Anda di halaman 1dari 23

Child Abuse and Neglect

Dilihat dari Hukum


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
sangat dipengaruhi oleh peran serta orangtua, guru,
pendidik, dan orang-orang lain yang berada di
lingkungan sekitarnya.kebutuhan anak yaitu
pemberian asuh, asih, dan asah

(Widyastuti & Sekartini, 2005).


• Anak merupakan pihak yang sangat rentan
menjadi sasaran tindak kekerasan. Hal ini
karena anak merupakan objek yang lemah
secara sosial dan hukum, sehingga anak sering
dijadikan bahan eksploitasi dan pelampiasan
tindak pidana karena lemahnya pelindungan
yang diberikan baik oleh lingkungan sosial
maupun Negara terhadap anak

(Siboro, 2014)
• Child Abuse pertamakali dilaporkan oleh Ambroise
Tardieu, seorang ahli patologi dan kedokteran forensik,
Perancis pada tahun 1860.
• Pada tahun 2008, statistik Canada melaporkan bahwa
pada tahun 2006, angka kejahatan seksual pada anak 5
kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa.
Pada setiap 100.000 orang yang berusia lebih mudadari
usia 18 tahun, 334 diantaranya merupakan korban dari
kekerasan fisik maupun seksual oleh kerabat dekat, 187
mendapatkan kekerasan dari anggota keluarga, dan
101 merupakan korban dari orang asing

(Widyastuti&Sekartini, 2005) (Ministry of Industry, 2008)


• Catatan dari Yayasan Kesejahteraan Anak
Indonesia (YKAI) menunjukkan adanya
peningkaatan kasus dalam kurun waktu tiga
tahun, 172 kasus pada tahun 1994, 421 kasus
pada 1995, dan 476 kasus pada tahun 1996.
Data yang didapat pada Instalasi Gawat
Darurat RSCM Jakarta/Pusat Krisis Terpadu,
sejak bulan Juni 2000 hingga Juni 2003
terdapat 720 kasus anak yang mengalami
perlakuan salah
(Widyastuti&Sekartini, 2005)
• Dampak langsung terhadap kejadian CAN 5%
mengalami kematian, 25% mengalami
komplikasi serius seperti patah tulang, luka
bakar, cacat menetap, dan lain-lain

(Sampurna, et al, 2004)


• Perlindungan terhadap anak korban kekerasan
di Indonesia secara garis besar diatur dalam
KUHP, UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan UU No. 23 tahun 2004
tentang Penghapusan Tindak Kekerasan dalam
Rumah Tangga (KDRT)

(Siboro, 2014)
Rumusan Masalah
• Apa itu child abuse and neglect dan apa faktor
risiko, jenis, tanda dan gejala, dampak, dan
penanganan cild abuse and neglect.
• Bagaimana aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect.
Tujuan Umum
• Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui definisi, tahap-
tahap perkembangan anak, faktor risiko, jenis
cild abuse and neglect, tanda dan gejala,
dampak dan penanganan child abuse and
neglect, serta aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect sebagai bekal bagi dokter
umum.
Tujuan Khusus
• Mengetahui definisi faktor risiko, jenis, tanda
dan gejala, dampak, dan penanganan cild
abuse and neglect
• Mengetahui aspek etik dan hukum dari child
abuse and neglect.
TINJAUAN PUSTAKA
Tahap-tahap Tumbuh
kembang Anak
• Agar seorang anak secara psikososial dapat
berkembang spontan dan wajar, perlu
memperoleh kasih sayang, pengertian,
perasaan aman, disiplin, penghargaan dan
penerimaan dari masyarakat sekitarnya

(Hassan & Alatas, 2007)


• bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang lebih teratur,dapat diperkirakan, dan
dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ,
serta sistemnya yang terorgaanisasi

(IDAI, 2008)
Faktor –faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak
• Internal • Eksternal (lingkungan)
– Genetik – Pranatal (selama
kehamilan)
– Hormon • Gizi, toksin, Zat kimia,
Infeksi, Kelainan
imunologis, psikologi
ibu,
– PostNatal
• Pengetahuan ibu, Gizi,
budaya, sosial-ekonomi,
lingkungan fisik,
pengasuhan , stimulasi,
olahraga / latihan fisik,
Tumbuh Kembang & Siklus Kehidupan
Anak
• Masa Pranatal / masa intra uterin (dalam
kandungan)
• Masa Postnatal / masa setelah lahir
• Masa prasekolah (2-6 tahun)
• Masa Sekolah / masa prapubertas ( wanita : 6-
10 tahun; laki-laki : 12-20 tahun)
• Masa Adolesensi / masa remaja (wanita : 10-
18 tahun; laki-laki : 12-20 tahun)
(Moersintowarti, 2007)
PENUTUP
Kesimpulan
• Kekerasan pada anak adalah perbuatan yang
tidak seharusnya dilakukan pada seorang
anak.
• Kekerasan pada anak memberikan banyak
efek yang pengaruhnya buruk pada anak yang
menjadi korban
• Dampak itu dapat terlihat dari segi kesehatan
fisik dan mental si anak.
• Dalam hukum Negara republik Indonesia pun
sangat jelas bahwa kekerasan pada anak
adalah suatu bentuk penyimpangan.
Sebagaimana sangat jelas diatur dalam UU No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak
Saran
• Perlu dilakukan penyuluhan mengenai tindak
kekerasan terhadap anak tidak hanya terbatas
kepada tenaga kesehatan saja tetapi juga
kalangan penegak hukum dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai