Anda di halaman 1dari 110

PENGOLAHAN

dan
PENYAJIAN
DATA LALU LINTAS
I DEWA KETUT ADI
PRADNYANA

KAB.MAMUJU TENGAH,
SULEWESI BARAT
21-24 NOVEMBER 2018
CURICULUM VITAE ...............
•Nama : I Dewa Ketut Adi Pradnyana,S.SiT.,MT.
•TTL : Badung, 24 September 1982
•Status : Kawin, (3 putri,1 putra)
•Alamat : Jl AYANI gg Merpati III No B 5 Denpasar Utara
•Pekerjaan/jabatan : - Kepala UPT Transportasi Darat DishubDENPASAR
- Dosen Perencanaan Transportasi
pada Universitas Hindu Indonesia Fakultas Teknik
Program studi Perencanaan Wilayah Kota (PWK)
•Alamat Kantor : Jalan Kahuripan No 2 DENUT
•Riwayat Pendidikan :
•Balai Diklat Ahli LLAJ – Bekasi Jurusan D III Ahli LLAJ (2000-2003)
(judul Penelitian : Studi Perencanaan Jaringan Lintas di Kota Banjarbaru provinsi kalimantan
selatan )

S 1 : Sekolah Tinggi Transportasi Darat-Bekasi, Jurusan D IV Transportasi Darat ( 2005)


(Judul penelitian : Perencanaan Penataan Perpakiran di kawasan CBD Kota Denpasar )

S 2 : Univ,. Udayana, Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil(2011)


(judul : Perencanaan Pelayanan Angkutan kota Anak Sekolah di Kota Denpasar )

Sedang mengikuti perkulihaan Program DOKTOR (S3) Ilmu Ekonomi


di Universitas Udayana sejak tahun 2014

•Kontak telp,email :081236320055, 087866999946.


• dewana_26@yahoo.com/ dewaadip@gmail.com
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
CONTOH identifikasi permasalahan
1. Identifikasi tata guna lahan utama dan dibuat dalam bentuk peta;
2. Inventarisasi komponen-komponen sistem transportasi jalan;
3. Tetapkan hirarki jaringan jalan ( jalan arteri, kolektor dan lokal)
4. Melakukan survai-survai lalu lintas utk mengetahui karakteristik umum
pembangkit perjalanan; seperti OD survai, TC;
5. Melakukan survai untuk mengetahui unjuk kerja jaringan jalan seperti kecepatan
(waktu perjalanan dan hambatan) dan mengumpulkan data kecelakaan;
6. Menganalisis dan evaluasi terhadap terhadap data yang ada dan identifikasi
permasalahan yang sifatnya khusus;
7. Melakukan survai yang lebih rinci untuk mengetahui penyebab yang
melatarbelakangi permasalahan yang ada;
8. Mengusulkan alternatif-alternatif pemecahan permasalahan dengan analisis
terhadap keuntungan dan kerugiannya serta kajian dari aspek-aspek lingkungan
dan energi;
9. Implementasi
10. Pemantauan dan evaluasi
PERENCANAAN SURVEY

1. MENGAPA SURVEY DILAKUKAN?


2. INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN?
3. METODA/TEKNIK APA DAN DIMANA
SURVEY YANG PALING BAIK UNTUK
MENDAPATKAN DATA SECUKUPNYA ?
4. BAGAIMANA DATA DIANALISIS?
5. BAGAIMANA DATA AKAN DISAJIKAN?

6. BAGAIMANA HASILNYA AKAN DIGUNAKAN?


HAL PENTING TTG SURVEY

 Peta
 Waktu dan lamanya/periode SURVEY
 Frekuensi, ketelitian dan biaya
 Tenaga pengamat dan briefing
 Perizinan dan koordinasi dengan instansi lain
 Publisitas mengenai aktivitas dan tujuan SURVEY
 Formulir dan peralatan
 Alat Angkut
 Ruang kantor dan peralatan
 Anggaran biaya
Dasar Peraturan untuk Mengukur
Kinerja Transportasi Darat
PM 96 TAHUN 2015
Pedoman manajemen dan
rekayasa lalu lintas
PM 96
TAHUN
2015
Karakteristik Tingkat Pelayanan Jalan
Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Apakah jumlahnya sama ?

Apakah pengaruhnya terhadap jalan sama ?


Faktor smp

Jenis kendaraan yang berbeda memiliki ukuran-


ukuran/dimensi, berat, radius putar, tenaga
penggerak, jenis mesin, kecepatan maksimum,
dan karakteristik percepatan serta pengereman
yang berbeda,  kendaraan dikelompokkan ke
dalam kelas  klasifikasi
Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Adalah : Satuan yang bertujuan untuk menyamakan


perbedaan karakteristik jenis kendaraan
(dimensi, kecepatan, kemampuan manuver).

Satuan Mobil Penumpang sering disebut juga :


Unit Kendaraan Ringan (UKR), dalam istilah
Inggris disebut dengan : Passenger Car Unit (PCU)
Klasifikasi kendaraan menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

 Kendaraan tak bermotor (UM/ un motorcycle)


 Sepeda Motor (MC=motorcycle)
 Mobil dan kendaraan kecil (LV=light vehicle)
 Truk dan bis besar (HV = heavy vehicle)
Faktor smp

Jenis kendaraan yang berbeda memiliki ukuran-


ukuran/dimensi, berat, radius putar, tenaga
penggerak, jenis mesin, kecepatan maksimum,
dan karakteristik percepatan serta pengereman
yang berbeda,  kendaraan dikelompokkan ke
dalam kelas  klasifikasi
Klasifikasi kendaraan menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

 Kendaraan tak bermotor (UM/ un motorcycle)


 Sepeda Motor (MC=motorcycle)
 Mobil dan kendaraan kecil (LV=light vehicle)
 Truk dan bis besar (HV = heavy vehicle)
Faktor smp

MKJI C. Buchanan

UM 0.28 0,2

MC 0,33 0,33

LV 1 1

HV 1,5 1,5

Bus Standar 1,5 1,8

Truk 1,5 2,5


gandeng
Latihan !!!

Pada suatu ruas jalan dilakukan survai pencacahan lalu lintas


antara jam 06.00 – 07.00 wib dengan hasil sebagai berikut :

• Kendaraan Ringan = 250 unit


• Kendaraan Berat = 120 unit
• Sepeda Motor = 400 unit
• Kend Tdk Bermotor = 25 unit

Tentukan volume lalu lintas pada jalan tersebut dalam


satuan SMP!
Perhitungan Volume (Q)

 Q

 Q = Jumlah Kend/jam = Jl. Lv + Jl.Hv + Jl.Mc = SMP/jam


-------------------------
Jam

Lv (MP) = kendaraan ringan , Hv =kend berat. Mc = sepeda motor

SMP = Satuan Mobil Penumpang


Lv = 1, Hv = 1,3, Mc = 0,2 ..0,4
Lv =kendaraan ringan adalah kend bermotor ber as dua dengan 4 roda dan jarak as 2 – 3m(meliputi mobil penumpang, oplet,
mikro bis, pck-up, dan truk kecil)
HV=kend. Berat adalah kendaraan bermotor dengan lebih 4 roda( meliputi truk, bis, truk 2as, truk 3as, dan truk kombinasi)
Mc =Motor cycle = kend. Bermotor dengan 2 da 3 roda ( meliputi sepeda motor dan kend.roda tiga)
Um = kendaraan tidak bermotor / kendaraan lambat adalah kendaraan dengan roda yang digerakan oleh orang/hewan.
Karakteristik Arus Lalu Lintas

1. Variasi Jam-an
2. Variasi Harian
3. Variasi Bulanan
4. Variasi Arah
Variasi Jam-an

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang


terjadi setiap jam-nya.

Misal :
Kendaraan pada pagi hari jauh lebih banyak
dibandingkan siang hari
Variasi Jam-an
Variasi Harian

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang


terjadi setiap harinya-nya.

Misal :
Kendaraan pada hari Senin – Jumat lebih
banyak dibandingkan hari Sabtu - Minggu
Variasi Harian
Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT)

Adalah : volume lalu lintas rata-rata dalam setahun

N
LHRT 
365
Dimana :
N = Jumlah kendaraan dalam setahun
LHRT = lalu lintas harian rata-rata tahunan
Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

Adalah : hasil bagi jumlah kendaraan yang diperoleh


selama pengamatan dengan lamanya
pengamatan

N
LHR 
t
Dimana :
N = Jumlah kendaraan selama pengamatan
t = lama pengamatan
Kegunaan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

1. Desain jalan antar – kota;


2. Menentukan tingkat pertumbuhan lalu lintas;
3. Menganalisis variasi lalu lintas per jam, harian, bulanan
dan atau musiman;
4. Analisis kecelakaan (menghubungkan jumlah dan jenis
kecelakaan terhadap arus lalu lintas dan atau
kendaraan - km);
5. Perencanaan jaringan dan pendanaan.
Variasi Bulanan

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang


terjadi setiap bulannya-nya.

Misal :
lalu lintas pada bulan libur sekolah jauh lebih
padat dibandingkan hari masuk sekolah
Variasi Bulanan
Variasi Arah

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas menurut


arah menurut waktu-waktu tertentu.

Misal :
Pada pagi hari, lalu lintas ke arah kota jauh
lebih besar dibandingkan yang ke luar kota,
sebaliknya pada sore hari, lalu lintas ke luar
kota lebih besar dibandingkan yang menuju
kota
Variasi Arah
Volume Jam Perencanaan (VJP)

Adalah : jumlah kendaraan dalam satu jam yang


digunakan sebagai dasar perencanaan

VJP  k * LHR

Dimana :
k = Faktor K (7 – 15%)
LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata
Fluktuasi Arus Lalu Lintas

Jam Volume 900


6-7 630
800
7-8 765
700

Volume (kend/jam)
8-9 542
600
9 - 10 435
500
10 - 11 469
400
11 - 12 531
12 - 13 583 300

13 - 14 502 200
14 - 15 421 100
15 - 16 590 0
16 - 17 634 6-7 7-8 8-9 9- 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 -
10 11 12 13 14 15 16 17 18
17 - 18 578
Waktu
Jam Sibuk (Peak Hours)

900
800
700
Volume (kend/jam)

600
500
400
pagi siang sore
300
200
100
0
6-7 7-8 8-9 9- 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 -
10 11 12 13 14 15 16 17 18
Waktu
Latihan !!!

Buatlah Grafik Fluktuasi Arus Lalu Lintas!


Kapasitas (Capacity)

BERAPAKAH KAPASITASNYA??
Kapasitas (Capacity)

APAKAH SAMA
KAPASITASNYA??
Kapasitas jalan (Capacity)

Adalah : Kemampuan maksimal suatu ruas jalan dalam


melewatkan kendaraan dalam satuan waktu tertentu.

Faktor yang mempengaruhi kapasitas :


• Lebar lajur
• Kebebasan samping
• Alinyemen jalan
• Kelandaian
• Kondisi permukaan jalan

Contoh : Kapasitas Jl. Yos sudarso= 1200 kend/jam


Kapasitas jalan (Capacity)
1 TEKNIK PERHITUNGAN
KAPASITAS JALAN

Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas jalan :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf


Keterangan :
C : Kapasitas (smp/jam)
Co : Kapasitas dasar untuk kondisi ideal (smp/jam)
FCw : Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp : Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk
jalan tak terbagi)
FCsf : Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu
jalan dari kerb
Kapasitas Dasar ( Co )
Kapasitas dasar
Tipe jalan / tipe alinyemen
(smp/jam/lajur)
Empat lajur terbagi
> Datar 1900
> Bukit 1850
> Gunung 1800
Empat lajur tak terbagi
> Datar 1700
> Bukit 1650
> Gunung 1600
Kapasitas dasar
Tipe jalan / tipe alinyemen
(smp/jam)
Dua lajur tak terbagi
> Datar 3100
> Bukit 3000
> Gunung 2900
Faktor Penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas ( FCw )
Lebar jalur efektif
Tipe Jalan FCw
(Wc) meter
Empat lajur - terbagi Per lajur
3.00 0.91
3.25 0.96
3.50 1.00
3.75 1.03
Empat lajur - tak terbagi Per lajur
3.00 0.91
3.25 0.96
3.50 1.00
3.75 1.03
Dua lajur - tak terbagi Total Dua Arah
5 0.69
6 0.91
7 1.00
8 1.08
9 1.15
10 1.21
11 1.27
Faktor Penyesuaian Kapasitas Pemisah Arah ( FCsp )

Pemisahan arah SP % - % 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30

Dua lajur 2/2 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88

FCsp

Empat lajur 4/2 1.00 0.975 0.95 0.925 0.90


Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping (FCsf)

Kelas Faktor Penyesuaian untuk


Hambatan hambatan samping ( FCsf )
Tipe Jalan
Samping Lebar bahu efektif Ws
< 0.5 1.0 1.5 > 2.0
VL 0.99 1.00 1.01 1.03
4/2 L 0.96 0.97 0.99 1.01
M 0.93 0.95 0.96 0.99
terbagi H 0.90 0.92 0.95 0.97
VH 0.88 0.90 0.93 0.96
4/2 VL 0.97 0.99 1.00 1.02
2/2 L 0.93 0.95 0.97 1.00
M 0.88 0.91 0.94 0.98
tak terbagi H 0.84 0.87 0.91 0.95
VH 0.80 0.83 0.88 0.93
Type Ruas Jalan

2/2 UD 4/2 UD 4/2 D


VC Ratio

Adalah : Merupakan salah satu ukuran kinerja lalu lintas, yaitu


perbandingan antara volume lalu lintas (V) dengan
kapasitas jalan (C)

Volume
V /C 
Kapasitas
CONTOH

Berdasarkan hasil survai pada ruas Jl.


Pandanaran Semarang diketahui
kondisi sbb :
 Lebar jalan 14 meter terbagi menjadi 4
lajur.
 komposisi arus lalu lintas ke arah barat
65 % ke arah timur 35 %
 Kegiatan bisnis di sekitar jalan tersebut
sangat tinggi
 Bahu jalan terdapat di kanan dan kiri
jalan dengan lebar 1.5 meter.
Cara hitung :

Perhitungan kapasitas jalan Pandanaran tersebut adalah


:
 Rumus : C = Co x FCw x FCsp x FCsf
 Co = 1900 smp/jam/lajur
 FCw = 1.0
 FCsp = 0.925
 FCsf = 0.93
 Sehingga C = 1900 x 1.0 x 0.925 x 0.93
= 1634 smp/jam/lajur
KECEPATAN
KARAKTERISTIK KECEPATAN

 KECEPATAN MERUPAKAN SALAH SATU DARI TIGA


KOMPONEN UTAMA DARI ARUS LALU LINTAS
KECEPATAN MERUPAKAN INDIKATOR KINERJA LALU
LINTAS
 KECEPATAN DAN HAMBATAN PERLU DIANALISIS UNTUK
MENGETAHUI KINERJA DAN PERMASALAHAN LALU LINTAS
 KECEPATAN MERUPAKAN PARAMETER YANG PENTING
KHUSUSNYA DALAM RE-DESIGN JALAN DAN SEBAGAI
INFORMASI MENGENAI KONDISI PERJALANAN, TINGKAT
PELAYANAN DAN KUALITAS ARUS LALU LINTAS
 KECEPATAN MERUPAKAN SALAH SATU PENYEBAB
KECELAKAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN KECEPATAN KENDARAAN:
 KESIAPAN PENGEMUDI
 LINGKUNGAN
 JENIS DAN KONDISI JALAN
 TATA GUNA LAHAN
 KONDISI CUACA

PENGATURAN KECEPATAN:
 PERATURAN PERUNDANGAN PEMBATASAN
KEC.
 PENGATURAN DENGAN FISIK / BANGUNAN
KECEPATAN (SPEED)

 KECEPATAN ADALAH PERUBAHAN JARAK DIBAGI


DENGAN WAKTU
V= Kecepatan (m/dtk, Km/Jam)
s= Jarak (m, Km)
s
t= Waktu (detik, Jam) V
t
 KECEPATAN DAPAT DIUKUR SEBAGAI KECEPATAN TITIK
(SPOT SPEED), KECEPATAN PERJALANAN (JOURNEY
SPEED) DAN KECEPATAN GERAK (RUNNING SPEED /
OPERATING SPEED)
Kerapatan Lalu Lintas

Adalah : Jumlah kendaraan pada suatu panjang segmen jalan

n
D
l
Dimana :
D = Kerapatan (kend/km)
n = Jumlah kendaraan (kend)
l = panjang lintasan (km)
UPAYA
MELAKUKAN
MANAJEMEN
DAN
REKAYASA
LALU LINTAS
KARAKTERISTIK
SARANA
Dalam berlalu lintas terdapat
banyak jenis kendaraan yang
masing-masing mempunyai ciri
tersendiri, dengan berbagai
perbedaan seperti :
 Dimensi,
 Berat,
 Kapasitas angkut,
 Tenaga penggerak,
 Karakteristik pengendalian

Yang sangat berpengaruh dalam


operasi lalu lintas sehari-hari serta
dalam perencanaan dan
pengendalian lalu lintas
PERBAIKAN INSFRASTUKTUR
Upaya untuk meningkatkan kapasitas Jl. Pandanaran tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengurangi hambatan samping,
misalnya membatasi/mengurangi kegiatan pedagang kaki lima.

Sehingga perhitungan kapasitas jalan menjadi :


Rumus : C = Co x FCw x FCsp x FCsf
Co = 1900 smp/jam/lajur
FCw = 1.0
FCsp = 0.925
FCsf = 0.99
Sehingga C = 1900 x 1.0 x 0.925 x 0.99
= 1740 smp/jam/lajur

Besarnya peningkatan kapasitas = 1740 – 1634


= 106 smp/jam/lajur

Terjadi peningkatan kapasitas jalan 6 %


PERSIMPANGAN
PERSIMPANGAN TANPA SINYAL & PERSIMPANGAN
DENGAN SINYAL

Syarat persimpangan tanpa sinyal


1. Arus lalu lintas kecil dibandingkan dengan lebar
pendekat
2. DS < 0,85
3. Cycle time < 40 detik

Syarat persimpangan dengan sinyal


1. Arus lalu lintas besar dibandingkan dengan lebar
pendekat
2. DS > 0,85
3. Cycle time > 40 detik
APILL DIPAKAI PADA
?????
BUNDARAN / JALINAN
Mamfaat bundaran untuk lalu lintas:
Penerapan bundaran lalu lintas mempunyai beberapa mamfaat didalam
meningkakan keselamatan dan kelancaran lau lintas.

1. Memaksa kendaraan untuk untuk mengurangi kecepatan karena kendaraan


dipaksa untuk membelok mengikuti jalan yang mengelilingi bundaran.
2. Menghilangkan komplik berpotongan ( crossing complick) dan diganti
dengan komplik yang bersilangan ( weaving complick) yang dapat
berlangsung dengan lebih lancar, tanpa harus berhenti bila arus tidak begitu
besar
3. Tidak ada hambatan tetap , karena dihentikan oleh lampu merah , tetapi
dapat langsung memasuki persimpangan dengan prioritas pada kendaraan
yang berada dibundaran
Mudah untuk meningkatkan kapasitas persimpangan dengan memperlebar
kaki kaki persimpangan.

KAPAN BUNDARAN LALU LINTAS DIPILIH:


1. Arus lalu lintas belok kanan tinggi 2. Terdapat 4 kaki lebih dari persimpangan
3, Arus lalu lintas yang datang dari masing masing kaki hampir sama besar
4. Tersedia ruang /lahan yang cukup memadai untuk membangun bundaran
BUNDARAN / JALINAN

Lw 4 jalinan
Ww 1 2 3

4
w1

w2

1,3 1,5 0,5 -1,8


C=135xWw x (1+We/Ww) x (1-Pw/3)x(1+Ww/Lw) x FcsxFrsu

Pw=(2+3)/Q Q= 1 + 2 + 3 + 4 =arus total

2 dan 3 arus DS= Q/C


menjalin We=(W1+W2)/2 DS rata rata
Penyajian hasil survey
Contoh Tabulasi Hasil Satu Siklus
Metode Time Slice
Periode Arus (Kendaraan) Arus (smp)
Waktu KR KB SM KM KTM KR KB SM Total
0,0-5,0 1 0 3 4 0 1 0,0 1,2 2,2
5,1-10,0 2 0 4 6 0 2 0,0 1,6 3,6
10,1,15,0 2 1 3 6 0 2 1,3 1,2 4,5
15,1-20,0 3 1 1 5 0 3 1,3 0,4 4,7
20,1-15,0 3 1 2 6 1 3 1,3 0,8 5,1
25,1-30,0 3 1 1 5 1 3 1,3 0,4 4,7
30,1-35,0 2 0 0 2 2 2 0,0 0,0 2,0
35,1-40,0 1 0 0 1 0 1 0,0 0,0 1,0
Total 35 4 Arus Jenuh/Jam=
KTM/KM=0,07 (3600/5)*6,8= 3672
CONTOH PERANKINGAN

Arus LL Panjang Kend


No. Kecepatan V/C Kec / juta
jln rank rank mnt /km rank rank Total rank
ruas Smp/jam (kpj) ratio kend-km
(km) (000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

001 2.400 12 12 4 0,68 5 12.8 5 0.55 1 15 4

002 3.250 28 18 5 0,7 3 16.8 4 0.25 5 17 5

003 1.125 20 9 2 0,85 2 33 1 0.3 4 9 1

004 3.614 15 25 6 0,64 6 12.3 6 0.45 3 21 6

005 1.430 31 6 1 0,7 3 31 2 0.05 6 12 3

006 2.245 18 10 3 0,9 1 26.7 3 0.48 2 9 1


Contoh Perhitungan Kapasitas Jalan

SIMPUL JUMLAH KAPASITAS KAPASITAS PER


LEBAR TfPE LEBAR
NO DASAR PER FCw FCsp FCsf FCcs LAJUR
DARI KE (M) JALUR LAJUR JALAN LAJUR
LAJUR (SMP/JAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 1 2 7.5 1 2 2/1 UD 1,650 3.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1,650.00
2 4 1 9 1 3 3/1 UD 1,650 3.00 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
3 2 3 12 1 4 4/2 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
4 3 4 12 1 4 4/1 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
5 3 5 12.5 2 4 4/2 D 1,650 3.13 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
6 5 6 14 2 4 4/2 D 1,650 3.50 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
7 5 9 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
8 7 6 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
9 7 8 8.5 1 2 2/1 UD 1,650 4.25 1.14 1.00 1.00 1.00 1,881.00
10 8 9 5 1 2 2/2 UD 1,450 2.50 0.56 1.00 1.00 1.00 812.00
V/C Ratio
angka banding antara volume lalu lintas ruas jalan dengan
kapasitasnya

SIMPUL VOLUME KAPASITAS


V/C
NO LALIN JALAN
(SMP/JAM) (SMP/JAM)
RATIO
DARI KE

1 1 2 1700 3,300.00 0.52


2 4 1 5642 6,187.50 0.91
3 2 3 4658 7,772.00 0.60
4 3 4 4745 7,772.00 0.61
5 3 5 5430 8,844.00 0.61
6 5 6 5098 8,844.00 0.58
7 5 9 6067 6,187.50 0.98
8 7 6 5764 6,187.50 0.93
9 7 8 2435 3,762.00 0.65
10 8 9 1078 1,624.00 0.66
b. PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN
Secara umum pengendalian persimpangan
mempertimbangakan hierarki, volume,Karakteristik lalu
lintas,Topografi, dan ketersediaan lahan, Lingkungan,Biaya,
dan Faktor Manusia
Pertimbangan hierarki jalan
Hierarki Jalan Arteri primer Arteri sekunder Kolektor Lokal
Arteri primer Traffic light Traffic light Stop dua arah Stop dua arah pada
Persimpangan Persimpangan pada jalan kolektor jalan lokal
tak sebidang tidak sebidang Traffic light
(studi kasus)
Arteri sekunder Traffic light Stop dua arah Stop dua arah pada
pada jalan kolektor jalan lokal
Traffic light
Kolektor Stop dua arah pada Pemberian rambu
jalan Minor prioritas pada jalan
lokal
Stop dua arah
pada jalan lokal
Lokal Tidak ada kontrol
Pemberian rambu
prioritas pada jalan
minor
Stop dua arah
Sumber : Pengendalian Persimpangan, Pusdiklat Phb. Darat, 1996 pada jalan minor
Pertimbangan Volume lalu lintas, kecelakaan, geometri simpang
Dan pengaturannya
Tipe Pengendalian Volume Kecelakaan Geometri Operasi

Proritas Umumnya 5 tabarakan tegak Persimpangan pada Kecepatan di jalan


rendah lurus dalam periode jalan minor sehingga minor mendekati 16
24 bulan atau 7 jarak pandang km/jam
tabrakan dalam terbatas
periode 36 bulan Kanalisasi belok kiri
Stop dua arah Umumnya Analisis kasus Jalan minor Dalam satu area ada
volume rendah kecelakaan terbaru memasuki jalan raya persimpangan yang
pada jala minor berdasarkan tipe utama tidak dilengkapi
(semua jalan dan kekerasannya Jarak pandang rambu, sementara
satu jalur) (kefatalan ) terbatas pada satu persimpangan lain
atau lebih jalan ada rambu

Sto semua arah Volume sedang 7 atau lebih


di semua jalan tabrakan pada
(semua jalan periode 24 bulan
satu jalur) atau 10 tabrakan
Perbandingan dalam jangka 36
volume lalu bulan yang bersifat
lintas pada jalan dapat diperbaiki
utama dan jalan
minor kurang
lebih 60 % dan
40 %
Traffic Light Pembenaran Upaya perbaikan Jarak pandang dari Lihat ketentuan
pemasangan pegaturan untuk salah satu posisi pada pokok bahasan
traffic light menurunkan berhenti sangat pembenaran
kecelakaan terbatas pemasangan trafic
mengalami light
kegagalan
Lihat ketentuan
pada pokok bahasan
pembenaran
pemasangan traffic
Sumber : Pengendalian Persimpangan, Pusdiklatlight
Phb. Darat, 1996
Teknik-teknik utama MLL yang digunakan saat ini :
1. Sistem jalan satu arah dan pengendalian terhadap gerakan
membelok;
2. Kanalisasi dan pembatasan penggunaan lajur;
3. Pengendalian parkir (berdasarkan waktu dan /atau jenis
kendaraan);
4. Pengendalian kecepatan;
5. Koordinasi Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas (APILL);
6. Pemberian prioritas terhadap angkutan umum;
7. Fasilitas bongkar muat angkutan barang;
8. Fasilitas pergantian antar moida angkutan yang berbeda;
9. Pembatasan pengemudi;
10. Penanganan terhadap pejalan kaki;
11. Pengendalian daerah (Area Control);
12. Road pricing;
13. Peninjauan terhadap perundang-undangan dan sistem
JALAN SATU ARAH
Keuntungan :
- Meningkatkan kecepatan dan kapasitas jalan;
- Mengurangi angguan terhadap lalu lintas;
- Menghilangkan konflik pergerakan arus lalu lintas belok kanan;
- Menyederhanakan konflik kendaraan dengan pejalan kaki;

Kerugian :
- Memperpanjang jarak perjalanan  waktu perjalanan;
- Meningkatkan waktu berjalan dari tempat parkir kendaraan;
- Bagi ‘orang baru’ akan membingungkan;
- Rawan terhadap resiko kecelakaan;

Jalan-jalan satu arah digunakan pada tempat dimana :


 Diperlukan peningkatan kapasitas jalan;
 Volume kendaraan yang berbelok kanan tinggi;
 Diperlukan pengendalian konflik kendaraan dg pejalan kaki;
 Tersedia jalur-jalur alternatif yang memadai;
 Penerapannya memberikan keuntungan secara menyeluruh;
Selain Manajeman lalu lintas,manajemen kapasitas juga
diterapkan
MANAJEMEN PERMINTAAN

Dalam strategi ini pengendalian dilakukan dari sisi


permintaan (demand)
Teknik-teknik yg dpt dilakukan :

 Perubahan rute kendaraan dengan tujuan memindahkan


kendaraan dari daerah macet ke daerah tidak macet

 Pengalihan moda dari kend pribadi ke angkutan umum;

 Kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan


PERUBAHAN WAKTU BEKERJA/SEKOLAH (STAGGERED
WORKING/SCHOOL TIME)

MENGHINDARI PENUMPUKAN LALU LINTAS PADA JAM MASUK


KANTOR/SEKOLAH DAN PADA JAM KELUAR KANTOR/SEKOLAH DI
SUATU PERIODE WAKTU YANG SAMA
BEBERAPA CONTOH TDM YANG TELAH DILAKSANAKAN DI
INDONESIA

• Skema 3 in 1 di Jakarta
• Busway di Jakarta
• Pedestrianisasi di Jakarta, Surabaya,
Yogyakarta
• Pengaturan jam kerja di Surabaya
PENYEDIAAN ANGKUTAN MASSAL / ANGKUTAN ALTERNATIF

ANGKUTAN UMUM MASSAL

BUSWAY (BUS RAPID TRANSIT)

MONORAIL (LIGHT RAPID TRANSIT)

SUBWAY (MASS RAPID TRANSIT)

ANGKUTAN ALTERNATIF

WATERWAYS (ANGKUTAN
SUNGAI/KANAL)
KORIDOR 1 KORIDOR 2

BUS BUSWAY BERBAHAN BAKAR GAS

KORIDOR 3 KORIDOR 5
MONORAIL (LIGHT RAPID TRANSIT)
MONORAIL (LIGHT RAPID TRANSIT)
SUBWAY (MASS RAPID TRANSIT)
WATERWAY (ANGKUTAN SUNGAI/KANAL)
WATERWAY (ANGKUTAN SUNGAI/KANAL)
 Park and Ride Untuk
Pengguna Sepeda
di Beijing dan Hong
Kong

 Keuntungan:
 Efisien, bersepeda dari
rumah ke
stasiun/terminal,
berlanjut memakai Mass
Transit Railway (MTR),
tramway atau bus
 Mengurangi jumlah
kendaraan yang masuk
ke pusat kota
Park& Ride- stasiun
Underground Bangkok
 penyediaan ruang henti khusus di
Kota Denpasar adalah sebanyak
25 simpang; bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan dan
kelancaran
BUS Tanpa Awak

Amsterdam,Belanda
Go -Bike
Guangzhou,china
Guangzhou,china
Latihan 1

1. Suatu jalan 2/2 UD mempunyai lebar 8 m, lalu lintas


masing-masing arah seimbang, hambatan samping rendah
(low), bahu jalan 1 m, dan berada di kota dengan
penduduk 150 rb jiwa.
a. Hitunglah kapasitas jalannya!
b. Jika jalan tersebut dilewati kendaraan ringan = 460 unit,
kend berat = 65 unit, sepeda motor = 625 unit. Tentukan
VC ratio-nya!
c. Tentukan tingkat pelayanan jalannya?
Sekian,
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Dan
Sampai berjumpa dilain kesempatan

Anda mungkin juga menyukai