(Siboro, 2014)
• Child Abuse pertamakali dilaporkan oleh Ambroise
Tardieu, seorang ahli patologi dan kedokteran forensik,
Perancis pada tahun 1860.
• Pada tahun 2008, statistik Canada melaporkan bahwa
pada tahun 2006, angka kejahatan seksual pada anak 5
kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa.
Pada setiap 100.000 orang yang berusia lebih mudadari
usia 18 tahun, 334 diantaranya merupakan korban dari
kekerasan fisik maupun seksual oleh kerabat dekat, 187
mendapatkan kekerasan dari anggota keluarga, dan
101 merupakan korban dari orang asing
(Siboro, 2014)
Rumusan Masalah
• Apa itu child abuse and neglect dan apa faktor
risiko, jenis, tanda dan gejala, dampak, dan
penanganan cild abuse and neglect.
• Bagaimana aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect.
Tujuan Umum
• Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui definisi, tahap-
tahap perkembangan anak, faktor risiko, jenis
cild abuse and neglect, tanda dan gejala,
dampak dan penanganan child abuse and
neglect, serta aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect sebagai bekal bagi dokter
umum.
Tujuan Khusus
• Mengetahui definisi faktor risiko, jenis, tanda
dan gejala, dampak, dan penanganan cild
abuse and neglect
• Mengetahui aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect.
TINJAUAN PUSTAKA
Tahap-tahap Tumbuh
kembang Anak
• Agar seorang anak secara psikososial dapat
berkembang spontan dan wajar, perlu
memperoleh kasih sayang, pengertian,
perasaan aman, disiplin, penghargaan dan
penerimaan dari masyarakat sekitarnya
(IDAI, 2008)
Faktor –faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak
• Internal • Eksternal (lingkungan)
– Genetik – Pranatal (selama
kehamilan)
– Hormon • Gizi, toksin, Zat kimia,
Infeksi, Kelainan
imunologis, psikologi
ibu,
– PostNatal
• Pengetahuan ibu, Gizi,
budaya, sosial-ekonomi,
lingkungan fisik,
pengasuhan , stimulasi,
olahraga / latihan fisik,
Tumbuh Kembang & Siklus Kehidupan
Anak
• Masa Pranatal / masa intra uterin (dalam
kandungan)
• Masa Postnatal / masa setelah lahir
• Masa prasekolah (2-6 tahun)
• Masa Sekolah / masa prapubertas ( wanita : 6-
10 tahun; laki-laki : 12-20 tahun)
• Masa Adolesensi / masa remaja (wanita : 10-
18 tahun; laki-laki : 12-20 tahun)
(Moersintowarti, 2007)
PENUTUP
Kesimpulan
• Kekerasan pada anak adalah perbuatan yang
tidak seharusnya dilakukan pada seorang
anak.
• Kekerasan pada anak memberikan banyak
efek yang pengaruhnya buruk pada anak yang
menjadi korban
• Dampak itu dapat terlihat dari segi kesehatan
fisik dan mental si anak.
• Dalam hukum Negara republik Indonesia pun
sangat jelas bahwa kekerasan pada anak
adalah suatu bentuk penyimpangan.
Sebagaimana sangat jelas diatur dalam UU No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak
Saran
• Perlu dilakukan penyuluhan mengenai tindak
kekerasan terhadap anak tidak hanya terbatas
kepada tenaga kesehatan saja tetapi juga
kalangan penegak hukum dan masyarakat.