Malpraktek
Oleh Kelompok 3
Putri Aliza Dw i Rizky Auliya AK 11 8 1 3 7
Safira Nurjanah AK 11 8 1 5 9
Jenis - Jenis
Malpraktek Dilema Etik
Malpraktek
Hukum Negara
Tentang Malpraktek
Malpraktek
Hukum Agama Kesimpulan
Tentang Malpraktek
Next
Definisi
Back
Malpraktek Etik Malpraktek Perdata (Civil
Jenis – Jenis Malpractice)
Malpraktek
Malpraktek Malpraktek Pidana
Yuridis (Criminal Malpractice)
Malpraktek Administratif
(Administrative Malpractice)
Back
Malpraktek Etik
Back
Soedjatmika membedakan malpraktek yuridis ini
Malpraktek menjadi tiga bentuk, yaitu malpraktek perdata (civil
Yuridis malpractice), malpraktek pidana (criminal malpractice)
dan malpraktek administratif (administrative
malpractice).
Malpraktek administratif
Malpraktek perdata terjadi terjadi apabila tenaga
apabila terdapat hal – hal Malpraktek pidana terjadi kesehatan melakukan
yang menyebabkan tidak apabila pasien meninggal pelanggaran terhadap hukum
terpenuhinya isi perjanjian dunia atau mengalami administrasi negara yang
(wanprestasi) didalam cacat akibat tenaga berlaku, misalnya
transaksi terapeutik oleh kesehatan kurang hati – menjalankan praktek bidan
tenaga kesehatan atau hati atau kurang cermat tanpa lisensi atau izin praktek,
melakukan tindakan yang
terjadinya perbuatan dalam melakukan upaya
tidak sesuai dengan lisensi
melanggar hukum perawatan terhadap pasien atau izinnya, menjalankan
(onrechtmatige daad), yang meninggal dunia atau praktek dengan izin yang
sehingga menimbulkan cacat tersebut. sudah kadaluarsa, dan
kerugian kepada pasien menjalankan praktek tanpa
Back membuat catatan medik.
Hukum Negara
Tentang Malpraktek 2. Ancaman Pidana Malpraktek Medis Dalam UU
No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
1. Ancaman Pidana dan Sanksi Malpraktek 1) Pasal 23 ayat (3)
Dalam KUHP “Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
Pengaturan yang ada dalam kitab undang-undang tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari
Hukum pidana (KUHP) yang terkait malpraktek pemerintah”.
antara lain : 1) Pasal 24 ayat (1)
a. Menipu pasien(pasal 378) “Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
b. Membuat surat keterangan palsu( pasal pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik,
263,267). standar profesi, hak pengguna pelayanan
c. Abortus Provokatus Kriminalis ( pasal kesehatan, standar pelayanan, dan standar
299,348,349,350). prosedur operasional”.
d. Melakukan kelalaian (culpa) yang 1) Pasal 29
mengakibatkan kematian atau luka (pasal “Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan
359,360,361). kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian
e. Melakukan pelanggaran kesopanan (pasal tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui
290 ayat (1), 294 ayat(2), 285 dan 286). mediasi”.
f. Membocorkan rahasia pasien dengan
pengaduan pasien (pasal 322).
g. Tidak memberikan pertolongan atau bantuan
(pasal 351).
h. Memberikan atau membuat obat palsu (pasal
386).
Back 7
Hukum Agama Islam
Tentang Malpraktek
Back 8
Kesimpulan
1. Criminal malpractice
2. Civil malpractice
3. Administrative malpractice
082214911844
putrializa6@gmail.com
Website