Anda di halaman 1dari 10

Kelompok IV

Desy Rahmadani 160565201034


Annisa Diah Dwi Cendikia 160565201048
Amirah Nur Yasmin 160565201064
Perkembangan Teori Modernisasi dalam
Pembangunan
 Teori modernisasi lahir di tahun 1950-an di Amerika
Serikat sebagai respon terhadap merupakan respon kaum
intelektual terhadap perang dunia, teori ini dalam suasana
ketika dunia memasuki “perang dingin” antara negara-
negara komunis di bawah pimpinan negara sosialis Uni
Sovyet Rusia.
 Dalam perkembangannya, teori modernisasi tidak hanya
sekadar “industri yang sedang tumbuh”, tetapi telah
menjadi sebuah aliran pemikiran bahkan sebuah ideologi.
Pengaruh modernisasi sangat luas, tidak saja pada
kalangan akademisi tetapi juga di kalangan birokrasi.
Modernisasi juga berpengaruh dalam pemikiran
keagamaan hingga pemikiran kalangan organisasi non-
pemerintah.
Pandangan modernisasi memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
 Modernisasi merupakan proses bertahap
 Modernisasi sebagai proses homogenisasi
 Modernisasi merupakan proses Eropanisasi dan
Amerikanisasi
 Modernisasi merupakan proses yang tidak mundur
 Modernisasi merupakan perubahan yang progresif
 Modernisasi memerlukan waktu lama
 Dalam hal pembangunan, pembangunan dianggap
sebagai modernisasi di tingkat sosial, di mana ide-ide
baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk
menghasilkan pendapatan per-kapita dan tingkat
kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi
yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih
baik
LIMA TAHAPAN PEMBANGUNAN
MENURUT W. W. ROSTOW

 Masyarakat tradisional
 Prakondisi untuk lepas landas
 Lepas landas
 Bergerak ke kedewasaan
 Zaman konsumsi massal yang tinggi
Menurut Alex Inkeles karakteristik
manusia modern, di antaranya:

 Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal baru dan terbuka


untuk perubahan
 Menyatakan pendapat atau opini serta dapat bersikap
demokratis
 Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan
 Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
 Percaya diri
 Perhitungan
 Menghargai harkat hidup masyarakat lain
 Lebih percaya pada IPTEK
 Menjunjung tinggi sikap di mana imbalan diterima seseorang
haruslah sesuai dengan prestasinya di masyarakat
Pembangunan masyarakat haruslah
menerapkan prinsip-prinsip sebagi berikut :

 Transparansi (keterbukaan)
 Partisipasi
 Dapat dinikmati masyarakat
 Dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)
 Berkelanjutan (sustainable) (Soelaiman, 1998)
PENTINGNYA PEMERATAAN DALAM
PROSES PEMBANGUNAN

 Presiden Joko Widodo menegaskan kembali


komitmen pemerintah dalam pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah di Tanah Air.
Pembangunan ke depannya tidak lagi bernuansa Jawa-
sentris, melainkan Indonesia-sentris. Pembangunan
akan dilakukan mulai dari pinggiran dan desa.
Pemerintah sendiri telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp314 triliun pada APBN 2016 untuk
mewujudkan pemerataan pembangunan tersebut.
MENGUMANDANGKAN WAWASAN
KEBANGSAAN DI PERBATASAN

 Negara harus hadir dalam berbagai cara dan bentuk.


Tidak hanya dalam program pembangunan fisik yang
harus terasa di daerah perbatasan, namun negara pun
harus hadir memberikan informasi. Karena,
propaganda dari negara tetangga sering kali
diselundupkan melalui siaran radio atau televisi. Maka
dari itu harus ada cara untuk menangkalnya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai