Anda di halaman 1dari 15

Potensi Jamur Tiram Putih Pleurotus

ostreatus dalam bidang pengobatan

Fahrani A. M
St. Hasmirawati Basir
Irmah T.
Winda Winarti
Aswan Adijaya
Jamur tiram atau dalam bahasa latin
disebut Pleurotus sp. merupakan salah
satu jamur konsumsi yang bernilai
tinggi. Beberapa jenis jamur tiram
yang biasa dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram
putih (P. ostreatus), jamur tiram merah
muda P. flabellatus),jamur tiram
abu-abu (P. sajorcaju), dan jamur tiram
abalone (P. cystidiosus). Pada dasarnya
semua jenis jamur ini memiliki karateri
stik yang hampir sama terutama dari
segi morfologi, tetapi secara kasar,
warna tubuh buah dapat dibedakan
antara jenis yang satu dengan
dengan yang lain terutama dalam
keadaan segar.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah
jamur pangan dari kelompok Basidiomycot
a dan termasuk kelas Homobasidiomycetes
dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwar
na putih hingga krem dan tudungnya berb
entuk setengah lingkaran mirip cangkang t
iram dengan bagian tengah agak cekung.
Kandungan Gizi Jamur Tiram

Jamur tiram juga sangat baik dikonsumsi te


rutama bagi mereka yang ingin menurunkan
berat badan karena memiliki kandungan
serat pangan yang tinggi sehingga baik
untuk kesehatan pencernaan. Selain serat,
setiap 100 gram jamur kering juga mengand
ung protein 10,5 - 30,4%, lemak 1,7 – 2,2%,
karbohidrat 56,6%, tiamin 0,2 mg, riboflavin
4,7 – 4,9 mg, niasin 77,2 mg, kalsium 314
mg.
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit
degeneratif yang terjadi karena pancreas
mengalami kerusakan dalam produksi atau insulin
tidak dapat bekerja secara efektif. Kekurangan
insulin menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke
dalam sel sehingga kebutuhan energi untuk tubuh
diperoleh dari hasil lipolisis. Lemak di berbagai
jaringan dimobilisasi dan didegradasi melalui
proses beta oksidasi untuk menghasilkan energi.
Salah satu efek yang dihasilkan yaitu terjadinya
penurunan berat badan
Peningkatan berat badan pada kelompok
yang diberikan ekstrak jamur tiram putih
karena beta glukan mampu mengaktifkan
sel beta pankreas untuk produksi insulin,
sehingga insulin menjadi normal dan sel
mendapat cukup energi. Hal ini
menyebabkan glukosa dapat disimpan
dengan baik dalam otot dan hati sehingga
bobot badan tikus berangsur - angsur
menjadi meningkat.
Beta (1,3/1,6)-D-glucan, isolasi polisakarida insoluble d
ari jamur Pleurotus ostreatus, merupakan suplem
en gizi yang memiliki efek sebagai imunomodulator
non spesifik dengan aktivitas antioksidan. beta gluca
n dapat meningkatkan hematopoiesis dan melin
dungi sel sumsum tulang, sehingga HSC dilepaskan ke
darah perifer.
Hematopoietic stem cell (HSC)adalah sel induk dewasa
yang memiliki potensi untuk memperbaharui diri dan b
erdiferensiasi menjadi sel darah yang berfungsi dalam
beberapa aktivitas biologis keseimbangan homeostas
is, fungsi kekebalan tubuh, dan respon terhadap mikro
organisme dan inflamasi. Selain itu HSC diketahui dapa
t berdiferensiasi menjadi sel khusus (sifat plastisitas) s
eperti adipocytes, kardiomiosit, sel-sel endotel, fibro
blas/myofibroblasts, sel-sel hati, osteochondrocytes, da
n sel pankreas.
Jamur tiram putih juga bersifat hipokolesterolemik
karena mengandung lovastatin tinggi yang
menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-
metilglutaril koenzimA(HMG-CoA) reduktase,
sehingga membatasi sintesis kolesterol.
Lovastatin bekerja dengan cara menghambat kerja
enzim HMG-KoA reduktase. Jika lovastatin mempu
nyai konsentrasi lebih besar dari HMG-KoA, maka
HMG-KoA akan berikatan dengan lovastatin. Hal
ini akan menyebabkan sintesis kolesterol
terhambat. Kolesterol yang terhambat akan
menghambat sintesis VLDL dalam hati.
Penghambatan sintesis VLDL secara otomatis akan
menekan jumlah LDL dalam darah dan LDL yang
ditangkap reseptor LDL diubah menjadi HDL
sehingga akan meningkat jumlahnya
Pemberian jamur tiram putih dapat menu
runkan kadar MDA (Malondialdehyde) pada tikus
diabetes. Jumlah insulin yang cukup dapat me
nekan reaksi glikasi (reaksi non enzimatik antara
glukosa dengan protein) dan menurunkan pemben
tukan radikal bebas, sehingga pembentukan perok
sidasi lipid dan kadar MDA menurun. Beta glucan
yang terkandung pada jamur tiram putih juga
bersifat sebagai antioksidan yang menghambat
peroksidasi lipid dan mengatur jumlah status
oksidan dan antioksidan pada tikus diabetes.
Sekian dari Presentasi Kami

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai