Tetanus
Tetanus
TETANUS
Penyakit dengan tanda utama gangguan otot/spasme
tanpa disertai gangguan kesadaran yang disebabkan
oleh tetanospasmin yang dihasilkan oleh kuman
Clostridium Tetani
Etiologi
CLOSTRIDIUM TETANI
Bakteri gram (+)
Anaerob
Bentuk Batang
Bergerak dan menghasilkan spora
berbentuk oval menyerupai raket
tenis
Tahan bertahun-tahun pada
lingkungan tertentu dan tahan
terhadap sinar matahari
5
Epidemiologi
Umumnya terjadi :
Daerah pertanian
Daerah pedesaan
Daerah iklim hangat
Selama musim panas
Penduduk pria
Epidemiologi
Mechanism of
Action of Tetanus
Toxin
Patogenesis
Toksin :
1. Tetanolisin secara lokal merusak jaringan sekitar
infeksi
2. Tetanospasmin yang menyebabkan gejala klinis
Tetanus.
Patogenesis
Tetanospasmin
Axon
Nerve cell body pada Brain Stem & Spinal Cord secara
retrograde intraneural transport
Menyebabkan rigiditas.
1. TETANUS GENERALISATA
Opistotonus
Beberapa pasien berkembang menjadi berat Kejang
yang berulang sehingga terjadi Laryngospasm, Apnu,
Sianose, dan gangguan ventilasi. Kejang dapat terjadi
spontan/dipresipitasi suara, cahaya, sentuhan.
Jarang
Rigiditas otot sekitar luka
Kebanyakan berkembang menjadi generalisata
4. TETANUS SEFALIK
Jarang
Terjadi akibat trauma kepala atau OMP
Gejala : Trismus, tanda keterlibatan satu atau
lebih syaraf kranial
Diagnosis
Diagnosa Klinis :
Riwayat luka
Gejala tetanus
Kadang tidak ditemui port d’entre
Isolasi kuman dari luka bukan merupakan
diagnosa tanpa klinis yg khas.
Lab: Bisa leukositosis,CSF normal.enzim otot
meningkat.
EMG : impuls unit motorik kontinu tanpa atau
dengan pemendekan interval tenang.
Differential Diagnosa
Penatalaksanan umum
21
Pemberian Antibiotik
Obat Pilihan :
Mertonidazol 500 mg/6 jam atau 1 g/12 jam.
Obat alternatif :
Penisilin G(HCl) 10-12 jt u/h./ infus diberikan 10
hari. Tdk tersedia di Indonesia. Tdk boleh Procain
Penisilin (PP)
Alternatif antibiotik lain :
Klindamisin, Eritromisin,Tetrasiklin, Klorampenikol
Penatalaksanaan kejang dan rigiditas
Benzodiazepin:GABA agonis+sedative
Diazepam d/100-200 mg/hr oral /IV.
Midazolam
Lorazepam
Barbiturat,klorpromazin merupakan obat
pilihan ke dua.
Paralisis Terapi dan Ventilasi Mekanik
kejang tidak respons terhadap obat obatan
Imunisasi Aktif
Dewasa : 3 dosis
0, 4-8 mggu, 6-12 bln
I II III
Booster setiap 10 tahun, tidak perlu lebih 5x
Ibu hamil : vaksinasi minimal 2x pd kehamilan
(pd ibu yang belum pernah vaksinasi) Setelah itu :
setiap 5 tahun.
Pencegahan
Penatalaksanaan Luka
Luka bersih kecil:
tetanus toxoid >= 3x tak perlu imunisasi,,
Toxoid < 3x pasif (-) aktif (+)
Luka kotor besar:
Toxoid >= 3x tak perlu imunisasi
Toxoid < 3x pasif (+) aktif (+)