Anda di halaman 1dari 34

ARAHAN PETUNJUK TEKNIS DAK BIDANG

SANITASI TA. 2019

Palembang, 12 November 2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN DAK

No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara keuangan pusat dan daerah
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah
Pasal 12 ayat 1 tentang pelayanan dasar (pekerjaan umum dan penataan ruang)

No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal


Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan (SPM)
No. 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

No. 185 tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
No. 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015-2019
Peraturan Presiden
Pepres No. 123 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
Perpres Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Perpres 123 Tahun 2016

No. 21/PRT/M/2018 tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan Dana Alokasi


Peraturan Menteri PUPR Khusus Infrastruktur Kementerian PUPR

No. 4/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Air Limbah Domestik

No 21 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang
SE Dirjen Cipta Karya Air Minum dan Sanitasi

No. 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa


Peraturan Menteri Keuangan No. 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan atas PMK No. 50/PMK.07/2017
No. 121/PMK.07/2018 tentang Perubahan Ketiga atas PMK No. 50/PMK.07/2017
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
TUJUAN
Meningkatkan kinerja prasarana dan sarana bidang infrastruktur serta meningkatan
cakupan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dalam
rangka menuju 100% akses sanitasi tahun 2019

RUANG LINGKUP
1. AIR LIMBAH, menu kegiatan yang disediakan adalah:
• Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala
Permukiman dan/atau Perkotaan
• Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Skala
perkotaan dan/atau perdesaan

1. PERSAMPAHAN, menu kegiatan yang disediakan adalah:


• Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

1. DRAINASE, menu kegiatan yang disediakan adalah:


• Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan
PELAKSANAAN DAK BIDANG SANITASI
TA. 2017 DAN TA. 2018
PENCAPAIAN PELAKSANAAN DAK BIDANG SANITASI TA 2017 (Status 8 September 2018)

Wil. Barat Wil. Tengah Wil. Timur


Keu Fis Keu Fis Keu Fis
100 100
100
90 90
90
80 80
80
70 70
70
60 60
60
50 50 50
40 40 40
30 30 30
20 20 20
10 10 10
0 0 0

NASIONAL WIL. BARAT WIL. TENGAH WIL. TIMUR


86,74% 84,64% 86,81% 88,50%
85,91% 83,51% 86,84% 87,01%

Tertinggi Keuangan Provinsi Banten & Kep. Riau (100 %)


Fisik Provinsi Sulawesi Selatan & Lampung (100 %)
Terendah Keuangan Provinsi Papua Barat (0 %)
Fisik Provinsi Papua Barat (0 %)
PENCAPAIAN PELAKSANAAN DAK BIDANG SANITASI TA 2018 (Status 8 September 2018)

Wil. Barat Wil. Tengah Wil. Timur


Keu Fis Keu Fis Keu Fis

80 80 80

70 70 70

60 60 60

50 50 50

40 40 40

30 30 30

20 20 20

10 10 10

0
0 0

NASIONAL WIL. BARAT WIL. TENGAH WIL. TIMUR


48,82% 53,40% 48,95% 45,63%
42,30% 48,75% 43,69% 40,90%

Tertinggi Keuangan Provinsi Banten (78,49 %)


Fisik Provinsi Banten (78,08 %)
Terendah Keuangan Provinsi DIY (10,73 %)
Fisik Provinsi DIY (5,76%)
TAHAPAN PENYALURAN DAK FISIK
PMK No 112 Thn 2017
(Perubahan PMK Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa) Pasal 80
paling cepat paling cepat paling lambat paling cepat paling lambat paling lambat

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

TAHAP 1 (25% dari pagu alokasi)

TAHAP II (45% dari pagu alokasi)

TAHAP III (Selisih jumlah dana yang telah disalurkan s/d tahap II dengan nilai
rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan)

KAB/KOTA YANG PROGRESS KEUANGAN MASIH 0% STATUS KPPN 06 November 2018


Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah timur
1. Kab. Bengkalis 1. Kota Singkawang 4. Kab. Sabu Raijua
2. Kota Tanjung Balai 2. Kota Bandung
3. Kota Tegal
KAB/KOTA YANG PROGRESS KEUANGAN MASIH 25% STATUS KPPN 06 November 2018
Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah timur
1. Kab. Lampung Utara 1. Kab. Demak 1. Kab. Banggai Laut
2. Kota Medan 2. Kab. Indramayu 2. Kab. Minahasa Selatan
3. Kab. Karanganyar 3. Kab. Sorong Selatan
4. Kab. Magetan 4. Kota Denpasar
5. Kab. Rembang
*) Diluar Kab/Koa yang tidak menyelesaikan RK
Penyebab progress keuangan masih dibawah 0% 1. Kota Sorong
1. Kegiatan tidak dilaksanakan 2. Kab. Sorong Selatan
2. Telat melakukan pencairan 3. Kab. Teluk Bintuni
4. Kab. Flores Timur
EVALUASI KEGIATAN 2017 - 2018
• Sampai dengan batas waktu revisi masih ada • Kegiatan swakelola tapi dilaksanakan kontraktual
kab/kota yang ingin melakukan revisi RK, sehingga tanpa KSM;
tidak dapat diakomodir; • Kegiatan swakelola dan sudah ada KSM, tapi
• Terdapat kesalahan Kode rekening; kegiatan tsb sepenuhnya dilaksanakan oleh OPD
• Untuk kegiatan swakelola dengan akun belanja bukan oleh masyarakat;
barang, barang yang diserahkan kpd masyarakat, • Terdapat Kab/Kota yang tidak
ada yang tidak disetujui oleh BPKAD. Beranggapan melaksanakan DAK Sanitasi 2018.
Untuk kegiatan fisik harus belanja (Bisa terjadi karena telat pencairan
Modal. atau dinas yang tidak siap
• Tidak adanya pelatihan TFL pada melaksanakan).
penyelenggaraan DAK Sanitasi
menjadi salah satu penyebab
rendahnya kualitas TFL

• Tidak ada / sering terdapat • Tidak terbentuknya KPP, sehingga


pergantian petugas OP tidak terlaksana;
E-Monitoring; • Tidak berjalannya mekanisme iuran
• Progres dilapangan sudah 100% dari masyarakat pengguna untuk
tapi belum dilaporkan dalam menjamin keberlanjutan
E-Monitoring, telat melakukan operasional dan pemeliharaan
pelaporan. sarana terbangun.;
• Belum dilaksanakannya proses serah terima
sarana sanitasi terbangun sehingga bangunan
tidak terpelihara karena tidak jelas penanggung
jawab pemeliharanya.
ARAHAN DAN KEBIJAKAN DAK 2019
KEBIJAKAN DAK BID. SANITASI TA. 2019
01
Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 dan pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dukungan pemda dalam
REGULER

peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah

02 Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 serta


percepatan pembangunan sanitasi di daerah tertinggal, kawasan
AFIRMASI

perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, transmigrasi, Papua dan


Papua Barat melalui dukungan pemda dalam peningkatan
cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah

03
Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019
PENUGASAN

melalui: peningkatan akses pengelolaan air limbah,


sampah, dan drainase lingkungan di kabupaten/ kota
prioritas penanganan kumuh; peningkatan akses air
limbah di lokasi penanganan prioritas stunting,
PAMSIMAS, dan kabupaten/kota prioritas pengelolaan
lumpur tinja; serta pengelolaan sampah pada lokasi
DAS prioritas nasional
MENU KEGIATAN DAK BID. SANITASI TA. 2019

1
SUBBIDANG AIR LIMBAH
DAK
REGULER 2
SUBBIDANG AIR LIMBAH
DAK
AFIRMASI 3
SUBBIDANG AIR LIMBAH
DAK
PENUGASAN

SPALD-T SPALD-T SPALD-T


1. Pembangunan IPAL Komunal 1. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi 1. Pembangunan IPAL Komunal
MCK
2. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi 2. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi
MCK MCK
3. Penambahan Pipa pengumpul dan SR 3. Penambahan Pipa pengumpul dan SR
SPALD-S SPALD-S SPALD-S
1. Pembangunan Tangki Septik Komunal 1. Pembangunan Tangki Septik Komunal 1. Pembangunan Tangki Septik Komunal
2. Pembangunan Tangki Septik Individual 2. Pembangunan Tangki Septik Individual 2. Pembangunan Tangki Septik Individual
Pedesaan Pedesaan Pedesaan
3. Pengadaan Truck Tinja
4. Pembangunan Tangki Septik Individual
Perkotaan
5. Pembangunan MCK ++ Lembaga Pendidikan
agama

SUBBIDANG PERSAMPAHAN SUBBIDANG PERSAMPAHAN SUBBIDANG PERSAMPAHAN


PEMBANGUNAN TPS 3R
SUBBIDANG DRAINASE LINGKUNGAN SUBBIDANG DRAINASE LINGKUNGAN SUBBIDANG DRAINASE LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN DRAINASE LINGKUNGAN
KRITERIA LOKASI DAK BID. SANITASI TA. 2019 (1)

1 DAK
REGULER 2 DAK
AFIRMASI 3 DAK
PENUGASAN

1 Sudah atau sedang menyusun dokumen 1 Sudah atau sedang menyusun dokumen 1 Sudah atau sedang menyusun dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
2 Sub Menu pembangunan tangki septik 2 Lokasi juga memenuhi salah satu prioritas 2 31 Kota prioritas percepatan penanganan
skala individual perdesaan diprioritaskan daerah tertinggal, perbatasan, dan permukiman kumuh Kementerian PUPR,
di desa/kelurahan yang sudah ODF transmigrasi: yang juga merupakan lokasi
selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 • 122 Kabupaten tertinggal sesuai KOTAKU/National Slum Upgrading
Januari 2018) Perpres No. 131 tahun 2015 yang akan Project (NSUP).
di fokuskan di KTI untuk menu penambahan pipa
• 7 PLBN, 10 PKSN, dan 187 Kecamatan pengumpul dan SR, penyediaan tangki
lokasi prioritas di 43 Kabupaten/Kota septik komunal, pengadaan truk tinja,
perbatasan negara sesuai Perka BNPP dan pembangunan drainase lingkungan
No. 1 tahun 2015
3 Desa-desa pelaksana PAMSIMAS dan
• 111 pulau-pulau kecil terluar sesuai
1000 Desa Stunting, untuk menu
Kepres No. 6 tahun 2017 tentang
pengembangan tangki septik komunal,
Penetapan PKT, yang berpenghuni dan
dan tangki septik skala individual
berada di kabupaten di luar Pulau
perdesaan
Jawa, dan akan difokuskan di 12 PPKT
sesuai target RPJMN 2015-2019 4 Kabupaten/kota yang sudah memiliki
• 52 dari 144 kawasan transmigrasi IPLT yang berfungsi atau sedang/sudah
target RPJMN 2015 – 2019 dengan menyusun sistem pengelolaan lumpur
RKT yang telah ditetapkan melalui tinja (reguler/on-call basis), untuk menu
Kepmendes sampai dengan akhir 2017 tangki septik individu perkotaan dan
• Seluruh kabupaten di Provinsi Papua pengadaan truk tinja
dan Papua Barat dalam rangka
percepatan pembangunan Papua dan 5 15 DAS prioritas nasional, untuk menu
Papua Barat kegiatan penyediaan sarana sampah
KRITERIA LOKASI DAK BID. SANITASI TA. 2019 (2)
31 Kab/Kota Lokasi Prioritas Penanganan Kab/Kota yang dilalui
Kumuh 15 DAS Prioritas

1 Kota Banda Aceh 16 Sumbawa


Aceh Nusa Tenggara Barat
2 Kota Medan 17 Kota Kupang
Sumatera Utara Nusa Tenggara Timur
3 Kota Padang 18 Kota Pontianak
Sumatera Barat Kalimantan Barat
4 Kota Pekanbaru 19 Kota Palangka Raya
Riau Kalimantan Tengah
5 Kota Tanjung Pinang 20 Kota Banjarmasin
Kepulauan Riau Kalimatan Selatan
6 Kota Bogor 21 Kota Balikpapan
Jawa Barat Kalimantan Timur
7 Kota Cirebon 22 Nunukan
Jawa Barat Kalimantan Utara
8 Kota Surakarta 23 Kota Tarakan
Jawa Tengah Kalimantan Utara
9 Kota Semarang 24 Kota Manado
Jawa Tengah Sulawesi Utara
10 Kota Pekalongan 25 Kota Palu
Jawa Tengah Sulawesi Tengah
11 Kota Tegal 26 Kota Makassar
Jawa Tengah Sulawesi Selatan
12 Kota Yogyakarta 27 Kota Kendari
DI Yogyakarta Sulawesi Tengggara
13 Kota Malang 28 Kota Ambon
Jawa Timur Maluku
14 Kota Surabaya 29 Kota Ternate
Jawa Timur Maluku Utara
15 Tangerang 30 Kota Sorong
Banten Papua Barat
31 Kota Jayapura
Papua
KRITERIA TEKNIS DAK BID. SANITASI TA. 2019 (1)

1 SPALD-T
DAK REGULER

kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150


jiwa/Ha
2 SPALD-T
DAK AFIRMASI

kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150


jiwa/Ha
1. Pembangunan IPAL Komunal 1. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi MCK
Layanan minimal 50 KK Layanan minimal 25 KK
2. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi MCK
Layanan minimal 50 KK
3. Penambahan Pipa pengumpul dan SR
• Layanan minimal 25 SR
• Untuk SPALD Terpusat (skala kota, kawasan,
dan/atau permukiman) yang memiliki idle capacity
SPALD-S SPALD-S

kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan <150 kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan <150
jiwa/Ha jiwa/Ha

1. Pembangunan Tangki Septik Komunal 1. Pembangunan Tangki Septik Komunal


Layanan 5-10 KK, dengan jumlah minimal 5 unit tiap Layanan 5-10 KK, dengan jumlah minimal 5 unit tiap
desa desa

2. Pembangunan Tangki Septik Individual Pedesaan 2. Pembangunan Tangki Septik Individual Pedesaan
• Jumlah minimal 50 Unit • Jumlah minimal 50 Unit
• ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 Januari
2018) daridata STBM
KRITERIA TEKNIS DAK BID. SANITASI TA. 2019 (2)

3
DAK PENUGASAN
SPALD-T
Kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/Ha
1. Pembangunan IPAL Komunal
Layanan minimal 50 KK
2. Pembangunan IPAL Komunal Kombinasi MCK
Layanan minimal 50 KK
3. Penambahan Pipa pengumpul dan SR
• Layanan minimal 25 SR
• Untuk SPALD Terpusat (skala kota, kawasan, dan/atau permukiman) yang memiliki idle capacity
SPALD-S
Kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan <150 jiwa/Ha
1. Pembangunan Tangki Septik Komunal
Layanan 5-10 KK, dengan jumlah minimal 5 unit tiap desa
2. Pembangunan Tangki Septik Individual Pedesaan
• Jumlah minimal 50 Unit
• ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 Januari 2018) daridata STBM Kecuali untuk desa stunting
3. Pembangunan Tangki Septik Individual Perkotaan
dan Pengadaan Truck Tinja
Memiliki IPLT yang berfungsi atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis).
4. Pembangunan MCK ++ Lembg Pendidikan agama
Siswa menetap 300 Jiwa
PEMBANGUNAN TPS 3R
• Layanan minimal 200 KK

SUBBIDANG DRAINASE LINGKUNGAN


• Mempunyai Outlet
• Mempunyai Masterplan dan DED
EVALUASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI TA. 2019

01 SALAH INPUT JENIS

02 SALAH INPUT MENU


DESA YANG DIUSULKAN TIDAK ADA DI DALAM LOKASI
03 PRIORITAS
HARGA USULAN BERADA JAUH DIBAWAH ATAU DIATAS
04 HARGA RATA-RATA

05 CARA PENGADAAN MASIH BELUM SESUAI


JUMLAH MINIMAL BELUM SESUAI PEDOMAN
05 PELAKSANAAN
HASIL SINKRONISASI DAN HARMONISASI KRISNA TA. 2019

USULAN SINKRONISASI APPOROVED REJECTED

JENIS DAK NILAI NILAI NILAI


JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KAB/KOTA USULAN KAB/KOTA USULAN KAB/KOTA USULAN
USULAN USULAN USULAN
(juta) (juta) (juta)

REGULER 381 6.105 3.069.661 342 3.696 1.821.499 39 2.409 1.248.162

AFIRMASI 163 4.254 2.185.046 158 2.398 1.175.520 5 1.856 1.009.526

PENUGASAN 401 6.206 3.081.166 325 2.448 1.274.041 76 3.758 1.807.126

TOTAL 475 16.565 8.335.873 460 8.542 4.271.060 15 8.023 4.064.814


PEMBAGIAN ALOKASI DAK BIDANG SANITASI 2019 per JENIS DAK

APPOROVED KRISNA PAGU

JENIS DAK NILAI USULAN NILAI USULAN


KAB/KOTA KAB/KOTA
(juta) (juta)

REGULER 342 1.821.499 345 767.630


AFIRMASI 158 1.175.520 161 464.740
PENUGASAN 325 1.274.041 317 767.630
TOTAL 460 4.271.060 461 2.000.000
METODE PENYELENGGARAAN

Kegiatan DAK Bidang sanitasi dapat dilaksanakan dengan cara:

1 KONTRAKTUAL
Kegiatan Kontraktual dilakukan oleh kontraktor dan dilakukan pengawasan oleh
konsultan supervisi
• Pengadaan truk tinja
• Penambahan jaringan perpipaan dan SR untuk IPAL skala perkotaan yang sudah
mempunyai UPTD
• Kegiatan pada DAK Afirmasi, Dilaksanakan dengan Kontraktual Pola Padat Karya.
Memaksimalkan pemanfaatan tenaga kerja setempat. Penyedia jasa dengan
mandor, kepala tukang dan tukang, Penyedia jasa mengumumkan pendaftaran
calon pekerja dari masyarakat. Hanya jika masyarakat tidak berminat bekerja,
maka penyedia jasa dapat merekrut tenaga kerja.

2 SWAKELOLA
Kegiatan Swakelola dilaksanakan oleh masyarakat melalui Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) dengan mendapat pendampingan dari Tenaga Fasilitator (TFL)
• Semua menu kegiatan selain yang dikerjakan secara kontraktual
BIAYA PENUNJANG

1 Desain perencanaan untuk pelaksanaan kegiatan kontraktual;

2 Biaya Tender;

3 Honorarium Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL);

4 Penunjukan konsultan pengawas untuk kegiatan kontraktual;

5 Penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi, antara lain :


• Penyiapan tahapan implementasi program dan penguatan kapasitas Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) serta sosialisasi program kepada masyarakat;
• Kampanye sanitasi kepada calon pemanfaat;
• Pengendalian pelaksanaan Konstruksi;
• Pasca konstruksi; peguatan kapasitas Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharaan
(KPP) tentang Operasional dan Pemeliharaan serta pengembangan
pelayanan.

6 Perjalanan dinas dari ke dan dari lokasi kegiatan untuk pengendalian dan
pengawasan konstruksi;

7 Review APIP
TAHAP PELAKSANAAN

PERSIAPAN PERENCANAAN KONSTRUKSI PASCA KONSTRUKSI

KONTRAKTUAL
• Penetapan Lokasi Penyusunan Dokumen Pelaksanaan konstruksi Kegiatan operasi dan
• Pembentukan Pokja perencanaan / DED oleh oleh oleh Penyedia Jasa / pemeliharaan oleh
Pengadaan Barang dan konsultan Kontraktor dengan OPD/UPT
Jasa memaksimalkan
pemanfaatan tenaga kerja
setempat

SWAKELOLA
• Penetapan Lokasi • Penguatan Kelembagaan Pelaksanaan konstruksi Kegiatan operasi dan
• Penyiapan Tenaga Masyarakat oleh masyarakat melalui pemeliharaan oleh
Fasilitator • Penyusunan Rencana KSM masyarakat melalui KPP
• Pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat (RKM)
Swadaya Masyarakat oleh KSM
(KSM) yang di-SK-kan • Pemilihan Prasarana &
oleh kepala dinas Sarana Sanitasi oleh KSM
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (1)
PERSIAPAN

1 SELEKSI LOKASI

• Tersedia sumber air


• Kawasan rawan sanitasi mengacu Sanitasi-SSK dan
kawasan permukiman yang masuk kedalam RPI2JM
• Fasum Fasos utama daerah yang belum terlayani
prasarana sanitasi
• Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak untuk
segera ditangani
• Masyarakat menyatakan tertarik dan bersedia untuk
berpartisipasi melalui kontribusi, baik dalam bentuk
uang, barang maupun tenaga
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (1)
PERSIAPAN

2 PENYIAPAN TENAGA FASILITATOR LAPANGAN (TFL)

KRITERIA TENAGA FASILITATOR LAPANGAN (TFL)

1. Pendidikan minimal D3/sederajat


2. Penduduk asli/setempat atau mampu berkomunikasi dan menguasai bahasa serta adat
setempat
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Mengenal kondisi lingkungan calon lokasi
5. Bukan anggota BKM/LKM, KSM dan calon anggota legeslatif
6. Memiliki pengetahuan/pengalaman dasar tentang air limbah dan persampahan (Sanitasi)
7. Bukan simpatisan anggota partai politik
8. Bersedia bekerja penuh waktu sebagai TFL
9. Bersedia tinggal di lokasi dampingan/mampu melakukan pendampingan dengan mobilitas
yang tinggi sesuai dengan tahapan kegiatan program DAK Fisik Bidang Sanitasi
10. TFL bukan PNS/ Swasta, dan bukan pegawai honorer Kabupaten/ Kota (Tidak Memiliki Ikatan
Perjanjian Kerja di Tempat Lain).
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (3)
PERSIAPAN

3 PEMBENTUKAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

DIBENTUK & DITETAPKAN DALAM


MUSYAWARAH MASYARAKAT CALON
PENERIMA MANFAAT WARGA
MERUPAKAN WAKIL MASYARAKAT CALON
PENERIMA MANFAAT KEGIATAN DAK BIDANG
SANITASI
SUSUNAN PENGURUS
KSM MINIMAL : KSM
• KETUA
• SEKRETARIS
• BENDAHARA
• SEKSI PERENCANAAN
• SEKSI PELAKSANAAN PENERIMA
MANFAAT
• SEKSI PENGAWASAN
• TIM PENGADAAN

DITETAPKAN DENGAN SK DARI KEPALA DINAS


PELAKSANAAN - SWAKELOLA (4)
PERENCANAAN

1 PENGUATAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

1. Pelatihan KSM
KSM dibekali pengetahuan tentang organisasi
dan pengelolaan keuangan

2. Pelatihan Mandor
Penguatan Kelembagaan : Mandor disiapkan untuk membangun
prasarana DAK Bidang Sanitasi terpilih sesuai
• Pengorganisasian dengan DED yang telah disusun
Masyarakat
• Pengembangan Institusi Lokal
3. Pelatihan Pengelola
• Indentifikasi, Seleksi dan Pengelola (KPP) disiapkan untuk
Implementasi Alternatif mengoperasikan dan memelihara sarana Fisik
pilihan teknologi DAK Bidang Terbangun
sanitasi
• Penerapan Prilaku Hidup 4. Sosialisasi terhadap Masyarakat
Bersih dan Sehat dalam bentuk Calon Pengguna diberi penjelasan tentang
pelatihan dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
tata cara penggunaan sarana DAK Bidang
Sanitasi terbangun
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (5)
PERENCANAAN

2 PENYUSUNAN RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)

WAKIL MASYARAKAT/WARGA DIDAMPINGI TFL DOKUMEN


MENYUSUN RKM DAK BIDANG SANITASI MELIPUTI: PERENCANAAN DAK
Diusulkan dan
• Pemetaan topografi dan permasalahan sanitasi di disahkan dalam
lokasi Forum Musyawarah
• Penetapan lokasi IPAL dan calon pemanfaat di Lokasi Pelaksanaan
• Kesepakatan Pilihan Teknologi
• DED + RAB
• Dokumentasi dan legalisasi RKM
• Dokumen kontrak
• Pelaksanaan konstruksi
• Rencana Kontribusi
• Rencana Pelatihan DOKUMEN PERENCANAAN HARUS
• Rencana Pengoperasian & Pemeliharaan Fasilitas DISETUJUI OLEH SKPD (UNSUR PEMDA
Sanitasi Lingkungan yang dibangun TERKAIT)
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (6)
KONSTRUKSI

Pelaksanaan Konstruksi dilaksanakan secara Swakelola oleh


Kelompok Masyarakat atau SKPD penanggung jawab
anggaran sesuai Perpres RI no 16 Tahun 2018

Swakelola oleh Kelompok Masyarakat dilaksanakan dengan


pendampingan oleh TFL (Tenaga Fasilitator Lapangan)

Pelaksanaan Konstruksi dilakukan setelah Rencana Kerja


Masyarakat (RKM) selesai disusun & disahkan oleh para wakil
stakeholder (SKPD, KSM & TFL)
Diverifikasi Oleh tim PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan)
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (7)
PASCA KONSTRUKSI
• KSM menyampaikan ke warga/ masyarakat
hasil pembangunan Prasarana & Sarana
DAK (dalam Forum Musyawarah Warga);
• Pembentukan & Penetapan Pengelola
Prasarana & Sarana Terbangun melalui
musyawarah masyarakat pengguna. Dapat
menggunakan KSM yang ada atau
membentuk pengelola yang baru;
PRASARANA • Masyarakat memperoleh fasilitasi dari
DAN SARANA Pemda, TFL, pihak-pihak lain yang
TERBANGUN berkompeten;
• Proses Pengelolaan dan Pemanfaatan DAK
dilakukan dengan cara musyawarah,
transparansi, akuntabilitas publik & Kontrol
sosial;
• Prasarana yang selesai dibangun segera
dilakukan proses serah terima aset;
• O&P dilakukan sesuai dengan SOP.
PELAKSANAAN - SWAKELOLA (8)
PROPORSI PENGGUNAAN DANA OLEH KSM

Maksimal 5 % Untuk Kegiatan


Minimal 60 % Untuk Maksimal 35 % Untuk Upah Non Fisik Selama Masa
Pengadaan Bahan dan Sewa Pekerja Pembangunan
Alat

Maksimal 10 % Dapat Digunakan Untuk


Pembangunan Prasarana Penunjang Agar Menjamin
Keberlanjutan dan Pengembangan Pelayanan
29
TERIMA
KASIH
AIR LIMBAH (SPALD-T)

1 IPAL KOMUNAL

2 IPAL KOMUNAL KOMBINASI MCK

31
AIR LIMBAH (SPALD-S)

1 TANGKI SEPTIK INDIVIDUAL


Untuk Lokasi:
• Warga yang belum memiliki jamban
dan/atau tangki septik sesuai SNI
• Jarak antar rumah > 50 Meter
• Kepadatan penduduk < 50 jiwa/Ha
• Cakupan layanan minimal 50 Rumah

2 TANGKI SEPTIK KOMUNAL


Untuk Lokasi:
• Bagi warga yang belum memiliki jamban
dan/atau tangki septik sesuai SNI
• Jarak antar rumah < 50 Meter
• Kepadatan penduduk 50-150 jiwa/Ha
• Cakupan layanan minimal 50 KK
• Setiap unit tangki septik komunal
melayani 5-10 KK 32
PERSAMPAHAN

TPS 3R
TPS 3R adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan
ulang, pendauran ulang, dan pengolahan skala kawasan
• TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilah, pengomposan sampah organik, gudang,
zona penyangga (buffer zone) dan tidak mengganggu estetika serta lalu lintas
• Keterlibatan aktif masyarakat dalam mengurangi dan memilah sampah

33
DRAINASE LINGKUNGAN SKALA LINGKUNGAN/
SKALA PERSIL
KAWASAN

• Rooftop Greening • Subreservoir Air Hujan


• Penampungan Air Hujan

• Saluran Lingkungan
• Sumur Resapan Air Hujan

PENCEGAHAN
• Kolam retensi mini

• Saluran Porous
• Grass Block
• Biopori
• Saluran Drainase

PENANGANAN • Tanggul darurat


• Tanggul persil darurat
• Kolam dan pintu air

DRAINASE LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai