Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Organ Internal
E VA R ACHMI
FA KULTAS K E DO K T ERA N – U N I V ERSITAS M U L AWAR MAN
2017
KELENJAR TIROID
Organ internal pada regio colli
- kelenjar tiroid dan paratiroid
- pharynx
- larynx
- trachea
- oesophagus
GLANDULA TIROID
Dari bahasa YUNANI THYREOIDES
= bentuk perisai
- kelenjar endokrin
- regulasi BMR
- stimulasi pertumbuhan mental dan
somatik
- berperan penting pada metabolism
Ca2+
GLANDULA Thyroid : tampak anterior (sinistra); dan posterior (kanan)
Glandula tiroid
Berlokasi di region cervicalis
anterior
Terbentuk oleh dua lobus lobus
dextra dan lobus sinistra
Lobus dihubungkan oleh Isthmus
Lobus pyramid kadang ditemukan
(33%), berupa proyeksi ke cranial
dari isthmus atau lobus
Normalnya tidak teraba
Glandula tiroid
Ukuran tiap lobus 5 x 2,5 x 2,5 cm
membentang dari pertengahan
cartilage thyroid sampai cincin
trachea 4 atau 5
Berat kelenjar sekitar 25 gram
Lebih besar pada wanita
Meningkat ukurannya pada
kehamilan dan menstruasi
Glandula tiroid: kapsul
Kapsul sesungguhnya (true capsule) :
kondensasi perifer dari jaringan ikat di
kelenjar tiroid
Kapsul palsu (false capsule)/surgical :
terbentuk dari lamina pre-tracheal – fascia
cervicalis profunda,
menebal membentuk ligament
suspensorium Berry yang
menghubungkan gland. Tiroid dengan
cricoid
gland. Tiroid bergerak saat menelan
Lokasinya terhadap otot
Strap Muscles
Glandula tiroid:
vaskularisasi
Vaskularisasi sangat banyak
Dari :
- A. thyroidea superior
(cabang a. carotis eksterna)
- A. thyroidea inferior
◦ (cabang a. subclavia)
Kembali :
- Vv.. thyroidea superior dan media
v. jugularis interna
- V. thyroidea inferior
v. brachiocephalica
Glandula parathyroid
Glandula Parathyroid
Biasanya 2- 8 di tiap sisi
Terletak di permukaan posterior
kelenjar thyroid
Berfungsi untuk regulasi Ca2+ dan
fosfat
Bentuk : ovoid atau lentiform
Berat : ~ 50 mg masing-masing
Ukuran : 3-10 mm x 2-6 mm x 1-4 mm
Pharynx
Pharynx
Tabung fibro-muskular (berbentuk
corong) yang terletak di posterior:
Nasal.
Oris.
Larynx.
Memanjang dari :
Dasar cranium sampai vertebrae C-VI
Berlanjut menjadi esophagus
Hubungan dengan struktur
lain
Anterior :
- choanae (pintu posterior nasal)
- isthmus oropharyngeal /isthmus
faucium pintu oris
- pintu larynx
Hubungan dengan struktur lain
Lateral :
- tuba auditorius (Eustachii)
- processus styloideus dan ototnya
- vagina carotis dan isinya
- glandula tiroid
Hubungan dengan struktur lain
Lateral :
- tuba auditorius (Eustachii)
- processus styloideus dan ototnya
- vagina carotis dan isinya
- glandula tiroid
Struktur dinding pharynx
(a) Membran mukosa:
lanjutan mukosa nasal,
tuba auditorius, cavitas
oris, larynx, esophagus
(c ) Lapisan otot :
- Lapisan eksternal: sirkuler > m.
constrictor sup., med., & inf.
- Lapisan internal : longitudinal >
m. stylopharyngeus;
(b)Aponeurosis pharyngealis
salphingopharyngeus;
(fascia pharyngobasilar):
palatopharyngeus
- Lapisan fibrous yang
melapisi otot.
(d) Fascia buccopharyngeal:
- Tebal (basis cranium) dan
Pada permukaan luar
tipis (inferior-nya)
mm. constrictor & buccinator.
OTOT PHARYNX
Terdiri dari dua kelompok otot :
- Otot sirkuler (eksternal) :
> Mm. constrictor superior, media, et inferior
- Otot longitudinal (internal):
> m. stylopharingeus;
> m. palatopharygeus;
> m. salpyngopharingeus
Otot pharynx eksternal :
Mm. constrictor
Secara umum :
origo terletak anterior
serabut otot melintas di
anterior dan posterior dinding
pharynx
ketiga otot bertemu di tengah
posterior (raphe pharyngealis)
saling overlap> seperti gelas
yang ditumpuk
m. constrictor superior
Origo
ligament stylohyoideus
Cornu minus os hyoid
Cornu majus os hyoid
m. constrictor inferior
Nasopharyng
Basis cranii isthmus nasopharyngeal
Oropharyng
Isthmus nasopharyngeal os hyoid
Laryngopharyng
Os hyoid cartilage cricoid
Nasopharyng/ epipharyng Atap
Basis cranii (sphenoid dan
Anterior occipital)
Fungsi :. Cavitas nasi via choanae
1. Sebagai penghubung
antara hidung dan laryng
2 Ventilasi telinga tengah
melali tuba Eustachii dan Posterior
menyeimbangkan tekanan Otot dan fascia
udara di kedua sisi pre-vertebral
membran timpani
3 Sebagai ruang resonansi
untuk produksi suara
4 Sebagai kanal drainase
untuk mucus yang Dasar
disekresi nasal dan Palatum mole
glandula nasopharyngeal (anterior)
Lateral
Oropharyng via
Tuba Eustachii, berhubungan dengan telinga
isthmus
tengah
nasopharyng
Dinding lateral nasopharyng
Di superior dan
posterior
dibatasi oleh
peninggian >
torus
tubarius
Muara Plica
tuba salpingo
Di superior dan Eustachii pharyngeal
posterior torus
tubarius terdapat Lipatan vertical
Plica
cekungan > mukosa yang
salpingo
terbentuk oleh m.
fossa palatina
salphyngopharyngeus
Rossenmuller
Dari torus
(lokasi tersering
tubarius ke
karsinoma)
palatum
molle
Bagian tengah Dinding anterior:
pharyng - Tidak ada, Oropharyng
karena langsung
terhubung
Berhubungan cavitas oris
dengan : - Di inferiornya :
• Nasopharyng Radix linguae Dinding posterior
melalui isthmus Tonsila lingualis Spatium retropharyngeal
nasopharyngeal Valleculae :
cekungan antara
• Cavitas oris
radix linguae
melalui isthmus
dengan
fauces permukaan
• Laryngopharyng anterior
setinggi batas epiglottis
atas epiglotis Dinding lateral : pilar anterior : Arcus palatoglossal
Dinding lateral : pilar posterior : Arcus palatopharyngeal
Di antaranya adalah cekungan :fossa tonsilaris (tempat
tonsil palatina)
Dinding anterior
oropharyng
Oropharyng : fungsi
sebagai saluran untuk air dan
makanan
Membantu fase pharyngeal untuk
deglutisi (menelan)
Bagian dari pembentukan vocal
Membantu apresiasi rasa (taste
buds)
Memfasilitasi imunitas lokal
terhadap antigen
Laryngopharyng / hypopharyng
- terletak di belakang laryng
- terbentang dari bagian atas epiglottis
sampai ke tepi bawah cartilage cricoid
3 tidak berpasangan
oThyroid
oCricoid
oEpiglotis
Cartilago thyroid
di anterior vert. C IV-V
Terbent oleh 2 laminae, yang menyatu di
garis tengah leher membentuk tonjolan >
prominencia laryng (Adam’s apple)
Kedua laminae bertemu pada sudut 90o
pada pria, dan 120o pada wanita
Bagian atas pertemuan kedua lamina
incisura thyroidea superior
CO
AEF
A
Cavitas Laryngeal
DEPRESSOR PHARYNG
Otot-otot infrahyoid
Otot intrinsik laryng
M. cricothyroid
M. cricoarytenoid lateral
M. cricoarytenoid
posterior
M. arytenoid dengan serat
transversal dan obliqus
M. thyroarytenoid,
termasuk thyroepiglotticus
dan komponennya
Otot yang mengatur
aditus laryng
M. aryepiglotticus
M. arytenoid obliqus
Pergerakan corda vocalis /pita suara
Adduksi
Abduksi
Adductor corda vocalis
M. cricoarytenoid lateral
M. arytenoid transversal
Abductor corda vocalis
M. cricoarytenoid posterior
Otot yang meningkatkan panjang &
ketegangan corda vocalis
M. cricothyroid: meningkatkan jarak antar sudut
cartilage thyroid & processus vocalis pada
cartilago arytenoid
Otot yang menurunkan panjang &
ketegangan corda vocalis
M. thyroarytenoid (vocalis): menarik
cartilage arytenoid ke depan, ke arah
cartilago thyroid, sehingga memendekkan
dan merelaks-kan corda vocalis
Fungsi sfingter
pada laryng
Terdapat dua sfingter :
Pada aditus laryng : digunakan saat
menelan
Pada rima glottis : digunakan saat batuk
atau bersin
Covered by the aryepiglottic folds, the cuneiforms form the
lateral aspect of the laryngeal inlet, while the corniculates
form the posterior aspect, and the epiglottis the anterior.[4]
Function of the cuneiform cartilages is to support the vocal
folds and lateral aspects of the epiglottis. They also
provide a degree of solidity to the folds in which they are
embedded.[3]