstan
P2 dan v2

P1 dan v1

fluida jika v2 besar jika P2 mengecil

jika P1 membesar

fluida terhembus fluida akan naik 28


kasus Y = 0

P + 1/2 rv2 = konstan

P1
v1 karena v1 > v2  P2 > P1

udara
pesawat terangkat
v2 29

P2
VENTURIMETER
alat ukur kecepatan aliran fluida yang bekerja berdasarkan pers.
kontinuitas dan peinsip Bernoulli

P1
P2

30
v1 A2 v2
A1

per. kontinuitas : A1v1 = A2v2


per. Bernoulli : P1 + 1/2 rv12 = P2 + 1/2 rv22

karena v2 > v1 maka P2 < P1


VISKOSITAS
fluida mempunyai gesekan internal

viskositas (kekentalan) lambang :  (eta)


F
lempeng

31
adhesi
gerak permukaan atas fluida lebih
lapisan v L cepat daripada lapisan dibawahnya
fluida
lempeng
gradien kecepatan = v/L

v FL
F = A
L
= Av A : luas permukaan lempeng

satuan (SI): Ns/m2 = Pa·s (Pascal secong)


sistem cgs : dynes/cm2 = P(Poise)  cmP(senti poise)
aliran fluida dalam tabung (bulat) :

laju aliran fluida :


r4 (P1  P2)
Q= Pers. Poiseulle
8L
untuk mengkaji aliran darah
dalam pembuluh
r : jari-jari tabung
L : panjang tabung
(P1  P2) : beda tekanan antara kedua ujung tabung
(P1  P2)
gradien tekanan
L 32
TEGANGAN PERMUKAAN
permukaan zat cair yg
berperilaku seakan-akan
mengalami tegangan

33
terjadi akibat gaya tarik
antar molekul fluida
 : tegangan permukaan
F
 = F/L
menyebabkan luas permukaan lapisan
tipis zat cair bertambah

lapisan tipis zat cair yang


terdampak adalah pada bagian atas
dan bawah kawat sepanjang 2L


kawat F
Lapisan tipis  = 2L
zat cair

L satuan : N/m
34
usaha untuk menambah luas permukaan (A) zat cair :
W = A
gaya kohesi :
gaya antara molekul-molekul yang sejenis

gaya adhesi :
gaya antara molekul-molekul yang berlainan jenis

tabung kapiler

air air raksa

gaya adhesi > gaya kohesi gaya kohesi > gaya adhesi
35

kapilaritas
Darah Aliran
• Darah mengalir dari janting ke
aorta, masuk ke arteri-arteri
utama, bercabang lagi ke
arteri kecil (arteriol),
bercabang lagi menjadi
sejumlah pembuluh kapiler
yang amat kecil. Darah
kembali ke jantung melalui
vena
• Analogi: Peredaran air dalam
pipa
2 aliran darah
• Ada dua lintasan terpisah untuk alian darah. Lintasan yang
lebih panjang membawa darah ke bagian-bagian tubuh,
melalaui arteri dengan membawa oksigen (Ol) ke jaringan
tubuh dan mengambil karbondioksida (CO2) yang dibawanya
kembali ke jantung melalui pembuluh darah balik (vena).
• Darah ini kemudian dipompa ke dalam paru-paru (lintasan
kedua) dimana karbondioksida dilepaskan dan oksigen
diambil. Darah yang dimuati oksigen kembali ke jantung,
dimana darah tersebut kembali dipompa ke jaringan-jaringan
tubuh.
Pernafasan___
Mekanisme Pernafasan
• Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru
disebut inspirasi, sedang keluarnya udara dari dalam paru-
paru disebut ekspirasi.

• Keluar masuknya udara pernafasan ini melibatkan rongga dada


dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat dibedakan
menjadi pernafasan dada dan pernafasan perut.
• a. Pernafasan Dada
• Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk
berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada
membesar. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dari
luar masuk ke paru-paru.
• Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang
rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk akan turun
dan rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam
rongga dada lebih besar dari pada tekanan udara di luar.
Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar
dari paru-paru menuju hidung atau mulut.

• b. Pernafasan Perut
• Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma
berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya rongga
dada membesar dan tekanan udara lebih kecil, sehingga udara luar
masuk ke paru-paru.
• Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma
berelaksasi, rongga dada mengecil dan tekanan udara menjadi lebih
besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.

• Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau
dalam keadaaan tertidur sekalipun karena sistem pernafasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Masuk keluarnya udara
dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan udara
di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk ke paru-
paru, demikian jua sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar dari paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai