Anda di halaman 1dari 19

Antigen Antibodi Disusun Oleh :

Benny Dario 15334017


Trisa Wahyuni 15334104
Antonius Roynardo 18334773
Siti Inayah AlMaula 18334754
Hesny Sanitya 18334714
ANTIGEN
 Segala bentuk molekul yang dianggap tubuh sebagai benda asing.
 Antigen memiliki bagian yang terstruktur yang terdiri dari komponen-komponen
penyusunnya yakni epitope dan juga paratop.
Jenis-Jenis Antigen

a. Jenis Antigen berdasarkan determinannya

1) Unideterminan, univalen : jenis epitop satu dan jumlahnya satu


2) Unideterminan, multivalen : jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu.
3) Multideterminan, univalen : jenis epitop lebih dari satu dan
jumlahnya satu.
4) Multideterminan, multivalen : jenis epitop lebih dari satu, jumlah
lebih dari satu.
b. Jenis Antigen berdasarkan spesifiktasnya
1) Heteroantigen → dimiliki banyak spesies
2) Xenoantigen → dimiliki spesies tertentu
3) Alloantigen → dimiliki satu spesies
4) Antigen organ spesifik → dimiliki organ tertentu
5) Autoantigen → berasal dari tubuhnya sendiri

c. Jenis antigen berdasarkan ketergantungan pada sel T


1) T dependen : antigen yang perlu pengenalan thd sel T dan sel B untuk merangsang antibodi .
2) T Independen : antigen yang dapat merangsang sel B tanpa mengenal sel T dahulu .
d. Jenis antigen berdasarkan kandungan bahan kimianya

1) Karbohidrat merupakan imunogenik


2) Lipid: tidak imunogenik merupakan hapten
3) Asam nukleat merupakan antigen yang tidak imunogenik
4) Protein merupakan imunogenik
ANTIBODI
 Antibodi disebut juga immunoglobin (Ig) karena mengandung protein γ-
globulin.
 Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah diaktifkan dengan pengikatan
antigen pada reseptor permukaan sel
 Antibodi memiliki dua fungsi yaitu fungsi netralisasi (mengikat antigen) dan
fungsi efektor yang diperantarai antibodi. Fungsi efektor terdiri atas
netralisasi mikroba atau produknya yang toksik, aktivasi sistem komplemen,
opsonisasi antigen, lisis sel target dan hipersensitivitas tipe segera
Struktur Antibodi
- Antibodi dibagi
menjadi 5 kelas
berdasarkan
struktur kimianya.
- Perbedaan
struktur kimia
membuat masing-
masing antibodi
memiliki fungsi
yang berbeda.
Perbedaan Antigen dan Antibodi

Antigen merupakan
penyebab penyakit
sedangkan antibodi adalah
obatnya.
Sebuah antigen dapat
didefinisikan sebagai zat
yang memicu respon imun
dalam tubuh manusia yang
mengaktifkan sel kekebalan
dalam terciptanya antibodi.
Interaksi Antigen dan Antibodi

Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sellimfosit B.
Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel
plasma kemudian akan membentuk antibody yang mampu berikatan dengan antigen yang
merangsang pembentukan antibody itu sendiri.

Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan menjadi tingkat primer, sekunder, dan tersier.
1. Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibody pada
situs identik yang kecil, bernama epitop.
2. Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
a) Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antign emenimbulkan effect
yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia
ini berinteraksi dengan sel yang rentan.
b) Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah yang tidak cocok berikatan
bersama-sama membentuk gumpalan.
c) Presipitasi
Adalah jika complex antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga tidak dapat
bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
d) Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan antigen mampu mengikat reseptor
fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen tersebut.
e) Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh killer
cell (sel K).
3. Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologi dari interaksi antigen- antibodi yang
dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara lain:
aglutinasi bakteri, lisis bakteri, imunitas mikroba, dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara
lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
REFERENSI

Staf Pengajar Fakults Kedokteran UI. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta.: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Baratawidjaja G. K & Rengganis Iris. 2012. Imunologi Dasar . Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Subowo.
2009. Imunobiologi. Jakarta. Sagung Seto.
Zewert,dkk. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba
Cara Tubuh Melawan Penyakit
Mekanisme Pertahanan
Antibodi

Anda mungkin juga menyukai