Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR

pembangunan kesehatan
sebagai upaya
pengembangan masyarakat

pengertian
pengembangan masyarakat
(community development)

filosofi
pengembangan masyarakat

hakekat
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM
PEMBANGUNAN

PROGRAM
PERBAIKAN
KESEHATAN

pengembangan
masyarakat
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
upaya sadar dan terencana
(yang dilakukan oleh pihak "luar“)
untuk menumbuhkan kesadaran,
mengembangkan daya nalar, dan
ketrampilan masyarakat setempat

agar mereka
secara mandiri mampu
memanfaatkan potensi
dan peluang-peluang

untuk mengelola program-program


pembangunan demi perbaikan
kualitas hidup mereka

secara berkelanjutan.
DALAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Kehadiran pihak luar,


bukan untuk mengambil alih tanggung-jawab
upaya perbaikan kualitas-hidup masyarakat
yang menjadi penerima manfaat kegiatannya.

Karena itu, kehadirannya tidak boleh


menciptakan situasi "ketergantungan",
tetapi cepat atau lambat,
harus mampu menumbuhkan
kemandirian masyarakat untuk mengelola
(merencanakan, melaksanakan, dan melanjutkan)
program-program pembangunan sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Program-program pembangunan
yang diupayakan secara mandiri oleh masyarakat
tersebut
tidak bersifat "sementara",
tetapi harus berkelanjutan
untuk waktu yang tidak terbatas.
FILOSOFI-KERJA
PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Membantu masyarakat untuk bisa


membantu dirinya sendiri

Terus-menerus berupaya untuk


memperbaiki kualitas-hidup dalam arti
yang seluas-luasnya (fisik, sosial,
ekonomi, mental/spiritual).

Menjaga
keserasian dan keseimbangan,
baik antara sesama warga masyarakat,
antara masyarakat dan lingkungannya,
serta antara warga masyarakat
dengan PenciptaNya.
pengertian filosofi kerja
pengembangan pengembangan
masyarakat masyarakat

DALAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
PENTING PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
HAKEKAT
PEMBERDAYAAN
MEMBUAT MASYARAKAT
MENJADI LEBIH BERDAYA
(sikap, pengetahuan,ketrampilan)

KEMANDIRIAN
Kemampuan, Kemauan, Keberanian
BERBICARA & MEMILIH
VOICE & CHOICE

ACTION
KEMANDIRIAN
PARTISIPASI AKTIF
SIAPA
Yang harus diberdayakan ???

APARAT PEMERINTAH
EKSEKUTIP & LEGISLATIP
Dinkes, Dinas/Instansi Terkait

TOKOH MASYARAKAT
Guru, Rohaniawan, Politikus,
Profesional, dll.

POKMAS, ORG. PROFESI, LSM

PKK, Dasa Wisma

MASYARAKAT
(Individu, Keluarga, Kelompok)
SIAPA YANG
MEMBERDAYAKAN

FASILI
TATOR

FASILITATOR
TIDAK HARUS PEJABAT ATAU AHLI
YANG PENTING MEMILIKI KELEBIHAN
(Pengetahuan, Pengalaman, Ketrampilan)
 TEACH, TRUTH, TRUST
 HELPING PEOPLE, TO HELP THEMSELVES

Go to the People
Live among them,
Learn from them
Start from where they are
Work with them.
Build on what they have.
But of the best leaders,
When the task is accomplished,
The work completed.
The people all remark:
"We have done it ourselves"

Lao Tsu
(1)
BETTER
ACCESIBILITY
(8)
(2)
BETTER
BETTER
COMMUNITY
ACTION

(7) (3)
BETTER BETTER BETTER
LIVING EDUCATION ORGANIZATION

(6) (4)
BETTER BETTER
ENVIROMENT BUSINESS
(5)
BETTER
INCOME
SYARAT TERCAPAINYA TUJUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Menciptakan suasana atau iklim yang memungkin-


kan potensi masyarakat untuk berkembang.
Titik-tolaknya adalah, pengenalan bahwa setiap
manusia dan masyarakatnya memiliki potensi
(daya) yang dapat dikembangkan.

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun


daya itu, dengan mendorong, memberikan motivasi
dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimilikinya, serta berupaya mengembangkannya.

Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki


masyarakat (empowering).

Daya memiliki 2 pengertian:


• Kemampuan (pengetahuan, ketrampilan,
modal, ksesibilitas
• Kekuasaan (posisi tawar)
PENGEMBANGAN KAPASITAS
DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Kelompok/
Entitas

Sistem/
Jejaring
Individu

PENGEMBANGAN
KAPASITAS
PENGEMBANGAN KAPASITAS

KAPASITAS •Kepribadian
INDIVIDU •Pengetahuan Teknis
•Sikap Kewirausahaan
•Ketrampilan Manajerial

KAPASITAS •Struktur
ENTITAS/ •Status Peran
KELBAGAAN •Budaya Organisasi
•Perilaku Organisasi
•Dinamika kelompok
•Kepemimpinan

KAPASITAS •Jejaring
SISTEM/ •Kerjasama/Kemitraan
JEJARING •Manajemen Sistem
Informasi
PERAN LSM DALAM
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
CURAH PENDAPAT

PENGERTIAN
LSM

BENTUK-BENTUK
LSM

PERAN
LSM
PENGERTIAN LSM

UU No. 8 Tahun 1985


UU No. 4 Tahun 1982
LSM: dari, oleh masyarakat

LSM  NGO/ORNOP
LSM oposisi pemerintah
LSM  Nir-laba/Non-profit
LSM Karitatif
-------------------
Yayasan – Perkumpulan/Klp. Aksi
Advokasi – Operasional
Karitatif – Community Organization/CO
- Community Development/CD
UU No. 8 1985:
Ialah Organisasi yang dibentuk oleh
masyarakat, secara sukarela atas dasar
kesamaan: kegiatan, profesi, fungsi,
agama, dan kepercayaan kepada Tuhan
YME, untuk berperan-serta dalam pem-
bangunan dalam rangka mencapai
tujuan nasional.

Dibentuk oleh masyarakat dengan atau


tanpa dukungan pihak lain
 Dibentuk atas dasar kesukeralaan
 bersifat non-profit
 Memiliki kesamaan kegiatan, latar-
lakang dan tujuan
 Berperan-serta dalam (mendukung)
pembangunan
 Untuk mencapai tujuan nasional
(kritis terhadap agenda luar)
LSM sebagai organisasi Non-profit
1. Memiliki misi layanan masyarakat
2. Diorganisir sebagai lembaga/badan
nir-laba
3. Bebas dari kepentingan pribadi/
kelompok tertentu
4. Memiliki status/badan hukum yang
jelas (Yayasan/Perkumpulan)

LSM:
1. Dibentuk dan dikelola oleh masya-
rakat
2. Mandiri (dengan atau dukungan luar/
pemerintah)
3. Bertujuan untuk perbaikan kesejahte-
raan masyarakat
4. Bersifat non-profit, tetapi tidak
karitatip
5. Kritis terhadap kepentingan luar/
asing
PENGERTIAN LSM:
LSM, adalah lembaga swasta
(yang dibentuk oleh, dari dan untuk
masyarakat)

Lembaga nir-laba yang independen,


tidak terpengaruh dan tergantung
kepada institusi pemerintah

DALAM PRAKTEK:
Banyak “LSM” yang dibentuk oleh:
- institusi pemerintah
- aparat pemerintah
Yang kehidupannya (kebijakan, dana) tidak
independen, bahkan tergantung kepada
institusi/aparat pemerintah; atau dijadikan
“alat” institusi/aparat pemerintah.
PERAN LSM:

Advokasi:
Upaya-upaya mempengaruhi (aparat/
kebijakan) pemerintah dengan terus-
menerus “mempromosikan” penyebab
(akar-maslaah) dan laternatip peme-
cahannya

Operasional:
Bersama-sama masyarakat:
 menilai keadaan
 mengidentifikasi “akar masalah
 merencanakan kegiatan
 melaksanakan kegiatan
 memantau dan mengevaluasi
 melakukan diseminasi kegiatan
BENTUK-BENTUK KEGIATAN LSM
(1) Advokasi:

 Dari agitasi/kritik  kemitraan


 Dari sponsor  mediasi
 Dari pembelaan  implementasi
program pemerintah

(2) Penunjang Kegiatan:


Inisiasi, demonstrasi, proyek panduan

(3)Fasilitasi Komunikasi
Komunikasi inter-personal/mediasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan

(4) Asistensi Teknis dan Pelatihan


Bagi lembagaa/aparat pemerintah, LSM
dan Organisasi Kemasyarakatan

(5) Riset, Monitoring dan Evaluasi


(6) Pengembangan/operasionalisasi
sarana dan prasarana
PERAN LSM:
1. Penyadaran Masyarakat
2. Edukasi
3. Fasilitasi
4. Konsultasi
5. Advokasi
6. Pengorganisasian
7. Supervisi, monitoring, dan evaluasi

APAPUN PERAN LSM:


• Kemandirian masyarakat
• Tidak menciptakan ketergantungan
• Tidak boleh bersifat karitatip
• Korbanan masyarakat harus
memberikan manfaat yang > besar
5. Memperbaiki mutu-hidup/
kesejahteraan masyarakat
PENTINGNYA KERJASAMA
DENGAN LSM

1. Akses dengan sumber pembiayaan


1.
2. Kedekatan LSM dengan kelompok
“akar rumput” (golongan “miskin”)
3. Kemampuan melaksanakan kegiat-
an pemberdayaan masyarakat
4. Inovatif.
5. Pendekatan Partisipatif.
6. Membangun Kesinambungan
7. Komitmen, secara konsisten mem-
berikan pelayanan atau mengem-
bangkan program yang sesuai de-
ngan kebutuhan kelompok sasaran
ALASAN

1. Bersifat top-down dan kaku,


· 2. Berorientasi teknis,
· 3. Terbatasnya kemampuan dalam
pendekatan partisipatif,
· 4. Sikap aparat kaitannya dengan input
dari masyarakat
· 5. Merasa mampu melakukan "segala hal"
6. Terlalu makro

1. Tuntutan pendekatan partisipatip


2. Tuntutan untuk mengacu kebutuhan
3. Kemampuan sumberdaya pemerintah
yang semakin terbatas
4. Kemampuan LSM dalam melakukan
kegiatan mikro
KELEMAHAN PROYEK

1. Kurang memperhatikan pasca-proyek


2. Lebih mementingkan kepuasan
pelaksana
3. Lebih mementingkan target fisik jang
ka pendek dibanding kemandirian
4. Asumsi-asumsi yang salah:
masyarakat miskin, bodoh, tidak mau
maju, peniruan keberhasilan, yang
baru pasti lebih baik
5. Lebih menggunakan ukuran ekonomi
6. Kecongkakan intelektual
- ketertutupan
- kaitan dengan sistem pembangunan
- penggunaan istilah-istilah
BENTUK KERJASAMA
• Kontrak Kegiatan
• Pinjam Tenaga-ahli
• Pinjam sarana/prasarana
• Sponsor kegiatan

KENDALA
1. Perbedaan budaya kerja
2. Ketidak-jelasan kebijakan kerjasama
3. Kekakuan administrasi
(prosedur dan pendanaan)
4. Ketidak-setaraan
5. Menempatkan LSM sebagai oposan
6. Ketertutupan untuk berdialog
7. Ketidak-jelasan Visi dan Misi LSM
8. Kecemburuan terhadap layanan LSM
9. Sikap Donor terhadap LSM
Teknik
Pemantauan
Dan Evaluasi
Pemberdayaan
Masyarakat
MONITORING
DAN EVALUASI

proses pengukuran
dan penilaian
sesuatu kegiatan
berdasarkan data/fakta,
tolok ukur (indikator)
serta ukuran (kriteria)
yang telah ditetapkan terlebih
dahulu
EVALUASI
kegiatan dilakukan
Untuk mengukur & menilai tercapainya
tujuan (proses, hasil & dampak)
sesuai dengan target yang ditetapkan

MONITORING
kegiatan yang dilakukan
berkala & terus menerus,
untuk mendeteksi masalah dalam
pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan
(on going process)
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PARTISIPATIP

EVALUASI
Program Pemberdayaan

KEGIATAN PENILAIAN
BERDASARKAN DATA/FAKTA
DAN UKURAN TERTENTU

TUJUAN, TOLOK-UKUR, UKURAN


ALAT PENGUMPUL DATA, ANALISIS
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DILAKSANAKAN
SECARA MESAM-MESEM
(monitoting & evaluasi
secara bersama/mandiri)
EVALUASI
Program Pemberdayaan

SIAPA YANG MELAKUKAN?


Masyarakat & Fasilitator

Apa Ukurannya?
Orang Luar Dan Masyarakat
(ETIK & EMIK)

APA YANG DIEVALUASI


Proses, Hasil dan Dampak

BAGAIMANA?
Survei & Lokakarya Partisipatip

Anda mungkin juga menyukai