Antigen
Antigen
Antigen merupakan
penyebab penyakit
sedangkan antibodi adalah
obatnya.
Sebuah antigen dapat
didefinisikan sebagai zat
yang memicu respon imun
dalam tubuh manusia yang
mengaktifkan sel kekebalan
dalam terciptanya antibodi.
Interaksi Antigen dan Antibodi
Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sellimfosit B.
Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel
plasma kemudian akan membentuk antibody yang mampu berikatan dengan antigen yang
merangsang pembentukan antibody itu sendiri.
Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan menjadi tingkat primer, sekunder, dan tersier.
1. Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibody pada
situs identik yang kecil, bernama epitop.
2. Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
a) Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antign emenimbulkan effect
yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia
ini berinteraksi dengan sel yang rentan.
b) Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah yang tidak cocok berikatan
bersama-sama membentuk gumpalan.
c) Presipitasi
Adalah jika complex antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga tidak dapat
bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
d) Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan antigen mampu mengikat reseptor
fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen tersebut.
e) Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh killer
cell (sel K).
3. Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologi dari interaksi antigen- antibodi yang
dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara lain:
aglutinasi bakteri, lisis bakteri, imunitas mikroba, dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara
lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
REFERENSI
Staf Pengajar Fakults Kedokteran UI. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta.: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Baratawidjaja G. K & Rengganis Iris. 2012. Imunologi Dasar . Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Subowo.
2009. Imunobiologi. Jakarta. Sagung Seto.
Zewert,dkk. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba
Cara Tubuh Melawan Penyakit
Mekanisme Pertahanan
Antibodi